Peran Pemerintah Dalam Pembangunan Infrastruktur di Bidang Pekerjaan Umum

34

C. Peran Pemerintah Dalam Pembangunan Infrastruktur di Bidang Pekerjaan Umum

Pembangunan pada hakekatnya adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, meratakan hasil-hasil pembangunan, kesempatan kerja, dan distribusi pendapatan, meningkatkan hubungan ekonomi regional, serta mengatur dan mengarahkan dengan bijaksana pergeseran kegiatan ekonomi antar sektor. 35 Sesuai dengan defenisi dalam Pasal 1 ayat 5 UU Pemerintahan Daerah urusan pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat. Urusan pemerintah absolut tertulis dalam Pasal 10 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah meliputi dalam bidang politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, dan agama. 36 Kewenangan bidang lain meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara makro, dana perimbangan keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pendayagunaan sumber daya alam serta teknologi tinggi yang strategis, konservasi, dan standardisasi nasional. Adapun kewenangan pemerintah terkait dengan infrastruktur dalam bidang pekerjaan umum antara lain adalah: 35 N. Rosyidah Rakhmawati, Op. Cit., hlm. 41. 36 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 10 ayat 1. Universitas Sumatera Utara 35 1. Penetapan standar prasarana dan sarana kawasan terbangun dan sistem manajemen konstruksi. 2. Penetapan standar pengembangan konstruksi bangunan sipil dan arsitektur. 3. Penetapan standar pengembangan prasarana dan sarana wilayah yang terdiri atas pengairan, bendungan besar, jembatan dan jalan beserta simpul- simpulnya serta jalan bebas hambatan. 4. Penetapan persyaratan untuk penentuan status, kelas, dan fungsi jalan. 5. Pengaturan dan penetapan status jalan nasional. 37 Peyelenggaraan urusan pemerintahan absolut pemerintah pusat melaksanakan sendiri atau melimpahkan wewenang kepada instansi vertikal yang ada di daerah atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat berdasarkan asas dekonsentrasi. Urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar meliputi pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan permukiman, ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat dan sosial. 38 Kementerian Pekerjaan Umum yang mempunyai tupoksi untuk menjalankan pemerintahan di bidang pekerjaan umum hendaknya dapat mengembangkan suatu wilayah melalui pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur seharusnya dilakukan konsisten berbasis penataan ruang. Berbagai kebijakan penataan ruang hendaknya dijadikan sebagai pedoman yang mensinergikan dimensi sektoral dan dimensi wilayah dari pembangunan. Dalam rangka meningkatkan peluang investasi di bidang sumber daya air, maka 37 Robert J. Kodoatie, Op. Cit., hlm. 52. 38 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 12 ayat 1. Universitas Sumatera Utara 36 sebagaimana diatur dalam UU Sumber Daya Air dan PerPres Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Kementerian Pekerjaan Umum merupakan salah satu Kementerian yang memiliki peran vital dalam penyediaan dan pengelolaan infrastruktur bagi Indonesia. Supaya infrastruktur yang menjadi tanggungjawabnya dapat dikelola dengan baik, sumber daya manusia di Kementerian Pekerjaan Umum perlu ditingkatkan kemampuannya dan koordinasi yang baik. Langkah konkrit pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan fokus pembangunan sebagaimana yang dimanatkan oleh Rencana Pembangunan Nasional, Pemerintah telah menetapkan PP Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah yang menggantikan PP Nomor 8 Tahun 2007. Dalam perkembangannya sesuai kebutuhan pelaksanaan regulasi beberapa pasal PP Nomor 1 Tahun 2008 telah dirubah melalui PP Nomor 49 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah. Penerbitan PP Nomor 1 Tahun 2008 memberikan perluasan cakupan investasi yang lebih luas Investasi Pemerintah tidak hanya dalam bentuk KPSPPP, melainkan investasi dalam bentuk surat berharga maupun investasi langsung. Keberadaan PP Nomor 1 Tahun 2008 tidak berdiri sendiri, karena sebelum dan sesudahnya ditetapkannya PP Nomor 1 Tahun 2008 telah ditetapkan beberapa peraturan perundang-undangan yang terkait dengan investasi pemerintah yang berperan dalam pembangunan infrastruktur, terutama dalam bidang pekerjaan umum. Kebijakan investasi langsung seperti kebijakan penyertaan modal, Universitas Sumatera Utara 37 pemberian pinjaman, dukungan pemerintah, pembiayaan infrastruktur, fasilitas penanaman modal, fasilitas pajak, pemberian insentif penanaman modal di daerah, serta pemberian jaminan dan subsidi bunga dalam rangka percepatan penyediaan air minum. 39

D. Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur di Bidang Pekerjaan Umum