Metode Penelitian dan Pengumpulan Data Sejarah Perusahaan Kebun Gunung Bayu PTPN IV

Jumlah Areal KS 1.45.135,14 Luas Unit Usaha Kebun Terluas Gunung Bayu 8.550,50 Sumber : Data Sekunder

3.2. Metode Penelitian dan Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yaitu data pendukung yang dikumpulkan dari berbagai sumber dan instansi terkait. 3.3. Metode Analisis Identifikasi masalah 1 dianalisis dengan metode biaya proses, yaitu dengan pembebanan biaya produksi selama proses atau kegiatan produksi lainnya dan membagikan biaya tersebut sama rata kepada produk yang dihasilkan dalam priode yang bersangkutan. Analisis biaya produksi dilakukan dengan menghitung: Harga pokok = Biaya produksi selama proses produksi Produk yang dihasilkan dalam priode yang bersangkutan Identifikasi II dianalisis dengan metode komparatif, Menurut Nazir 2005 metode komparatif adalah sejenis metode deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Jadi metode komparatif adalah jenis metode yang digunakan untuk membandingkan suatu variabel objek penelitian antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk membandingkan harga pokok dengan harga jual. Langkah 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD akhir yang digunakan dalam menganalisis data adalah memberi saran dari hasil perbandingan yang telah dilakukan. 3.4. Definisi dan Batasan Operasional 3.4.1. Defenisi 1. CPO Crude Palm Oil adalah produk utama dalam pengolahan minyak sawit disamping minyak inti sawit. 2. Inti sawit kernel merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi. 3. Biaya produksi dari mulai tanaman menghasilkan hingga panen, yang meliputi biaya pemupukan, pemeliharaan, tenaga kerja, dll. 4. Tenaga kerja terbagi 2 yaitu karyawan staf dan non staf, sedangkan yang lainnya Buruh Harian Lepas BHL upah dihitung dalam bentuk hari kerja HK. 5. Luas lahan dihitung dalam hektar ha dan produksi dalam bentuk ton. 6. Fungsi produksi adalah menggambarkan hubungan tehnis yang merubah input sumber menjadi output hasil. 7. Faktor produksi adalah suatu masukan input yang mempengaruhi tinggi rendahnya produksi. 8. Tenaga kerja adalah sekelompok orang yang menyumbangkan jasa dan tenaganya dengan tujuannya menerima imbalan atau gaji. 9. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang digunakan untuk menjalankan suatu unit produksi. 10. Biaya tetap FC adalah biaya-biaya yang tidak tergantung secara langsung dengan tingkat produksi dalam jangka pendek. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 11. Biaya variable VC adalah biaya yang secara langsung tergantung tingkat output. 12. Biaya total TC adalah penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel. 13. Harga jual adalah nilai atau harga yang berlaku pada satu periode tertentu terhadap penjualan hasil dari suatu proses produksi.

3.4.2. Batasan Operasional

1. Daerah penelitian di kebun Gunung Bayu PTPN IV Kabupaten Simalungun. 2. Data yang dikumpulkan adalah data 5 tahun terakhir 2008-2012. 3. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder. 4. Waktu penelitian adalah tahun 2013. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.1. Sejarah Perusahaan Kebun Gunung Bayu PTPN IV

Kebun Gunung Bayu adalah salah satu unit usaha dari PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV PERSERO yang berkantor pusat di jln. Letjen Suprapto no.2 Medan, Provinsi Sumatera Utara, bergerak dibidang usaha perkebunan kelapa sawit Elaesis Guinensis Jacq. Awal keberadaan kebun Gunung Bayu adalah milik swasta asing dengan nama NV.R.C.M.A Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam dari Negeri Belanda dengan Usaha budi daya Karet dan Kelapa Sawit, yang dibuka pada tahun 1917 oleh VAN LEUWEN BOOMKAMP. Pada tanggal 10 Februari 1924 dibangun Pabrik Kelapa Sawit yang bertujuan untuk mengolah buah kelapa sawit. Dan tahun 19471948 Arel kebun Gunung Bayu yang ditanami karet diganti dengan tanaman kelapa sawit, dengan demikian sejak tahun 1949 keseluruhan Areal kebun Gunung Bayu ditanami satu jenis tanaman yaitu kelapa sawit. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 241958 dan Undang-undang No. 861958 tentang Nasionalisasi dan perubahan yang diatur pada peraturan pemerintah No. 19 dalam lembaran Negara No. 31 tahun 1959, NV. R. C. M. A diambil alih oleh pemerintah republik Indonesia dan pada tahun 1960 beralih status menjadi PPN baru cabang Sumut , Tahun 1961 berubah menjadi PPN. SUMUT VI, Tahun 1963 menjadi PPN Aneka Tanaman IV, Tahun 1968 menjadi PNP-VII dan pada tahun 1975 dilikwidasi menjadi PTP-VII. 22 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD Berdasarkan peraturan pemerintah No. 9 Tahun 1996 pada tanggal 11 Maret 1996 PTP-VII dialihkan menjadi PT. Perkebunan Nusantara IV Persero yang merupakan penggabungan dari PTP-VI, PTP-VII, dan PTP-VIII. Pada mulanya kebun dan Pabrik Kelapa Sawit Gunung Bayu adalah merupakan satu bagian Unit kerja, namun berdasarkan SK. Direksi PTP-VII No. 07.01KptsORG04V1993 tanggal 11 Mei 1993 pada kebun Gunung Bayu diadakan pemekaran secara administratif efektif dimulai tanggal 21 juni 1993. Berdasarkan SK. Direksi PTP. Nusantara IV No.04.13Kpts53VIII2001 tanggal 31 Agutus 2001 pada kebun Gunung Bayu diadakan penggabungan kembali antara kebun Bayu dan PKS Gunung Bayu menjadi satu, pelaksanaan penggabungan secara administratif efektif dimulai tanggal 01 Oktober 2001.

4.2. Letak Geografis