103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dirumuskan kesimpulan sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan pembangunan dalam bidang pekerjaan umum dilakukan
dengan investasi melalui pengembangan infrastruktur untuk mendorong adanya keterkaitan kota-desa yang saling sinergis, jalan untuk mendorong
akses ke outlet dari kota dan kawasan prioritas, dan infrastruktur penyediaan air baku dan air bersih melalui pengelolaan wilayah sungai nasional terutama
untuk melayani kota dan kawasan prioritas. Dalam bidang bina marga diarahkan pada pemeliharaan jalan, peningkatan kapasitas dan kondisi jalan,
pembangunan jalan baru, dan pembangunan jalan tol. Untuk bidang cipta karya, kebijakan pengembangan program diarahkan pada peningkatan
pelayanan infrastruktur di pulau-pulau kecil terpencil, daerah terisolir dan perbatasan, penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman yang
layak huni dan berkelanjutan, peningkatan penyehatan lingkungan permukiman baik di perkotaan maupun di perdesaan, serta peningkatan
produktivitas fungsi kawasan perkotaan dan revitalisasi kawasan bersejarah, pariwisata, dan ruang terbuka hijau.
Universitas Sumatera Utara
104
2. Pengaturan bea masuk bahan baku untuk kegiatan investasi diatur di dalam
Pasal 25 UU Kepabeanan, Pasal 26 UU Kepabeanan, Pasal 18 ayat 4 UU Penanaman Modal, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 34PMK0112007,
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98KMK.052000 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 87PMK.0102005. Pembebasan bea masuk dapat
diberikan terhadap barang setelah diekspor, diimpor kembali tanpa mengalami proses pengerjaan atau penyempurnaan apapun, seperti barang
yang dibawa oleh penumpang ke luar negeri, barang keperluan pameran, pertunjukan, atau perlombaan. Terhadap barang yang diekspor untuk
kemudian karena suatu hal diimpor kembali dalam keadaan yang sama dengan ketentuan segala fasilitas yang pernah diterimanya dikembalikan.
3. Fasilitas keringanan bea masuk bahan baku bagi kegiatan investasi asing
dalam pembangunan infrastrutur pekerjaan umum diberikan secara tidak langsung berupa jaminan dalam pengembalian modal dan keuntungan,
jaminan tidak adanya hambatan dalam negeri dan persetujuan untuk menyelesaikan perselisihan yang mungkin akan timbul, jaminan tidak adanya
nasionalisasi, dan penghindaran pajak ganda. Rasio dari pembebasan tersebut adalah untuk tidak menyulitkan perusahaan modal asing dalam mencapai fase
berproduksi di Indonesia dalam jumlah yang disalurkan ke pasaran, pada fase ini biasanya diperlukan pengeluaran yang sangat besar.
Universitas Sumatera Utara
105
B. Saran