Analisa Rendemen Ekstrak Pengaruh Waktu Ekstraksi terhadap Rendemen Ekstrak

27 Hasil penelitian analisa kualitatif yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Popuri 2013 [6], dimana kurkumin larut sangat baik dalam alkohol.

4.2 ANALISA KUANTITATIF

4.2.1 Analisa Rendemen Ekstrak Pengaruh Waktu Ekstraksi terhadap Rendemen Ekstrak

Pengaruh waktu ekstraksi terhadap rendemen ekstrak pada masing-masing perlakuan dapat dilihat pada gambar 4.1 yang ada di halaman berikutnya. Pada gambar 4.1 a, b, dan c tersebut dapat dilihat bahwa rendemen ekstrak yang dihasilkan untuk berbagai macam konsentrasi pelarut dan tahap jumlah ekstraksi cenderung meningkat dengan peningkatan waktu. Semakin lama waktu ekstraksi, maka hasil yang diperoleh semakin besar [1]. Hal ini disebabkan karena waktu kontak antara kurkumin dengan pelarutnya semakin lama. Kondisi ini akan terus berlanjut hingga waktu kontak yang diperlukan pelarut dengan bahan kunyit sudah cukup dan mencapai kondisi kesetimbangan [5]. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa waktu ekstraksi selama 180 menit menghasilkan rendemen ekstrak yang lebih banyak 3,5-12 dibandingkan waktu 60 menit 2,8-8,25 dan 120 menit 3,5-8,7. Hasil penelitian ini sedikit berbeda dengan hasil yang dilaporkan oleh Harjanti 2008 [5] yang melakukan penelitian pengaruh waktu, suhu dan ukuran partikel pada ekstraksi kurkumin dari kunyit menggunakan pelarut etanol 96, dimana berat kurkumin terbesar titik kesetimbangan terjadi pada waktu 120 menit dibandingkan dengan waktu 20,40,60,80,100,140, dan 160 menit, dengan besar rendemen 10. Namun, [5] hanya menggunakan ekstraksi satu tahap, sedangkan penulis menggunakan ekstraksi dua tahap dan tiga tahap. Dari data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa dalam penelitian ini, waktu ekstraksi terbaik untuk kurkumin adalah 180 menit. 28 Gambar 4.1 Pengaruh Waktu Ekstraksi, Jumlah Tahap dan Konsentrasi Pelarut sebesar a 50 b 70 dan c 96 Terhadap Rendemen Ekstrak Pengaruh Konsentrasi Pelarut terhadap Rendemen Ekstrak Pengaruh konsentrasi pelarut terhadap rendemen ekstrak pada masing- masing perlakuan dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut : 2 4 6 8 10 12 60 120 180 Re n d em en E k st rak Waktu Ekstraksi Menit a 2 Tahap 3 Tahap 2 4 6 8 10 12 60 120 180 Re n d em en E k st rak Waktu Ekstraksi Menit b 2 Tahap 3 Tahap 2 4 6 8 10 12 60 120 180 Re n d em en E k st rak Waktu Ekstraksi Menit c 2 Tahap 3 Tahap 29 Gambar 4.2 Pengaruh Konsentrasi Pelarut, Jumlah Tahap dan Waktu Ekstraksi selama a 60 menit b 120 menit dan c 180 menit Terhadap Rendemen Ekstrak Pada gambar 4.2 a,b, dan c di atas terlihat bahwa rendemen ekstrak yang dihasilkan cenderung meningkat dengan peningkatan konsentrasi pelarut. Menurut Popuri 2013 [6] konstituen aktif dalam kunyit, yakni kurkuminoid termasuk di dalamnya kurkumin sedikit larut dalam pelarut hidrokarbon namun mudah larut dalam pelarut alkohol seperti etanol dan metanol. 2 4 6 8 10 12 50 70 96 R e n d e m e n E kst ra k Konsentrasi Etanol a 2 Tahap 3 Tahap 2 4 6 8 10 12 50 70 96 R e n d e m e n E kst ra k Konsentrasi Etanol b 2 Tahap 3 Tahap 2 4 6 8 10 12 50 70 96 R e n d e m e n E kst ra k Konsentrasi Etanol c 2 Tahap 3 Tahap 30 Alkohol dan aseton adalah ekstraktan yang baik dan rendemennya pun tinggi. Semakin tinggi konsentrasi pelarut, semakin besarlah kandungan etanol dalam pelarut, sehingga semakin banyak kurkumin yang terekstrak ke dalam etanol. Rendemen pun semakin besar. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa konsentrasi pelarut 96 menghasilkan rendemen ekstrak yang lebih banyak 6,7-12 dibandingkan konsentrasi pelarut 50 2,8-8,8 dan 70 3,5-7,4. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil yang dilaporkan oleh Dong Liu 2008 [16] yang melakukan penelitian pengaruh jenis dan konsentrasi pelarut terhadap ekstraksi kurkumin dari kunyit menggunakan pelarut etanol dan aseton dimana berat tertinggi diperoleh dari pelarut etanol 95 dan aseton murni dibandingkan pelarut etanol 0, etanol 50, etanol 70, aseton 50, dan aseton 70. Semakin tinggi konsentrasi pelarut etanol, semakin tinggi kemurniannya, sehingga makin banyak kurkumin yang terekstrak dari kunyit. Dari data ini, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam penelitian ini, konsentrasi etanol terbaik untuk mengekstrak kurmunin dari kunyit adalah 96. Pengaruh Jumlah Tahap Ekstraksi terhadap Rendemen Ekstrak Pengaruh jumlah tahap ekstraksi terhadap rendemen ekstrak pada masing- masing perlakuan dapat dilihat pada gambar 4.3 di halaman berikutnya. Pada gambar 4.3 a,b, dan c tersebut dapat dilihat bahwa rendemen ekstrak yang dihasilkan cenderung menurun dengan peningkatan jumlah tahap ekstraksi. Ekstraksi beberapa kali dengan pelarut yang lebih sedikit akan lebih efektif dibanding ekstraksi satu kali dengan semua pelarut sekaligus [7]. Hal ini disebabkan karena pada setiap tahap akan terjadi kontak dengan pelarut baru yang memberikan driving force berupa perbedaan konsentrasi dan kelarutan dalam setiap tahapnya sehingga akan selalu terjadi perpindahan solut dari padatan ke pelarut [18]. Dari grafik dapat diambil kesimpulan bahwa semakin banyak tahap ekstraksi, kadar kurkumin yang diperoleh juga akan semakin besar. 31 Gambar 4.3 Pengaruh Jumlah Tahap, Konsentrasi Pelarut dan Waktu Ekstraksi selama a 60 menit b 120 menit dan c 180 menit Terhadap Rendemen Ekstrak Namun pada gambar di atas terlihat bahwa tahap ekstraksi sebanyak 2 tahap menghasilkan rendemen ekstrak yang lebih banyak 3,5-12 dibandingkan ekstraksi 3 tahap 2,8-10,05.Ini disebabkan pada ekstraksi multitahap cross- current padatan yang digunakan pada setiap tahap adalah padatan yang 2 4 6 8 10 12 2 3 R e nd e m e n E kst ra k Tahap Ekstraksi a 50 70 96 2 4 6 8 10 12 2 3 R e n d e m e n E kst ra k Tahap Ekstraksi b 50 70 96 2 4 6 8 10 12 2 3 Ren d em en E ks tr a k Tahap Ekstraksi c 50 70 96 32 samasehingga kandungan kurkumin dalam rafinat akan semakin berkurang, hingga perolehan ekstrak tidak lagi meningkat dan akan menurun. Hasil penelitian ini sesuai dibandingkan hasil yang dilaporkan oleh Muhiedin 2008 [7] yang melakukan penelitian pengaruh jumlah pelarut dan tahap ekstraksi ekstraksi oleoresin dari lada hitam menggunakan pelarut etanol dimana rendemen ekstrak tertinggi terjadi pada ekstraksi 3 tahap 5,348 dibandingkan ekstraksi 2 tahap 5,194, dimana walau ada peningkatan perolehan rendemen, peningkatannya kecil dan tidak signifikan, menunjukkan bahwa rafinat dan ekstrak hampir mencapai titik jenuh. Dari hasil penelitian dan data literatur disimpulkan bahwa tahap ekstraksi terbaik untuk ekstraksi kurkumin dari kunyit adalah 2 tahap, karena lebih optimal dan ekonomis dibandingkan dengan ekstraksi 3 tahap.

4.2.2 Pembuatan Kurva Standar Kurkumin