Uji Validitas Uji Validitas dan Realibilitas

perwakilan berdasarkan no urut absen EPE. Hasil analisis validasi kuesioner evaluasi pelaksanaan EPE dan tingkat pengetahuan mahasiswa Progam Studi Farmasi UMY dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4. Tabel 3. Validasi Evaluasi Pelaksanaan EPE No Pertanyaan Koefisien Ket Korelasi 1 EPE telah merangsang dan memberikan pengetahuan berharga. 0.654 Valid 2 Setelah mengikuti EPE, kepercayaan diri saya saat bertemu pasien meningkat. 0.579 Valid 3 EPE menjadikan beban bagi saya. 0.405 Valid 4 Apoteker pembimbing di RS menstimulasi saya untuk berkontribusi dengan pengalaman dan pengetahuan saya sendiri. 0.670 Valid 5 Tuntutan pada saya selama mengikuti EPE masuk akal. 0.590 Valid 6 Saya sering kesulitan menemukan apa yang saya harapkan untuk saya pelajari selama mengikuti EPE. -0.117 Tidak valid 7 Diskusi kelompok meningkatkan pemahaman saya selama mengikuti EPE. 0.593 Valid 8 Sistem pelaksanaan EPE sudah baik. 0.448 Valid 9 Tugas yang didapat selama EPE penting untuk pembelajaran saya. 0.755 Valid 10 Saya mempraktekkan bagaimana mengamati dan memahami perasaan pasien. 0.278 Tidak valid 11 EPE telah memberi saya pemahaman yang berharga tentang profesi apoteker dan pekerjaan kefarmasian. 0.549 Valid 12 Sebagai mahasiswa, saya memiliki kesempatan untuk mempengaruhi muatanmateri EPE. 0.721 Valid 13 Selama pelaksanaan EPE, apoteker pembimbing di RS memberikan feedback umpan balik yang bermanfaat untuk saya. 0.503 Valid 14 EPE meningkatkan motivasi belajar saya terkait materi blok farmakoterapi renal dan kardiovaskuler, serta peran apoteker di RS. 0.753 Valid 15 Saya dilatih untuk mengetahui pekerjaan kefarmasian di RS. 0.660 Valid 16 Apoteker pembimbing di RS mendengarkan saya, membimbing dengan serius, dan responsif. 0.599 Valid 17 Koordinator EPE memberikan informasi yang cukup memadai untuk saya. 0.452 Valid 18 EPE menginspirasi saya untuk menjadi apoteker yang baik. 0.673 Valid 19 Buku kerja EPE bermanfaat untuk proses belajar saya selama EPE. 0.547 Valid 20 Apoteker pembimbing di RS bekerja keras untuk membuat EPE menjadi menarik. 0.587 Valid 21 Saya menikmati pelaksanaan EPE. 0.741 Valid 22 Diskusi selama EPE bermanfaat. 0.751 Valid 23 Apoteker pembimbing di RS telah mendorong saya dengan beberapa cara untuk belajar lebih giat. 0.535 Valid 24 EPE adalah kegiatan yang menarik dan berharga. 0.714 Valid 25 EPE telah melatih pemahaman saya tentang pekerjaan kefarmasian di RS. 0.640 Valid 26 Kelompok EPE saya bekerjasama dengan baik. 0.639 Valid 27 Tujuan atau learning outcome kegiatan EPE telah terpenuhi. 0.690 Valid 28 Secara umum, saya puas dengan kualitas kegiatan EPE. 0.601 Valid Tabel 4. Validasi Tingkat Pengetahuan Mahasiswa No Pertanyaan Koefisien korelasi keterangan 1 Perawat harus mengisi buku pengambilan obat sebagai bukti obat sudah diambil. 0.436 Valid 2 Saat pengambilan obat golongan psikotropika dan narkotika, harus mengisi buku pencatatan terlebih dahulu. 0.459 Valid 3 Laporan penggunaan obat golongan psikotropika dan narkotika diserahkan ke BPOM. 0.436 Valid 4 Penyerahan laporan penggunaan obat golongan psikotropika dan narkotika setiap 1 bulan sekali. 0.436 Valid 5 Pengarsipan resep di instalasi farmasi apotek rawat inap dilakukan setiap hari dan diserahkan ke gudang setiap 1 tahun sekali. 0.004 Tidak valid 6 Pemusnahan resep dilakukan setiap 3 tahun sekali. 0.482 Valid 7 Pemusnahan resep dilakukan oleh pihak gudang. 0.149 Tidak valid 8 Penyusunan obat di instalasi farmasi rawat inap berdasarkan alphabetis. 0.482 Valid 9 Penyimpanan obat golongan psikotropika dan narkotika secara khusus dalam lemari dengan 2 lapis pintu. 0.510 Valid 10 Penyimpanan obat dengan nama yang mirip dilakukan dengan memberi label di box dengan tulisan LASA Look Alike Sound Alike. 0.459 Valid 11 Obat high alert diberi tanda khusus pada box. 0.436 Valid 12 Sebelum diberikan ke pasien obat higt alertdilakukan double cross check. 0.482 Valid 13 Injeksi, suppositoria, elektrolit da pat disimpan dalam lemari es yang sama. 0.475 Valid 14 Obat-obat yang hampir kadaluarsa diberi tanda warna merah. 0.265 Tidak valid 15 Informasi obat-obat yang hampir kadaluarsa diinformasikan ke dokter penanggung jawab pasien. 0.345 Tidak valid 16 Obat yang hampir kadaluarsa diutamakan untuk diresepkan ke pasien. 0.436 Valid 17 Obat-obat yang sudah kadaluarsa dilaporkan untuk dimusnahkan. 0.459 Valid 18 Pemusnahan obat NON psikotropika dan narkotika dilakukan oleh apoteker. 0.434 Valid 19 Pemusnahan obat psikotropika dan narkotika yang sudah kadaluarsa dilakukan oleh pihak gudang. 0.397 Valid 20 Alur pelayanan resep di instalasi farmasi rawat inap adalah resep masuk→ screening resep→ data diinput dikomputer→diserahkan dibagian peracikan →diberi etiket dan sesuai nama bangsal →diserahkan kepada perawat. -0,123 Tidak valid 21 Resep diantarkan sendiri oleh keluarga pasien rawat inap ke instalasi farmasi rawat inap. 0,678 Valid 22 Screening resep dilakukan oleh apoteker. 0.482 Valid 23 Apabila apoteker tidak ada ditempat, screening resep bisa dilakukan oleh asisten apoteker. 0.149 Tidak valid 24 Apabila terdapat resep yang meragukan, apoteker melakukan konfirmasi ke dokter. -0.010 Tidak valid 25 Jika stok obat yang diresepkan kosong, apoteker boleh mengganti obat yang indikasinya sama tanpa konfirmasi ke dokter. 0.485 Valid 26 Obat-obat yang sudah diracik diambil dari apotek oleh perawat bangsal. 0.048 Valid 27 Obat-obat yang memerlukan edukasi diantarkan langsung oleh apoteker ke pasien. -0.048 Tidak valid 28 Obat untuk pasien ICU langsung diantarkan apoteker ke pasien. 0.438 Valid 29 Unit Dose Dispensing UDD dan Individual Prescribing IP merupakan metode distribusi obat di instalasi farmasi rawat inap. 0.254 Tidak valid 30 Metode UDD dilakukan untuk mengihindari kesalahan pasien maupun kerusakan obat. 0.582 Valid 31 Kerugian metode UDD adalah sumber daya manusia yang diperlukan sangat banyak. 0.482 Valid 32 Keuntungan metode IP menurunkan beban kerja farmasi. 0.292 Tidak valid 33 Kekurangan metode IP obat yang tidak terpakai akan menumpuk dibangsal. 0.482 Valid 34 Rekam medik adalah catatan riwayat penyakit dan pengobatan pasien. 0.482 Valid 35 Menuliskan adanya efek samping atas penggunaan obat direkam medik merupakan tugas perawat. 0.452 Valid 36 Pengisian rekam medik hanya bisa dilakukan oleh dokter. 0.424 Valid 37 Lembar rekonsiliasi merupakan data pengobatan pasien rawat jalan atau UGD Unit Gawat Darurat yang terdapat dalam rekam medik. 0.562 Valid Dari hasil validitas didapatkan 2 soal tidak valid untuk kuesioner evaluasi pelaksanaan EPE dan 10 soal yang tidak valid untuk kuesioner tingkat pengetahuan mahasiswa, sehingga pertanyaan untuk evaluasi pelaksanaan EPE 26 soal dan tingkat pengetahuan mahasiswa 27 soal. Adanya pertanyaan yang tidak valid ini dikarenakan soal yang dibuat terlalu mudah atau terlalu sulit, sehingga responden mempunyai jawaban yang memusat atau tidak terdistribusi normal.

2. Uji Realibilitas

Uji realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama Notoatmodjo, 2012. Dalam suatu kelompok item-item pertanyaan dinyatakan reliabel apabila angka koefisien alpha cronbach α ≥ 0,6 Arikunto, 2010. Uji realibilitas dilakukan kepada 26 responden dengan jumlah pertanyaan sebanyak 37 pertanyaan untuk kuesioner tingakat pengetahuan dan 28 pertanyaan untuk kuesioner motivasi belajar. Berikut adalah hasil uji realibilitas 26 responden. Cronbachs Alpha N of Items .926 28 Reliability Statistics .845 37 Cronbachs Alpha N of Items Dari hasil analisis diperoleh nilai alpha cronbach sebesar 0,844 untuk kuesioner tingkat pengetahuan dan 0,926 untuk kuesioner motivasi belajar sehingga dinyatakan sangat reliabel. Berdasarkan hasil analisis uji validitas dan realibilitas kuesioner dapat disimpulkan bahwa dari 37 pertanyaan kuesioner yang diajukan 27 pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel untuk kuesioner tingkat pengetahuan dan dari 28 pertanyaan yang diajukan 26 pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel untuk kuesioner motivasi belajar, sehingga dapat digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan motivasi belajar mahasiswa program studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

B. Penelitian Evaluasi Pelaksanaan dan Pengaruh EPE terhadap Tingkat

Pengetahuan Mahasiswa 1. Karakteristik Responden Responden pada penelitian ini yaitu mahasiswa Program Studi Farmasi UMY angkatan 2013 yang mengikuti EPE di blok 16. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan 26 butir pertanyaan untuk mengetahui evaluasi pelaksanaan EPE dan 27 butir pertanyaan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa. Kuesioner ini diberikan kepada 26 responden, dengan melihat pengelompokkan mahasiswa disetiap Rumah Sakit dan setiap sesi kemudian diambil masing-masing perwakilan, uji validitas dan reliabilitas perwakilan berdasarkan no urut absen 1 dan 2 untuk penelitian perwakilan berdasarkan no urut absen 3 dan 4.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Pedagang Gorengan Tentang Bahaya Penggunaan Kertas Koran Bekas Sebagai kemasan Gorengan di Daerah Asrama Haji Medan Tahun 2012

11 79 92

EVALUASI PELAKSANAAN DAN ANALISIS PENGARUH EARLY PHARMACEUTICAL EXPOSURE (EPE) BLOK 5 (FARMASI DASAR IV) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 3 16

EVALUASI PELAKSANAAN DAN ANALISIS PENGARUH EARLY PHARMACEUTICAL EXPOSURE (EPE) BLOK 5 (FARMASI DASAR IV) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 4 114

PENGARUH TINGKAT EXPOSURE PADA AKTIVITAS MARKETING COMMUNICATION PENGARUH TINGKAT EXPOSURE PADA AKTIVITAS MARKETING COMMUNICATION UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA TERHADAP MINAT MEMILIH UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA (Studi Eksplanatif Aktivitas Market

0 2 16

PENDAHULUAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINDAKAN SWAMEDIKASI PENYAKIT MAAG PADA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

3 26 21

PENGARUH PENDIDIKAN MENTORING AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN TERHADAP TINGKAT Pengaruh Pendidikan Mentoring Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan Terhadap Tingkat Keberagamaan Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Akade

1 5 17

PENGARUH PENDIDIKAN MENTORING AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN TERHADAP TINGKAT KEBERAGAMAAN Pengaruh Pendidikan Mentoring Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan Terhadap Tingkat Keberagamaan Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakart

0 0 15

EVALUASI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Evaluasi Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Terhadap Tindakan Swamedikasi Acne Vulgaris.

0 0 12

BAB 1 PENDAHULUAN Evaluasi Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Terhadap Tindakan Swamedikasi Acne Vulgaris.

0 3 11

EVALUASI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Evaluasi Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Terhadap Tindakan Swamedikasi Acne Vulgaris.

0 1 16