Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

8 keputusan presiden No.6 tahun 2000 yang mengijinkan perayaan imlek, barongsai, cap gomeh dilakukan dengan terbuka dan sah. 12

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, untuk mempermudah penulis dalam penelitan maka p erlu dibuat pembatasan masalah. Dalam penelitian “Etnik Tionghoa di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun Tahun 1967-2000 ” pokok permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana sejarah kedatangan etnik Tionghoa di Kecamatan Sidikalang? 2. Bagaimana etnik Tionghoa di Kecamatan Sidikalang sebelum tahun 1967? 3. Bagaimana eksistensi etnik Tionghoa menghadapi politik asimilasi pemerintah Orde Baru di Sidikalang ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan pasti memiliki tujuan dan manfaat yang dicapai.Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menjelaskan sejarah kedatangan etnik Tionghoa di Kecamatan Sidikalang. 12 Yusie liem, Prasangka Terhadap Etnis Cina, Jakarta: Djambatan, 2000, dalam kata pengantar. 9 2. Untuk menjelaskan etnik Tionghoa di Kecamatan Sidikalang sebelum tahun 1967. 3. Untuk menjelaskan eksistensi etnik Tionghoa dalam menghadapi politik asimilasi pemerintah Orde Baru di Kecamatan Sidikalang. Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi masyarakat umum, diharapkan penelitian ini dapat memberi pengetahuan baru tentang keberadaan dan dinamika etnik Tionghoa. 2. Aspek praktis yang mungkin diharapkan dari hasil penelitian ini adalah dapat dijadikan masukan sebagai sarana informasi bagi pemerintah daerah maupun provinsi dalam hal pengambilan kebijakan dan keputusan demi meningkatkan toleransi antaretnik. 3. Sebagai bahan referensi bagi para peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti oleh penulis.

1.4 Tinjauan Pustaka

Dalam suatu penelitian tinjauan pustaka sangatlah penting dan diperlukan sebagai bahan referensi penulis dalam melakukan penulisan tersebut dan dapat berfungsi sebagai pendukung penelitian sehingga hasil akhir dari penulisan tersebut tidak keluar dari rumusan-rumusan masalah yang telah dibuat. Adapun buku-buku yang dipakai peneliti sebagai bahan acuan pendukung penelitian yang akan dilakukan antara lain Nasrul Hamdani dalam bukunya Komunitas Cina di Medan Dalam Lintasa Tiga Kekuasaan 1930-1960 tahun 2013 menjadi salah satu buku sumber penulis, buku ini menjelaskan tentang sejarah 10 kedatangan perantau-perantau Tionghoa, strategi adaptasi, tentang perkebunan dan dinamika masyarakat kolonial yang bertahan sebagai ciri masyarakat kota berciri segregasi, diskriminasi, eksploitasi, penciptaan kelas sosial yang didasarkan pada pengelompokan ekonomi di Medan. Buku ini yang sangat mendukung untuk penelitian penulis karena membantu penulis melihat sejarah kedatangan dan strategi adaptasi yang dilakukan orang Tionghoa. Buku karangan Jemma Purdey Kekerasan Anti-Tionghoa Di Indonesia 1966- 1999 tahun 2006, subjek buku ini adalah kekerasan anti-Tionghoa di Indonesia selama masa transisi sosial, politik dan ekonomi.Dalam buku ini terlihat jelas sentimen anti-Tionghoa yang berujung pada aksi kekerasan. Buku ini tentu akan sangat membantu penulis untuk melihat kondisi minoritas Tionghoa ditengah situasi politik, sosial, ekonomi pemerintahan Orde Baru. Buku sumber selanjutnya yaitu karangan Chang-Yau Hoon yang bejudul Identitas Tionghoa Pasca-Soeharto Budaya, Politik dan Media tahun 2012, menyajikan kritik terhadap sejumlah konsep dan teori tentang asimilasi dan multikulturalisme dalam kaitannya dengan identitas budaya dan politik. Buku ini akan membantu penulis karena buku ini akan menceritakan lebih terperinci pergumulan orang-orang Tionghoa di Indonesia-khususnya dalam perjuangan mendapatkan kembali hak-hak mereka. Secara khusus pembahasan difokuskan di bidang budaya, politik dan media massa. 11 Selanjutnya Yusiu Liem dalam bukunya Prasangka Terhadap Etnis Cina sebuah Intisari tahun 2000, menerangkan etnis Tionghoa di Indonesia dan aspek- aspek sosialnya serta latar belakang sejarah permasalahan etnis Tionghoaa.Selain itu buku ini juga membahas politik-ekonomi dan minoritas Tionghoa sampai identitas setelah 33 tahun Rejim Soeharto.Buku ini tentu sangat membantu penulis menjelaskan permasalahan-permasalahan dan dilema yang dihadapi warga etnis Tionghoa di Indonesia terutama di bawah pemerintahan Orde Baru. Buku Harga yang Harus Dibayar: Sketsa Pergulatan Etnis Cina di Indonesia tahun 2000 editor I. Wibowo merupakan kumpulan karangan dari berbagai sarjana dari berbagai disiplin ilmu mencoba mengungkapkan kegalauan dan kecemasan yang hampir seluruhnya tersimpan di dalam batin orang Tionghoa namun secara fisik pergulatan itu tidak kelihatan. Berbagai topik seperti kegalauan orang Tionghoa mencari sejarahnya, kegalauan mencari identitas , kagalauan dalam pergaulan dan berbagai kegalauan lainnya yang tidak pernah diijinkan atau jarang ditampilkan ke luar oleh etnis Tionghoa. Melalui buku ini penulis berharap bisa untuk melihat permasalahan Tionghoa dari sudut pandang etnis Tionghoa itu sendiri. Penulis juga menjadikan buku karangan Leo Suryadinata Dilema Minoritas Tionghoa tahun 1984.Buku ini membicarakan pandangan pribumi tentang kebangsaan Indonesia dan minoritas Tionghoa, kemudian membahas perekonomian dan masyarakat Tionghoa Indonesia. Selain itu buku ini juga membahas kebijaksanaan-kebijaksanaan Pemerintah Indonesia terhadap minoritas Tionghoa dan 12 terhadap RRC. Sebuah buku yang tentunya akan sangat membantu penulis terutama kajian tentang kebangsaan dan kebijakan pemerintah terhadap etnik Tionghoa. Penulis juga menggunakan tesis karangan I Putu Putra Kusuma Yudha dengan judul Perubahan Identitas Budaya Etnis Tionghoa di Desa Pupuan Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan tahun 2014. Tesis ini membahas perubahan identitas budaya etnis Tionghoa di Desa Pupuan, faktor yang mempengaruhi perubahan identitas etnis Tionghoa di Desa Pupuan, serta membahas implikasi dan makna perubahan identitas budaya etnis Tionghoa di Desa Pupuan. Tesis ini membantu penulis melihat budaya Tionghoa berada ditengah budaya etnik lain sehingga memicu terjadinya akulturasi dan asimilasi.

1.5 Metode Penelitian