20 Gambar 3.2 Sistem Ekstraksi Multi Tahap Cross-Current[18]
Padatan kunyit F diekstraksi dengan menggunakan pelarut S pada tahap pertama, kemudian disaring menghasilkan ekstrak E1 dan rafinat R1 dimana
rafinat R1 yang diperoleh dari tahap pertama dikontakkan dengan pelarut baru S pada ekstraksi tahap kedua dan begitu seterusnya.
3.5 PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
3.5.1 Prosedur Persiapan Bahan Baku Kunyit
Prosedur persiapan bahan kunyit diadopsi dari Hardjono 2004 [1] dengan
prosedur sebagai berikut:
1. Kunyitsegardipilih dan dicuci dengan air bersih, lalu dikupas kulitnya. 2. Kunyit kemudian ditiriskan, dipotong kecil-kecil lalu dikeringkan
3. Selanjutnya kunyitdiblender hingga halus
3.5.2 Prosedur Ekstraksi Kurkumin
Prosedur ekstraksi kurkumin diadopsi dari Hardjono 2004 [1] dan Prasetyo
2009 [18] dengan prosedur sebagai berikut:
1. Dirangkai peralatan ekstraksi 2. Kunyit sebanyak 20 gram dimasukkan ke labu leher tiga kemudian
ditambahkan etanol 50 sebanyak 40 ml, lalu dilakukan ekstraksi tahap pertama dengan waktu ekstraksi 30 menit pada suhu 70
o
C. 3. Dilakukan penyaringan dengan menggunakan kertas saring sehingga
diperoleh filtrat dan residu 4. Dilakukan proses ekstraksi tahap kedua pada residu yang diperoleh
dengan etanol 50 sebanyak 40 mldan waktu ekstraksi 30 menit.
21 5. Dilakukan penyaringan dengan menggunakan kertas saring sehingga
diperoleh filtrat dan residu 6. Filtrat
dari ekstraksi
pertama dan
lanjutan kemudian
didistilasi,sedangkan residunya dibuang 7. Ulangi langkah 1-6 untuk perlakuan selanjutnya
3.5.3 Prosedur Distilasi
Prosedur distilasi diadopsi dari Hardjono 2004 [1] dengan prosedur sebagai
berikut:
1. Filtrat dari ekstraksi pertama dan lanjutan dimasukkan ke dalam labu distilasi untuk memisahkan kurkumin dari pelarut
2. Pemanas dihidupkan dan setelah proses distilasi pada suhu 80
o
C diperoleh hasil berupa pelarut dan residu
3. Residu dikeringkan di dalam oven pada suhu 100
o
C untuk menghilangkan sisa etanol dan air yang masih terdapat dalam kurkumin
4. Dilakukan penimbangan sampai diperoleh berat konstan
3.5.4 Prosedur Pembuatan Kurva Standar Kurkumin
Prosedur pembuatan kurva standar kurkumin diadopsi dari Hardjono 2004 [1] dengan prosedur sebagai berikut:
1. Kurkumin standar diencerkan dengan etanol pada konsentrasi yang berbeda beda yaitu 0,025; 0,05; 0,075; 0,1; 0,125; 0,15; 0,175; 0,2;
0,225; 0,25 dan 0,275 ml 2. Pada masing-masing konsentrasi tersebut diukur absorbansinya dengan
menggunakan spektrofotometer UV-Visible. 3. Kurva absorbansi vs konsentrasi standar kurkumin dibuat dengan
menghubungkan sebuah garis pada titik-titik tersebut dan dibuat persamaan korelasinya
3.5.5 Prosedur Analisa