Pajak tangguhan Lanjutan PERPAJAKAN Lanjutan c. Pajak kini Lanjutan

Ekshibit E42 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2016 TIDAK DIAUDIT DAN 31 DESEMBER 2015 DIAUDIT DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 DAN 2015 TIDAK DIAUDIT Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 15. PERPAJAKAN Lanjutan

e. Estimasi tagihan pajak penghasilan

Akun ini merupakan taksiran jumlah lebih bayar pajak penghasilan dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2016 31 Desember 2015 Perusahaan 994.933 687.488 Entitas anak 5.974.985 4.936.145 J u m l a h 6.969.918 5.623.633

16. UTANG BANK

30 September 2016 31 Desember 2015 Utang bank jangka pendek: Pihak ketiga Rupiah PT Bank DBS Indonesia - 300.000.000 Dolar AS PT Bank DBS Indonesia - 68.699.100 J u m l a h - 368.699.100 30 September 2016 31 Desember 2015 Utang bank jangka panjang: Pihak ketiga Rupiah PT Bank DBS Indonesia 916.300.000 911.100.000 PT Bank Mandiri Persero Tbk 220.533.124 678.044.417 PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 32.560.694 31.130.185 PT Bank Permata Tbk - 234.000.000 Jumlah pokok utang bank 1.169.393.818 1.854.274.602 Dikurangi biaya pinjaman 7.219.008 9.378.743 1.162.174.810 1.844.895.859 Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 132.725.000 189.450.000 Bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun 1.029.449.810 1.655.445.859 Ekshibit E43 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2016 TIDAK DIAUDIT DAN 31 DESEMBER 2015 DIAUDIT DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 DAN 2015 TIDAK DIAUDIT Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 16. UTANG BANK Lanjutan PT Bank DBS Indonesia Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 52 tanggal 14 Juni 2007 telah diubah berdasarkan Akta Pernyataan dan Penegasan Kembali atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 26 tanggal 16 Januari 2013 yang dibuat di hadapan Darmawan Tjoa, S.H., S.E., Notaris di Jakarta. Berdasarkan Akta Pernyataan dan Penegasan Kembali, Perusahaan dan MAG, TPAI, NAK, SCK, entitas anak, mendapatkan fasilitas dari PT Bank DBS Indonesia sebagai berikut: • Uncommitted Revolving Credit Facility RCF, dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 23.000.000 atau ekuivalennya dalam mata uang Dolar AS dengan jangka waktu untuk setiap penarikan maksimum 3 tiga bulan. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 31 Agustus 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Agustus 2015. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar Fund Transfer Pricing satu bulan + 1,5 per tahun dan biaya fasilitas sebesar 0,25 per tahun dari jumlah pokok fasilitas RCF. • Amortizing Term Loan ATL facility, dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 600.000.000 atau ekuivalennya dalam mata uang Dolar AS dengan pembatasan fasilitas dalam Dolar AS hanya sampai sebesar AS 45.000.000. Fasilitas ini akan berakhir dalam waktu 3 tiga tahun sejak tanggal penarikan pertama fasilitas ATL dengan hak Bank untuk menentukan penambahan jangka waktu selama 3 tiga tahun, jika Bank memilih untuk tidak menambah jangka waktu maka nasabah diberi jangka waktu 6 enam bulan untuk mencari pembiayaan kembali atau tanggal lain dimana fasilitas ATL diakhiri lebih awal. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar BI rate tiga bulan + 4,2 per tahun untuk penarikan dalam mata uang Rupiah dan Fund Transfer Pricing satu bulan + 1,5 per tahun untuk penarikan dalam mata uang Dolar AS. Pada tanggal 23 Juni 2015, telah dilakukan pelunasan atas fasilitas RCF sebesar Rp 23.000.000. Berdasarkan Akta No. 21 tanggal 4 Juni 2014, dibuat di hadapan Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., Notaris di Jakarta, TPAI, NRP dan MSS, entitas anak, mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank DBS Indonesia sebagai berikut: a. Amortizing term loan facility ATL 1, dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 160.000.000 atau ekuivalennya dalam mata uang Dolar AS untuk TPAI, entitas anak. b. Amortizing term loan facility ATL 2, dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 28.000.000 atau ekuivalennya dalam mata uang Dolar AS untuk NRP, entitas anak. c. Amortizing term loan facility ATL 3, dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 227.000.000 atau ekuivalennya dalam mata uang Dolar AS untuk MSS, entitas anak. Tujuan dari fasilitas ini adalah: a. Fasilitas ATL 1, untuk membiayai pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit CPO dan perkebunan kelapa sawit. b. Fasilitas ATL 2, untuk membiayai pembangunan tangki penyimpanan bulking, infrastruktur, pelabuhan laut jetty dan aset-aset tetap terkait lainnya. c. Fasilitas ATL 3, untuk membiayaipembiayaan kembali pengeluaran modal capital expenditures. Fasilitas ini akan dikenakan tingkat suku bunga Fund Transfer Pricing long-term + 1,5 per tahun. Fasilitas ini dikenakan biaya sebagai berikut: a. Biaya fasilitas sebesar 0,25 per tahun; b. Biaya administrasi 0,15 per tahun; dan c. Biaya komitmen sebesar 0,25 per triwulan. Fasilitas ATL 1 dan ATL 2 akan berakhir dalam waktu 3 tiga tahun sejak tanggal penarikan pertama dengan grace period maksimum 2 dua tahun dan hak Bank untuk menentukan penambahan jangka waktu selama 3 tiga tahun, jika Bank memilih untuk tidak menambah jangka waktu, maka nasabah diberi jangka waktu 6 enam bulan untuk mencari pembiayaan kembali atau tanggal lain dimana fasilitas ATL diakhiri lebih awal.