3.6.3.1.2 Analisis Simulasi Penambahan Operator dan Mesin Dengan Efisiensi Biaya
Dari data Tabel 3.4 sampai dengan Tabel 3.8 terdapat biaya-biaya yang dikeluarkan dan harga yang diterima dari hasil produksi yang terdapat pada Tabel
3.20. Dapat kita lihat perhitungan efisiensi biaya dengan menggunakan Ms.Excel yang terdapat pada Tabel 3.22.
Tabel 3.22 Biaya Produksi
Hasil Produksi krak per bulan 27863
Biaya yang dihasilkan Harga Rp
2,786,300,000 Biaya yang dikeluarkan
Biaya Bahan Baku per bulan 337,772,590
jumlah gaji per bulan 11,600,000
Biaya Perawatan Rp per bulan 65,000,000
Biaya Penambahan Mesin per bulan 35,000,000
Total Biaya yang dihasilkan Rp Biaya Hasil - Biaya Keluar Rp
2,336,927,410
Dari Tabel 3.22 dapat kita lihat bahwa biaya yang dihasilkan dalam simulasi penambahan operator dan mesin mengalami peningkatan dibandingkan dengan
biaya yang dihasilkan simulasi nyata dengan peningkatan biaya sebesar Rp 302.200.000,00.
Pada usulan penambahan operator dan mesin biaya yang dikeluarkan untuk biaya penambahan mesin, biaya perawatan mesin, serta biaya gaji operator bertambah
namun hasil produksi mengalami peningkatan sehingga biaya yang dihasilkan pun bertambah. Dengan bertambah nya biaya hasil produksi yang lebih besar dari
penambahan biaya yang dikeluarkan maka keuntungan yang dihasilkan pun mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan simulasi model nyata. Namun
mengalami penurunan keuntungan jika dibandingkan dengan simulasi penambahan operator.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.23 Perbandingan Simulasi Nyata dan Simulasi Usulan
Jumlah Filler
Waktu kerja Filler
sec Jumlah
Operator Human
Error Hasil Produksi
Peningkatan Biaya
Jumlah keuntungan
A 1
8 3
17 1008
- 2,034,727,410
A1 1
8 6
5 1140
5,800,000 2,346,727,410
A2 2
4 3
16 1098
60,000,000 2,191,227,410
A3 2
4 6
8 1161
65,800,000 2,336,927,410
Keterangan : A = Simulasi nyata A1 = Usulan penambahan operator
A2 = Usulan penambahan mesin A3 = Usulan penambahan operator dan mesin
Analisis hasil yang didapat dari sistem simulasi nyata dan simulasi ketiga usulan dapat dilihat dalam Tabel 3.24 serta grafik pada Gambar 3.2 hingga Gambar 3.6.
Tabel 3.24 Perbandingan Hasil Simulasi Sistem Nyata Dan Simulasi Usulan
Hasil Simulasi Sistem Nyata
A1 A2
A3 Jumlah hasil produksi krak
24183 27361
26348 27863
Rata-rata hasil produksi krak
1008 1140
1098 1161
Utilitas hasil produksi 67.2
76.0 73.2
77.4 Jumlah botol rusak krak
80 90
80 65
Keuntungan Rp 2,034,727,410
2,346,727,410 2,191,227,410
2,336,927,410 Keterangan : A1 = usulan 1
A2 = usulan 2 A3 = usulan 3
Usulan 1 = penambahan operator Usulan 2 = penambahan mesin
Usulan 3 = penambahan operator dan mesin
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Perbandingan Jumlah Hasil Produksi Simulasi Sistem Nyata dan Simulasi Usulan
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa perbandingan jumlah produksi yang dihasilkan dalam setiap sistem simulasi usulan mengalami kenaikan hasil
produksi yang cukup besar jika dibandingkan dengan hasil sistem simulasi nyata. Disini terlihat bahwa usulan 3 memiliki hasil produksi yang lebih besar
dibandingkan usulan lain nya dan sistem nyata.
Gambar 3.3 Perbandingan Rata-rata Hasil Produksi Simulasi Sistem Nyata dan Simulasi Usulan
24183 27361
26348 27863
22000 23000
24000 25000
26000 27000
28000 29000
Sistem Nyata
A1 A2
A3
Jumlah hasil produksi
Jumlah hasil produksi
1008 1140
1098 1161
900 950
1000 1050
1100 1150
1200
Sistem Nyata A1
A2 A3
Rata-rata hasil produksi
Rata-rata hasil produksi
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa perbandingan rata-rata hasil produksi yang dihasilkan dalam setiap sistem simulasi usulan mengalami kenaikan hasil
produksi yang cukup besar jika dibandingkan dengan hasil sistem simulasi nyata. Disini terlihat bahwa usulan 3 memiliki rata-rata hasil produksi yang lebih besar
dibandingkan usulan lain nya dan sistem nyata.
Gambar 3.4 Perbandingan Utilitas Hasil Produksi Simulasi Sistem Nyata dan Simulasi Usulan
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa perbandingan utilitas hasil produksi yang dihasilkan dalam setiap sistem simulasi usulan mengalami kenaikan utilitas hasil
produksi yang cukup besar jika dibandingkan dengan hasil sistem simulasi nyata. Disini terlihat bahwa usulan 3 memiliki utilitas hasil produksi yang lebih besar
dibandingkan usulan lain nya dan sistem nyata.
67.2 76.0
73.2 77.4
62.0 64.0
66.0 68.0
70.0 72.0
74.0 76.0
78.0 80.0
Sistem Nyata
A1 A2
A3
Utilitas hasil produksi
Utilitas hasil produksi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5 Perbandingan Jumlah Botol Rusak Simulasi Sistem Nyata dan Simulasi Usulan
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa perbandingan jumlah botol rusak yang dihasilkan dalam setiap sistem simulasi usulan mengalami penurunan jumlah
botol rusak jika dibandingkan dengan hasil sistem simulasi nyata. Disini terlihat bahwa usulan 3 memiliki kerusakan botol yang paling sedikit jika dibandingkan
dengan usulan lain nya dan sistem nyata.
Gambar 3.6 Perbandingan Keuntungan Simulasi Sistem Nyata dan Simulasi Usulan
80 90
80 65
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Sistem Nyata
A1 A2
A3
Jumlah botol rusak
Jumlah botol rusak
2,034,727,410 2,346,727,410
2,191,227,410 2,336,927,410
1,850,000,000 1,900,000,000
1,950,000,000 2,000,000,000
2,050,000,000 2,100,000,000
2,150,000,000 2,200,000,000
2,250,000,000 2,300,000,000
2,350,000,000 2,400,000,000
Sistem Nyata
A1 A2
A3
Keuntungan
Biaya keuntungan
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa perbandingan Keuntungan yang dihasilkan dalam setiap sistem simulasi usulan mengalami kenaikan biaya
produksi yang cukup besar jika dibandingkan dengan hasil sistem simulasi nyata. Disini terlihat bahwa usulan 1 memiliki Keuntungan yang lebih besar
dibandingkan usulan lain nya dan sistem nyata.
Dari Tabel 3.24 serta Gambar 3.2 hingga 3,.6 kita dapat melihat bahwa dalam hasil produksi, rata-rata hasil produksi, utilitas hasil produksi, serta jumlah botol
yang rusak usulan 3 memiliki efisiensi waktu terhadap hasil produksi yang lebih mendekati ideal dibandingkan sistem usulan lain nya. Namun untuk Keuntungan
usulan 1 yang memiliki efisiensi biaya yang paling menguntungkan dalam proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data dan analisis pada bab sebelumya dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut:
1.
Dari sistem simulasi nyata yang dilakukan menghasilkan rata-rata hasil produksi sebesar 1008 krak dan menghasilkan keuntungan sebesar
Rp.2.034.727.410
2. Dari sistem simulasi usulan penambahan operator yang dilakukan
menghasilkan rata-rata hasil produksi sebesar 1140 krak dan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.2.346.727.410
3. Dari sistem simulasi usulan penambahan mesin yang dilakukan menghasilkan
rata-rata hasil produksi sebesar 1098 krak dan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.2.191.227.410
4. Dari sistem simulasi usulan penambahan operator dan mesin yang dilakukan
menghasilkan rata-rata hasil produksi sebesar 1161 krak dan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.2.336.927.410
4.2 Saran
Peneliti menyarankan agar pihak perusahaan ingin mendapatkan hasil produksi yang optimal dalam efisiensi waktu dan biaya pihak perusahan dapat
menambahkan 3 operator dan 1 mesin dalam proses produksi minuman botol “Badak” tersebut.
Universitas Sumatera Utara