HAMBATAN DAN TANTANGAN PENGUATAN SIDA Hambatan Penguatan SIDa

55

4.4 HAMBATAN DAN TANTANGAN PENGUATAN SIDA

a. Hambatan Penguatan SIDa

Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembangunan iptek dalam upaya memperkuat daya dukung iptek untuk meingkatkan daya saing dan kemandirian bangsa adalah ketergantungan yang tinggi terhadap teknologi luar. Ketergantungan ini sebagai akibat dari kurang berkembangnya teknologiinovasi dalam negeri. Dalam beberapa kasus, sektor usaha masih merasakan hasil penelitian dan pengembangan dalam negeri belum dapat diterapkan dalam kegiatan industri. Ketergantungan teknologi dari luar, seringkali dibarengi kesulitan dalam pemeliharaannya, karena tidak selalu mendapatkan akses secara lengkap teknologi yang ada. Kerjasama-kerjasama yang dilakukan mengenai transfer teknologi cenderung mengarah pada kerjasama perdagangan, sehingga transfer teknologi dapat dikatakan tidak terjadi, yang ada adalah jual beli teknologi. Teknologi menjadi komoditas yang sangat mahal dan seringkali memberatkan beban keuangan Negara secara keseluruhan., karena pembelian barang modal yang sarat dengan teknologi. Transfer teknologi dari lembaga penelitian dan pengembangan kepada industri dan masyarakat melalui bentuk kemitraan, seringkali masih menghadapi persoalan yang cukup serius, seperti HKI, pembagian royalty, pemanfaatan produk. Kesulitan dalam proses transfer teknologi tersebut tidak hanya terjadi pada pada industry besar saja tapi terjadi juga pada industry kecil dan menengah. Hal ini menyebabkan industry kecil dan menengah cenderung menggunakan tenaga konvensional yang dimiliki atau membeli dari luar negeri untuk perbaikan improvement dalam kegiatan proses produksinya. Alasan yang melatarbelakangi kondisi tersebut sebenarnya adalah suatu hal yang cukup logis. Para pengusaha kecil dan menengah ini masih meragukan kualitas produk teknologi hasil penelitian dan pengembangan, termasuk juga keterlanjutannya sustainability. Keterlanjutan program yang ada di Daerah 56 Kabupaten Pamekasan ini selalu ada dan berkesinambungan setiap tahunnya, yang di soroti adalah peluang sector apa saja yang dapat meningkatkan komoditas yang ada dan dapat di manfaatkan oleh pemerintah dan masyarakat Kabupaten Pamekasan. Namun, masih kurangnya publikasi tentang peluang komoditas yang ada menyababkan komoditas sekitar kurang mendapatkan perhatian dan masyarakat pun tidak mengetahui apa saja yang dapat dijadikan pendapatan masyarakat setempat. Alasan lainnya, adanya gap antara teknologi hasil penelitian dan pengembangan dengan kebutuhan pasar yang ada, belum lagi ketepatan waktu pemanfaatannya. Sulitnya penerapan teknologi atau sebuah sistem untuk menunjang program pemerintah yang ada di Daerah Kabupaten Pamekasan ini menjadi hambatan unruk pengmbangan peluan komoditas setempat. Andaipun ada keterkaitan antara dunia usaha dan lembaga penelitian dan pengembangan saat ini baru sebatas asistensi dari pihak penelitian dan pengembangan yang kebanyakan masih terbatas pada aspek pengujian produk dan peralatan. Kondisi ini mempelihatkan bahwa program yang direncanakan dan dilaksanakan masih kurang fokus, cenderung mengerjakan terlalu banyak kegiatan. Hal ini juga menunjukkan, hasil- hasil kajian dari perguruan tinggi maupun lembaga penelitian masih belum sesuai dengan kebutuhan pasar, juga belum memadai untuk mendapatkan pengakuan secara ekonomis. Sesuai pasal 16 UU NO.18 Tahun 2002, perguruan tinggi dan lembaga penelitian dan pengembangan wajib mengusahakan alih teknoligi kekayaan intelektual serta hasil kegitanan litbangnya, kewajiban ini dimaksudkan agar hasil litbang dapat dimanfaatkan seluas mungkin oleh masyarakat, menghasilkan nilai tambah ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan. Investasi pemerintah dalam bentuk hasil litbang ini diharapkan dapat menghasilkan public return sebesar mungkin. Hal ini juga yang diterapkam oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan, yang mana melakukan kerjasama antara pihak-pihak terkait untuk menunjang komoditas yang menjadi peluang pendapatan suatu 57 daerah dan dapat meningkatkan peluang sector-sektor yang ada di daerah setempat. Perkembangan inovasi yang ada di Daerah Kabupaten Pamekasan masih dalam tahap perkembangan, hal ini dikarenakan masih banyaknya dinas-dinas yang kurang melakukan kolaborasi untuk menguatkan inovasi daerah setempat. Penguatan inovasi daerah ini perlu adanya kolaborasi dan dukungan yang cukup untuk menunjang perkembangan inovasi yang ada di daerah Pamekasan. Hambatan yang dialami dalam perkembangan inovasi daerah Kabupaten Pamekasan ini juga terkait dengan teknologi, dinas Kominfo yang ada kurang melakukan kolaborasi dengan dinas-dinas untuk mempublikasikan sektor-sektor yang menjadi peluang di Kabupaten Pamekasan. Selain itu, hambatan yang ada pada pengembangan inovasi ini masih kurangnya keterkaitan pihak terkait untuk melaksanakan kewajibannya, misalnya saja masih banyak perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Pamekasan yang belum banyak mempublikasikan hasil penelitian terkait sektor-sektor daerah setempat. Terkait dengan transfer teknologi yang berkaitan dengan perdagangan juga menjadi perhatian untuk mengembangkan inovasi daerah, kurangnya publikasi sektor yang ada di Kabupaten Pamekasan akan berdampak pada peluang terbukanya bisnis perdagangan yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi kabupaten pamekasan.

b. Tantangan Penguatan SIDa