Model Simulasi Sistem Nyata Kesimpulan

1. Menentukan distribusi yang digunakan pada data permintaan 2. Menentukan distribusi yang digunakan pada data persediaan botol 3. Menentukan distribusi yang digunakan pada data produksi

3.3.1 Distribusi Data Permintaan

Data distirbusi permintaan diolah dengan menggunakan operasi didalam Software stat:Fit yang dapat dilihat pada lampiran 1 dimana distribusi didalam data permintaan dari sistem nyata dan akan digunakan dalam simulasi adalah distribusi normal dengan batas angka 1090,352 atau dapat ditulis menjadi N[1.09e+003,352].

3.3.2 Distribusi Data Persediaan Botol

Data distirbusi persediaan botol dengan menggunakan operasi didalam Software stat:Fit yang dapat dilihat pada lampiran 2 dimana distribusi didalam data persediaan botol dari sistem nyata dan akan digunakan dalam simulasi adalah distribusi normal dengan batas angka 1190,350 atau dapat ditulis menjadi N[1.1e+003,350].

3.3.3 Distribusi Data Produksi

Data distirbusi produksi dengan menggunakan operasi didalam Software stat:Fit yang dapat dilihat pada lampiran 3 dimana distribusi didalam dat permintaan dari sistem nyata dan akan digunakan dalam simulasi adalah distribusi normal dengan batas angka 1090,350 atau dapat ditulis menjadi N[1.09e+003,350].

3.4 Model Simulasi Sistem Nyata

Model simulasi dibuat dengan bantuan software ProModel TM . Model simulasi yang berhasil dibangun yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam sistem nyata dalam setiap proses nya seperti yang digambarkan pada pada lampiran 4. Universitas Sumatera Utara Didalam model simulasi ProModel TM ada beberapa bagian keterangan dalam pembuatan model antara lain : a. LokasiLocation Lokasi yang digunakan di dalam model berjumlah 20 lokasi dengan kapasitas setiap lokasi nya berbeda dengan satuan krak serta menggunakan prinsip antrian FIFOFirst In First Out dengan keterangan lebih jelas terdapat pada lampiran 5. b. EntitasEntities Entitas atau dapat disebut juga bahan-bahan yang digunakan dalam sistem produksi seperti gula, botol, soda, krak_isi, krak_kosong dapat dilihat pada lampiran 6. c. KedatanganArrival Proses awal kedatangan bahanentitas ke dalam sistem produksi dimana botol masuk dari lokasi pickup dengan jumlah sekali masuk 1 krak dengan total 1500 krak, gula masuk dari lokasi frying_sugar hingga trimek dengan jumlah sekali masuk 1 krak dengan total 1500 krak, dan krak_kosong masuk dari lokasi empty_krak denggan jumlah sekali masuk 1 krak dengan total 1500 krak. Agar lebih jelas nya terdapat pada lampiran 7. d. ProsesProcess Sistem dimulainya proses produksi dari awal kedatangan gula dari frying_sugar, botol ke pickup, lalu gula dan botol digabungkan menjadi soda ke jalur_krak1, hingga akhir dari proses produksi soda dimasukkan ke krak_kosong menjadi krak_isi dari krak menuju vallet. Proses didalam sistem ini tergambarkan dalam lampiran 8. Universitas Sumatera Utara

3.5 Analisis Simulasi Sistem Nyata

Simulasi yang dihasilkan dengan menggunakan jam kerja selama 8 jam perhari nya dan dilakukan perulangan sebanyak 24 kali dengan satuan krak dimana 1 krak terdapat 24 botol. Data hasil produksi yang dihasilkan menggunakan data yang didapat dari perusahaan dengan menggunakan distribusi yang didapat. Data yang dihasilkan dalam simulasi jika terdapat data yang kosong maka dapat dilakukan beberapa cara antara lain : a. Mean rata-rata Jika dari 24 data yang dihasilkan terdapat kekosongan data maka dapat dicari rata-rata dari data yang didapat dan digunakan untuk data kosong tersebut. Penggunaan mean dapat dilakukan jika data yang kosong terdapat 1 data yang kosong. b. Median titik tengah Jika dari 24 data yang dihasilkan terdapat kekosongan data maka dapat dicari titik tengah dari data yang didapat dan digunakan untuk data kosong tersebut. Jika terdapat 2 data yang kosong dan terdapat 1 median maka data kosong tersebut akan menggunakan data yang sama. Jika terdapat 1 data kosong dan 2 median maka akan dicari rata-rata dari median.. c. Modus nilai yang sering muncul Jika dari 24 data yang dihasilkan terdapat kekosongan data maka dapat dicari data yang paling sering muncul dari data yang didapat dan digunakan untuk data kosong tersebut. Penggunaan modus dapat dilakukan didalam single ataupun multiple data yang kosong.

3.5.1 Analisis Hasil dari Simulasi

Hasil dari simulasi ini akan dibuat ke dalam tabel antara lain : • Hasil Produksi dari Simulasi Nyata Lokasi : Vallet Universitas Sumatera Utara Tabel 3.9 Jumlah Produksi yang Dihasilkan Keterangan : n = jumlah replikasi X = jumlah produksi yang dihasilkan 3.5.2 Analisis Simulasi Nyata Dalam Efisiensi Waktu Dan Biaya 3.5.2.1 Analisis Simulasi Nyata Dengan Efisiensi Waktu Didalam sistem simulasi produksi nyata yang dilakukan dalam waktu proses 8 jam kerja per hari menghasilkan rata-rata hasil produksi 1008 krak, sedangkan di n X 1 1008 2 1008 3 1008 4 1010 5 1011 6 1006 7 1005 8 1006 9 1006 10 1004 11 1006 12 1008 13 1009 14 1005 15 1006 16 1008 17 1008 18 1010 19 1010 20 1010 21 1006 22 1009 23 1009 24 1007 Jumlah 24183 Universitas Sumatera Utara dalam sistem proses produksi yang ideal akan menghasilkan 1500 krak per hari dalam waktu 8 jam kerja. Ini karena besarnya jumlah botol rusak dan tidak layak untuk digunakan yang mengakibatkan efisiensi waktu terhadap hasil produksi hanya sebesar 67.2. Maka akan dilakukan usulan penambahan guna untuk meningkatkan hasil produksi seperti penambahan operator ataupun mesin yang digunakan. Jumlah dari botol yang rusak dalam simulasi nyata dapat dilihat pada Tabel 3.10. Tabel 3.10 Botol rusak L E botol rusak 2 53 failed 27 total 80 Keterangan : L = Location E = jumlah botol krak

3.5.2.2 Analisis Simulasi Nyata Dengan Efisiensi Biaya

Dari data Tabel 3.4 sampai dengan Tabel 3.8 terdapat biaya-biaya yang dikeluarkan dan harga yang diterima dari hasil produksi yang terdapat pada Tabel 3.9. Dapat kita lihat perhitungan efisiensi biaya dengan menggunakan Ms.Excel yang terdapat pada Tabel 3.11. Tabel 3.11 Biaya Produksi Hasil Produksi krak per bulan 24183 Biaya yang dihasilkan Harga Rp 2,418,300,000 Biaya yang dikeluarkan Biaya Bahan Baku per bulan 337,772,590 jumlah gaji per bulan 5,800,000.00 Biaya Perawatan Rp per bulan 40,000,000.00 Total Biaya yang dihasilkan Rp Biaya Hasil - Biaya Keluar Rp 2,034,727,410 Dari Tabel 3.12 dapat kita lihat hasil dari biaya produksi simulasi sistem nyata. Langkah selanjutnya akan dilakukan simulasi usulan penambahan operator ataupun mesin dengan memperhatikan penambahan gaji operator ataukah harga pembelian mesin serta biaya perawatan mesin. Setelah itu akan dibandingkan manakah biaya yang dihasilkan paling maksimum dari semua usulan-usulan penambahan yang akan dilakukan. Universitas Sumatera Utara

3.6 Pengembangan Simulasi Model Usulan

Pengembangan model usulan dilakukan dengan cara memodifikasi model aktual. Pengembangan model ini bertujuan untuk mengurangi banyak nya kerusakan botol dan kelambatan mesin dalam proses produksi yang mengakibatkan hasil produksi yang tidak efisien. Untuk hal ini maka ada 3 tiga alternatif usulan yang bisa dikembangkan yaitu: pertama dengan penambahan operator, kedua dengan penambahan stasiun kerja elemen mesin dan ketiga penambahan stasiun kerja serta penambahan operator.

3.6.1 Analisis Simulasi Penambahan Operator

Untuk usulan pertama yaitu dengan penambahan operator akan dilakukan penambahan sebanyak 3 operator kerja dimana 2 operator didalam proses inpseksi dan 1 operator didalam proses packing. Penggunaan penambahan operator guna mengurangi human error agar dapat mengurangi kerusakan pada botol serta dapat melakukan proses packing yang lebih cepat yang mengakibatkan bertambahnya hasil produksi yang dihasilkan. Setelah dibuat model dan melakukan simulasi nya dalam software Promodel maka akan didapatkan hasil sebagai berikut : • Hasil Produksi Dari Simulasi Penambahan Operator Lokasi : Vallet Tabel 3.12 Jumlah produksi yang dihasilkan n X 1 1143 2 1142 3 1141 4 1144 5 1138 6 1140 7 1145 8 1139 9 1138 10 1129 Universitas Sumatera Utara n X 11 1147 12 1135 13 1133 14 1138 15 1132 16 1147 17 1148 18 1150 19 1134 20 1138 21 1144 22 1136 23 1135 24 1145 Jumlah 27361 Keterangan : n = jumlah replikasi X = jumlah produksi yang dihasilkan

3.6.1.1 Analisis Simulasi Penambahan Operator Dalam Efisiensi Waktu Dan Biaya

3.6.1.1.1 Analisis Simulasi Penambahan Operator Dalam Efisiensi Waktu

Didalam sistem simulasi produksi penambahan operator yang dilakukan dalam waktu proses 8 jam kerja per hari menghasilkan rata-rata hasil produksi 1140 krak jika dibandingkan dengan hasil dari simulasi nyata yang rata-rata hanya menghasilkan 1008 krak maka sudah mengalami peningkatan efisiensi waktu terhadap hasil produksi dari 67.2 menjadi 76.0. Namun hasil yang didapat masih belum cukup dekat dengan efisiensi waktu yang ideal. Maka akan dilakukan usulan selanjutnya. Jumlah dari botol yang rusak dalam simulasi penambahan operator dapat dilihat pada Tabel 3.13. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.13 Botol rusak L E botol rusak 2 61 Failed 29 Total 90 Keterangan : L = Location E = jumlah botolkrak

3.6.1.1.2 Analisis Simulasi Penambahan Operator Dengan Efisiensi Biaya

Dari data Tabel 3.4 sampai dengan Tabel 3.8 terdapat biaya-biaya yang dikeluarkan dan harga yang diterima dari hasil produksi yang terdapat pada Tabel 3.12. Dapat kita lihat perhitungan efisiensi biaya dengan menggunakan Ms.Excel yang terdapat pada Tabel 3.14. Tabel 3.14 Biaya Produksi Hasil Produksi krak per bulan 27361 Biaya yang dihasilkan Harga Rp 2,736,100,000 Biaya yang dikeluarkan Biaya Bahan Baku per bulan 337,772,590 jumlah gaji per bulan 11,600,000.00 Biaya Perawatan Rp per bulan 40,000,000.00 Total Biaya yang dihasilkan Rp Biaya Hasil - Biaya Keluar Rp 2,346,727,410 Dari Tabel 3.14 dapat kita lihat bahwa biaya yang dihasilkan dalam simulasi penambahan operator mengalami peningkatan dibandingkan dengan biaya yang dihasilkan simulasi nyata dengan peningkatan biaya sebesar Rp 312.000.000,00. Pada usulan penambahan operator biaya yang dikeluarkan untuk jumlah gaji operator bertambah namun hasil produksi mengalami peningkatan sehingga biaya yang dihasilkan pun bertambah. Dengan bertambah nya biaya hasil produksi yang lebih besar dari gaji operator maka keuntungan yang dihasilkan pun mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan simulasi model nyata. Tabel 3.15 Perbandingan Simulasi Nyata dan Usulan 1 Jumlah Operator Human Error Hasil Produksi Peningkatan Biaya Jumlah keuntungan A 3 17 1008 - 2,034,727,410 A1 6 5 1140 5,800,000 2,346,727,410 Universitas Sumatera Utara Keterangan : A = Simulasi nyata A1 = Usulan penambahan operator

3.6.2 Analisis Simulasi Penambahan Mesin

Untuk usulan kedua yaitu penambahan mesin akan dilakukan penambahan 1 mesin dimana mesin yang ditambahkan adalah mesin filler ataupun mesin yang digunakan untuk mengisi soda limun kedalam botol kosong. Penambahan mesin ini berguna untuk mengurangi terjadi nya antrian dan menumpuknya proses pada mesin filler. Setelah dilakukan model dan membuat simulasi nya dalam software Promodel maka akan didapatkan beberapa hasil sebagai berikut : • Hasil Produksi Dari Simulasi Penambahan Mesin Lokasi : Vallet Tabel 3.16 Jumlah Produksi Yang Dihasilkan n X 1 1097 2 1098 3 1098 4 1098 5 1098 6 1098 7 1098 8 1098 9 1098 10 1098 11 1098 12 1098 13 1098 14 1097 15 1098 16 1097 17 1098 Universitas Sumatera Utara n X 18 1098 19 1098 20 1098 21 1098 22 1098 23 1097 24 1098 Jumlah 26348 Keterangan : n = jumlah replikasi X = jumlah produksi yang dihasilkan

3.6.2.1 Analisis Simulasi Penambahan Mesin Dalam Efisiensi Waktu Dan

Biaya 3.6.2.1.1 Analisis Simulasi Penambahan Mesin Dalam Efisiensi Waktu Didalam sistem simulasi produksi penambahan mesin yang dilakukan dalam waktu proses 8 jam kerja per hari menghasilkan rata-rata hasil produksi sebesar 1098 krak jika dibandingkan dengan simulasi nyata yang menghasilkan rata-rata hasil produksi sebesar 1008 krak sudah mengalami peningkatan efisiensi dari 67.2 menjadi 73.2. Tetapi jika dibandingkan dengan usulan pertama yaitu denga penambahan operator mengalami penurunan efisiensi dari 76.0 menahdi 73.2. Disini terlihat bahwa human error lebih mempengaruhi dalam hasil produksi daripada kecepatan mesin. Jumlah dari botol yang rusak dalam simulasi penambahan mesin dapat dilihat pada Tabel 3.17. Tabel 3.17 Botol rusak L E botol rusak 2 12 Failed 68 Total 80 Keterangan : L = Location E = jumlah botolkrak Universitas Sumatera Utara

3.6.2.1.2 Analisis Simulasi Penambahan Mesin Dengan Efisiensi Biaya

Dari data Tabel 3.4 sampai dengan Tabel 3.8 terdapat biaya-biaya yang dikeluarkan dan harga yang diterima dari hasil produksi yang terdapat pada Tabel 3.16. Dapat kita lihat perhitungan efisiensi biaya dengan menggunakan Ms.Excel yang terdapat pada Tabel 3.18. Tabel 3.18 Biaya Produksi Hasil Produksi krak per bulan 26348 Biaya yang dihasilkan Harga Rp 2,634,800,000 Biaya yang dikeluarkan Biaya Bahan Baku per bulan 337,772,590 jumlah gaji per bulan 5,800,000 Biaya Perawatan Rp per bulan 65,000,000 Biaya Penambahan Mesin per bulan 35,000,000 Total Biaya yang dihasilkan Rp Biaya Hasil - Biaya Keluar Rp 2,191,227,410 Dari Tabel 3.18 dapat kita lihat bahwa biaya yang dihasilkan dalam simulasi penambahan mesin mengalami peningkatan dibandingkan dengan biaya yang dihasilkan simulasi nyata dengan peningkatan biaya sebesar Rp 156.500.000,00. Pada usulan penambahan mesin biaya yang dikeluarkan untuk biaya penambahan mesin serta biaya perawatan mesin bertambah namun hasil produksi mengalami peningkatan sehingga biaya yang dihasilkan pun bertambah. Dengan bertambahnya biaya hasil produksi yang lebih besar dari penambahan biaya yang dikeluarkan maka keuntungan yang dihasilkan pun mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan simulasi model nyata. Namun mengalami penurunan keuntungan jika dibandingkan dengan simulasi usulan penambahan operator. Tabel 3.19 Perbandingan Simulasi Nyata , Usulan 1 dan Usulan 2 Jumlah Filler Waktu kerja Filler sec Jumlah Operator Human Error Hasil Produksi Peningkatan Biaya Jumlah keuntungan A 1 8 3 17 1008 - 2,034,727,410 A1 1 8 6 5 1140 5,800,000 2,346,727,410 A2 2 4 3 16 1098 60,000,000 2,191,227,410 Keterangan : A = Simulasi nyata A1 = Usulan penambahan operator A2 = Usulan penambahan mesin Universitas Sumatera Utara

3.6.3 Analisis Simulasi Penambahan Operator dan Mesin

Untuk usulan ketiga ini kita akan menggabungkan usulan pertama dan kedua yaitu dengan penambahan 1 mesin filler dan penambahan operator dimana penambahan operator sebanyak 3 operator kerja dimana 2 operator didalam proses inpseksi dan 1 operator didalam proses packing. Penambahan operator dan mesin ini berguna untuk mengurangi terjadi nya antrian dan menumpuknya proses pada mesin filler serta mengurangi Human Error yang membuat bertambahnya hasil produksi yang dihasilkan dan berkurangnya botol yang mengalami kerusakan. Setelah dilakukan model dan membuat simulasi nya dalam software Promodel maka akan didapatkan beberapa hasil sebagai berikut : • Hasil Produksi Dari Simulasi Penambahan Operator Dan Mesin Lokasi : Vallet Tabel 3.20 Jumlah produksi yang dihasilkan n X 1 1161 2 1161 3 1161 4 1161 5 1161 6 1161 7 1161 8 1161 9 1161 10 1161 11 1161 12 1160 13 1161 14 1161 15 1161 16 1161 17 1161 18 1161 Universitas Sumatera Utara n X 19 1161 20 1161 21 1161 22 1161 23 1161 24 1161 Jumlah 27863 Keterangan : n = jumlah replikasi X = jumlah produksi yang dihasilkan

3.6.3.1 Analisis Simulasi Penambahan Operator Dan Mesin Dalam

Efisiensi Waktu Dan Biaya 3.6.3.1.1 Analisis Simulasi Penambahan Operator Dan Mesin Dalam Efisiensi Waktu Didalam sistem simulasi produksi penambahan operator danmesin yang dilakukan dalam waktu proses 8 jam kerja per hari menghasilkan rata-rata hasil produksi sebesar 1161 krak jika dibandingkan dengan simulasi nyata yang menghasilkan rata-rata hasil produksi sebesar 1008 krak sudah mengalami peningkatan efisiensi dari 67.2 menjadi 77.4. Disini terlihat bahwa penggabungan human error dan kecepatan mesin untuk berproses meningkatkan efisiensi hasil produksi yang cukup signifikan. Jumlah dari botol yang rusak dalam simulasi penambahan operator dan mesin dapat dilihat dengan jelas pada Tabel 3.21. Tabel 3.21 Botol rusak L E botol rusak 2 25 Failed 30 Total 65 Keterangan : L = Location E = jumlah botolkrak Universitas Sumatera Utara

3.6.3.1.2 Analisis Simulasi Penambahan Operator dan Mesin Dengan Efisiensi Biaya

Dari data Tabel 3.4 sampai dengan Tabel 3.8 terdapat biaya-biaya yang dikeluarkan dan harga yang diterima dari hasil produksi yang terdapat pada Tabel 3.20. Dapat kita lihat perhitungan efisiensi biaya dengan menggunakan Ms.Excel yang terdapat pada Tabel 3.22. Tabel 3.22 Biaya Produksi Hasil Produksi krak per bulan 27863 Biaya yang dihasilkan Harga Rp 2,786,300,000 Biaya yang dikeluarkan Biaya Bahan Baku per bulan 337,772,590 jumlah gaji per bulan 11,600,000 Biaya Perawatan Rp per bulan 65,000,000 Biaya Penambahan Mesin per bulan 35,000,000 Total Biaya yang dihasilkan Rp Biaya Hasil - Biaya Keluar Rp 2,336,927,410 Dari Tabel 3.22 dapat kita lihat bahwa biaya yang dihasilkan dalam simulasi penambahan operator dan mesin mengalami peningkatan dibandingkan dengan biaya yang dihasilkan simulasi nyata dengan peningkatan biaya sebesar Rp 302.200.000,00. Pada usulan penambahan operator dan mesin biaya yang dikeluarkan untuk biaya penambahan mesin, biaya perawatan mesin, serta biaya gaji operator bertambah namun hasil produksi mengalami peningkatan sehingga biaya yang dihasilkan pun bertambah. Dengan bertambah nya biaya hasil produksi yang lebih besar dari penambahan biaya yang dikeluarkan maka keuntungan yang dihasilkan pun mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan simulasi model nyata. Namun mengalami penurunan keuntungan jika dibandingkan dengan simulasi penambahan operator. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.23 Perbandingan Simulasi Nyata dan Simulasi Usulan Jumlah Filler Waktu kerja Filler sec Jumlah Operator Human Error Hasil Produksi Peningkatan Biaya Jumlah keuntungan A 1 8 3 17 1008 - 2,034,727,410 A1 1 8 6 5 1140 5,800,000 2,346,727,410 A2 2 4 3 16 1098 60,000,000 2,191,227,410 A3 2 4 6 8 1161 65,800,000 2,336,927,410 Keterangan : A = Simulasi nyata A1 = Usulan penambahan operator A2 = Usulan penambahan mesin A3 = Usulan penambahan operator dan mesin Analisis hasil yang didapat dari sistem simulasi nyata dan simulasi ketiga usulan dapat dilihat dalam Tabel 3.24 serta grafik pada Gambar 3.2 hingga Gambar 3.6. Tabel 3.24 Perbandingan Hasil Simulasi Sistem Nyata Dan Simulasi Usulan Hasil Simulasi Sistem Nyata A1 A2 A3 Jumlah hasil produksi krak 24183 27361 26348 27863 Rata-rata hasil produksi krak 1008 1140 1098 1161 Utilitas hasil produksi 67.2 76.0 73.2 77.4 Jumlah botol rusak krak 80 90 80 65 Keuntungan Rp 2,034,727,410 2,346,727,410 2,191,227,410 2,336,927,410 Keterangan : A1 = usulan 1 A2 = usulan 2 A3 = usulan 3 Usulan 1 = penambahan operator Usulan 2 = penambahan mesin Usulan 3 = penambahan operator dan mesin Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 Perbandingan Jumlah Hasil Produksi Simulasi Sistem Nyata dan Simulasi Usulan Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa perbandingan jumlah produksi yang dihasilkan dalam setiap sistem simulasi usulan mengalami kenaikan hasil produksi yang cukup besar jika dibandingkan dengan hasil sistem simulasi nyata. Disini terlihat bahwa usulan 3 memiliki hasil produksi yang lebih besar dibandingkan usulan lain nya dan sistem nyata. Gambar 3.3 Perbandingan Rata-rata Hasil Produksi Simulasi Sistem Nyata dan Simulasi Usulan 24183 27361 26348 27863 22000 23000 24000 25000 26000 27000 28000 29000 Sistem Nyata A1 A2 A3 Jumlah hasil produksi Jumlah hasil produksi 1008 1140 1098 1161 900 950 1000 1050 1100 1150 1200 Sistem Nyata A1 A2 A3 Rata-rata hasil produksi Rata-rata hasil produksi Universitas Sumatera Utara Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa perbandingan rata-rata hasil produksi yang dihasilkan dalam setiap sistem simulasi usulan mengalami kenaikan hasil produksi yang cukup besar jika dibandingkan dengan hasil sistem simulasi nyata. Disini terlihat bahwa usulan 3 memiliki rata-rata hasil produksi yang lebih besar dibandingkan usulan lain nya dan sistem nyata. Gambar 3.4 Perbandingan Utilitas Hasil Produksi Simulasi Sistem Nyata dan Simulasi Usulan Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa perbandingan utilitas hasil produksi yang dihasilkan dalam setiap sistem simulasi usulan mengalami kenaikan utilitas hasil produksi yang cukup besar jika dibandingkan dengan hasil sistem simulasi nyata. Disini terlihat bahwa usulan 3 memiliki utilitas hasil produksi yang lebih besar dibandingkan usulan lain nya dan sistem nyata. 67.2 76.0 73.2 77.4 62.0 64.0 66.0 68.0 70.0 72.0 74.0 76.0 78.0 80.0 Sistem Nyata A1 A2 A3 Utilitas hasil produksi Utilitas hasil produksi Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5 Perbandingan Jumlah Botol Rusak Simulasi Sistem Nyata dan Simulasi Usulan Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa perbandingan jumlah botol rusak yang dihasilkan dalam setiap sistem simulasi usulan mengalami penurunan jumlah botol rusak jika dibandingkan dengan hasil sistem simulasi nyata. Disini terlihat bahwa usulan 3 memiliki kerusakan botol yang paling sedikit jika dibandingkan dengan usulan lain nya dan sistem nyata. Gambar 3.6 Perbandingan Keuntungan Simulasi Sistem Nyata dan Simulasi Usulan 80 90 80 65 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Sistem Nyata A1 A2 A3 Jumlah botol rusak Jumlah botol rusak 2,034,727,410 2,346,727,410 2,191,227,410 2,336,927,410 1,850,000,000 1,900,000,000 1,950,000,000 2,000,000,000 2,050,000,000 2,100,000,000 2,150,000,000 2,200,000,000 2,250,000,000 2,300,000,000 2,350,000,000 2,400,000,000 Sistem Nyata A1 A2 A3 Keuntungan Biaya keuntungan Universitas Sumatera Utara Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa perbandingan Keuntungan yang dihasilkan dalam setiap sistem simulasi usulan mengalami kenaikan biaya produksi yang cukup besar jika dibandingkan dengan hasil sistem simulasi nyata. Disini terlihat bahwa usulan 1 memiliki Keuntungan yang lebih besar dibandingkan usulan lain nya dan sistem nyata. Dari Tabel 3.24 serta Gambar 3.2 hingga 3,.6 kita dapat melihat bahwa dalam hasil produksi, rata-rata hasil produksi, utilitas hasil produksi, serta jumlah botol yang rusak usulan 3 memiliki efisiensi waktu terhadap hasil produksi yang lebih mendekati ideal dibandingkan sistem usulan lain nya. Namun untuk Keuntungan usulan 1 yang memiliki efisiensi biaya yang paling menguntungkan dalam proses produksi. Universitas Sumatera Utara BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data dan analisis pada bab sebelumya dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari sistem simulasi nyata yang dilakukan menghasilkan rata-rata hasil produksi sebesar 1008 krak dan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.2.034.727.410 2. Dari sistem simulasi usulan penambahan operator yang dilakukan menghasilkan rata-rata hasil produksi sebesar 1140 krak dan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.2.346.727.410 3. Dari sistem simulasi usulan penambahan mesin yang dilakukan menghasilkan rata-rata hasil produksi sebesar 1098 krak dan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.2.191.227.410 4. Dari sistem simulasi usulan penambahan operator dan mesin yang dilakukan menghasilkan rata-rata hasil produksi sebesar 1161 krak dan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.2.336.927.410

4.2 Saran