BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data dan analisis pada bab sebelumya dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut:
1.
Dari sistem simulasi nyata yang dilakukan menghasilkan rata-rata hasil produksi sebesar 1008 krak dan menghasilkan keuntungan sebesar
Rp.2.034.727.410
2. Dari sistem simulasi usulan penambahan operator yang dilakukan
menghasilkan rata-rata hasil produksi sebesar 1140 krak dan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.2.346.727.410
3. Dari sistem simulasi usulan penambahan mesin yang dilakukan menghasilkan
rata-rata hasil produksi sebesar 1098 krak dan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.2.191.227.410
4. Dari sistem simulasi usulan penambahan operator dan mesin yang dilakukan
menghasilkan rata-rata hasil produksi sebesar 1161 krak dan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.2.336.927.410
4.2 Saran
Peneliti menyarankan agar pihak perusahaan ingin mendapatkan hasil produksi yang optimal dalam efisiensi waktu dan biaya pihak perusahan dapat
menambahkan 3 operator dan 1 mesin dalam proses produksi minuman botol “Badak” tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metode Simulasi
2.1.1 Pengertian Metode Simulasi
Simulasi ialah suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan menggunakan model dari suatu sistem nyata Siagian, 1987. Menurut Hasan
2002, simulasi merupakan suatu model pengambilan keputusan dengan mencontoh atau mempergunakan gambaran sebenarnya dari suatu sistem
kehidupan dunia nyata tanpa harus mengalaminya pada keadaan yang sesungguhnya.
Simulasi adalah suatu teknik yang dapat digunakan untuk memecahkan model – model dari golongan yang luas. Golongan atau kelas ini sangat luasnya sehingga
dapat dikatakan , “ Jika semua cara yang lain gagal, cobalah simulasi” Schroeder, 1997.
2.1.2. Model Dari Suatu Sistem
Sebuah model didefinisikan sebagai representasi dari suatu sistem untuk tujuan pembelajaran terhadap sistem. Dalam memodelkan sebuah sistem, sangat penting
untuk memahami konsep dari sebuah sistem dan sistem pembatas. Sebuah sistem didefinisikan sebagai sekumpulan objek manusia, mesin, dan informasi yang
dihubungkan dan saling berinteraksi bersama-sama dalam aturan-aturan atau adanya saling ketergantungan untuk menyelesaikan beberapa tujuan. Contohnya
adalah sistem produksi manufaktur automobile dimana mesin, komponen part,
Universitas Sumatera Utara
dan pekerja beroperasi bersama sepanjang lintas perakitan untuk menghasilkan kendaraan berkualitas tinggi. Lingkungan sistem adalah perubahan yang terjadi di
luar sistem, perubahan tersebut seringkali mempengaruhi sebuah sistem. Dalam pemodelan sistem, sangat penting untuk pembatas antara sistem dan
lingkungannya.
2.1.3. Komponen Sistem
Untuk mengerti dan menganalisis sebuah sistem, beberapa istilah perlu untuk didefinisikan, yaitu:
1. Entity
Entitas Entitas adalah objek yang menjadi perhatian dalam suatu sistem
contohnya: server, costumer, mesin, dll. 2.
Attribut Atribut adalah properti dati entitas contoh: prioritas costumer yang
menunggu. Satu hal yang perlu diingat bahwa nilai atribut mengikat entiti tertentu. Sebuah part entitas memiliki atribut arrival, time, due date,
priority, dan color yang berbeda dengan part yang lain. 3.
Activity Aktivitas adalah suatu kejadian yang dilakukan entitas dalam selang waktu
tertentu contoh: costumer menabung pada kasir di bank. 4.
State State dari sistem adalah variabel yang digunakan untuk menerangkan
keadaan sistem pada suatu waktu berkaitan dengan tujuan pengamatan sistem yang ingin dicapai. Contohnya yaitu pada sistem antrian kasir bank
dimana variabel state meliputi: jumlah teller yang sibuk, jumlah costumer dalam antrian.
5. Event
Event adalah kejadiaan sesaat atau tiba-tiba yang dapat mempengaruhi state dari sistem contoh: kedatangan costumer dalam sistem antrian kasir
di bank.
Universitas Sumatera Utara
6. Variable
Variabel merupakan potongan informasi yang mencerminkan karakteristik suatu sistem. Variabel berbeda dengan atribut karena tidak mengikat suatu
entitas melainkan sistem secara keseluruhan sehingga semua entiti dapat mengandung variabel yang sama contoh: panjang antrian, batch size.
2.1.4. Model – model Simulasi
Model – model simulasi yang ada dapat dikelompokkan ke dalam beberapa penggolongan, antara lain :
1. Model Stochastic atau probabilistic
Model stokastik adalah model yang menjelaskan kelakuan sistem secara probabilistik; informasi yang masuk adalah secara acak Model ini sering
juga disebut sebagai model simulasi Monte Carlo. Meskipun output yang diperoleh dapat dinyatakan dengan rata – rata, namun kadang – kadang
ditunjukkan pula pola penyimpangannya. Model yang mendasarkan pada teknik peluang dan memperhitungkan ketidakpastian uncertainty.
2. Model Deterministik
Pada model ini tidak diperhatikan unsur random, sehingga pemecahan masalahnya menjadi lebih sederhana.
3. Model Dinamik
Model simulasi yang dinamik adalah model yang memperhatikan perubahan – perubahan nilai dari variabel kalau terjadi pada waktu yang
berbeda. 4.
Model Statik Model statik adalah kebalikan dari model dinamik. Model statik tidak
memperhatikan perubahan – perubahan nilai dari variabel – variabel yang ada kalau terjadi pada waktu yang berbeda.
5. Model Heuristik
Model heuristik adalah model yang dilakukan dengan cara coba – coba, kalau dilandasi suatu teori masih bersifat ringan, langkah perubahannya
dilakukan berulang – ulang, dan pemilihan langkahnya bebas, sampai
Universitas Sumatera Utara
diperoleh hasil yang lebih baik, tetapi belum tentu optimal Subagyo, 2000.
2.1.5. Tahapan Dalam Studi Simulasi
Jerry Banks memberikan suatu tahapan dalam melakukan studi simulasi.
Penjelasan: 1.
Formulasi Masalah. Setiap studi seharusnya dimulai dengan statemen terhadap masalah.
2. Penetapan Tujuan dan Perencanaan Keseluruhan. Tujuan menandai adanya
pertanyaan yang harus dijawab dengan simulasi. Dalam hal ini, definisi harus dibuat berhubungan dengan apakah simulasi merupakan metodologi
yang layak dalam memformulasikan masalah dan tujuan. 3.
Pembangunan Konsep Model. Membangun sebuah model dari suatu sistem merupakan seni dalam ilmu pengetahuan. Walaupun tidak mungkin
menyediakan kumpulan petunjuk yang akan menuntun dalam membangun sebuah model yang sesuai dengan berbagai kejadian.
4. Pengumpulan Data. Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara
model yang dibuat dengan kumpulan data input yang diperlukan. 5.
Penerjemahan Model. Karena kebanyakan sistem dunia nyata yang dimodelkan memerlukan informasi penyimpanan dan perhitungan, maka
model harus dimasukkan ke dalam format komputer. 6.
Verifikasi. Verifikasi berhubungan dengan program komputer yang dipersiapkan terhadap model simulasi
7. Validasi. Validasi adalah penentuan keakuratan model dalam
merepresentasikan sistem nyata. Validasi biasanya dilakukan dengan kalibrasi suatu model, proses iterasi membandingkan model dengan
perilaku sistem aktual dan menggunakan diskrepansi antara keduanya. 8.
Perancangan Eksperimen. Menentukan alternatif yang akan disimulasikan. Seringkali, keputusan yang berhubungan dengan alternatif yang akan
disimulasikan harus dijalankan hingga selesai dan dianalisa.
Universitas Sumatera Utara
9. Pengoperasian dan Analisis Simulasi . Run hasil, dan analisis berikutnya
digunakan untuk mengestimasi ukuran performansi terhadap rancangan sistem yang disimulasikan.
10. Penambahan Simulasi. Didasarkan pada analisis run yang telah
diselesaikan, analis menentukan seandainya tambahan run diperlukan dan rancangan experiment tambahan apa yang seharusnya dilakukan.
11. Dokumentasi dan Penyajian. Terdapat dua jenis dokumentasi yaitu:
program dan progress. Hasil dari semua analisis seharusnya dilaporkan dengan tepat dan jelas dalam laporan akhir.
12. Implementasi. Keberhasilan tahap implementasi tergantung pada seberapa
baik 11 tahap sebelumnya dilaksanakan.
2.2. Simulasi ProModel
ProModel adalah software simulasi yang dapat digunakan untuk mensimulasi dan menganalisa sistem produksi dari berbagai tipe dan berbagai ukuran. Promodel
merupakan software simulasi diskrit walaupun untuk beberapa proses industry dapat dimodelkan dengan cara mengkonversi sistem continous seperti produksi
minyak menjadi sistem produksi minyak berdasarkan barrel. Promodel didesain untuk memodelkan sistem ketika kejadian pada sistem muncul pada waktu
tertentu. Pada simulasi menggunakan promodel dapat ditampilkan animasi yang mewakili sistem yang telah dimodelkan. Promodel melihat suatu sistem produksi
sebagai susunan dari location process seperti mesin atau stasiun kerja dimana entitas diproses sesuai dengan logika proses yang telah dibuat.
Software ProModel yang digunakan adalah software berbasis windows yang
digunakan sebagai alat bantu untuk mensimulasikan model dari suatu sistem, hasil dari simulasi ini akan berupa data-data statistik yang dapat digunakan untuk
menganalisa model dari sistem yang ada. Software ini dikembangkan secara spesifik untuk manager produksi dalam mengembangkan operasi dan desain
proses produksi yang sudah ada.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan ProModel dibandingkan software simulasi sejenisnya seperti Arena ialah ProModel lebih spesifik terhadap masalah simulasi dibidang
manufaktur. Selan itu ProModel memandang masalah berdasarkan urutan lokasi sedangkan Arena berdasarkan aliran entity.
Keuntungan dari penyelesaian masalah dengan simulasi menggunakan software ProModel
ini, yaitu: 1.
Mampu mendeteksi bottleneck yang terjadi pada proses produksi dan mengeliminasinya.
2. Mampu mengembangkan suatu proses produksi yang efisien.
3. Mengurangi lead time yang diperlukan.
4. Meningkatkan utilisasi sumber daya.
5. Mengurangi terjadinya penumpukan inventory.
Karakteristik variable dalam penggunaan ProModel, yaitu: 1.
Location Dalam promodel, location merepresentasikan sebuah area dimana bahan
baku, bahan setengah jadi ataupun bahan jadi mengalami atau menunggu proses, di-delay, disimpan, serta beberapa aktivitas lainnya. Data-data
yang diperlukan sebagai input dalam mendefinisikan location antara lain: a.
Name , yaitu nama masing-masing lokasi.
b. Capacity
, merupakan kapasitas lokasi dalam memproses entity. c.
Unit , adalah jumlah lokasi yang dimaksud.
d. Downtimes
DTs, menyatakan saat-saat lokasi tidak berfungsi, misal diakibatkan karena kerusakan, maintenance, waktu set-up, dan lain-
lain. e.
Rules , digunakan untuk merumuskan bagaimana aturan pemrosesan
bagi entity yang memasuki lokasi, bagaimana entity yang selesai diproses mengantri, dan bagaimana lokasi yang lebih dari satu unit untuk
memproses entity yang datang. f.
Notes , digunakan untuk memasukan catatan atau program-program lain.
2. Entities
Universitas Sumatera Utara
Entities adalah setiap bahan yang akan diproses oleh model. Entitas
merupakan suatu objek yang akan diamati dari sistem, contohnya part kerja atau operator. Di dalam menu entities pada ProModel, terdapat menu
yang harus diinputkan antara lain: a.
Name , yaitu nama dari setiap entity.
b. Speed
, adalah kecepatan entity bergerak atau berpindah dari satu lokasi ke lokasi berikutnya.
c. Stats
, menyatakan level statistik dalam mengumpulkan hasil masing- masing tipe entity. Terdapat tiga pilihan yaitu None, Basic, dan
Time Series.
3. Arrival
Arrival pada bagian ini menunjukkan mekanisme masuknya entitas ke
dalam sistem, baik banyaknya lokasi tempat kedatangan ataupun frekuensi serta waktu kedatangannya secara periodik menurut interval tertentu. Di
dalam menu arrivals ada data yang harus dipenuhi yaitu: a.
Entity menunjukan entitas apa yang masuk kedalam sistem.
b. Location
, menunjukan lokasi pertama kali entitas memasuki sistem. c.
Quantity Each Qty Each, menyatakan jumlah entitas yang datang
setiap satu kali kedatangan. d.
First Time , menunjukan waktu pertama kali entity masuk ke dalam sistem.
e. Occurences
, menyatakan banyaknya entity setiap satu kali kedatangan. f.
Frequency , menyatakan selang waktu antar dua kedatangan yang
berurutan. g.
Logic , digunakan untuk menyatakan logika-logika lain untuk
menyatakan arrival. h.
Disable , menyatakan apakah kedatangan entity yang bersangkutan ada
atau tidak. Default dalam Promodel adalah No, artinya ada kedatangan entity
yang bersangkutan. 4.
Processing Processing
merupakan operasi yang dilakukan dalam location. Processing mengambarkan apa yang dialami oleh suatu entitas mulai dari saat entitas
masuk sampai keluar dari sistem. Dalam mendefinisikan proses pada
Universitas Sumatera Utara
ProModel, maka harus diinputkan data pada sub menu processing yaitu entity, location, operation,
sedangkan pada sub menu routing terdapat block, output, destination, rule,
dan move logic. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Entity
, menyatakan entity sebagai input yang akan diproses. b.
Location , menunjukan operasi yang akan dilakukan pada entity input,
termasuk waktu operasinya. c.
Operation , menujukan proses operasi yang dialami entitas.
d. Block
, maksudnya adalah jalur yang ditempuh entitas. Yang diisikan dalam block adalah nomor. Jika nomor blocknya sama maka asal jalurnya
juga sama. e.
Output , menunjukan entitas yang keluar dari proses.
f. Destination
, menyatakan lokasi yang menjadi tujuan selanjutnya dalam memproses entity.
g. Rule
, menyatakan aturan-aturan yang digunakan dalam processing, misalnya proses perakitan join, probabilitas, dan lainnya.
h. Move logic
, digunakan untuk mendefinisikan metode pergerakan entitas, yaitu dengan menetapkan waktu pergerakan atau dengan apa
entitas dipindahkan. 5.
Resource Resource
merupakan sumber daya yang digunakan untuk melakukan operasi tertentu dalam kinerja suatu sistem. Dalam promodel, objek yang
dijadikan resource akan bergerak sesuai dengan keinginan kita, contohnya adalah operator, forklift, crane, alat angkut untuk material handling, dll.
Di dalam menu resources diperlukan data antara lain: a.
Name , menunjukan nama dari resources tersebut.
b. Units
, menujukan jumlah resources. c.
Specs , menunjukan lintasan kerja yang akan digunakan dan lokasi
yang pertama kali akan dikunjungi.
Universitas Sumatera Utara
6. Path network
Digunakan untuk menentukan arah dan jalur yang ditempuh oleh resource ataupun entitas ketika bergerak dari suatu lokasi ke lokasi lainnya. Path
network ini merupakan suatu hal yang menjadi keharusan jika ingin
memakai resource ataupun entitas yang bergerak. Dalam menu path network
terdapat name, type, path, interface, nodes. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Name
, yaitu nama lintasan yang bersangkutan. b.
Type , terdiri dari 3 pilihan yaitu:
1. Non passing
, pergerakan hanya untuk satu arah. 2.
Passing , pergerakan yang berlaku untuk dua arah.
3. Crane
, pergerakan yang berlaku untuk sistem crane. c.
TS, menunjukan pilihan berdasarkan satuan waktu Time atau jarak dan kecepatan Speed and Distance.
d. Path
, menunjukan jumlah dari lintasan dalam suatu jaringan. e.
Interface , menunjukan jumlah node yang berhubungan dengan
lokasi dalam path networks. 7.
Variable Terdapat dua jenis variable antara lain:
a. Variable
global, yaitu tempat pemegang didefiniskan oleh pengguna untuk mewakili perubahan nilai numerik.
b. Variable
lokal, yaitu tempat pemegang yang tersedia hanya dalam logika yang menyatakan mereka.
Beberapa variable yang terdapat dalam ProModel antara lain total change, average
time per change, minimum value, maximum value, current value, average value.
2.3 Efisiensi Waktu dan Biaya