Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

untuk memperoleh informasi tentang motivasi belajar mahasiswa sebelum dan setelah mengikuti Early Pharmaceutical Exposure di blok 16. Kuesioner yang disusun terdiri dari dua kuesioner yaitu kuesioner evaluasi pelaksanaan EPE blok 16 mahasiswa program studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan kuesioner tingkat pengetahuan mahasiswa program studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu : 1. Kuesioner Evaluasi Pelaksanaan Early Pharmaceutical Exposure EPE Kuesioner ini terdiri dari 28 pertanyaan yang kemudian diukur menggunakan skala Likert, yaitu terdapat jawaban bergradasi dari SS sangat setuju, S setuju, N netral, TS tidak setuju, STS sangat tidak setuju. Masing-masing item jawaban terdapat skor yaitu STS sangat tidak setuju = 1, TS tidak setuju = 2, N netral = 3, S setuju = 4, SS sangat setuju = 5. Jumlah pertanyaan sebelum divalidasi dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Aspek Pertanyaan Evaluasi Pelaksanaan EPE No Evaluasi Pelaksanaan EPE ∑ Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 Persiapan Pembimbing Kegiatan EPE Keterampilan Mahasiswa Kinerja Kelompok Mahasiswa 2 5 4 5 2 10 Jumlah 28 2. Kuesioner Tingkat Pengetahuan Kuesioner ini terdiri dari 37 pertanyaan yang kemudian diukur menggunakan skala Guttman, yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban tegas pada pertanyaan.Bentuk pertanyaan dari kuesioner tersebut berupa pertanyaan ya atau tidak. Setiap jawaban yang benar diberi nilai 1 dan setiap jawaban yang salah diberi nilai 0 Hidayat,2007.Jumlah pertanyaan sebelum divalidasi untuk setiap jenis pengetahuan dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Tingkat Pengatahuan Mahasiswa no Evaluasi Pelaksanaan EPE ∑ Pertanyaan 1 Kelengkapan administrasi di IFRS 7 2 Pengelolaan obat di IFRS 12 3 Good dispensing practiceIFRS 14 4 Observasi data dalam rekam medik 4 Jumlah 37

G. Cara kerja

1. Persiapan

Tahap ini meliputi penyiapan proposal, perijinan dan penyiapan kuesioner.Perijinan kepada kosema kelas mahasiswa Farmasi UMY secara lisan.Setelah dapat izin penelitian, selanjutnya dilakukan penyiapan kuesioner yang kemudian diuji validitas dan reabilitas.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian, bagaimana data yang diperoleh akurat dan objektif adalah suatu yang sangat penting. Agar data yang dikumpulkan benar-benar berguna, maka alat ukur yang digunakan harus valid dan reliabel. a. Uji Validitas Validitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yag akan digunakan dalam penelitian dianggap valid atau tidak. Uji validitas dapat dilakukan pada tempat yang sama namun responden berbeda responden yang tidak digunakan dalam penelitian Saryono, 2011. Suatu koesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada koesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Wikandari, 2008. Pengujian validitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan uji korelasi antara skor nilai pada tiap-tiap item dengan skor total.Teknik untuk mengukur validitas kuesioner yang digunakan dengan metode Pearson Correlation. Penilain terhadap pertanyaan kuesioner valid atau tidak tergantung ada signifikasi rtabel yang diinginkan dalam penelitian yaitu 0,05 signifikasi 5 atau 0,05 adalah ukuran standar yag sering digunakan dalam penelitian, artinya item di anggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor totalMartono, 2010. Apabila rhitung lebih besar dan rtabel maka item pertanyaan tersebut dikatakan valid dan dapat digunakan dan apabila rhitung lebih kecil dari rtabel maka item pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan notoadmojo, 2003.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Pedagang Gorengan Tentang Bahaya Penggunaan Kertas Koran Bekas Sebagai kemasan Gorengan di Daerah Asrama Haji Medan Tahun 2012

11 79 92

EVALUASI PELAKSANAAN DAN ANALISIS PENGARUH EARLY PHARMACEUTICAL EXPOSURE (EPE) BLOK 5 (FARMASI DASAR IV) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 3 16

EVALUASI PELAKSANAAN DAN ANALISIS PENGARUH EARLY PHARMACEUTICAL EXPOSURE (EPE) BLOK 5 (FARMASI DASAR IV) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 4 114

PENGARUH TINGKAT EXPOSURE PADA AKTIVITAS MARKETING COMMUNICATION PENGARUH TINGKAT EXPOSURE PADA AKTIVITAS MARKETING COMMUNICATION UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA TERHADAP MINAT MEMILIH UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA (Studi Eksplanatif Aktivitas Market

0 2 16

PENDAHULUAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINDAKAN SWAMEDIKASI PENYAKIT MAAG PADA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

3 26 21

PENGARUH PENDIDIKAN MENTORING AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN TERHADAP TINGKAT Pengaruh Pendidikan Mentoring Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan Terhadap Tingkat Keberagamaan Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Akade

1 5 17

PENGARUH PENDIDIKAN MENTORING AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN TERHADAP TINGKAT KEBERAGAMAAN Pengaruh Pendidikan Mentoring Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan Terhadap Tingkat Keberagamaan Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakart

0 0 15

EVALUASI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Evaluasi Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Terhadap Tindakan Swamedikasi Acne Vulgaris.

0 0 12

BAB 1 PENDAHULUAN Evaluasi Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Terhadap Tindakan Swamedikasi Acne Vulgaris.

0 3 11

EVALUASI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Evaluasi Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Terhadap Tindakan Swamedikasi Acne Vulgaris.

0 1 16