PENGEMBANGAN ASRAMA PUTRA USU ARSITEKTUR TROPIS
23
Kriteria tampilan bentuk bangunan sebagai berikut : 1.  Landmark, menciptakan tampilan baru dalam lingkungan tapak.
2.  Filosofi. 3.  Tema.
4.  Wujud karakter yang mengundang, sederhana, jujur, dan kuat.
Kriteria Bentuk dasar bangunan
Kesesuaian Bentuk Site
Baik Baik
Kurang Baik
Orientasi Bangunan
Baik, Orientasi Jelas
Baik, Orientasi ke Segala Arah
Tidak Jelas Efisiensi Bangunan
Efisien Kurang Efisien
Tidak Efisien Efisiensi Struktur
Dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup Sulit
Mudah
Kesan Yang Ingin Dicapai
Baik Baik
Kurang Baik Ekonomi
Bangunan Lebih Hemat
Hemat Tidak Ekonomis
4.2 Analisis Lokasi
Lokasi Asrama Putra USU ini berada di kompleks USU yang ada di Jl.Dr. Mansyur kecamatan Medan Selayang. Kawasan ini merupakan kawasan perdagangan dan jasa.
  Kasus proyek : Pengembangan Asrama Putra USU.   Status Proyek : Fiktif
  Pemilik Proyek : Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 – Perbandingan Bentuk Dasar Bangunan.
Universitas Sumatera Utara
PENGEMBANGAN ASRAMA PUTRA USU ARSITEKTUR TROPIS
24
Deskripsi kondisi lokasi tapak rancangan Asrama Putra USU Lokasi tapak
: Jl. Dr. Mansyur Luas tapak
: 1,3Ha   Batas-batas Tapak
o Batas Utara
: Perumahan dosen USU o
Batas Timur  : Rumah Sakit USU o
Batas Selatan  : Jl. Universitas Sumatera Utara o
Batas Barat : Perumahan dosen USU
  Kontur : Relatif datar
  Pusat kegiatan perdagangan dan jasa   KDB : 60
  KLB : 1-4 lantai
  Bangunan  Eksisting  di  sekitar  site:  Rumah  sakit  USU  dan  perumahan  Dosen USU.
  Potensi Lahan :
- Terletak dikawasan USU.
- Berada pada kawasan perdagangan dan jasa
- Transportasi baik dan lancar, dan mudah menemukan kendaraan umum untuk
menuju lokasi.
4.3 Analisis Pengguna, Analisis Kelompok Kegiatan dan Kelompok Kegiatan.
4.3.1 Analisis Pengguna
Pengguna bangunan Asrama Putera USU digolongkan menjadi tiga: i Mahasiswa pendatang USU;
ii Tamu;
iii Staff:
 Karyawan;
 Operator;
 Office boy.
Universitas Sumatera Utara
PENGEMBANGAN ASRAMA PUTRA USU ARSITEKTUR TROPIS
25
4.3.2 Analisis Kelompok kegiatan
Kelompok kegiatan utama  Tempat tinggal
Kelompok Kegiatan Tambahan  Area terbuka untuk mahasiswa dan staf;
 Olah raga;  Cafeteria.
4.3.3 Analisis Aktivitas
1. Mahasiswa
2. Staff
a Kepala Asrama
b Karyawan Asrama
Datang Entrance
Parkir Ruang Kepala Asrama
Datang Entrance
Parkir Asrama
Pulang Datang
Entrance
Parkir Kamar Asrama
Perpustakaan
Cafeteria Olah raga
Gambar 4.1 – Diagram Alur Kegiatan Mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
PENGEMBANGAN ASRAMA PUTRA USU ARSITEKTUR TROPIS
26
c Office boy
3. Servis
4.4 Orientasi dan View
Dalam  perencanaan  kompleks  bangunan,  sudut  pandang  terhadap  penampilan bangunan  sangat  penting.  Hal  ini  akan  mempengaruhi  penampilan  kemampuan
komunikasi dengan pengunjung. Penentuan sudut dipengaruhi oleh :
1.  Jarak pandang pengunjung. 2.  Jarak antar bangunan dan bentukan massa.
3.  Lokasi tapak perencanaan. 4.  Aktivitas yang berlaku dalam bangunan.
5.  Simbol yang ingin disampaikan.
4.5 Sirkulasi dan Penzoningan
Sirkulasi  adalah  suatu  pencapaian  yang  dilakukan  manusia  untuk  mencapai  fungsi- fungsi  yang  diinginkan  didalam  bangunan.  Ditinjau  dari  sistem  bangunan,  sirkulasi
dibedakan  atas  sirkulasi  horizontal  dan  vertikal.  Sirkulasi  horizontal  dilakukan didalam satu lantai sedangkan yang vertikal dilakukan untuk mencapai dari lantai ke
lantai lainnya.
Datang Entrance
Parkir Asrama
Pulang
Gambar 4.2 – Diagram Alur Kegiatan Staff
Datang Loading
dock Cafetaria
Pulang
Gambar 4.3 – Diagram Alur Kegiatan Servis
Universitas Sumatera Utara
PENGEMBANGAN ASRAMA PUTRA USU ARSITEKTUR TROPIS
27
Sirkulasi  horizontal  yang  digunakan  pada  Asrama  Putra  USU  yaitu  sirkulasi  spiral, karena pengguna asrama dapat mengelilingi asrama dan fasilitas-fasilitas. Sedangkan
sirkulasi vertikal yang digunakan adalah tangga, dan elevator.
Sirkulasi Objek
Gambar Keterangan
Horizontal Linear
Semua jalan
pada dasarnya  linear.  Jalan
yang lurus
dapat menjadi
unsur pengorganisir
utama untuk
satu sederet
ruang-ruang. Di
samping itu jalan dapat berbentuk
lengkung atau
berbelok arah,
memotong  jalan  lain, bercabang,
berbentuk putaran loop.
Spiral Sebuah
konfigurasi spiral
adalah suatu
jalan tunggal
yang menerus,  yang  berasal
dari titik
pusat, mengelilingi
pusat dengan
jarak yang
berubah.
Grid Konfigurasi  grid  terdiri
dari  dua  pasang  jalan sejajar
yang saling
berpotongan  pada  jarak yang
sama dan
menciptakan bujur
sangkar  atau  kawasan- kawasan  ruang  segi
empat.
Tabel 4.2 – Sirkulasi horizontal dan vertikal pada bangunan.
Universitas Sumatera Utara
PENGEMBANGAN ASRAMA PUTRA USU ARSITEKTUR TROPIS
28
Jaringan Suatu
konfigurasi jaringan
terdiri dari
jalan-jalan yang
menghubungkan  titik- titik  tertentu  didalam
ruangan.
Vertikal Elevator
1.  Pencapaian langsung  ke  tiap
lantai 2.  Waktu
tempuh lebih singkat
3.  Dapat menempuh
lebih dari
satu lantai sekaligus
4.  Kapasitas orang
bergantung pada
ukuran, jumlah, dan kecepatan lift.
Tangga 1.  Pencapaian terbatas
2.  Waktu tempuh
relatif lama 3.  Alternatif
pencapaian pada
saat darurat 4.  Memerlukan tenaga
4.6 Analisis Kondisi Tapak dan Lingkungan