11 7.
Pelusuran informasi terhubung dan CD-ROM. 8.
Komunikasi ilmiah dan penyebarluasan informasi. 9.
Cara menyusun bibliografi, indeks, dan abstrak. 10.
Tata cara penulisan karya tulis penelitian dan karya tulis ilmiah.
E. Untuk staf pengajar dan peneliti :
1. Sumber perolehan informasi.
2. Fungsi dan jenis perpustakaan.
3. Jenis pustaka dan pelayanan perpustakaan
4. Jenis dan fungsi katalog.
5. Sistem klasifikasi.
6. Fungsi dan kegunaan bibliografi, indeks, dan abstrak.
7. Bebagai jenis pustaka rujukan.
8. Komputerisasi data pustaka.
9. Teknik membaca cepat.
Petugas perpustakaan Petugas perpustakaan yang terlibat dalam pengajaran perpustakaan adalah :
1. Pustakawan perujukan yang profesional.
2. Staf khusus yang terlatih sebagai ahli dalam subjek tertentu tenaga ahli
subjek atau dosen bidang ilmu tertentu untuk membantu pengguna dari berbagai disiplin ilmu.
2.5 Materi Pendidikan Pemakai
Pada dasarnya materi yang diterapkan dalam pendidikan pemakai pada perpustakaan relatif sama antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya.
Secara umum Darmono 2001 : 23 menjelaskan beberapa materi bimbingan pemanfaatan perpustakaan antara lain adalah :
1. Pengenalan terhadap denah perpustakaan.
2. Peraturan perpustakaan.
3. Alat penelusuran informasi.
4. Pengenalan terhadap penempatan koleksi.
5. Pengenalan terhadap ruang baca.
Sementara itu, kemungkinan terdapatnya perbedaan materi pendidikan pemakaiantara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya sangat mungkin
terjadi. Karena tingkat kualifikasi level antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya juga banyak yang memiliki perbedaan atau dengan kata lain
12 belum seragam. Namun materi yang menyangkut keadaan umum perpustakaan
biasanya disertakan pada setiap pendidikan pemakai di seluruh perpustakaan.
2.6 Metode Pendidikan Pemakai
Metode pendidikan pemakai adalah cara penyelesaian masalah penggunaan fasilitas perpustakaan secara sistematis. Agar program pendidikan pemakai
perpustakaan dapat memperoleh hasil yang maksimal, Program pendidikan pemakai yang diterapkan perpustakan pada dasarnya memiliki berbagai metode.
Metode adalah “Suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala masalah” Subagyo, 1997 : 50. Jadi dengan demikian dapat
dirumuskan bahwa metode pendidikan pemakai adalah cara penyelesaian masalah penggunaan fasilitas perpustakaan secara sistematis.
Kosterman 1978 : 269 menyatakanbahwa suatu metode pengajaran harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Dapat mengkomunikasikan tujuan- tujuan yang telah dibuat.
2. Dapat membuat peserta didik tertarik untuk memperhatikan dan memotivasi
mereka untuk memperhatikan penuh terhadap apa yang sedang dikerjakan. 3.
Dapat mendorong peserta didik untuk ambil bagian dengan menolongnya mempersiapkan pelajaran-pelajaran.
4. Dapat ditindaklanjuti.
5. Dapat memberikan umpan balik untuk menguji efektivitas metode tersebut
melalui indikator-indikator yang jelas. Sementara itu Hills yang dikutip oleh Fjallbrant 1978 : 33 menyebutkan ada
empat faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode dan media pengajaran untuk pendidikan pemakai perpustakaan ini, antara lain:
1 . Motivation
Pengajaran harus memberikan suatu motivasi yang tinggi, misalnya ketika pengguna ingin menemukan informasi yang berhubungan dengan pekerjaan
atau pelajaran tertentu.
2. Activity
Kerja aktif dalam pembelajaran pemecahan masalah akan kelihatan lebih efektif daripada hanya sekedar menyebutkan atau menjelaskan suatu
rangkaian pekerjaan.
13
3. Undrestanding
Pendidikan pemakai akan lebih efektif jika pengguna memahami apa dankenapa mereka mengerjakan hal demikian, jika hal ini merupakan
permasalahan yang baru dapat dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya.
4. Feedback
Umpan balik atau informasi perkembangan yang dibuat harus tersedia bagi para pengguna.
Ada beberapa teknik atau metode yang dapat digunakan dalam pendidikan pemakai, untuk keperluan penelitian kali ini peneliti membatasi hanya pada topik
orientasi perpustakaan. Teknik-teknik tersebut antara lain: Ceramah atau Kuliah Umum di Kelas, Wisata Perpustakaan, Penggunaan Audio Visual, Permainan dan
Tugas Mandiri, Penggunaan Buku Pedoman atau Pamflet.
1.Ceramah atau Kuliah Umum di Kelas
Penjelasan mengenai pengenalan dan pelayanan perpustakaan dapat diberikan di kelas dengan cara memberikan ceramah atau kuliah secara umum atau melalui
demonstrasi. Idealnya jumlah peserta perkelas kurang lebih antara 15-30 orang. Untuk mencapai hasil yang optimal dalam metode ini para peserta diberikan beberapa
tugas terstruktur dan latihan yang memungkinkan mereka mampu menggunakan perpustakaan secara mandiri. Pelaksanaan metode ini selayaknya dapat dilakukan
dengan metode wisata perpustakaan, agar peserta lebih memahami dan akrab dengan dunia perpustakaan yang sebenarnya.
2. Wisata Perpustakaan
Beberapa teknik yang bisa dilakukan dalam memandu wisata perpustakaan, antara lain :
1. Menciptakan suasana yang bersahabat dan informal serta terbuka untuk
beberapa pertanyaan. 2.
Usahakan berbicara tidak terlalu cepat dan sensitif terhadap kebingungan yang dialami pemakai.
3. Gunakan sarana pembantu untuk memperjelas sesuatu yang didiskusikan,
misal: penggunaan katalog.
14 4.
Buatlah para peserta berperan aktif untuk mencoba menggunakan fasilitas yang ada.
5. Waktu yang digunakan tidak terlalu lama, maksimal 45 menit.
6. Sediakan buku panduan yang dapat membantu mereka selama mengikuti
wisata perpustakaan tersebut.
3. Penggunaan Audio Visual
Teknik ini biasanya dilakukan untuk wisata mandiri perindividual perorangan, diantaranya adalah penggunaan kaset, televisi, slide,
dll.Pemakai perpustakaan dapat menjelajahi perpustakaan dengan mendengarkan instruksi yang direkam dalam kaset.Mereka dapat mematikan
dan mengulang kaset tersebut sesuai dengan kemampuannya dalam memahami instruksi yang terdapat dalam kaset. Orientasi perpustakaan dapat
juga dilakukan melalui penggunaan televisi, para peserta dapat menyaksikan dan memperoleh penjelasan mengenai berbagai hal, seperti: fasillitas
perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dan fungsinya masing-masing. Slide dapat digunakan dalam menerangkan lokasi, fasilitas dan pelayanan
perpustakaan dengan memberikan keterangan-keterangan yang diberikan oleh pemandu atau rekaman suara.
4. Permainan dan Tugas Mandiri
Metode ini merupakan salah satu cara yang cukup efektif dalam mengajarkan bagaimana cara menemukan informasi yang dibutuhkan.
Biasanya lebih sesuai diterapkan untuk pemakai perpustakaan usia anak Sekolah Dasar dan Menengah. Permainan sangat berguna dalam
meningkatkan kemampuan anak sehingga mereka lebih dapat menikmati penggunaan perpustakaan. Biasanya metode ini dilakukan di tingkat lebih
tinggi untuk menghilangkan kejenuhan yang mungkin ada ketika proses pembelajaran dengan metode lain berlangsung.
5. Penggunaan Buku Pedoman atau Pamflet
Teknik ini biasanya menuntut pemakai untuk mempelajari sendiri mengenalperpustakaan melalui berbagai keterangan yang ada pada buku
15 panduan atau pamflet, dan biasanya diterapkan ketika peserta melaksanakan
wisata perpustakaan. Berdasarkan berbagai pendapat yang telah diuraikan di atas maka dapat
dirumuskan bahwa berbagai jenis metode yang dapat diterapkan dalam pendidikan pemakai di perpustakaan harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pengguna
perpustakaan itu sendiri.
2.7 Waktu dan Lokasi Program Pendidikan Pemakai 2.7.1 Waktu Program Pendidikan Pemakai