4. Stenosis, yaitu penyempitan pada lubang stoma. Seringkali dikaitkan
dengan infeksi di sekitar stoma atau jaringan parut. 5.
Parastomal hernia, yaitu pembengkakan pada perut di sekitar stoma disebabkan karena penempatan stoma pada dinding abdomen yang lemah.
6. Masalah pada kulit, terjadi karena perawatan stoma yang tidak tepat seperti
membuat lubang kantong yang tidak tepat sehingga feses kontak dengan kulit dan menyebabkan masalah pada kulit yang ditandai dengan adanya
kemerahan pada kulit dan dapat semakin memburuk dimana kulit akan rusak bahkan bisa terjadi ulserasi. Kulit yang rusak, kemerahan atau
terjadinya peradangan pada kulit dapat meningkatkan resiko kebocoran kantong dan kerusakan kulit lebih lanjut Burch, 2011; Colostomy
Association, 2013; Wright.
3. Konsep Perawatan Stoma Kolostomi
3.1 Perawatan Stoma Kolostomi
Pasien yang memiliki stoma kolostomi menghadapi masalah perawatan kesehatan yang unik sebab pola defekasi mereka berbeda dengan pasien yang
memiliki kolon yang utuh. Individu yang memiliki stoma kolostomi harus mengenakan kantong atau alat untuk mengumpulkan feses yang dikeluarkan dari
stoma Ostomy Lifestyle, 2013; Potter Perry, 2006. Feses yang keluar melalui stoma dapat menyebabkan beberapa masalah pada
kulit Clark Grover, 2004. Masalah pada kulit ditandai dengan adanya kemerahan eritema dan umumnya terjadi karena feses kontak dengan kulit
Universitas Sumatera Utara
peristomal dan hal ini dapat terjadi jika perawatan stoma tidak tepat Burch, 2011. Perlindungan kulit peristomal adalah aspek penting dari perawatan stoma.
Peralatan yang sesuai ukurannya merupakan hal penting untuk mencegah kebocoran isi Wong, 2009.
Hal-hal yang diperhatikan dalam membersihkan dan merawat stoma yaitu menggunakan air hangat dan handuk lembut untuk membersihkan stoma dan kulit
sekitarnya. Jika menggunakan sabun untuk membersihkan kulit sekitar stoma, sebaiknya menggunakan sabun yang sangat ringan. Menggunakan sabun yang
mengandung minyak, parfum dan deodorant perlu dihindari dapat menyebabkan masalah pada kulit dan menghalangi menempelnya perekat kantong. Jika perlu,
gunakan pelindung kulit dimana perekat akan diterapkan. Kulit sekitar stoma juga harus dipastikan telah kering sebelum
menggunakan kantong yang baru. Jangan menggunakan alkohol atau bahan kimia lainnya untuk membersihkan kulit disekitar stoma karena dapat mengiritasi kulit
sekitar stoma. Jaringan stoma berisi pembuluh darah kecil dan dapat berdarah sedikit ketika dibersihkan. Setiap perdarahan yang tidak berhenti harus dilaporkan
kepada penyedia layanan kesehatan. Kantong diganti secara teratur untuk mencegah kebocoran dan iritasi kulit.
mengganti atau mengosongkan kantong dilakukan apabila kantong terisi feses sebanyak sepertiga sampai seperdua kantong. Melepas kantong dengan cara
mendorong kantong menjauh dari kulit secara hati-hati akan membantu mencegah kerusakan kulit. Selanjutnya, membuat lubang kantong dengan ukuran yang tepat,
0,3 cm-0,4 cm lebih besar dari ukuran stoma. Mengukur lubang kantong dan
Universitas Sumatera Utara
memotong lubang pada barier kulit adalah penting karena barier kulit yang baik melindungi kulit, mencegah iritasi dan nyaman digunakan oleh pasien Clark
Grover, 2004; Colostomy Association, 2013; WOCN, dalam Flores, 2013 Prinsip dalam perawatan stoma kolostomi yaitu bersih American Cancer
Society, 2011. Pada perawatan stoma, dibutuhkan kantong yang merupakan bagian pokok dari peralatan untuk perawatan stoma. Feses yang keluar dari tubuh
perlu dikumpulkan di dalam kantong. Ada beberapa jenis kantong yang dapat digunakan tergantung kebutuhan pasien, antara lain:
a. Jenis kantong berdasarkan jumlah bagian kantong, yaitu: 1 One Piece
atau
kantong dengan sistem satu bagian memiliki perekat yang ditempelkan secara permanen pada kantong. Ketika kantong diganti
dengan yang baru, kantong baru harus direkatkan kembali ke kulit. 2 Two piece atau kantong dengan sistem dua bagian, memiliki flange
dengan perekat disekitarnya dan kantong yang dilekatkan pada flange sehingga kantong dapat dilepas dari flange saat dikosongkan atau diganti.
Hal ini memungkinkan flange tetap berada di tempatnyan saat kantong yang telah terisi feses diambil dan diganti dengan kantong baru kemudian
kantong baru dihubungkan ada flange. Kantong baru tidak perlu dilengketkan kembali ke kulit setiap kali pergantian kantong, cukup
dihubungkan kembali dengan flange, sehingga sistem ini sangat menolong untuk pasien dengan kulit sensitive dan meminimalkan risiko
kerusakan kulit akibat flange terlalu sering dilepaskan.
Universitas Sumatera Utara
b. Jenis kantong berdasarkan bentuk kantong, yaitu: 1 Closed pouches atau kantong dengan ujung tertutup, biasanya digunakan oleh pasien
yang memiliki kolostomi desenden atau kolostomi sigmoid. Jenis kantong ini digunakan sekali dan dibuang saat mengganti kantong. 2
Open Pouches drainable atau kantong dengan ujung terbuka, biasanya digunakan oleh pasien dengan kolostomi ansenden atau kolostomi
transversal. Bagian bawah kantong ini dapat dibuka untuk mengeluarkan isi kantong dan dapat digunakan kembali setelah kantong dibersihkan.
c. Jenis kantong berdasarkan warna kantong, yaitu: 1 Transparent pouch atau kantong kolostomi transparan bening. 2 Opaque pouch atau
kantong berwarna coklat Colostomy.org, 2013.
3.2 Prosedur Perawatan Stoma Kolostomi