Kelompok Jabatan Fungsional Kelembagaan Inspektorat Kabupaten Bulukumba.

12

7. Kelompok Jabatan Fungsional

a. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan sesuai dengan bidang jabatan fungsional masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undang. b. Jumlah pejabat fungsional ditentukan sesuai kebutuhan dan beban kerja. c. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Tugas Pokok adalah mendukung semua pelaksanaan tupaksi pada Inspektorat dalam melaksanakan sebagian tugas sesuai dengan keahliannya. Dalam pelaksaan tugas pengawasan membentuk Tim terdiri dari : 1. Pengendalian Mutu Daltu, bertanggung jawab atas mutu hasil kegiatan pengawasan dan mempunyai tugas: a. Menerima rencana kegiatan pengawasan dan penugasan dalam bentuk surat-surat dari pejabat struktural; b. Menyusun Program Pengawasan; c. Melakukan Supervisi atas pelaksanaan penugasan; d. Melakukan reviue atas konsep laporan hasil pengawasan; e. Melakukan evaluasi atas realisasi pelaksanaan program pengawasan; f. Melakukan evaluasi kinerja Pengendali Teknis dan Ketua Tim, antara lain menyangkut ketepatan waktu penyelesaian penugasan dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh Tim; g. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan pimpinan; h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kegiatan kepada pemimpin. 2. Pengendali Teknis Dalnis, bertanggung jawab terhadap teknis pelaksanaan kegiatan pengawasan, dan mempunyai tugas: a. Membantu Pengendali Mutu dalam menyusun program pengawasan, menyusun anggaran, jadwal pengawasan, dan mengkomunikasikan program pengawasan dengan Ketua Tim dan Anggota Tim; b. Melakukan Supervisi atas pelaksaan penugasan; c. Melakukan reviu atas realisasi pelaksanaan penugasan dengan program kerja yang dilakukan Ketua Tim dan Anggita Tim; d. Melakukan reviu atas kertas kerja pengawasan; e. Melakukan reviu atas konsep laporan hasil pengawasan; f. Melakukan evaluasi kinerja Ketua Tim dan Anggota Tim; 13 g. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan; h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kegiatan kepada pimpinan. 3. Ketua Tim, bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pengawasan dalam suatu Tim yang ditugaskan dan mempunyai tugas: a. Membantu Pengendali Teknis, dalam menyusun Program Pengawasan, dan mengkomunikasikan program pengawasan kepada Anggota Tim; b. Memberikan penugasan harian kepada Anggota Tim; c. Melakukan supervise pelaksanaan kegiatan Anggota Tim; d. Melakukan reviu atas realisasi program kerja dan kertas kerja yang dilakukan Anggota Tim; e. Menyusun Konsep laporan Hasil Pengawasan; f. Melakukan evaluasi terhadap Anggota Tim; g. Melaksanakan tugas – tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan; h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kegiatan kepada pimpinan. 4. Anggota Tim, bertanggung jawab melaksanakan sebagian dari pelaksanaan kegiatan pengawasan dalam suatu Tim yang ditugaskan, dan mempunyai tugas; a. Mempelajari Program Pengawasan; b. Membicarakan dan menerima penugasan harian dari Ketua Tim; c. Melaksanakan Kegiatan Pengawasan sesuai dengan program pengawasan; d. Membuat Kesimpulan Hasil Pengawasan; e. Membantu Ketua Tim Menyusun konsep laporan hasil pengawasan; f. Melaksanakan tugas – tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan; g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kegiatan kepada pimpinan. Dalam melaksanakan tugasnya Inspektur dan kelompok tenaga fungsional selalu menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing. 1.4 Aspek Strategis Sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah yang melaksanakan tugas pengawasan, maka Inspektorat Kabupaten Bulukumba dilengkapi dengan beberapa aspek strategis yakni berupa sumber daya manuasia SDM pengawasan yang 14 professional dan andal serta sarana dan prasarana penunjang kerja aparatur yang cukup memadai. 1.4.1 Aspek Sumber daya Manusia SDM Inspektorat Kabupaten Bulukumba pada tahun 2016 memiliki jumlah pegawai sebanyak 48 orang yang terdiri dari 33 orang 68,75 pegawai yang berjenis kelamin laki-laki dan 15 orang 31,25 pegawai yang berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan tingkat pendidikannya, terdapat 8 orang 16,67 dengan pendidikan strata-2 Magister, 37 orang 77,08 dengan pendidikan strata-1 Sarjana, 2 orang 4,16 dengan pendidikan SMA atau sederajat, dan 1 orang 2,08 dengan pendidikan SMP atau sederajat. Berdasarkan data tersebut, maka persentase aspek sumber daya manusia di Inspektorat Kabupaten Bulukumba sudah mempunyai tingkat pendidikan yang cukup tinggi yaitu 93,75. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sumber daya manusia lingkup Unspektorat Kabupaten Bulukumba Tahun 2016 tabel 1.1 sebagai berikut: Tabel 1.1 Pegawai Inspektorat Kabupaten Bulukumba Tahun 2016 Berdasarkan Pangkat, Golongan, Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan PangkatGolongan Jenis Kelamin Pendidikan Total L P S.2 S.1 Dipl. SLTA SLTP 1 2 3 4 5 Pembina Utama-IV.e Pembina Utama Madya-IV.d Pembina Utama Muda-IV.c Pembina Tk.I -IV.b Pembina -IV.a - - - 4 2 - - 1 - 2 - - 1 2 - - - - 2 4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 4 Jumlah 6 3 3 6 - - - 10 6 7 8 9 Penata Tk.I –III.d Penata –III.c Penata Muda Tk.I –III.b Penata Muda –III.a 7 2 7 8 1 4 3 4 3 1 1 5 5 10 11 - - - - - - - - - - - - 8 6 10 12 Jumlah 24 12 5 31 - - - 36 10 11 12 13 Pengatur Tk.I –II.d Pengatur –II.c Pengatur Muda Tk.I –II.b Pengatur Muda –II.a - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - 1 1 - Jumlah 2 - - - - 2 - 2 14 15 16 17 Juru Tk.I –I.d Juru –I.c Juru Muda Tk.I –I.b Juru Muda –I.a - - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - 1 - Jumlah 1 - - - - - 1 1 Jumlah Total 33 15 8 37 - 2 1 48 Persentase 68,75 31,25 16,67 77,08 - 4,16 2,08 100 Dari pandangan fungsional, audit internal membantu efektivitas pengendalian intern sebagai sebuah elemen pendukung dalam mengatur penggunaan pendapatan dan otoritas. Pengendalian Intern dan audit sebagai komponen kunci untuk 15 meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan dana daerah. Efektivitas, efisien, transparansi dan kebijakan adalah satu perangkat penting dalam penerapan satu program yang terpusat. Paradigma fungsi pengawasan di lingkungan pemerintah daerah membuka suatu cakrawala baru bahwa peran dan fungsi aparat pengawasan inspektorat tidak hanya dimaksudkan untuk mencari kelemahan-kelemahan melainkan juga berperan sebagai mitra kerja dan penjamin mutu Pemerintah Daerah untuk memudahkan setiap SKPD di unit kerja masing-masing agar dapat mencapai tujuan dan sasaran kegiatan operasionalnya dengan efektif dan efisien. Begitu pula, ukuran keberhasilan setiap pekerjaan audit tidak hanya tergantung dari banyaknya temuan audit melainkan lebih ditekankan pada bagaimana rekomendasi perbaikan yang disampaikan dapat ditindak lanjuti dengan baik dan berhasil. Dalam tugas dan fungsinya Inspektorat Kabupaten Bulukumba berdasarkan data tahun 2016 didukung oleh 48 orang PNS dengan klasifikasi sebagai berikut : a. Klasifikasi Pendidikan No Pendidikan Jumlah PNS Total Persentase Laki Perempuan 1 Strata 2 5 3 8 16,67 2 Strata 1 25 12 37 77,08 3 SMA 2 2 14,08 4 SD 1 1 2,08 J U M L A H 33 15 48 100 b. Klasifikasi Eselon No Eselon Jumlah PNS Total Persentase Laki Perempuan 1 Eselon II-b 1 1 11,11 2 Eselon III - a 5 5 55,56 3 Eselon IV-a 2 1 3 33,33 J U M L A H 7 2 9 100 16 c. Klasifikasi Jabatan Fungsional Auditor No Jabatan Fungsional Auditor Jumlah PNS Total Persentase Laki Perempuan 1 Auditor Madya 1 1 2,08 2 Auditor Pertama 3 Auditor Pertama 4 1 5 10,42 J U M L A H 5 1 6 12,50 d. Klasifikasi Jabatan Fungsional P2UPD No JF P2UPD Jumlah PNS Total Persentase Laki Perempuan 1 Pengawas Pemerintahan Madya 2 2 4,17 2 Pengawas Pemerintahan Muda 5 5 10,42 3 Pengawas Pemerintahan Pertama 2 2 4,17 J U M L A H 7 2 9 18,75 e. Komposisi Jenjang Kepangkatan No Golongan Ruang Jumlah PNS Total Persentase Laki Perempuan 1 Golongan IV.c 1 1 2,08 2 Golongan IV.b 4 4 8,33 3 Golongan IV.a 2 2 4 8,33 4 Golongan III.d 7 1 8 16,67 5 Golongan III.c 2 4 6 12,50 6 Golongan III.b 7 3 10 20,83 7 Golongan III.a 8 4 12 25,00 8 Golongan II.c 1 1 2,08 9 Golongan II.b 1 1 2,08 10 Golongan I.b 1 1 2,08 J U M L A H 33 15 48 100 17 Dengan kondisi tersebut tergambar bahwa secara kuantitatif sumber daya aparatur Inspektorat belum cukup memadai sehingga dibutuhkan pengembangan kompetensi untuk mengangkat kualitas profesionalisme dalam menjalankan fungsi pengawasan. 1.4.2 Aspek Sarana dan Prasarana Kantor Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Inspektorat, diperlukan sarana kerja yang memadai berupa bahan pakai habis maupun barang Inventaris. Untuk itu telah diusahakan peningkatan berbagai sarana tersebut dengan pengadaan melalui anggaran Inspektorat antara lain pengadaan laptop dan printer yang digunakan sebagai media penyusunan laporan pemeriksaan dan presentasiekspose pada setiap satuan kerja yang diaudit, serta pengadaan kendaraan roda dua yang bermanfaat untuk menunjang mobilitas pegawai Inspektorat ketika menjalankan kegiatan administrasi. Sarana dan prasarana penunjang kerja utama yang ada di Inspektorat Kabupaten Bulukumba terdiri dari: gedung kantor, ruang kerja yang mendukung peningkatan kinerja, kendaraan roda empat dan roda dua, kumputer desktop dan notebooklaptop, peralatan kantor lainnya dan mobile kantor. Untuk lebih jelasnya kita lihat pada tabel 1.2. Tabel 1.2 Rincian Jenis Sarana dan Prasarana Kantor Inspektorat Kabupaten Bulukumba tahun Anggaran 2016 No Sarana dan Prasarana Satuan Jumlah Total Baik Rusak 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Sarana TanahBangunan BangunanGedung - Ruang Kerja - Kamar Mandi - Tempat Parkir Kendaraan - Gudang Prasarana Mobil Jabatan Mobil Oprasional Motor LaptopNotebook Komputer PC Printer OHP LCDInfokus Mesin Ketik Elektrik Mesin Ketik Manual M 2 Ruangan Ruangan Tempat Ruangan Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit 625 6 4 1 1 1 4 4 15 2 13 - 1 - 1 - - - - - - - - 2 2 10 - - - 1 625 6 4 1 1 1 4 4 17 4 23 - 1 - 2 18 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 AC Kipas Angin Kursi Tamu Sofa Meja Kerja Pimpinan Kursi Kerja Pimpinan Meja Kerja Staf Kursi Kerja Staf Meja Rapat Kursi Rapat Lemari Arsip Telefon Fax Dispenser Core Drilling Kamera Digital Papan Pengumuman Lampu Hias Hammer Test Scanner Sigma Meter Dorong Meter Rol Hardness Test Machine Marshall TestElektrik Hand Operator Extractor Centrifuge Extractor Test Mesin Uji Hidrolik Unconfined Compression MachineHand Cup Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Set Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Set Set Set 12 - 2 6 6 34 34 1 55 10 1 1 5 1 2 1 3 1 1 3 4 4 1 1 1 1 - - - - 7 - - - - 1 - - - - - 1 1 - - 4 - - - 13 - 2 6 6 34 31 1 55 10 2 1 5 1 2 1 4 2 1 3 8 4 1 1 1 1.4.3 Aspek Keuangan Berdasarkan Dokumen pelaksanaan Anggaran Inspektorat Kabupaten Bulukumba Tahun 2016, Inspektorat mengelola dana Rp. 6.387.795.799,- enam millyar tiga ratus delapan puluh tujuh juta tujuh ratus Sembilan puluh lima ribu tujuh ratus sembilan puluh sembilan rupiah, dengan perincian untuk belanja tidak langsung Rp. 3.028.715.799,- Tiga millyar dua puluh delapan juta tujuh ratus lima belas ribu tujuh ratus Sembilan puluh sembilan rupiah dan belanja langsung Rp. 3.359.080.000,- tiga millyar tiga ratus lima puluh sembilan juta delapan puluh ribu rupiah. Dengan rincian anggaran seperti pada table 1.3 dibawah ini : 19 Tabel 1.3 Alokasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan pada Inspektorat Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2016 No Uraian Nama Kegiatan Vol. Nilai Pagu Rp Keterangan 1 2 3 4 5 Total Belanja 6.387.795.799 A Belanja Tidak Langsung 3.028.715.799 Belanja Pegawai 1 Thn 3.028.715.799 B Belanja Langsung 3.359.080.000 I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 528.355.500 1 Penyediaan surat menyurat 1 Thn 1.500.000 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik 1 Thn 38.160.000 3 Penyediaan Jasa administrasi keuangan 1 Thn 96.300.000 4 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas Oprasional 9 Unit 4.420.000 5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 1 Thn 24.000.000 6 Penyediaan Jasa perbaikan peralatan kerja 34 unit 6.900.000 7 Penyediaan Komponen instalasi Listrik penerangan gedung kantor 1 Thn 950.000 8 Rapat-rapat koordinasi keluar daerah 1 Thn 246.510.000 9 Penatausahaan kesekretariatan SKPD 1 Thn 109.615.500 II Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 47.006.500 10 Pemeliharaan rutinberkala gedung kantor 1 unit 12.106.500 11 Pemeliharaan rutinberkala mobil jabatan 1 Unit 11.860.000 12 Pemeliharaan rutinberkala kendaraan dinasoprasional 8 Unit 22.360.000 III Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 260.351.000 13 Pendidikan dan pelatihan formal 45 orang 260.351.000 IV Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan - 14 Penyusunan Laporan keuangan akhir tahun 1 Kali V Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 2.385.577.000 15 Pelaksanaan Pengawasan internal secara berkala 1 Thn 1.790.400.000 16 Penanganan kasus pada wilayah pemerintahan dibawahnya 1 Thn 313.380.000 17 Tindak Lanjut Hasil temuan pengawasan 1 Thn 69.712.000 18 Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif 4 kali 90.514.000 19 Pemutakhiran data tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan 1 dokumen 37.111.000 20 Penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokraasi PMPRB 1 paket 19.460.000 21 Pengawasan Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi P2D2 1 Kali 65.000.000 VI Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 50.145.000 23 Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan 1 kali 50.145.000 B BELANJA MODAL 87.645.000 24 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor - Pengadaan Komputer 1 Unit 22.695.000 - Meter Dorong + Meter roll + Hammer Test 5 Unit 64.950.000 - Honoraiup pejabat pengadaan OB 680.000 20 1.5. Permasalahan Yang Mendasar Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target yang disebabkan adanya kendala-kendala yang dihadapi untuk mewujudkanmemenuhi target diantaranya : 1. Masih terdapat obyek pemeriksaan yang belum dijangkau karena terbatasnya anggaran dan SDM yang ada di Inspektorat kabupaten bulukumba; 2. Dalam pemeriksaan masih sulitnya mendapatka atau memperoleh data pada beberapa SKPD; 3. Tidak kooperatifnya PPK dan pihak rekanan pada pemeriksaan terkait pemeriksaan fisik kontruksi; 4. Sulitnya melakukan pemeriksaan karena banyaknya paket-paket pekerjaan pada beberapa SKPD; 5. SKPD Masih kesulitan dalam menindak lanjuti temuan hasil pemeriksaan. 21 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perencanaan kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan Instansi Pemerintah agar mampu menjawab tantangan lingkungan strategis lokal, nasional dan global, serta tetap berada dalam tataran Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan kinerja yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan visi, misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Inspektorat Kabupaten Bulukumba telah menetapkan Rencana Strategis Tahun 2016-2021 dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016. Adapun rencana strategis dan rencana kerja tersebut sebagai berikut:

2.1. Rencana Strategis Visi dan Misi