Rangkuman Modul PKB FISIKA SMA 2017 KK D

LISTRIK untuk SMP KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: TEORI KINETIK GAS KELOMPOK KOMPETENSI D Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Fisika SMA 57

B. Indikator Ketercapaian Kompetensi

1. Menghitung nilai tekanan, volume dan suhu suatu gas yang berada pada ruang tertutup. 2. Memecahkan masalah terkait karakteristik gas pada ruang tertutup. 3. Menentukan nilai kecepatan rata-rata gas ideal monoatomik. 4. Memecahkan masalah terkait sifat-sifat gas ideal monoatomik.

C. Uraian Materi 1. Sifat-sifat Gas Ideal

Pada pembelajaran kali ini, besaran yang akan kita bahas dalam topik ini adalah tekanan, volume, dan suhu yang merupakan besaran makroskopik. Besaran-besaran tersebut dapat kita ukur. Besaran lain adalah kecepatan rata-rata molekul dan energi kinetik yang merupakan besaran mikroskopik. Besaran mikroskopik tidak dapat kita ukur, tetapi dapat kita hitung. Antara besaran besaran tersebut dihubungkan oleh massa dan kerapatan gas. Jadi sebelum kita membahas persamaan gas terlebih dulu kita bahas massa dan kerapatan molekul. Beberapa istilah kimia yang sering digunakan manakala membahas persamaan umum gas ideal antara lain adalah: a. Massa atom relatif Ar, adalah perbandingan massa rata-rata sebuah atom suatu unsur terhadap kali massa sebuah atom . Harga massa atom relatif bukanlah massa yang sebenarnya dari suatu atom, tetapi hanya merupakan harga perbandingan. Misal: Ar He = 2 Ar O = 16 b. Massa molekul relatif Mr, adalah jumlah keseluruhan massa atom relatif Ar unsur- unsur penyusun senyawa. c. Mol n, adalah satuan banyaknya partikel yang besarnya merupakan hasil bagi massa suatu unsur senyawa dengan massa relatifnya Ar atau Mr. PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: TEORI KINETIK GAS KELOMPOK KOMPETENSI D 58 d. Bilangan Avogadro, adalah bilangan yang menyatakan jumlah partikel dalam satu mol. N A = 6,023.10 23 partikelmol N = n. N A dimana N adalah jumlah total partikel. Misalkan dalam suatu ruang yang di dalamnya terdapat N molekul gas, N seringkali dinyatakan dalam satuan mol. 1 mol gas artinya dalam gas terdapat sebanyak 6,022.10 23 buah molekul. Maksudnya, satu mol zat berisi N A buah partikel atau molekul. Jadi bila kita memiliki n mol gas, artinya jumlah molekul gas kita adalah: N = n.N A . . . . . . . . . . . . . . . . 3.1 Massa 1 mol zat disebut sebagai massa molar, diberi simbol M. Misalkan Oksigen memiliki massa molar 16, maka 1 mol Oksigen massanya 16 gram. Satuan yang digunakan adalah atom C 12 . Jadi 1 mol Atom C 12 memiliki massa 12.10 -3 kg, jadi atom C memiliki massa molar sebesar: Untuk massa atom yang lain dibandingkan dengan massa atom C 12 . Bila sebuah molekul terdiri dari beberapa atom, massa molar molekul tersebut adalah jumlahan dari seluruh massa molar tiap atomnya. Massa n mol gas adalah: m = n.M . . . . . . . . . . . . . . . . 3.2 Pada pembelajaran kali ini pembahasan dibatasi hanya pada gas ideal, yaitu gas yang mempunyai sifat-sifat yang sama pada kondisi yang sama. Dalam kondisi riil, gas yang berada pada tekanan rendah dan jauh dari titik cair, dianggap mempunyai sifat-sifat seperti gas ideal. Pada perhitungan gas ideal, tidak mungkin melakukan perhitungan untuk setiap partikel, melainkan sifat gas secara keseluruhan sebagai hasil rata-rata dari partikel-partikel penyusun gas. Adapun gas yang dianggap sebagai gas ideal, mempunyai karakteristik: LISTRIK untuk SMP KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: TEORI KINETIK GAS KELOMPOK KOMPETENSI D Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Fisika SMA 59 a. Gas terdiri atas partikel-partikel yang jumlahnya sangat banyak. b. Partikel-partikel gas bergerak dengan laju dan arah yang beraneka ragam, serta memenuhi Hukum Gerak Newton. c. Partikel gas tersebar merata pada seluruh bagian ruangan yang ditempati. d. Tidak ada gaya interaksi antarpartikel, kecuali ketika partikel bertumbukan. e. Tumbukan yang terjadi antarpartikel atau antara partikel dengan dinding wadah adalah lenting sempurna. f. Ukuran partikel sangat kecil dibandingkan jarak antara partikel, sehingga bersama-sama volumenya dapat diabaikan terhadap volume ruang yang ditempati.

2. Hukum-Hukum Tentang Gas Ideal a.

Hukum Boyle Robert Boyle menyatakan bahwa “Apabila suhu gas yang berada dalam ruang tertutup dijaga konstan, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya”. Secara matematis, peryataan tersebut dapat dituliskan: , maka P.V = konstan, atau P 1 .V 1 = P 2 .V 2 . . . . . . . . . . . 3.3 Dimana: P 1 = tekanan gas mula-mulapada keadaan 1 [Nm 2 ] P 2 = tekanan gas akhirpada keadaan 2 [Nm 2 ] V 1 = volume gas mula-mulapada keadaan 1 [m 3 ] V 2 = volume gas akhirpada keadaan 2 [m 3 ] Hubungan antara tekanan dan volume gas pada suhu konstan dapat dilukiskan dengan grafik seperti yang tampak pada Gambar 3.1. Grafik tersebut menunjukkan bahwa pada saat volumenya bertambah, tekanan gas akan berkurang. Proses gas yang terjadi pada suhu konstan disebut proses isotermis.