LAKIP 2016 TAHUN INSPEKTORAT
PEMERINTAH
LAPORAN KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH
INSPEKTORAT KABUPATEN
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
BULUKUMBA
LAPORAN KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (LKj IP)
INSPEKTORAT KABUPATEN
TAHUN 2017
KABUPATEN
LAPORAN KINERJA INSTANSI
(2)
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izinnya,
sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKjIP) Inspektorat Kabupaten
Bulukumba Tahun Anggaran 2016 dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan laporan
ini berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan ini merupakan laporan pertanggungjawaban Inspektur Kabupaten
Bulukumba terhadap kinerja SKPD yang dipimpinnya selama tahun 2016, untuk itu
kepada pihak-pihak yang telah membantu atas terselesaikannya Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Bulukumba tahun anggaran 2016
ini, kami haturkan banyak terima kasih.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan baik
isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu kami mengharapkan masukan yang
konstruktif untuk perbaikan penyusunan LKjIP Inspektorat Kabupaten Bulukumba pada
tahun-tahun yang akan datang.
Sekian, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Plt. INSPEKTUR KABUPATEN
Sommeng, S.Sos
Pangkat : Pembina TK I
NIP. 19591231 198701 1 011
(3)
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Setiap instansi pemerintah daerah diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP) di akhir tahun, berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014
Tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas
laporan kinerja instansi pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
merupakan salah satu media bagi SKPD dalam memberikan pertangggungjawaban atas
pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi kewenangannya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Kabupaten Bulukumba
Tahun 2016 merupakan LKjIP tahunan untuk periode lima tahun Rencana Strategis
Tahun 2016-2021, dari sasaran tersebut kemudian disusun 6 (enam) program yang
diimplementasikan dalam 24 kegiatan. Penetapan kegiatan selain mengacu kepada
Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Bulukumba juga berdasarkan arah Kebijakan
Umum APBD Kabupaten Bulukumba Tahun 2016.
Pengukuran capaian kinerja sasaran dilakukan dengan melakukan perbandingan
antara rata-rata variable indikator keluaran pada kegiatan yang mendukung pencapaian
sasaran melalui indikator kinerja utama yang sesuai. Dari hasil pengukuran 3 sasaran, 9
indikator sasaran, dan 7 kegiatan yang mendukung pencapaian visi dan misi Inspektorat
Kabupaten, rata-rata pencapaian input (dana) sebesar 97,94% dan capaian keluaran
sebesar 99,99%. Dengan demikian perbandingan antara output dengan input adalah
97,94% : 99,99%, ini berarti pencapaian tingkat keluaran lebih tinggi di banding tingkat
capaian input (dana). Apabila dimasukkan dalam penilaian pembobotan untuk seluruh
program dan kegiatan yang direncanakan berada dalam kategori Baik.
Dengan keterbatasan Sumberdaya yang ada, dengan mengedepankan
prinsip-prinsip efisiensi, efektifitas dalam penyelenggaraan pemerintahan, maka dari analisis
dan laporan keuangan dan kegiatan, Inspektorat Kabupaten Bulukumba pada tahun
2016 telah melaksanakan tugas pokok, fungsi, program dan kegiatan dengan baik,
dimana realisasi fisik dapat diselesaikan rata 99,99%, dan realisasi keuangan
rata-rata 97,94% dengan asumsi terjadi penghematan rata-rata-rata-rata 2,05%.
Dalam pencapaian sasaran strategis yang ditetapkan pada dasarnya telah
dilaksanakan dengan baik , namun tingkat keberhasilan dari beberapa sasaran yang ada
belum berhasil diwujudkan secara optimal, karena adanya kendala-kendala yang
dihadapi diantaranya:
1.
Dari segi sumberdaya aparatur, khususnya fungsional auditor, sampai akhir
tahun 2016 hanya terdapat 6 orang Pejabat Fungsional Auditor dan 9 Pejabat
Fungsional P2UPD. Disamping itu dari 2 fungsional diatas masih kurangnya
(4)
iv
auditor yang memiliki keterampilan atau kompetensi khusus, terutama pada
bidang Akuntansi dan Hukum,
2.
Terjadinya mutasi pada APIP juga menjadi sedikit kendala.
3.
Terbatasnya sarana prasarana perkantoran, khususnya perangkat elektronik
(computer) dan prasarana perkantoran yang tidak lagi mampu menampung
aparatur.
Namun demikian dengan komitmen yang tinggi dari pimpinan serta koordinasi
dan kerjasama tim yang solid, sehingga permasalahan-permasalahan tersebut tidak
menjadi hambatan berat dalam mencapai tujuan akhir, namun sebagai langkah-langkah
antisipasi pada kegiatan mendatang maka perlu dilakukan penambahan jumlah Auditor
dan peningkatan kompetensi Auditor, Pejabat Fungsional Pengawas Pemerintahan dan
staf serta prasarana perkantoran yang nyaman dan memadai.
Demikian ringkasan Eksekutif ini sebagai bahan kelengkapan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Kabupaten bulukumba sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari pertanggungjawaban Inspektur Kabupaten Bulukumba sebagai
pimpinan SKPD kepada Bupati Bulukumba terkait kinerja Inspektorat Kabupaten
Bulukumba untuk Tahun Anggaran 2016.
Bulukumba, 12 Februari 2017
Plt. INSPEKTUR KABUPATEN
Sommeng, S.Sos
Pangkat : Pembina TK I
NIP. 19591231 198701 1 011
(5)
v
DAFTAR ISI
Kata Pengatar ... i
Ringkasan Eksekutif ... ii
Daftar Isi ... iv
Daftar lampiran ... v
BAB I
Pendahuluan
1.1.
Gambaran umum ... 1
1.2.
Maksud dan Tujuan ... 2
1.3.
Kelembagaan Inspektorat Kabupaten Bulukumba ... 2
1.4.
Aspek Strategis ... 11
BAB II
Perencanaan Kinerja ... 16
2.1.
Rencana Strategis ... 16
2.2.
Tujuan dan Sasaran ... 17
2.3.
Cara Mencapai tujuan dan Sasaran ... 18
2.4.
Rencana Kinerja Tahun 2015... 18
BAB III
Akuntabilitas Kinerja... 21
3.1.
Capaian Kinerja Organisasi ... 21
3.2.
Realisasi Keuangan ... 35
(6)
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ... vi
2.
Pengukuran Kinerja (PK) ... vii
(7)
vii
RENCANA KINERJA TAHUNAN
Nama SKPD
: Inspektorat Kabupaten Bulukumba
Tahun Anggaran
: 2016
Sasaran
Indikator
Target
Meningkatkan
kualitas
aparat
pengawasan
level kapabilitas APIP
Level 2
Jumlah Apip yang
memiliki sertifikasi aparat
pengawas
5 APIP
Meningkatnya akuntabilitas Kinerja
dan
Penyelenggaraan
Urusan
Pemerintahan
Peringkat penilaian LPPD
(Nasional)
10 Besar
Nilai hasil Evaluasi
Implementasi SAKIP
Kabupaten Bulukumba
CC
Level terhadap Maturasi
SPIP dalam Pengawasan
Internal
Level 1
Terselenggaranya
pengelolaan
keuangan yang baik dan Penanganan
Kasus Pengaduan Masyarakat
Jumlah SKPD yang bersih
dari penyimpangan
pengelolaan keuangan
yang material
44 SKPD
Opini BPK atas laporan
keuangan pemda
Bulukumba
WTP
Persentase Pengaduan
masyarakat yang ditindak
lanjuti
100%
% Penyelesaian Tindak
lanjut Rekomendasi BPK
pada setiap tahun
berkenaan
90%
% Penyelesaian Tindak
lanjut Rekomendasi APIP
pada setiap tahun
berkenaan
(8)
viii
PENGUKURAN KINERJA
Tahun anggaran 2016
Kabupaten
: Bulukumba
Nama SKPD
: Inspektorat Kabupaten Bulukumba
Sasaran
Indikator
Target
Realisaasi
Capaian
Meningkatkan
kualitas
aparat pengawasan
level kapabilitas
APIP
Level 2
Level 2
100%
Jumlah Apip yang
memiliki sertifikasi
aparat pengawas
5 APIP
5 Apip
100%
Meningkatnya
akuntabilitas Kinerja dan
Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan
Peringkat
penilaian LPPD
(Nasional)
10 Besar
Belum ada
hasil
penilaian
-
Nilai hasil Evaluasi
Implementasi
SAKIP Kabupaten
Bulukumba
CC
CC
100%
Level terhadap
Maturasi SPIP
dalam Pengawasan
Internal
Level 1
Belum ada
penilaian
-
Terselenggaranya
pengelolaan
keuangan
yang
baik
dan
Penanganan
Kasus
Pengaduan Masyarakat
Jumlah SKPD yang
bersih dari
penyimpangan
pengelolaan
keuangan yang
material
44 SKPD
pemeriksaan
Belum ada
dari BPK
-
Opini BPK atas
laporan keuangan
pemda Bulukumba
WTP
pemeriksaan
Belum ada
dari BPK
-
Persentase
Pengaduan
masyarakat yang
ditindak lanjuti
100%
100%
100%
% Penyelesaian
Tindak lanjut
Rekomendasi BPK
pada setiap tahun
berkenaan
90%
89,5%
99,44
% Penyelesaian
Tindak lanjut
Rekomendasi APIP
pada setiap tahun
berkenaan
60%
68,72%
114,53%
BELANJA LANGSUNG
a. Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2016
Rp3.359.080.000,-
b. Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2016
Rp3.316.865.621,-
(9)
1 BAB I
PENDAHULUAN 1.1Gambaran Umum
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 mengamanatkan bahwa pemabangunan aparatur Negara dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk mendukung keberhasilan pembangunan bidang lainnya. Sebagai wujud komitmen nasional untuk melakukan reformasi birokrasi, pemerintah telah menetapkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan menjadi prioritas utama dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 - 2019
Pelaksanaan reformasi birokrasi diharapkan dapat mengurangi dan akhirnya menghilangkan setiap penyalahgunaan wewenang publik oleh pejabat di instansi yang bersangkutan , menjadikan Negara yang memiliki birokrasi yang bersih, mampu, dan melayani, meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat , meningkatkan mutu perumusan dan pelaksanaan kebijakan / program instansi, meningkatkan efisiensi (biaya dan waktu) dalam pelaksanaan semua segi tugas organisasi.
Sehubungan dengan ditertibkannya Peraturan Menteri Pandayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) yang menjadi acuan bagi instansi pemerintah daerah untuk melakukan penilaian upaya pencapaian program reformasi Birokrasi sejalan dengan pencapaian sasaran, indikator dan target masing-masing.
Sebagai entitas pengawasan yang merupakan bagian dari sistem KjIP, maka Inspektorat menentukan sasaran utama yaitu meningkatkan kinerja unit kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) melalui pemerintahan yang bersih (clean government), beberapa langkah konkrit yang telah dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran tersebut antara lain, secara rutin melaksanakan pemeriksaan operasional, pemeriksaan/reviu LKjIP serta reviu laporan keuangan, selain itu pemantauan tindak lanjut pemeriksaan internal maupun eksternal dilaksanakan secara berkelanjutan dan konsisten. Diharapkan melalui beberapa langkah konkrit tersebut dapat meningkatkan kinerja unit kerja sehingga mendukung pencapain opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK.
(10)
2 LKj Inspektorat Tahun 2016 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kendala yang dihadapi dalam bidang pemeriksaan dan pengawasan. Capaian Kinerja Inspektorat secara umum dapat tercapai secara maksimal baik itu dari segi program, kegiatan, ketatausahaan, dan pendanaan.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah Negara mulai dari pejabat eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dirumuskan sebelumnya.
1.2Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Kabupaten Bulukumba ini adalah mendeskripsikan praktek-praktek akuntabilitas kinerja di lingkungan Inspektorat Kabupaten Bulukumba tahun anggaran 2016
Tujuan disusunnya LKjIP Inspektorat Kabupaten Bulukumba adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pertanggungjawaban Inspektur Kabupaten Bulukumba sebagai pimpinan Instansi pemerintah daerah kepada Bupati Bulukumba terkait kinerja Inspektorat Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2016.
2. Sebagai bahan evaluasi bagi Inspektur untuk memperbaiki kinerja Inspektorat Kabupaten Bulukumba di tahun-tahun yang akan datang.
3. Menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihakyang berkepentingan
(stakeholders) dalam rangka meningkatkan kinerja pengawasan daerah. 1.3Kelembagaan Inspektorat Kabupaten Bulukumba.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah nomor Kabupaten Bulukumba Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, dan ditindak lanjuti dengan Peraturan bupati Nomor Tahun 2016 tentang kedudukan, tugas dan fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja inspektorat kabupaten bulukumba, dapat dikemukakan tugas pokok dan fungsi masing-masing pejabat lingkup Inspektorat Kabupaten Bulukumba. Dengan susunan organisasi :
(11)
3 1. Inspektorat
2. Sekertaris
3. Inspektur Pembantu
4. Sub Bagian
5. Kelompok Jabatan Fungsional
(12)
4
STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT KABUPATEN BULUKUMBA
Inspektur
Subbag. Umum &
Kepegawaian
Sekretaris
Inspektur Pembantu
Wilayah I
Subbag. Program
dan Pelaporan
Subbag.
Keuangan
Inspektur Pembantu
Wilayah II
Inspektur Pembantu
Wilayah III
Inspektur Pembantu
Wilayah IV
Kelompok Jabatan
(13)
5 Tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian pada Inspektorat Kabupaten Bulukumba adalah sebagai berikut :
Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Bulukumba dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 12 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas Jabatan Struktural Kabupaten Bulukumba sebagai berikut :
a. Tugas Pokok Inspektorat
b. Fungsi Inspektorat
c. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Eselon II dan III 1. Inspektur
Inspektur mempunyai tugas pokok membantu Bupati membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah
Fungsi Inspektorat
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan; b. Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya; c. Memberikan pembinaan dan playanan terhadap pengaduan masyarakat terkait
dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah.
d. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan bupati; e. Penyusunan laporan hasil pengawasan;
f. Pelaksanaan administrasi Inspektorat;
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Uraian Tugas :
a. Membuat rencana program kerja/kegiatan Inspektorat;
b. Mengatur, mendistribusikan, dan mengkoordinasikan serta mengendalikan tugas bawahan;
c. Memberi petunjuk, bimbingan teknis, dan pengawasan kepada bawahan; d. Merumuskan visi dan misi serta menetapkan Rencana Strategis (Renstra) dan
Rencana Kerja (Renja) Inspektorat;
e. Merencanakan, mengkoordinasikan, menetapkan, dan mengendalikan
kebijakan pengawasan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, pelayanan masyarakat, pembinaan aparatur serta kesekretariatan Inspektorat;
f. Merumuskan kebijakan dan fasilitasi pengawasan dengan aparat pengawas internal lainnya;
(14)
6 g. Melaksanakan pemeriksaan, pengusutan, pengujian, penilaian, monitoring
dan pelaporan tugas pengawasan;
h. Mengkomunikasikan kepada para pimpinan unit kerja tentang kebijakan-kebijakan pengawasan;
i. Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan tentang program
pengawasan pemerintahan dan pembangunan daerah;
j. Mengoordinasikan hasil-hasil pemeriksaan dan pengawasan pemerintah dan pembangunan daerah dengan pimpinan unit kerja;
k. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap laporan hasil-hasil pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah;
l. Membina dan mengarahkan sekretaris dan para Inspektur pembantu dalam melaksanakan tugasnya;
m.Melakukan pemeriksaan dalam rangka berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah;
n. Melakukan pemeriksaan secara berkala atau sewaktu-waktu maupun
pemeriksaan terpadu;
o. Melaksanakan pengujian terhadap laporan berkala dan/atau sewaktu-waktu dari Perangkat Daerah;
p. Melaksanakan pemutahiran data temuan hasil pemeriksaan Aparat Pengawas
Fungsional Pemerintah tingkat kabupaten, regional, dan pusat;
q. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan dan menyiapkan data/bahan pemecahan masalah sesuai dengan bidang tugasnya;
r. Menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP);
s. Pelaksanaan penilaiaan prestasi kerja Sekretaris dan para Irban Wilayah dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; dan
t. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan/pimpinan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2. Sekretaris
Tugas pokok adalah mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi pengawasan dan memberikan pelayanan administratif fungsional kepada unsur di lingkungan Inspektorat.
Uraian Tugas :
a. merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan serta menetapkan
kebijakan umum, kepegawaian perencanaan dan pelaporan serta keuangan; b. menyusun kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
(15)
7
c. mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan pelayanan teknis dan
administrasi;
d. mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan umum;
e. mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan kepegawaian;
f. mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan pengelolaan keuangan; g. mengelola dan mengoordinasikan urusan perlengkapan;
h. menghimpun, pengelolaan, penelitian dan penyimpanan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional daerah;
i. menyusun bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional ;
j. menyusun, penginventarisasian dan pengoordinasian data dalam rangka penatausahaan proses penanganan pengaduan;
k. menilai prestasi kerja para kepala sub bagian dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir;
l. membantu Inspektur dalam menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP);
m.membantu pejabat Fungsional dalam melakukan pemeriksaan sesuai bidang keahlian yang dimilikinya;
n. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran dan
pertimbangan kepada pimpinan;
o. menginventarisasi dan mengkaji permasalahan-permasalahan dan
menyiapkan data/bahan pemecahan masalah sesuai dengan bidang tugasnya; p. melaksanaan Penilaian prestasi kerja staf dalam rangka pembinaan dan
pengembangan karir; dan
q. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan/pimpinan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
3. Kepala Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian
Tugas pokok adalah melakukan urusan kepegawaian, penatausahaan, surat menyurat dan urusan rumah tangga.
a. mengelola urusan tata usaha, surat menyurat dan kearsipan;
b. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan serta mengendalikan tugas staf;
c. mengelola administrasi, inventarisasi, pengkajian dan analisis laporan; d. menyelenggarakan administrasi kepegawaian;
e. menyusun bahan pembinaan kedisiplinan pegawai;
f. menyiapkan dan memproses usulan pendidikan dan pelatihan pegawai; g. mempersiapkan penyelenggaraan bimbingan teknis tertentu;
(16)
8 h. mengkoordinir dan menyiapkan bahan Pelatihan Kantor Sendiri (PKS); i. mengelola urusan perlengkapan kantor ;
j. menyusun rencana kebutuhan alat-alat kantor, barang inventaris kantor; k. melaksanakan pengadaan, pemeliharaan sarana, prasarana kantor dan
pengelolaan inventarisasi barang;
l. mengkoordinasikan tugas-tugas kerja dilingkup Sub Bagian;
m.menghimpun, memverifikasi dan memelihara dokumen dan informasi
kepegawaian, surat menyurat dan barang inventaris, serta perpustakaan Inspektorat;
n. melaksanakan pengkajian dan perumusan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan tugas pekerjaan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; o. melaksanakan pelayanan administrasi perjalanan dinas;
p. menyiapkan bahan penyusunan LKjIP Inspektorat;
q. membantu pejabat Fungsional dalam melakukan pemeriksaan sesuai bidang keahlian yang dimilikinya;
r. menginventarisasi terhadap permasalahan-permasalahan yang menghambat pelaksanaan tugas dan fungsi dan memberikan solusi pemecahannya;
s. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran dan
pertimbangan kepada pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsi;
t. melakukan monitoring, evaluasi serta pelaporan program kerja dan kegiatan;
u. menginventarisasi dan mengkaji permasalahan-permasalahan dan
menyiapkan data/bahan pemecahan masalah sesuai dengan bidang tugasnya; v. menilai prestasi kerja staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir;
dan
w.melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsinya.
4. Kepala Sub Bagian Keuangan
Tugas Pokok menyiapkan bahan penyusunan dan pengendalian rencana/program kerja pengawasan dan keuangan, menghimpun dan menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan, dokumentasi dan pengolahan data pengawasan.
Uraian Tugas Kepala Sub Bagian Keuangan, sebagai berikut :
a. mengoordinasikan penyiapan rencana/program kerja pengawasan dan
(17)
9 b. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan serta mengendalikan
tugas bawahan;
c. menyusun dan meneliti anggaran Inspektorat;
d. mengoordinir dan meneliti anggaran perubahan Inspektorat; e. menyiapkan peraturan perundang-undangan;
f. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi instansi vertikal dan perangkat daerah lainnya dengan Inspektorat;
g. melaksanakan verifikasi internal usulan perencanaan program dan kegiatan Inspektorat;
h. menyusun rencana usulan kebutuhan anggaran keuangan dan mengkoordinir
penyusunan RKA/ DPA Inspektorat;
i. meneliti kelengkapan dan verifikasi Surat Permintaan Pembayaran (SPP); j. melaksanakan sistem akutansi pengelolaan keuangan Inspektorat;
k. menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM);
l. melaksanakan verifikasi harian;
m.menyusun rekapitulasi penyerapan keuangan sebagai bahan evaluasi kinerja keuangan;
n. menyusun neraca Inspektorat;
o. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan keuangan Inspektorat; p. melaksanakan pengkajian dan perumusan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Pelaksanaan tugas pekerjaan Sub Bagian Keuangan; q. menyiapkan bahan penyusunan LKjIP Inspektorat;
r. membantu pejabat Fungsional dalam melakukan pemeriksaan sesuai bidang keahlian yang dimilikinya;
s. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran dan
pertimbangan kepada pimpinan;
t. menginventarisasi dan mengkaji permasalahan-permasalahan dan
menyiapkan data/bahan pemecahan masalah sesuai dengan bidang tugasnya; u. menilai prestasi kerja staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir;
dan
v. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
5. Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan
Tugas Pokok menyiapkan bahan penyusunan, menghimpun, mengolah, menilai dan menyimpan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional dan melakukan
(18)
10 administrasi pengaduan masyarakat serta menyusun laporan kegiatan pengawasan;
Uraian Tugas Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan adalah sebagai berikut:
a. melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan
Inspektorat;
b. menginventarisir hasil pembinaan dan pengawasan dan tindak lanjut hasil pembinaan dan pengawasan;
c. mengadministrasi hasil pengawasan;
d. melaksanakan evaluasi laporan hasil pengawasan;
e. menyelengarakan Rapat Koordinasi Pengawasan;
f. menyiapkan laporan berkala bulanan, triwulan dan tahunan; g. menyiapkan dokumentasi dan pengolahan data pengawasan;
h. membantu auditor atau pejabat pengawas pemerintahan melakukan
pemeriksaan sesuai bidang keahlian yang dimilikinya;
i. mempersiapkan data pendukung (supplement) penyusunan LPPD;
j. menginventarisasi terhadap permasalahan-permasalahan yang menghambat pelaksanaan tugas dan fungsi dan memberikan solusi pemecahannya;
k. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran dan
pertimbangan kepada pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsi;
l. menginventarisasi dan mengkaji permasalahan-permasalahan dan
menyiapkan data/bahan pemecahan masalah sesuai dengan bidang tugasnya; m.melaksanakan pengkajian dan perumusan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Pelaksanaan tugas pekerjaan sub bagian Program dan pelaporan; n. melakukan monitoring, evaluasi serta pelaporan program kerja dan kegiatan; o. menyusun dan membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Inspektorat;
p. menilai prestasi kerja staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; dan
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsinya.
6. Inspektur Pembantu
Tugas Pokok membantu Inspektur dalam mengoordinir pelaksanaan pengawasan oleh Auditor dan Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD) Terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan dan penanganan
(19)
11 kasus pengaduan pada Perangkat Daerah dan instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bulukumba.
Inspektur pembantu, membawahi jabatan fungsional yang melaksanakan fungsi pengawasan.
Uraian tugas Inspektur Pembantu meliputi:
a. mengusulkan program pengawasan;
b. menyusun rencana kegiatan tahunan di bidang pengawasan dan pembinaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mengumpulkan bahan penyusunan rencana pengawasan dan pembinaan;
d. mengoordinir pelaksanaan pengawasan oleh Auditor dan Pengawas
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD) terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan dan penanganan kasus pengaduan pada Perangkat Daerah dan instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bulukumba;
e. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan terhadap peraturan daerah dan
peraturan Bupati, meliputi pengawasan rancangan peraturan daerah dan peraturan Bupati dan pengawasan pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan Bupati;
f. memberikan petunjuk, mengawasi, dan membimbing pelaksanaan tugas
pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh Auditor dan P2UPD; g. menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan hasil pengawasan dan
pembinaan;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan, meliputi evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dan evaluasi kinerja penyelenggaraan otonomi daerah;
i. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan pemerintah daerah;
j. mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan pengawasan dan
pemeriksaan pemerintah daerah;
k. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran dan
pertimbangan kepada pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsi;
l. melakukan monitoring, evaluasi serta pelaporan program kerja dan kegiatan; menilai prestasi kerja staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; dan
m.melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsinya.
(20)
12 7. Kelompok Jabatan Fungsional
a. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan sesuai dengan bidang jabatan fungsional masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undang.
b. Jumlah pejabat fungsional ditentukan sesuai kebutuhan dan beban kerja. c. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Tugas Pokok adalah mendukung semua pelaksanaan tupaksi pada Inspektorat dalam melaksanakan sebagian tugas sesuai dengan keahliannya. Dalam pelaksaan tugas pengawasan membentuk Tim terdiri dari :
1. Pengendalian Mutu (Daltu), bertanggung jawab atas mutu hasil kegiatan pengawasan dan mempunyai tugas:
a. Menerima rencana kegiatan pengawasan dan penugasan dalam bentuk surat-surat dari pejabat struktural;
b. Menyusun Program Pengawasan;
c. Melakukan Supervisi atas pelaksanaan penugasan; d. Melakukan reviue atas konsep laporan hasil pengawasan;
e. Melakukan evaluasi atas realisasi pelaksanaan program pengawasan; f. Melakukan evaluasi kinerja Pengendali Teknis dan Ketua Tim, antara
lain menyangkut ketepatan waktu penyelesaian penugasan dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh Tim;
g. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan pimpinan; h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada pemimpin. 2. Pengendali Teknis (Dalnis), bertanggung jawab terhadap teknis
pelaksanaan kegiatan pengawasan, dan mempunyai tugas:
a. Membantu Pengendali Mutu dalam menyusun program pengawasan,
menyusun anggaran, jadwal pengawasan, dan mengkomunikasikan program pengawasan dengan Ketua Tim dan Anggota Tim;
b. Melakukan Supervisi atas pelaksaan penugasan;
c. Melakukan reviu atas realisasi pelaksanaan penugasan dengan program kerja yang dilakukan Ketua Tim dan Anggita Tim;
d. Melakukan reviu atas kertas kerja pengawasan; e. Melakukan reviu atas konsep laporan hasil pengawasan; f. Melakukan evaluasi kinerja Ketua Tim dan Anggota Tim;
(21)
13 g. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan; h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada pimpinan. 3. Ketua Tim, bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pengawasan
dalam suatu Tim yang ditugaskan dan mempunyai tugas:
a. Membantu Pengendali Teknis, dalam menyusun Program Pengawasan, dan mengkomunikasikan program pengawasan kepada Anggota Tim;
b. Memberikan penugasan harian kepada Anggota Tim;
c. Melakukan supervise pelaksanaan kegiatan Anggota Tim;
d. Melakukan reviu atas realisasi program kerja dan kertas kerja yang dilakukan Anggota Tim;
e. Menyusun Konsep laporan Hasil Pengawasan;
f. Melakukan evaluasi terhadap Anggota Tim;
g. Melaksanakan tugas – tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan; h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada pimpinan. 4. Anggota Tim, bertanggung jawab melaksanakan sebagian dari pelaksanaan
kegiatan pengawasan dalam suatu Tim yang ditugaskan, dan mempunyai tugas;
a. Mempelajari Program Pengawasan;
b. Membicarakan dan menerima penugasan harian dari Ketua Tim;
c. Melaksanakan Kegiatan Pengawasan sesuai dengan program
pengawasan;
d. Membuat Kesimpulan Hasil Pengawasan;
e. Membantu Ketua Tim Menyusun konsep laporan hasil pengawasan;
f. Melaksanakan tugas – tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan; g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada pimpinan. Dalam melaksanakan tugasnya Inspektur dan kelompok tenaga fungsional selalu menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing.
1.4 Aspek Strategis
Sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah yang melaksanakan tugas pengawasan, maka Inspektorat Kabupaten Bulukumba dilengkapi dengan beberapa aspek strategis yakni berupa sumber daya manuasia (SDM) pengawasan yang
(22)
14 professional dan andal serta sarana dan prasarana penunjang kerja aparatur yang cukup memadai.
1.4.1 Aspek Sumber daya Manusia (SDM)
Inspektorat Kabupaten Bulukumba pada tahun 2016 memiliki jumlah pegawai sebanyak 48 orang yang terdiri dari 33 orang (68,75%) pegawai yang berjenis kelamin laki-laki dan 15 orang (31,25%) pegawai yang berjenis kelamin perempuan.
Berdasarkan tingkat pendidikannya, terdapat 8 orang (16,67%) dengan pendidikan strata-2 (Magister), 37 orang (77,08%) dengan pendidikan strata-1 (Sarjana), 2 orang (4,16%) dengan pendidikan SMA atau sederajat, dan 1 orang (2,08%) dengan pendidikan SMP atau sederajat. Berdasarkan data tersebut, maka persentase aspek sumber daya manusia di Inspektorat Kabupaten Bulukumba sudah mempunyai tingkat pendidikan yang cukup tinggi yaitu 93,75%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sumber daya manusia lingkup Unspektorat Kabupaten Bulukumba Tahun 2016 tabel 1.1 sebagai berikut:
Tabel 1.1
Pegawai Inspektorat Kabupaten Bulukumba Tahun 2016 Berdasarkan Pangkat, Golongan, Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan Pangkat/Golongan Jenis Kelamin L P S.2 S.1 Dipl. SLTA SLTP Pendidikan Total 1 2 3 4 5 Pembina Utama-IV.e Pembina Utama Madya-IV.d Pembina Utama Muda-IV.c Pembina Tk.I -IV.b Pembina -IV.a - - - 4 2 - - 1 - 2 - - 1 2 - - - - 2 4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 4
Jumlah 6 3 3 6 - - - 10
6 7 8 9
Penata Tk.I –III.d Penata –III.c Penata Muda Tk.I –III.b Penata Muda –III.a
7 2 7 8 1 4 3 4 3 1 0 1 5 5 10 11 - - - - - - - - - - - - 8 6 10 12
Jumlah 24 12 5 31 - - - 36
10 11 12 13
Pengatur Tk.I –II.d Pengatur –II.c Pengatur Muda Tk.I –II.b Pengatur Muda –II.a
- 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - 1 1 -
Jumlah 2 - - - - 2 - 2
14 15 16 17
Juru Tk.I –I.d Juru –I.c Juru Muda Tk.I –I.b Juru Muda –I.a
- - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - 1 -
Jumlah 1 - - - 1 1
Jumlah Total 33 15 8 37 - 2 1 48
Persentase (%) 68,75 31,25 16,67 77,08 - 4,16 2,08 100 Dari pandangan fungsional, audit internal membantu efektivitas pengendalian intern sebagai sebuah elemen pendukung dalam mengatur penggunaan pendapatan dan otoritas. Pengendalian Intern dan audit sebagai komponen kunci untuk
(23)
15 meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan dana daerah. Efektivitas, efisien, transparansi dan kebijakan adalah satu perangkat penting dalam penerapan satu program yang terpusat.
Paradigma fungsi pengawasan di lingkungan pemerintah daerah membuka suatu cakrawala baru bahwa peran dan fungsi aparat pengawasan inspektorat tidak hanya dimaksudkan untuk mencari kelemahan-kelemahan melainkan juga berperan sebagai mitra kerja dan penjamin mutu Pemerintah Daerah untuk memudahkan setiap SKPD di unit kerja masing-masing agar dapat mencapai tujuan dan sasaran kegiatan operasionalnya dengan efektif dan efisien. Begitu pula, ukuran keberhasilan setiap pekerjaan audit tidak hanya tergantung dari banyaknya temuan audit melainkan lebih ditekankan pada bagaimana rekomendasi perbaikan yang disampaikan dapat ditindak lanjuti dengan baik dan berhasil.
Dalam tugas dan fungsinya Inspektorat Kabupaten Bulukumba berdasarkan data tahun 2016 didukung oleh 48 orang PNS dengan klasifikasi sebagai berikut : a. Klasifikasi Pendidikan
No Pendidikan Jumlah PNS Total Persentase (%) Laki Perempuan
1 Strata 2 5 3 8 16,67
2 Strata 1 25 12 37 77,08
3 SMA 2 0 2 14,08
4 SD 1 0 1 2,08
J U M L A H 33 15 48 100
b. Klasifikasi Eselon
No Eselon Jumlah PNS Total Persentase (%) Laki Perempuan
1 Eselon II-b 0 1 1 11,11
2 Eselon III - a 5 0 5 55,56
3 Eselon IV-a 2 1 3 33,33
(24)
16 c. Klasifikasi Jabatan Fungsional Auditor
No Jabatan Fungsional Auditor
Jumlah PNS
Total Persentase (%) Laki Perempuan
1 Auditor Madya 1 0 1 2,08
2 Auditor Pertama 0 0 0 0
3 Auditor Pertama 4 1 5 10,42
J U M L A H 5 1 6 12,50
d. Klasifikasi Jabatan Fungsional P2UPD
No JF P2UPD Jumlah PNS Total Persentase
(%) Laki Perempuan
1 Pengawas Pemerintahan Madya 0 2 2 4,17 2 Pengawas Pemerintahan Muda 5 0 5 10,42 3 Pengawas Pemerintahan Pertama 2 0 2 4,17
J U M L A H 7 2 9 18,75
e. Komposisi Jenjang Kepangkatan
No Golongan Ruang Jumlah PNS Total Persentase (%) Laki Perempuan
1 Golongan IV.c 0 1 1 2,08
2 Golongan IV.b 4 0 4 8,33
3 Golongan IV.a 2 2 4 8,33
4 Golongan III.d 7 1 8 16,67
5 Golongan III.c 2 4 6 12,50
6 Golongan III.b 7 3 10 20,83
7 Golongan III.a 8 4 12 25,00
8 Golongan II.c 1 0 1 2,08
9 Golongan II.b 1 0 1 2,08
10 Golongan I.b 1 0 1 2,08
(25)
17 Dengan kondisi tersebut tergambar bahwa secara kuantitatif sumber daya aparatur Inspektorat belum cukup memadai sehingga dibutuhkan pengembangan kompetensi untuk mengangkat kualitas profesionalisme dalam menjalankan fungsi pengawasan.
1.4.2 Aspek Sarana dan Prasarana Kantor
Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Inspektorat, diperlukan sarana kerja yang memadai berupa bahan pakai habis maupun barang Inventaris. Untuk itu telah diusahakan peningkatan berbagai sarana tersebut dengan pengadaan melalui anggaran Inspektorat antara lain pengadaan laptop dan printer yang digunakan sebagai media penyusunan laporan pemeriksaan dan presentasi/ekspose pada setiap satuan kerja yang diaudit, serta pengadaan kendaraan roda dua yang bermanfaat untuk menunjang mobilitas pegawai Inspektorat ketika menjalankan kegiatan administrasi.
Sarana dan prasarana penunjang kerja utama yang ada di Inspektorat Kabupaten Bulukumba terdiri dari: gedung kantor, ruang kerja yang mendukung peningkatan kinerja, kendaraan roda empat dan roda dua, kumputer (desktop dan notebook/laptop), peralatan kantor lainnya dan mobile kantor. Untuk lebih jelasnya kita lihat pada tabel 1.2.
Tabel 1.2
Rincian Jenis Sarana dan Prasarana
Kantor Inspektorat Kabupaten Bulukumba tahun Anggaran 2016
No Sarana dan Prasarana Satuan Baik Jumlah Rusak Total
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Sarana Tanah/Bangunan Bangunan/Gedung - Ruang Kerja - Kamar Mandi
- Tempat Parkir Kendaraan - Gudang Prasarana Mobil Jabatan Mobil Oprasional Motor Laptop/Notebook Komputer PC Printer OHP LCD/Infokus Mesin Ketik Elektrik Mesin Ketik Manual
M2 Ruangan Ruangan Tempat Ruangan Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit 625 6 4 1 1 1 4 4 15 2 13 - 1 - 1 - - - - - - - - 2 2 10 - - - 1 625 6 4 1 1 1 4 4 17 4 23 - 1 - 2
(26)
18 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 AC Kipas Angin Kursi Tamu Sofa Meja Kerja Pimpinan Kursi Kerja Pimpinan Meja Kerja Staf Kursi Kerja Staf Meja Rapat Kursi Rapat Lemari Arsip Telefon Fax Dispenser Core Drilling Kamera Digital Papan Pengumuman Lampu Hias Hammer Test Scanner Sigma Meter Dorong Meter Rol
Hardness Test Machine (Marshall Test/Elektrik)
Hand Operator Extractor (Centrifuge Extractor Test)
Mesin Uji Hidrolik (Unconfined Compression Machine/Hand Cup)
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Set Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Set Set Set 12 - 2 6 6 34 34 1 55 10 1 1 5 1 2 1 3 1 1 3 4 4 1 1 1 1 - - - - 7 - - - - 1 - - - - - 1 1 - - 4 0 - - - 13 - 2 6 6 34 31 1 55 10 2 1 5 1 2 1 4 2 1 3 8 4 1 1 1
1.4.3 Aspek Keuangan
Berdasarkan Dokumen pelaksanaan Anggaran Inspektorat Kabupaten Bulukumba Tahun 2016, Inspektorat mengelola dana Rp. 6.387.795.799,- (enam millyar tiga ratus delapan puluh tujuh juta tujuh ratus Sembilan puluh lima ribu tujuh ratus sembilan puluh sembilan rupiah), dengan perincian untuk belanja tidak langsung Rp. 3.028.715.799,- (Tiga millyar dua puluh delapan juta tujuh ratus lima belas ribu tujuh ratus Sembilan puluh sembilan rupiah) dan belanja langsung Rp. 3.359.080.000,- (tiga millyar tiga ratus lima puluh sembilan juta delapan puluh ribu rupiah). Dengan rincian anggaran seperti pada table 1.3 dibawah ini :
(27)
19 Tabel 1.3
Alokasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan pada Inspektorat Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2016 No Uraian Nama Kegiatan Vol. Nilai Pagu (Rp) Keterangan
1 2 3 4 5
Total Belanja 6.387.795.799
A Belanja Tidak Langsung 3.028.715.799
Belanja Pegawai 1 Thn 3.028.715.799
B Belanja Langsung 3.359.080.000
I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 528.355.500
1 Penyediaan surat menyurat 1 Thn 1.500.000 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan
Listrik 1 Thn 38.160.000
3 Penyediaan Jasa administrasi keuangan 1 Thn 96.300.000 4 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan
kendaraan dinas/ Oprasional 9 Unit 4.420.000 5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 1 Thn 24.000.000 6 Penyediaan Jasa perbaikan peralatan kerja 34 unit 6.900.000 7 Penyediaan Komponen instalasi Listrik/ penerangan
gedung kantor 1 Thn 950.000
8 Rapat-rapat koordinasi keluar daerah 1 Thn 246.510.000 9 Penatausahaan kesekretariatan SKPD 1 Thn 109.615.500 II Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 47.006.500
10 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 1 unit 12.106.500 11 Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan 1 Unit 11.860.000 12 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/oprasional 8 Unit 22.360.000
III Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 260.351.000
13 Pendidikan dan pelatihan formal 45 orang 260.351.000
IV Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan - 14 Penyusunan Laporan keuangan akhir tahun 1 Kali
V Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 2.385.577.000 15 Pelaksanaan Pengawasan internal secara berkala 1 Thn 1.790.400.000 16 Penanganan kasus pada wilayah pemerintahan
dibawahnya 1 Thn 313.380.000
17 Tindak Lanjut Hasil temuan pengawasan 1 Thn 69.712.000 18 Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif 4 kali 90.514.000 19 Pemutakhiran data tindak lanjut hasil temuan
pemeriksaan dokumen 37.111.000 1
20 Penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokraasi
(PMPRB) 1 paket 19.460.000
21 Pengawasan Proyek Pemerintah Daerah dan
Desentralisasi (P2D2) 1 Kali 65.000.000
VI Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 50.145.000
23 Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan
aparatur pengawasan 1 kali 50.145.000
B BELANJA MODAL 87.645.000
24 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
- Pengadaan Komputer 1 Unit 22.695.000
- Meter Dorong + Meter roll + Hammer Test 5 Unit 64.950.000
-Honoraiup pejabat pengadaan OB 680.000
(28)
20 1.5. Permasalahan Yang Mendasar
Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target yang disebabkan adanya kendala-kendala yang dihadapi untuk mewujudkan/memenuhi target diantaranya :
1. Masih terdapat obyek pemeriksaan yang belum dijangkau karena terbatasnya anggaran dan SDM yang ada di Inspektorat kabupaten bulukumba;
2. Dalam pemeriksaan masih sulitnya mendapatka atau memperoleh data pada
beberapa SKPD;
3. Tidak kooperatifnya PPK dan pihak rekanan pada pemeriksaan terkait pemeriksaan fisik kontruksi;
4. Sulitnya melakukan pemeriksaan karena banyaknya paket-paket pekerjaan pada beberapa SKPD;
(29)
21
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perencanaan kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan Instansi Pemerintah agar mampu menjawab tantangan lingkungan strategis lokal, nasional dan global, serta tetap berada dalam tataran Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan kinerja yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan visi, misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Inspektorat Kabupaten Bulukumba telah menetapkan Rencana Strategis Tahun 2016-2021 dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016. Adapun rencana strategis dan rencana kerja tersebut sebagai berikut:
2.1. Rencana Strategis (Visi dan Misi)
Visi dan Misi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana Inspektorat kabupaten Bulukumba harus dibawa serta berkarya agar konsisten dan dapat eksis, inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan.
2.1.1 Visi
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Berangkat dari pengertian visi tersebut, maka visi Inspektorat kabupaten Bulukumba ditetapkan sebagai berikut :
“Terwujudnya Aparatur Pengawas Yang Andal, Berkualitas, Bersih dan Profesional Dalam Meningkatkan Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan” Visi tersebut mempunyai makna :
1. Aparatur Pengawas, merupakan alat yang meliputi bidang kelembagaan, ketata laksanaan, dan kepegawaian yang mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
2. Andal, berarti dapat dipercaya dan menjadi tumpuan dalam pengawasan dan pemeriksaan.
3. Berkualitas dan bersih, kualitas pemeriksaan yang dilaksanakan dapat dicapai. Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau peyimpangan atas tujuan yang akan dicapai untuk mewujudkan pemerintah daerah yang bersih.
4. Profesional, berarti memiliki potensi yang besar dengan kemampuan yang dimiliki dalam bidang pengawasan dan pemeriksaan.
(30)
22
Memperhatikan peningkatan kompleksitas penyelenggara pemerintahan memerlukan pengawasan yang ketat, agar dapat berdaya guna dan berhasil guna dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan.
Untuk memenuhi visi tersebut, Inspektorat Kabupaten Bulukumba menetapkan Misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan Aparat Inspektorat Yang Profesional;
2. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bersih (clean governance) sesuai program Akuntabilitas Kinerja.
2.2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan tujuan sebagai hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang.
Tujuan Laporan Kinerja disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi sedangkan sasaran merupakan hasil yang akan dicapai dalam rumusan yang spesifik dan terukur dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan.
Adapun tujuan dan sasaran pengawasan pembangunan ditetapkan sebagai berikut : Misi 1. Mewujudkan Aparat Inspektorat Yang Profesional.
Tujuan 1 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparat Pengawasan Daerah (Inspektorat Kabupaten Bulukumba).
Sasaran 1 Meningkatkan kualitas aparat pengawasan.
Misi 2. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bersih (clean governance) sesuai program Akuntabilitas Kinerja.
Tujuan 2 Meningkatnya hasil pengawasan yang berkualitas untuk mendorong pelayanan publik dan pemerintahan yang akuntabel
Sasaran 2 Meningkatnya akuntabilitas Kinerja dan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan.
Sasaran 3 Meningkatnya akuntabilitas Kinerja dan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan.
2.3.Program utama dan kegiatan pokok Indikator Kinerja Utama
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dapat digambarkan sebagai berikut :
No Sasaran IKU Satuan Rumus Sumber
data 1 Meningkatkan
(31)
23
pengawasan Kapabilitas
APIP Bulukumba
2. Meningkatnya akuntabilitas Kinerja dan Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan
Nilai EPPD Pemerintah Kabupaten Bulukumba
Penilaian hasil Evaluasi Oleh Kemendagri
Inspektur Pembantu
Nilai akuntabilitas kinerja Kabupaten Bulukumba
Penilaian Hasil Evaluasi Oleh Kemenpan.
Level terhadap Maturasi SPIP dalam
Pengawasan Internal
Penilaian BPKP atas hasil Maturasi SPIP 3. Terselenggaranya
pengelolaan keuangan yang
baik dan
Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat
Opini BPK atas LKPD Kab. Bulukumba
Pemberian Opini hasil Audit Rinci Oleh
BPK RI Perwakilan Sul-Sel Sekretariat/ Irban
% Penyelesaian Tindak lanjut Rekomendasi BPK pada setiap tahun berkenaan
Jumlah temuan pengawasan yang ditindak lanjuti
Jumlah temuan pengawas 100% Sekretariat
Persentase Pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti
Jumlah Pengaduan Masyarakat Jumlah Pemeriksaan Pengaduan
Masyarakat
100% Sekretariat / Irban
Ketiga sasaran strategis tersebut diatas merupakan indikator kinerja untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepalah Daerah
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepalah Daerah merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal pemeriksaan dan pengawasan internal secara berkala, penanganan kasus pengaduan masyarakat, penyelesaian temuan hasil pemeriksaan BPK RI, penerapan SPIP tiap SKPD. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Inspektorat Kabupaten Bulukumba dalam pelaksanaan Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepalah Daerah adalah :
1. Pelaksanaan Pengawasan internal secara berkala; 2. Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat
3. Penanganan Khusus pada wilayah pemerintahan dibawahnya 4. Tindak Lanjut Hasil temuan pengawasan;
(32)
24
6. Pemutahiran data tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan; 7. Pemutahiran data tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan; dan 8. Penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokraasi (PMPRB).
b. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur dan Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur dan Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan merupakan program untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai hasil guna yang berkualitasKegiatan Pokok yang dilaksanakan Inspektorat Kabupaten Bulukumba dalam pelaksanaanProgram Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur dan Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasanadalah :
1. Pendidikan dan pelatihan formal; dan
2. Pelatihan penembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan. 2.4. Cara pencapain Tujuan dan sasaran
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka perlu adanya Kebijakan dan Program Strategis yang diformulasi dari hasil analisis lingkungan internal dan eksternal dengan menggunakan metode SWOT
2.4.1 Kebijakan Strategis
1. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengawasan dan pemeriksaan 2. Penguatan kapasitas sumber daya aparatur pengawasan
3. Penataan struktur organisasi Inspektorat.
4. Penyelesaian Kasus dan pemeriksaan Komprehensip secara tepat dan cepat 5. Penyusunan program kerja pengawasan tahunan yang tepat.
6. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan yang tepat.
7. Penguatan sumber daya aparatur dengan menambah auditor teknis. 8. Revitalisasi PNS formasi auditor.
9. Percepatan penyelesaian temuan BPK, yang mulai ditangani 10.Penyelesaian temuan-temuan baru
11.Penyelesaian temuan – temuan lama untuk mencapai opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh BPK RI.
12.Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur melalui pendidikan dan pelatihan bidang pengawasan serta Pelatihan Kantor Sendiri (PKS).
13.Penyelesaian BAP dan LHP sesuai dengan SOP yang telah disusun. 14.Tindak lanjut hasil temuan dengan cepat dan tepat.
(33)
25
2.4.2 Program Strategis.
1. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah.
2. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan. 2.5Rencana Kinerja
Rencana kerja merupakan penjabaran dari keputusan Inspektur Kabupaten Bulukumba Nomor : Kpts.1/I/2017 tentang perubahan keputusan Inspektur Nomor: Kpts.1/XII/2016 tentang Rencana Strategis (Renstra)Inspektorat Kabupaten Bulukumba Tahun 2016-2021 yang menjabarkan target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan.
Target kinerja melekat pada setiap indikator sasaran yang merupakan pembanding dalam proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir tahun kegiatan.
2.6Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Perjanjian kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2016. Penyusunan Perjanjian Kinerja ini didasarkan pada Inpres No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan Surat Edaran Menteri Negara PAN Dan Reformasi Birokraksi Nomor: 11 Tahun 2011 tentang Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Permrnpan RB no 53 tanhun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah, Sasaran-sasaran yang akan dicapai Inspektorat Kabupaten Bulukumba tahun 2016 dan dinyatakan dalam Dokumen perjanjian kinerja 2016, dengan menyesuaikan hasil dari Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kabupaten Bulukumba yang terakhir disusun tahun 2017. Perjanjian Kinerja dapat diperinci sebagai berikut :
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 ANAK LAMPIRAN I/5 -6
Nama SKPD : Inspektorat Kab Bulukumba Permenpan & RB Nomor 53 Tahun 2014
Tahun Anggaran : 2017
No. Sasaran Srategis Indikator Kenerja Target
1 2 3 4
1 Meningkatkan kualitas
aparat pengawasan level kapabilitas APIP Level 2
(34)
26
Jumlah Apip yang memiliki
sertifikasi aparat pengawas 5 APIP
2 Meningkatnya
akuntabilitas Kinerja dan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Peringkat penilaian LPPD
(Nasional) 10 besar
Nilai hasil Evaluasi
Implementasi SAKIP Kabupaten
Bulukumba CC
Level terhadap Maturasi SPIP
dalam Pengawasan Internal Level 1
3 Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang baik dan Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat
Jumlah SKPD yang bersih dari penyimpangan pengelolaan
keuangan yang material 44 SKPD
Jumlah SKPD yang bersih dari penyimpangan pengelolaan
keuangan yang material WTP
Persentase Pengaduan
masyarakat yang ditindak lanjuti 100%
Persentase Penyelesaian Tindak lanjut Rekomendasi BPK pada
setiap tahun berkenaan 90%
Persentase Penyelesaian Tindak
lanjut Rekomendasi APIP pada
setiap tahun berkenaan 60%
No. Program Anggaran
1 Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp 511.821.000 2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp 135.810.000 3 Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Rp 293.460.000 4 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan Rp 4.892.000 5 Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH Rp 2.227.766.000 6 Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan
Aparatur Pengawasan Rp 26.251.000
(35)
27 BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi 3.1.1. Indikator kinerja
Akuntabilitas Kinerja Inspektorat merupakan pertanggungjawaban yang mencerminkan tingkat keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan visi dan misi Inspektorat. Pengukuran tingkat pencapaian kinerja Inspektorat tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target sasaran strategis
berikut indikator kinerjanya, namun demikian, tedapat pula target sasaran strategis yang belum optimal diwujudkan pada tahun 2016. Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran Inspektorat Kabupaten adalah sebagai berikut :
1. Level Kapabilitas APIP
2. Nilai EPPD Pemerintah Kabupaten Bulukumba
3. Nilai akuntabilitas kinerja Kabupaten Bulukumba
4. Opini BPK atas LKPD Kab. Bulukumba
5. Persentase Penyelesaian Tindak lanjut Rekomendasi BPK pada setiap tahun berkenan
3.1.2 Metodologi pengukuran Pencapaian Kinerja
Pengukuran pencapaian kinerja sasaran dilakukan dengan melakukan
perbandingan antara rata-rata variable indikator masukan dengan indikator keluaran pada kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran melalui indikator kinerja utama yang sesuai.Metode ini bermanfaat untuk melihat sejauh mana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada akhir periode.
Pengukuran Pencapaian Kinerja dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Rumus 1 : digunakan apabila semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian rencana tingkat capaian yang semakin baik sebagai berikut :
Persentase Realisasi
Pencapaian Rencana = X 100% Tingkat Capaian Rencana
(36)
28
Rumus 2 : Rata-rata pencapaian kinerja
Rata-rata Jumlah Capaian Indikator Pencapaian =
Jumlah Indikator Jumlah Indikator
3.1.3 Pengukuran Kinerja Sasaran
Pengukuran tingkat capaian kinerja Inspektorat Kabupaten Bulukumba tahun
2016, dilakukan dengan cara:
1. Membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah
ditetapkan dengan realisasinya;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tatrun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Mernbandingkan realisasi kinerja sarnpai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; 4. Mernbandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); 5. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.
Sasaran 1 Meningkatkan kualitas aparat pengawasan
1. Membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 2016 1 Meningkatkan
kualitas aparat pengawasan
Lavel Kapabilitas
APIP L2 L2 100%
(37)
29 Pencapaian sasaran ketiga dari tabel diatas cukup berhasil dikarenakan target dari indicator level Kapabilitas APIP dapat direalisasikan dengan capaian 100%
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 2014 2015 Meningkatkan
kualitas aparat pengawasan
Lavel Kapabilitas
APIP L2 L2 100% L2 L2 100%
Perbandingan antara keberhasilan pencapaian sasaran pada table diatas adalah capaian tahun 2014 sebesar 100% dan capaia tahun 2015 sebesar 100% ini berarti bahwa, baik tahun 2014 maupun tahun 2015 dapat dikatakan berhasil untuk mencapai target dengan baik.
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Sasaran Indikator kinerja Kinerja 5 Target Tahunan
Realisasi
2016 2017 2018 2019 2020
Meningkatkan kualitas aparat pengawasan
Lavel
Kapabilitas APIP L3 L2 - - - -
Perbandingan realisasi dari tahun pertama sampai tahun ke lima dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 sampai tahun 2020 belum dapat dilihat hasilnya namun capaian tahun pertama dapat diraih 100% dari yang di targetkan.
4. Mernbandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);
Realisasi Kinerja Inspektorat Kabupaten Bulukumba dengan Standar nasional belum dapat dibandingkan dikaerenakan target nasional. Sesui pengharapan Presiden RI dengan Persentase target nasional kapabilitas APIP pada tahun 2019 sudah berada pada level 3 sudah mencapai 80% dan ditahun tersebut inspektorat menargetkan Kapabilitas APIP sedah berada pada level 3.
5. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;
(38)
30 Kinerja inspektorat untuk sasaran pertama untuk tahun pertama pada priode renstra ini dapat di capai dengan baik walaupun terdapat beberapa kendala seperti pengarsipan dokumen pelaksanaan dari kegiatan beberapa kegiatan misalnya kegiatan rapat internal antar pimpinan SKPD yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah yang dilaksanakan setiap hari senin. Dokumentasi terkait pembimbingan dan konsultasi dari APIP kepada SKPD yang meminta saran dan pendapat.
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
Sasaran 1 terdiri atas satu indikator sasaran. Pencapaian indikator sasaran didukung dengan 2 kegiatan yaitu :
Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan dengan capaian masukan (input) dari kedua kegiatan sebesar 98,56 persen dan capaian keluaran (output) dari kedua kegiatan sebesar 100 persen.
Perbandingan capaian output dengan input dana yakni rata-rata 100% :98,56%, ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi dari pada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan.
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
sasaran pertama terdapat 2 Program dan 2 kegiatan yaitu:
a. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Pendidikan dan Pelatihan Formal. Dengan dana sebesar Rp260.351.000 dengan realisasi sebesar 98,37%
b. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur
Pelatihan Teknis Pengawasan dan Penilaian Akuntabilitas Kinerja. Dengan dana sebesar Rp50.145.000 dengan realisasi sebesar 98,74%
Sasaran 2 Meningkatnya akuntabilitas Kinerja dan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
1. Membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 2016
1 Meningkatnya akuntabilitas Kinerja dan
Skor penilaian LPPD
(Nasional) Besar 10
Belum ada
(39)
31 Penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan
Nilai hasil Evaluasi Implementasi SAKIP Kabupaten
Bulukumba
CC CC 100
Level terhadap Maturasi SPIP dalam Pengawasan Internal
Level 1 Belum ada
penilaian
Pencapaian sasaran kedua dari tabel diatas belum dapat dinilai dan belum dapat dilihat keberhasilannya dikarenakan target dari 3 indicator sasaran kedua belum dapat dilihat realisasinya karena belum ada penilaian sehingga capaian belum diketahui
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Target 2014 Realisasi 2015 Capaian Meningkatnya
akuntabilitas Kinerja dan Penyelenggara an Urusan Pemerintahan
Skor penilaian LPPD (Nasional)
20 18 100% 20 Belum ada hasil
penilaian - Nilai hasil
Evaluasi Implementa si SAKIP Kabupaten Bulukumba
CC CC 100% CC CC 100
Level terhadap Maturasi SPIP dalam Pengawasan Internal
Belum
ada Belum Ada Belum Ada Belum Ada Belum Ada Belum Ada
Perbandingan antara keberhasilan pencapaian sasaran pada table diatas adalah pada dua sasaran indikator capaian tahun 2014 sebesar 100% dan capaia dua indikator tahun 2015 belum diketahui, ini berarti bahwa tahun 2014 mencapai keberhasilan yang baik dan tahun 2015 belum dapat dikatakan berhasil atau gagal untuk mencapai ketiga target dengan baik disebabkan belum adanya realisasi yang hasil penilaian, untuk indikator ketiga nanti tahun 2016 baru masuk dalam target kinerja inspektorat indikator ini merupakan targaet nasional untuk RPJMN tahun 2015 - 2020.
(40)
32 3. Membandingkan realisasi kinerja sarnpai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Sasaran Indikator kinerja Kinerja 5 Target Tahunan
Realisasi
2016 2017 2018 2019 2020 Meningkatnya
akuntabilitas Kinerja dan Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan.
Skor penilaian LPPD
(Nasional) 10
Belum
ada - - - -
Nilai hasil Evaluasi Implementasi SAKIP Kabupaten Bulukumba
CC CC - - - -
Level terhadap Maturasi SPIP dalam Pengawasan Internal
Level 1 - - - - -
Perbandingan realisasi dari tahun pertama sampai tahun ke lima untuk ketiga indikator pada Renstra Inspektorat belum dapat dilihat karena realisasi dari target indicator masih tahun pertama yang dapat dinilai inipun hasil dari penilaian dari Kementrian dan BPKP belum ada sehingga realisasi dari target tahun pertama belum dapat dikatajkn berhasil atau gagal.
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);
Realisasi Kinerja Inspektorat Kabupaten Bulukumba dengan Standar nasional belum dapat dibandingkan dikaerenakan target target nasional tidak ada yang berkaiatan secara langsung dengan target dan iandikator Inspektorat Kab.
5. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;
Kinerja Inspektorat untuk sasaran 2 indikator pertama dari lima tahun terakhir dapat ditingkatkan dengan naiknya peringkat keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan ini tidak lepas dari peran inspektorat dalam mengawal dan mendampingi SKPD untuk meningkatkan nilai keberhasilan kinerja. Untuk indicator ketiga belum dapat ditingkatkan disebabkan belum adanya penilaian Maturasi SPIP dimana nanti tahun 2016 jadikan sebagai indikator Inspektorat dan juga merupakan Indikator sasaran Nasional.
(1)
46 Dari table diatas dapat dilihat bahwa, pencapaian sasaran pertama ini sangat berhasil
pada tahun pertama, ini disebabkan karena target 5 tahunan dalam renstra dapat direalisasikan pada tahun pertama, adapun kegiatan yang tidak terealisasi pada tahun pertama ini dikarenakan kurangnya dana yang tersedia untuk Inspektorat Kabupaten Bulukumba.
Pencapaian sasaran kedua dari tabel diatas berhasil namun dalam penganggarannya tidak dilakukan dikarenakan adanya program yang tidak pernah dilaksanakan yakni program peningkatan disiplin aparatur dengan kegiatan pengadaan pakaian kedinasan namun pada dasarnya aparat inspektorat telah disiplin dalam berpakaian setiap menjalankan tugas kedinasan sehingga pada program ini belum diwujudkan karena Inspektorat fokus pada sasaran dan indikator utama, namun dalam peningkatan kapasitas pengetahuan sumber daya manusia terealisasi 100% dengan mengikutkan aparat pemeriksa pada Bimtek dan Pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh Pusdiklatwas BPKP-RI dan tempat pelatihan lainnya yang menunjang peningkatan profesionalis aparat pengawasan.
Pencapaian sasaran ketiga dari tabel diatas sangat berhasil dikarenakan target 5 tahunan dapat direalisasikan pada tahun pertama walaupun terdapat beberapa indikator yang belum ada hasil capaian karena belum dilakukan pemeriksaan oleh BPK, dan dapat diharapkan pada tahun-tahun berikutnya dapat ditingkatkan kinerja pemeriksaan. pada realisasi ditiap tahunnya, diungkap dan dituangkan apa yang menjadi capaian kinerja tersebut dengan menyajikan realisasi opini dari BPK-RI dan realiasasi jumlah penanganan kasus yang di tindak lanjuti dengan pemeriksaan oleh aparat Inspektorat Kabupaten Bulukumba.
3.2. Realisasi Keuangan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Bulukumba pada tahun anggaran 2016 didukung dengan anggaran Belanja Langsung dalam APBDP sebesar Rp3.359.080.000,- dan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp3.028.715.799,- yang dituangkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perubahan Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPAP – SKPD) TA 2016 menjadi Rp6.387.795.799,-. Hingga akhir Tahun 2016 realisasi pencapaian anggaran belanja langsung mencapai 98,74% sedangkan belanja tidak langsung mencapai 97,06% . Secara keseluruhan hingga akhir Tahun 2016 Anggaran terealisasi sejumlah Rp6.387.795.799,-. atau 97,94% dengan rincian:
(2)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat 2016
47
1. Total Belanja Inspektorat TA 2016
No Uraian Nama Kegiatan Anggaran (Rp) Rp Realisasi % Belum Terealisasi Rp %
1 2 4 3 4 5 6
Total Belanja 6.387.795.799 6.256.428.364 97,94 131.367.435 2,06
2. Belanja Tidak Langsung :
No Uraian Nama Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Belum Terealisasi
Rp % Rp %
1 2 4 3 4 5 6
A BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.028.715.799 2.939.562.743 97,06 89.153.056 2,94 1 Belanja Pegawai 3.028.715.799 2.939.562.743 97,06 89.153.056 2,94
3. Belanja Langsung :
No Uraian Nama Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Belum Terealisasi
Rp % Rp %
1 2 4 3 4 5 6
B BELANJA LANGSUNG 3.359.080.000 3.316.865.621 98,74 42.214.379 1,26 I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 528.355.500 507.807.572 96,11 20.547.928 3,89 II Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 47.006.500 41.941.750 89,23 5.064.750 10,77 III Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 260.351.000 256.101.000 98,37 4.250.000 1,63
IV Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
- - - -
V
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
2.385.577.000 2.376.218.500 99,61 9.358.500 0,39
VI Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan
(3)
48 C BELANJA MODAL 87.645.000 85.285.000 97,31 2.360.000 2,69
Dari sejumlah program yeng di realisasikan diatas, program yang terdapat pada Perjanjian Kinerja Tahunan untuk tahun 2016 yang merupakan program terwujudnya sasaran pokok Inspektorat adalah sebagai berikut:
ANAK LAMPIRAN I/5 -6 Permenpan & RB Nomor 53 Tahun 2014
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Nama SKPD : Inspektorat Kab Bulukumba
Tahun Anggaran : 2016
No. Sasaran Srategis Indikator Kenerja Target
1 2 3 4
1 Meningkatkan kualitas
aparat pengawasan level kapabilitas APIP Level 2
Jumlah Apip yang memiliki
sertifikasi aparat pengawas 5 APIP
2 Meningkatnya
akuntabilitas Kinerja dan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Peringkat penilaian LPPD
(Nasional) 20 besar
Nilai hasil Evaluasi Implementasi
SAKIP Kabupaten Bulukumba CC
level Maturitas SPIP Inspektorat Level 1
3 Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang baik dan Penanganan Kasus Pengaduan
Masyarakat
Jumlah SKPD yang bersih dari penyimpangan pengelolaan
keuangan yang material 44 SKPD
Jumlah SKPD yang bersih dari
penyimpangan pengelolaan
keuangan yang material WTP
Persentase Pengaduan masyarakat
yang ditindak lanjuti 100%
Persentase Penyelesaian Tindak
lanjut Rekomendasi BPK pada
setiap tahun berkenaan 90%
Persentase Penyelesaian Tindak lanjut Rekomendasi APIP pada setiap tahun
berkenaan 60%
No. Program Anggaran
1 Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp 537.096.000 2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp 123.261.500 3 Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Rp 151.868.000
(4)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat 2016
49 4 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan Rp 4.892.000
5 Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH Rp 2.089.867.500 6 Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan Rp 93.015.000
Jumlah Rp 3.000.000.000
4. Tujuan dan Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kabupaten Bulukumba.
No. TUJUAN INDIKATOR TARGET
1.
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparat Pengawasan Daerah (Inspektorat Kabupaten Bulukumba).
Level Kapabilitas APIP dan jumlah APIP Bersertifikat
Level 3
65 APIP bersertifikat
2.
Meningkatnya hasil pengawasan yang berkualitas untuk mendorong pelayanan publik dan
pemerintahan yang akuntabel.
Skor penilaian LPPD (Nasional), Nilai hasil Evaluasi SAKIP Pemda dan Level Maturasi SPIP
LPPD Peringkat 10 Besar,
Nilai sakip Baik (B)
Level 3 Maturasi SPIP
Opini BPK, Jumlah SKPD yang bersih dari
penyimpangan pengelolaan keuangan yang material dan Persentase Pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti serta persentase tindak lanjut Temuan BPK
WTP
44 SKPD Bebas Penyimpangan 100% Pengaduan yang ditindak lanjuti 95% Tertindak lanjuti
(5)
BAB IV PENUTUP
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yang terkait dengan akuntabilitas kinerja Inspektorat Kabupaten Bulukumba pada tahun 2016, Yakni :
1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat telah dapat diselenggarakan dengan baik melalui pemanfaatan sumber daya yang ada dan tugas pokok dan fungsi Inspektorat telah sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU). Terkait pelaksanaan kegiatan Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan terkait pendampingan, pemantauan dan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan SKPD tetap berjalan. Penilaian PMPRB belum maksimal pelaksanaannya dikarenakan adanya perubahan metode pelaksanaan penilaian dimana metode pelaksanaan penilaian tahun lalu sangat rumit dan sehingga ada perubahan-perubahan yang dilaksanakan oleh Kemenpan untuk melancarkan proses Reformasi Birokrasi. 2. Ukuran keberhasilan kinerja atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat
diperoleh dari laporan kinerja berdasarkan indicator sasaran strategis dengan menggunakan metode analisa Indikator Kinerja Sasaran.
3. Dari hasil pengukuran 3 sasaran, 8 Indikator sasaran, dan 7 kegiatan yang mendukung pencapaian visi dan misi Kabupaten, rata-rata pencapaian Input (dana) sebesar 99,65% dan capaian keluaran sebesar 94,98%. Dengan demikian perbandingan antara output dengan input adalah 94,98% : 99,65%, ini berarti pencapaian tingkat keluaran lebih tinggi disbanding tingkat capaian input (dana), Apabila dimasukkan dalam penilaian pembobotan untuk seluruh program dan kegiatan yang direncanakan berada dalam kategori Baik.
4. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat tahun 2016 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban Inspektorat untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja tahun 2016 dan juga sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja Inspektorat di tahun yang akan datang.
(6)
LAM PIRAN SURAT
Indikator kinerja OPD yang telah ditetapkan dengan realisasinya
No
Indikator Kinerja
Rumusan
Capaian
Tahun 2015
Target tahun
2016
Capaian target
tahun 2016
satuan
OPD Penanggung
Jawab
1
Jumlah aparatur yang
mendapatkan penjatuhan
hukuman disiplin
Jumlah aparatur yang
mendapatkan hukuman
-
-
-
Orang
BKPSDM
2
Indeks Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) Instansi
Pemerintah Kabupaten
Bulukumba.
Persentase Penilaian
Kemenpan
54%
60%
58,42%
Persen
Bagian Organisasi
Setda/Inapektorat
3
Tingkat/Level Pemda Kab.
Bulukumba terhadap
Maturasi SPIP dalam
pengawasan internal dalam
pelaksanaan kebijakan
Penilaian dari BPKP
terhadap Maturasi SPIP
Belum ada
penilaian
dari BPKP
Level 1
Belum ada
hasil penilaian
dari BPKP
Level
Inapektorat
4
Tingkat/Level Kapabilitas
Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah
Penilaian dari BPKP
terhadap Kapabilitas APIP
Level 2
Level 2
Level 2
Level
Inapektorat
5
Persentase tindak Lanjut
temuan pemeriksaan BPK
Jumlah temuan dibagi
jumlah yang telah ditindak
lanjuti kali 100%
84,8%
90%
89,5%
Persen
Inapektorat
Plt .