Inisiator POTENSI KOLABORASI UNTUK

63

5.2 PERAN PEGURUAN TINGGI

Perguruan tinggi mempunyai peran sosial yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu; pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Peran sosial yang diampu perguruan tinggi biasanya berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat. Namun, di era informasi dan kemajuan teknologi, kegiatan pendidikan dan penelitian juga dapat dikategorikan sebagai peran sosial perguruan tinggi. Beberapa literatur menegaskan peran baru perguruan tinggi yang membuka peluang kolaborasi dan kooperasi. Berdasarkan kajian mengenai peran perguruan tinggi dalam menejemen pengetahuan kemasyarakatan societal knowledge management, peran yang dapat diambil oleh perguruan tinggi terkait penguatan SIDa dapat dibedakan ke dalam dua kategori; inisiator dan kolaborator. Penjelasan mengenai kedua peran tersebut adalah sebagai berikut:

a. Inisiator

Kata inisiator secara harfiah memiliki pengertian sebagai seseorang, badan, institusi atau lembaga ”yang memiliki prakarsa”. Sebagai inisiator, perguruan tinggi berperan sebagai katalisator bagi persoalan-persoalan masyarakat sekitar. Selanjutnya, perguruan tinggi secara insitutional mendorong masyarakat melalui berbagai inisiatif-solutif terkait dengan persoalan-persoalan yang telah teridentifikasi. Berdasarkan lima sektor potensial yang dimiliki oleh Kabupaten Pamekasan di atas, perguruan tinggi dapat menjadi change maker melalui aktivitas akademik dan penelitian yang bersifat solutif untuk kemajuan masyarakat. Hal ini merupakan tahapan awal pembangunan pondasi SKM untuk mendukung penguatan SIDa di suatu wilayah. Dengan kata lain, keterlibatan perguruan tinggi dalam pembangunan daerah merupakan klausul mutlak yang harus diinternalisasikan melalui menejemen kolaboratif yang tepat. Melalui inisiator- 64 inisiator yang mupuni, perkembangan daerah akan lebih mudah diwujudkan dalam kerangka kerja kolaboratif. Saat ini STAIN Pamekasan sebagai salah satu perguruan tinggi di Kabupaten Pamekasan mulai menjalankan program Rumah Jurnal. Program ini dapat dilakukan pula oleh perguruan tinggi lain di Kabupaten Pamekasan. Rumah Jurnal tersebut sudah terakreditasi dan sudah berisi data-data hasil penelitian dari dosen dan mahasiswanya. Program ini juga sudah bisa mulai diakses oleh masyarakat. Perguruan Tinggi sedang gencar-gencarnya berlomba untuk membuat database hasil penelitiannya, salah satu fungsinya memang untuk meningkatkan akreditasi perguruan tinggi. Fungsi lain adalah untuk mempublikasikan hasil penelitiannya kepada masyarakat, karena ini juga dapat disebut sebagai sarana edukasi sebagaimana salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan. Tentunya program ini diharapkan juga dapat bekerjasama dengan Dinas Kominfo untuk pemanfaatan media publikasi perguruan tinggi adar dapat mencapai pemahaman dan kesetaraan pada masyarakat. Karena pada umumnya hasil penelitian memiliki bahasa sulit dicerna masyarakat. Inovasi juga diperlukan pada sektor-sektor lainnya. Pada sektor perdagangan dan industri, STAIN Pamekasan berhasil menciptakan inovasi baru, yaitu koperasi yang bekerjasama langsung dengan Dinas KPRI. Selain itu, STAIN Pamekasan juga bekerjasama langsung dengan Bank, BNT, dan Ekonomi Kerakyatan dalam lembaga keuangan. Dari kegiatan tersebut dapat dilihat bahwa STAIN Pamekasan mulai menciptakan inisiatif-inisiatif baru yang dipraktekkan mulai dari lingkungan perguruan tinggi mereka terlebih dulu. Selanjutnya, inovasi tersebut diharapkan dapat memberikan inisiatif pada perguruan tinggi lain di Kabupaten Pamekasan. Kolaborasi antara perguruan tinggi dengan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat diharapkan mampu menciptakan inovasi-inovasi terbaru sesuai dengan kebutuhan Kabupaten Pamekasan. Inovasi yang up to date juga mampu 65 mendukung Kabupaten Pamekasan untuk mencapai Smart City. Sehingga kesejahteraan masyarakatnya meningkat melalui peningkatan sektor-sektor terutama pendidikan dan pariwisata yang selama ini menjadi andalan Kabupaten Pamekasan.

b. Kolaborator