POTENSI PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH

44

4.3 POTENSI PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH

Seacara umum, potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Pamekasan yang dapat dikembangkan melalui sistem inovasi daerah SIDa mencakup lima sektor utama; pertanian, pariwisata dan transportasi, perdagangan dan industri, pertambangan dan energi, dan sektor pendidikan.

4.3.1 Sektor Pertanian dan Perikanan

Secara keseluruhan, total lahan pertanian di Kabupaten Pamekasan mencapai 64.919 Ha atau sekitar 82 dari total luas wilayah adiministratif Kabupaten Pamekasan. Sebanyak 28 dari wilayah pertanian tersebut merupakan lahan sawah yang terdiri dari 11.284 Ha sawah tadah hujan dan sejumlah 7.500 Ha sawah teknis. Sedangkan lahan pertanian untuk tanaman jagung adalah 6.038. Data dari Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Pamekasan menunjukkan bahwa sektor pertanian masih menjadi primadona masyarakat, khususnya tanaman padi. Pada tahun 2015, dari total 18.784 hektar lahan sawah yang ada di Pamekasan, sebanyak 17.876 hektar berhasil panen. Sementara untuk jenis tanaman pertanian lain, Kabupaten Pamekasan menghasilkan 93.794 ton jagung, 1.967 ton kedelai, dan 9.698 ton kacang hijau. Pada jenis tanaman umbi-umbian, Ubi kayu merupakan komoditas terbanyak dengan jumlah hasil panen 25.358 ton, dan hanya 621 ton untuk jenis ubi jalar. Berdasarkan data pada tahun 2015, Pemerintah Kabupaten Pamekasan menuangkan rencana pengembangan komoditas potensial untuk jenis tanaman semusim dan tanaman tahunan. Rencana pengembangan sektor pertanian tersebut dapat dijadikan proyeksi penguatan SIDa jangka mengengah maupun jangka panjang. Berikut adalah tabel rencana pengembangan komoditas sektor pertanian yang potensial di Kabupaten Pamekasan. 45 Tabel 4.7 Rencana Pengembangan Komoditas Sektor Pertanian yang Potensial di Kabupaten Pamekasan. Jenis Tanaman Luas Lahan Ha Potensi Ha Rencana Pengembangan Ha Tembakau 22.917 31.500 25.000 Kelapa 5.876 7.130 50 Jamu Mente 1.419 2.631 25 Lada 24 100 10 Kemiri 699 875 10 Sumber: Kabupaten Pamekasan dalam Angka 2016 Kabupaten Pamekasan juga mengembangkan sub-sektor pertanian yang meliputi budidaya perinakan tambak udang dan bandeng, perikanan tangkap, dan budidaya rumput laut. Laporan statistik tahun 2016 menunjukkan bahwa produksi ikan tambak Kabupaten Pamekasan menyentuh angka 522,74 ton dengan kisaran nilai 30,5 milyar rupiah. Sedangkan produksi ikan tangkap mencapai 18.623 ton dengan nilai 188,8 milyar rupiah. Selain itu juga terdapat sub-sektor ternak yang terdiri dari 3,9 ton produksi daging dan 5,1 ton produksi telur. Hasil ini meningkat setiap tahunnya dilihat dari perkembangan produksi sub-sektor perikanan dan sub-sektor ternak. Dari sektor pertanian memiliki pembinaan dari dinas terkait dan memperhatikan SKPD yang ada untuk lebih mendalam tentang sektor pertanian yang ada di Kabupaten Pamekasan. Tembakau merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki potensi besar yang ada di Kabupaten Pamekasan, tembakau ini memiliki kualitas A yang menjadi perhatian pabrikan, perhatian tembakau ini bisa menjadi peluang besar untuk dapat meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Pamekasan. Dinas pertanian memiliki peluang untuk kolaborasi dengan dinas- dinas lain untuk memperkuat sektor yang ada di Kabupaten Pamekasan. Kolaborasi pada sektor pertanian dapat dilakukan dengan dinas pertanian dan perikanan yang mana pada program untuk penguatan inovasi daerah ini pada sektor pertanian telah membuat irigasi pertanian oleh dinas PU yang digunakan 46 untuk perairan dan perikanan, yang sebelumnya akan dilihat terlebih dahulu tempatnya. Selain itu, kolaborasi yang dapat dilakukan oleh dinas pertanian adalah dengan dinas koperasi, yang mana kolaborasi ini nantinya akan menghasilkan suatu produk olahan rumahan dari hasi pertanian yang kemudian akan dapat dijual dan dipasarkan melalui dinas koperasi setempat. Hal ini juga yang dapat meningkatkan pendapatan Daerah Kabupaten Pamekasan. Peran BUMD juga sangat dibutuhkan disini untuk mendukung program badan usaha daerah yang pemerintah yang ada di Kabupaten Pamekasan.

4.3.2 Sektor Pariwisata dan Transportasi

Kabupaten Pamekasan memiliki kondisi geografis yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa pada wilayah Utara, Selat Madura di wilayah Selatan, Kabupaten sampang di barat, dan kabupaten Sumenep di Timur. Ketinggian wilayah di kabupaten pamekasan cukup bervariasi. Kondisi ini menyebabkan masing-masing kecamatan memiliki karakteristik geografis yang berbeda, baik dari sisi potensi maupun mata pencaharian penduduknya. Karena dibatasi oleh laut dan selat, maka Kabupaten Pamekasan memiliki banyak potensi wisata. Ada beberapa objek wisata yang menarik di Kabupaten Pamekasan, yaitu wisata alam seperti Api Tak Kunjung Padam, dan wisata pantai serta wisata religi, yaitu Pesarean batu Ampar dan Makam Ronggosukowati. Berbagai objek wisata tersebut tidak hanya dikunjungi oleh turis lokal, namun juga dikunjungi oleh turis mancanegara. Jumlah turis mancanegara yang mengunjungi obyek wisata tersebut mencapai 170 orang dan 274.354 orang turis lokal. Guna mendukung objek wisata yang ada, para penduduk Kabupaten Pamekasan membuka hotel-hotel berbintang sebanyak 12 bangunan yang tersebar di seluruh kabupaten Pamekasan. Kondisi jalan yang baik di Kabupaten Pamekasan sepanjang 411.441 km dan 14.175 km memiliki kondisi yang rusak berat. Dilihat dari angka diatas, 99 47 memiliki kondisi baik dan hanya 1 saya yang kondisinya tidak baik. Penambahan jalan tidak dilakukan, namun rasio kendaraan terus meningkat. Selain potensi pariwisata alam yang besar, ragam kebudayaan dan kesenian di Kabupaten Pamekasan merupakan potensi besar yang mampu diintegrasikan ke dalam unsur penguatan SIDa. Lebih lanjut, prospek penguatan SIDa dari sktor olahraga di Kabupaten Pamekasan juga cukup banyak. Menurut Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pamekasan, pada tahun 2015 terdapat banyak perkumpulan olahraga di tiap kecamatan, misalkan bola voli, sepak bola, bulu tangkis, bola basket, tenis meja, tenis lapangan, yudo, karate, renang, sepak takraw, angkat besi , atletik, pencak silat, dan catur. Bola voli merupakan olahraga paling diminati, dibuktikan dengan banyaknya perkumpulannya di tiap kecamatan. Berdasarkan hasil wawancara sebagian informan mengatakan bahwa kabupaten pamekasan ini memiliki potensi yang baik di bidang pariwisata khususnya pada pantainya. Pantai yang berada di kabupaten pamekasan ini memiliki nilai yang bisa dikembangkan menjadi cottage khas daerah tersebut. Untuk meningkatkan kualitas pariwisata di kabupaten pamekasan ini perlu adanya kolaborasi dengan perguruan tinggi misalnya dengan cara melakukan promosi ketika ada event-event tertentu, dimana perguruan tinggi berperan sebagai promotor. Promosi dapat dilakukan dengan kerjasama dengan biro-biro travel dan dinas pariwisata untuk mempermudah meningkatkan potensi dari tempat wisata di Kabupaten Pamekasan. Tidak hanya itu informan lain juga mengatakan bahwa potensi ilmu pengetahuan juga dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan tempat wisata di kabupaten pamekasan yaitu melalui mahasiswa dan pelajar. Dengan demikian, mahasiswa tersebut tidak hanya belajar di dalam ruangan saja dalam mengembangkan pengetahuannya, namun mereka juga dapat belajar dengan lingkungan yang nantinya akan memberikan sumbangsih pemikiran untuk potensi lingkungan 48 sebagai tempat wisata. Perguruan tinggi akan sangat berperan dalam mengembangkan potensi-potensi inovasi daerah tersebut karena terkait dengan penelitian dan kajian yang akan dilakukan dapat berhubungan dengan lingkungan disekitarnya.

4.3.3 Sektor Perdagangan dan Industri

Pemerintah Kab. Pamekasan telah mengembangkan model pembinaan sektor industri dengan mencanangkan sentra industri. Pada tahun 2015, jumlah perusahaan industri yang terverifikasi di Disperindag Kab. Pamekasan sebesar 14.404 perusahaan yang setidaknya dapat menampung 47.707 tenaga kerja. Kegiatan industri ini mencakup kegiatan pengolahan hasil pertanian, perkebunan serta perikanan. Jumlah unit industri mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Demikian juga jumlah tenaga kerja dan nilai investasinya terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013-2014 jumlah industri meningkat sekitar 31 usaha sedangkan jumlah tenaga kerja meningkat 1,08 dan nilai investasi meningkat 0,0001. Sedangkan pada sektor perdagangn di Kab. Pamekasan tidak semuanya memiliki ijin dari instansi terkait. Dari tahun 2014 surat ijin usaha perdaganga SIUP yang diterbitkan untuk pengusaha kecil, menengah dan besar sebanyak 410 SIUP. Dari skala usaha yang tercatat, sekitar 96 SIUP yang diterbitkan ialah untuk usaha kecil. Sebanyak 75,9 merupakan sumbangan perdagangan kecil berupa barang dan sisanya berupa jasa. Wilayah kecamatan Pamekasan menempati urutan pertama dalam sektor perdagangan yaitu sebanyak 129 usaha sektor barang dan 43 usaha sektor jasa. Data Badan Pusat Statstik BPS Kabupaten Pamekasan mengatakan 410 dari jumlah seluruh surat ijin perdagangan diantaranya 396 perdagangan kecil dan 14 perdagangan menengah, serta tidak memiliki surat ijin perdagangan besar. Hingga tahun 2015, jumlah usaha batik di Kabupaten Pamekasan mencapai 764 usaha. 49 Gambar 4.2 Perusahaan Industri dan Tenaga Kerja Sektor Industri Kabupaten Pamekasan Sumber: Kabupaten Pamekasan dalam Angka 2016 Setra industri menengah yang ada di Kabupaten Pamekasan memiliki keanekaragaman dan ciri khas kearifan lokal daerah. Kondisi ini merupakan modal penting yang dapat disinergikan dengan penguatan SIDa ke depan Tabel 4.9. Berikut adalah sentra usaha potensial yang dapat berkolaborasi dengan masyarakat dan perguruan tinggi dalam mendukung penguatan SIDa Kabupaten Pamekasan. Dari beberapa sentra usaha yang ada di pamekasan yang disebutkan diatas, batik tulis merupakan sentra usaha potensial untuk penguatan SIDa kabupaten Pamekasan. Hal ini terlihat karena batik tulis khas daerah ini mempunyai pasar yang khusus memperdagangkan hasil produksinya, selain itu beberapa toko batik tulis memiliki cabang di luar kota, sehingga produk yang dihasilkan oleh sentra usaha lokal dapat dikenal di luar daerah kabupaten pamekasan. 50 Tabel 4.9 Sentra Usaha Potensial untuk Pengembangan SIDa No Jenis Usaha Jumlah Sentra Jumlah Usaha Jumlah Pekerja 1 Ayam Tikar 12 532 1.264 2 Batik Tulis 30 764 3.804 3 Garam Curah 13 257 2.048 4 Jamu 13 105 525 5 Keripik Singkong 22 416 2.912 6 Kerupuk Puli 17 195 780 7 Gula Siwalan 11 356 539 8 Mebel 10 81 286 9 Pande Besi 11 136 255 10 Petis Ikan 9 154 145 11 Terasi 6 59 113 12 Kapal Rakyat 4 23 83 Sumber: Kabupaten Pamekasan dalam Angka 2016

4.3.4 Sektor Pertambangan dan Energi

Sektor pertambangan dan energi memang bukan sektor utama penopang ekonomi masyarakat Kabupaten Pamekasan. Namun demikian, sektor ini memiliki peran penting dalam menopang mata pencaharian masyarakat, penambangan atau penggalian, pengolahandan pemanfaatan serta penjualan bahan galian mineral, batu bara, panas bumi, minyak gas. Kegiatan pertambangan meliputi penggalian barang-barang mineral golongan C dan ekstraksi garam. Sedangkan pada sektor energi penyediaan air minum di Kabupaten Pamekasan mampu memenuhi kebutuhan 11.229 pelanggan dengan jumlah air sebesar 4,08 juta M 3 . Pemakaian air pelangaan rata-rata 20 M 3 dengan harga rata-rata 4.132 rupiah. Seiring kebutuhan air minum yang telah dipenuhi oleh pemerintah yang di atur oleh Perusahaan Daerah Air Minum PDAM, listrik juga telah dipenuhi oleh 51 pemerintah melalui Perusahaan Listrik Negara PLN sebanyak lebih dari 173 ribu pelanggan kebutuhan listriknya terpenuhi dengan daya 140 juta KVA. Dari data badan pusat statistik, pelanggan PDAM di Kabupaten Pamekasan terdapat beberapa jenis yaitu 295 niaga, 4 industri, 201 sosial, 216 instansi pemerintah dan 10.513 di langgan oleh rumah tangga. Sedangkan pada sektor pertambangan terdapat tiga kecamatan di kabupaten Pamekasan yang menghasilkan garam yaitu kecamatan Tlanakan yang rata-rata produksinya 107,29 ton, kecamatan Pademawu rata-rata produksinya 163,07 ton, dan kecamatan Galis rata-rata produksinya 108,70 ton. Luas lahan pertambangan garam di Kecamatan Tlanakan mencapai 9,6000 Ha dengan jumlah penambang 21 orang hingga bisa menghasilkan 1.030 ton. Sedangkan di Kecamatan Pademawu, luas lahan pertambangan mencapai 446,0000 Ha dengan jumlah penambang yang lebih banyak, yaitu 647 orang dengan hasil produksi 72.729 ton. Tidak jauh berbeda dengan Kecamatan Pademawu, luas lahan di Kecamatan Galis mencapai 457,9000 Ha dengan hasil produksi 49.776 ton oleh 795 penambang. Jenis pelanggan listrik di Kabupaten Pamekasan terdiri dari pelanggan sarana sosial, rumah tangga, bisnis hotel, industri, gedungkantor, dan jalan. Jenis pelanggan tersebut kemudian dibedakan menjadi 3 golongan tarif, yaitu 1, 2, dan 3. Pemakaian tertinggi ada pada pelanggan rumah tangga golongan R1, ini disebabkan karena jumlah pelanggan yang mencapai 158.761 unit dengan menghabiskan daya 103.322.950 VA dan pemakaian 15.079.487 KWH. Saat ini staf pengajar dosen bidang ilmu peternakan di perguruan tinggi Kabupaten Pamekasan mulai melakukan penelitian-penelitian untuk menemukan pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas. Dari temuan tersebut, dosen-dosen dapat melakukan sosialisasi pada masyarakat pemilik hewan ternak. Selain itu, pada petani juga dilakukan sosialisasi pemanfaatan limbah daun menjadi pupuk. 52

4.3.5 Sektor Pendidikan dan Kesehatan

Pendidikan merupakan sistem yang meliputi pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Semakin banyaknya penduduk yang mengenyam pendidikan, maka semakin tengangkat pula status sosial wilayah tersebut. Tingkatan sekolah di Kabupaten Pamekasan meliputi, pra-sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah, dan kemudian perguruan tinggi, universitas, atau magang. Terdapat TK sebanyak 288 sekolah, 465 SD, 180 SMP, dan 75 SMA. Angka partisipasi kasar untuk SD menunjukkan bahwa ada 99 partisipan dan angka partisipasi sekolah murni 90 partisipan, untuk SMP angka partisipasi kasar menunjukkan bahwa ada 100 partisipan dan angka partisipasi sekolah murni ada 85 partisipan, serta angka partisipasi kasar untuk SMA ada 39 partisipan dan angka partisipasi sekolah murni ada 40 partisipan. Menurut data dari BPS Kabupaten Pamekasan, TK Negeri hanya berada di Kecamatan Pademawu, yaitu hanya berjumlah 1 sekolah. Hal tersebut tidak sebanding dengan jumlah TK Swasta yang memiliki jumlah total 287 sekolah di seluruh kecamatan. Berbanding terbalik dengan jumlah sekolah TK, jumlah SD Negeri lebih banyak dari SD Swasta. SD Negeri berjumlah 419 sekolah, sedangkan SD Swasta berjumlah 46 sekolah. SMP Negeri berjumlah 66 sekolah sedangkan SMP Swasta 144 sekolah, jumlah ini tidak terlalu signifikan dibanding sekolah TK dan SD. Sedangkan jumlah SMU Negeri hanya berjumlah 9 sekolah, berbeda jauh karena SMU Swasta berjumlah 66 sekolah. Selaras dengan jumlah sekolah SMU, sekolah SMK juga berjumlah sangat sedikit, hanya 7 sekolah SMK Negeri dan 70 sekolah SMK Swasta. Untuk perguruan tinggi, Kabupaten Pamekasan memiliki Universitas Madura, Universitas Islam Madura, STAIN, dan sebagainya. 53 APK APM 20 40 60 80 100 120 SD SLTP SLTA 100 103 44 96 92 46 APK APM Gambar 4.3 Angka Partisipasai Kasar dan Murni Kabupaten Pamekasan 2015 Sumber: Kabupaten Pamekasan Dalam Angka 2016 Fasilitas kesehatan di Kabupaten Pamekasan terdiri dari adanya rumah sakit, puskesmas pusat, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, klinik, polindes, posyandu, praktik dokter, apotik, dan laboratorium. Hanya terdapat 2 rumah sakit milik pemerintah yang mana berada di Kecamatan Tlanakan dan Pademawu, sedangkan rumah sakit milih swasta berjumlah 3 bangunan yang ketiganya terletak di Kecamatan Pamekasan. Sayangnya tidak ada rumah sakit bersalin di Kabupaten Pamekasan. Jumlah puskesmas lebih banyak daripada jumlah rumah sakit. Puskesmas pusat berjumlah total 20 bangunan yang tersebar di seluruh kecamatan. Untuk membantu kinerja puskesmas pusat, disediakan pula puskesmas pembantu dan puskesmas keliling dengan jumlah masing-masing 44 dan 29 bangunan. Klinik berjumlah 14 bangunan, polindes sebanyak 254 bangunan, posyandu dengan jumlah terbanyak sejumlah 901 titik, praktek dokter berjumlah 73 tititk, apotik 45 bangunan, dan laboratorium yan berjumlah 7 bangunan. Jumlah fasilitas kesehatan terbanyak berada di Kecamatan Pamekasan. 54 Banyaknya kunjungan ke puskesmas pada tahun 2015 mencapai angka 381.635 kunjungan. Sedangkan pelayanan rawat inap menyediakan 130 tempat tidur untuk 7.128 pasien. Rawat inap didominasi oleh kasus diare dan gastroenteritis oleh penyebab infeksi TTTkatarak sebanyak 796 kasus. Rawat jalan didominaasi oleh kasus diabetes militusHT sebanyak 1.138 kasus. Kegiatan pelayanan di RSUD Kabupaten Pamekasan meliputi kegiatan rawat inap, rawat jalan, keluarga berencana, UGD, laboratorium, dan radiologi. Untuk menunjang fasilitas kesehatan di Kabupaten Pamekasan, ditugaskan 41 orang dokter umum, 13 orang dokter gigi, 260 tenaga paramedis, dan 294 bidan termasuk bidan PPT. Imunisasi bayi juga dilakukan di puskesmas. Imunisasi tersebut berupa imunisasi BCG, DPT 1, DPT 3, Polio 4, dan Campak. 55

4.4 HAMBATAN DAN TANTANGAN PENGUATAN SIDA