serat dapat menyebabkan karsinoma kolorektal Tambunan, 1991. Selain itu juga, insiden kanker ini tinggi kalori dan tinggi lemak hewani yang dikombinasikan
dengan gaya hidup yang kurang melakukan aktivitas fisik sedentary lifestyle. Sebuah studi epidemiologi juga mengindikasikan bahwa konsumsi daging hewan,
merokok, dan alkohol merupakan faktor resiko dari kanker kolorektal CDC, 2013. Menurut CDC 2013 disebutkan juga bahwa interaksi antara bakteri di dalam
kolon dengan asam empedu dan makanan diduga memproduksi bahan karsinogenik dan ko-karsinogenik dalam menyebabkan karsinoma kolorektal.
Mekanisme molekuler yang mendasari terjadinya studi diatas kemungkinan disebabkan oleh amin heterosiklik yang dihasilkan selama proses memasak daging,
stimulasi level yang lebih tinggi dari asam empedu fekal dan produksi oksigen reaktif. Sedangkan kandungan sayuran yang bersifat antikarsinogenik seperti folat,
antioksidan dan pemicu enzim yang mendetoksifikasi, ikatan karsinogen lumen, fermentasi serat untuk menghasilkan asam lemak volatile yang protektif, dan
mengurangi waktu kontak dengan epithelium kolorektal karena waktu transitnya lebih cepat.
5 Iradiasi Faktor ini jarang menjadi etiologi dalam neoplasia kolorektal, akan tetapi terapi
iradiasi pelvis diakui juga bisa menjadi etiologi penyakit ini.
2.5 Lokalisasi
Pada umumnya, karsinoma kolorektal berlokasi di kolon sigmoid dan rektum, akan tetapi beberapa tahun terakhir beberapa bukti menunjukkan perubahan yakni
lokasi karsinoma kolorektal lebih mengarah ke proksimal. Patologi molekuler juga menunjukkan lokasi perbedaannya : tumor dengan high levels of microsatellite
instability MSI-H atau mutasi ras proto-oncogene sering terjadi di daerah sekum, kolon asendens, dan kolon transversum. WHO,2000
2.6 Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala dari kanker kolon sangat bervariasi dan tidak spesifik. Keluhan utama pasien dengan kanker kolorektal berkaitan dengan besar dan lokasi
Universitas Sumatera Utara
dari tumornya. Tumor yang berada pada kolon kanan, dimana isi kolon berupa cairan, cenderung tetap tersamar hingga lanjut sekali. Sedikit kecenderungan
menyebabkan obstruksi karena lumen usus lebih besar dan feses masih encer. Gejala klinis sering berupa rasa penuh, nyeri abdomen, perdarahan dan simptomatik
anemia menyebabkan kelemahan, pusing dan penurunan berat badan Kumar, et al.,2007.
Di sisi lain, tumor yang berada pada kolon kiri cenderung mengakibatkan perubahan pola defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks, perdarahan,
mengecilnya ukuran feses, dan konstipasi karena lesi kolon kiri yang cenderung melingkar mengakibatkan obstruksi. Sedangkan, tumor pada rektum atau sigmoid
biasanya prognosisnya lebih jelek. Kumar et al., 2007. Beberapa pasien pada tahap lanjut bisa mengalami komplikasi berupa obstruksi atau perforasi
WHO,2000.
2.7 Klasifikasi
Tumor kolorektal diklasifikasikan berdasarkan jenis-jenis histopatologi
menurut WHO. Adapun klasifikasinya yaitu dibagi menjadi tumor epitel, tumor
non-Epitel, dan tumor sekunder. Untuk lebih lengkapnya mengenai jenis-jenisnya
terdapat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2.1 Klasifikasi histologi tumor pada kolon dan rektum
Epithelial tumours
Adenoma Tubular
Villous Tubulovillous
Serrated
Universitas Sumatera Utara
Intraepithelial neoplasia dysplasia associated with
chronic inflammatory
diseases Low-grade glandular intraepithelial neoplasia
High-grade glandular intraepithelial neoplasia
Carcinoma Adenocarcinoma
Mucinous adenocarcinoma Signet-ring cell carcinoma
Small cell carcinoma Squamous cell carcinoma
Adenosquamous carcinoma Medullary carcinoma
Undifferentiated carcinoma
Carcinoid well differentiated endocrine
neoplasm EC-cell, serotonin-producing neoplasm
L-cell, glucagon-like peptide and PP?PYY producing tumour
Mixed carcinoid- adenocarcinoma
Non-epithelial tumours
Lipoma Leiomyoma
Gastrointestinal stromal tumour
Leiomyosarcoma Angiosarcoma
Kaposi sarcoma Malignant melanoma
Malignant lymphomas Marginal zone B-cell lymphoma of MALT Type
Mantle cell lymphoma Diffuse large B-cell lymphoma
Burkitt lymphoma
Universitas Sumatera Utara
Burkitt-like atypical Burkitt-lymphoma
Secondary tumours Polyps
Hyperplastic metaplastic Peutz-Jeghers
Juvenile
Sumber: WHO,2000 Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa kanker kolorektal yang diteliti
dalam hal ini khususnya adalah ini adalah jenis karsinoma kolorektal karena jenis jenis tumor ganas ini adalah yang paling sering dijumpai. Berdasarkan klasifikasi
histopatologi kanker kolon dan rektum dari WHO 2000, khususnya karsinoma terdiri dari adenocarcinoma, mucinous adenocarcinoma, signet-ring cell
carcinoma, small cell carcinoma, adenosquamous carcinoma, medullary carcinoma, dan undifferentiated carcinoma. Berikut dibawah ini penjelasan lebih
rinci mengenai jenis-jenis karsinoma. a. Mucinus adenocarcinoma
Karsinoma jenis ini ditandai jika 50 dari lesinya terdiri dari musin. Karakteristiknya ditandai dengan sekumpulan musin ekstrasel yang mengandung
epitel malignan sebagai struktur asinus atau sel tunggal. b. Signet-ring cell carcinoma
Varian adenokarsinoma ini ditandai dengan keberadaan 50 sel-sel tumor yang mengandung banyak musin intrasitoplasma, secara tipikal disebut signet-
ring cell carcinoma. Sel-sel ini memiliki vakuola musin yang besar yang mengisi sitoplasma dan menggantikan nukleus.
c. Adenosquamous carcinoma Tumor jenis jarang dan memberikan gambaran gabungan dari karsinoma
skuamous dan adenokarsinoma, bisa dalam area tumor yang terpisah atau pun bergabung. Untuk lesi jenis ini pada massa tumornya harus harus ada banyak
fokus-fokus kecil dari diferensiasi skuamous. d. Medullary carcinoma
Universitas Sumatera Utara
Varian ini jarang dan memiliki karakteristik sel-sel malignan dengan inti vesikular, nukleolus yang banyak, dan sitoplasma berwarna merah jambu yang
banyak oleh karena infiltrasi limfosit intraepitel. Prognosisnya paling bagus dibandingkan dengan klasifikasi jenis lain.
e. Undifferentiated carcinoma Tumor ini memiliki bukti diferensiasi morfologi yang sedikit, akan tetapi fitur
histologinya bervariasi. Meskipun penampilannya tidak terdiferensiasi, tumor ini secara genetik berbeda dan secara tipikal diasosiasikan dengan MSI-H.
f. Other variants Ada beberapa varian-varian jenis lainnya, antara lain jenis karsinoma yang
termasuk komponen sel spindel yang diistilahkan dengan spindle cell carcinoma atau karsinoma sarkomatoid. Sel spindel itu sendiri bersifat imunoreaktif
terhadap sitokeratin. Jenis karsinosarkoma merupakan tumor malignan yang mengandung baik karsinoma maupun elemen mesenkim yang heterolog. Varian
histopatologi kanker kolorektal yang lain termasuk pleomorfik giant cell, choriocarcinoma, pigmented, clear cell, stem cell, dan Paneth cell-rich crypt
cell carcinoma. Selain itu, tipe histopatologi campuran juga bisa ditemukan, yaitu dari berbagai jenis-jenis diatas.
2.8 Stadium kanker