Pendekatan Pembelajaran kelompok Macam-macam model pembelajaran konstruktivistik a. Pendekatan Contextual Teaching Learning CTL

87 menunjang, menyenangkan, tidak membosankan, belajar dengan gairah, pembelajar terintegrasi, dan menggunakan berbagai sumber siswa aktif. Rancangan Strategi Pembelajaran Kontekstual terdiri dari: 1. Menghubungkan relating, belajar dihubungkan dengan pengalaman nyata dalam hidup sebelum pengetahuan diperoleh siswa. 2. Mencoba experiencing. Apabila siswa belum memiliki pengalaman tentang konsep yang diajarkan, maka guru harus bisa memberikan tugaspengalaman nyata yang dapat dilakukan untuk membangun pengetahuan siswa. 3. Mengaplikasi appliying. Siswa mengaplikasikan konsep-konsep ketika mereka berhubungan dengan aktivitas penyelesaian masalah yang dihadapi.Guru juga memotivasi untuk memahami konsep dengan memberikan latihan yang realities dan relevan. 4. Bekerja sama Cooperating, saling berbagai, saling merespon, dan berkomunikasi dengan siswa lain. 5. Proses transfer ilmu transfering, adalah strategi mengajar yang diartikan sebagai penggunaan pengetahuan dalam sebuah konteks atau situasi baru yang belum teratasi dalam kelas.

b. Pendekatan Pembelajaran kelompok

Pembelajaran kelompok dilakukan oleh guru dengan membentuk kelompok kecil siswa dalam kelas yang biasanya terdiri dari 3-8 siswa. Guru dapat secara intensif memberikan bantuan dan bimbingan kepada anggota kelompok. Keunggulan pendekatan kelompok adalah hubungan guru dan siswa menjadi akrab, siswa memperoleh bantuan, kesempatan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan minatnya. Siswa dilibatkan dalam penentuan tujuan belajar, cara belajar, dan kriteria keberhasilan. Prinsip utama pembelajaran kelompok adalah: 6. Adanya saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. 7. Interaksi antar siswa semakin meningkat. Adanya semangat untuk saling membantu antar siswa secara alamiah, karena kegagalan seorang dalam kelompok akan mempengaruhi tingkatan kesuksesan kelompok. 8. Tanggung jawab individual dalam belajar kelompok berupa bantuan yang diberikan untuk membantu teman satu kelompok yang membutuhkan bantuan. 88 9. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil. Selain dituntut untuk mempelajarai materi dari guru, siswa juga dituntut untu dapat berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompoknya. 10. Proses belajar kelompok tidak akan berlangsung tanpa proses kelompok. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif: Fase Kegiatan Kegiatan guru 1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa belajar 2. Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan. 3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif Guru menjelaskan bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transoisi secara efisien. 4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. 5. Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. 6. Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasl belajar individu dan kelompok. Variasi model pembelajaran diantaranya dalah: STAD Student Teams Achievment Division, JIGSAW, TGT Teams Games Tournament, PAIKEM: Thin- Pair Share, Numbered Head Together, Team Quiz, Modeling The Way. 4. STAD Student Teams Achievment Division merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok kecil yang berjumlah 4-5 siswa secara heterogin berdasarkan campuran tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Dimulai dengan penyampaian tujuan pembelajaran oleh guru dilanjutkan penyajian bahan pelajaran. Kemudian siswa bekerja secara kelompok di dalam tim masing-masing. Setelah dapat dipastikan bahwa seluruh anggota tim telah 89 menguasai materi pelajaran, kemudian diberikan tes. Pada saat tes, mereka tidak diperkenankan saling membantu. 5. Metode JIGSAW didasarkan pada prinsip interdependensi kerja dan ketergantungan interpersonal melalui perwakilan lintas bagian. Kelompok lintas bagian ini bisa menciptakan solusi mematahkan yang telah terbentuk, karena adanya sinergi yang datang dari berbagai macam pemikiran dan cara pandang yang berbeda. Pendekatan JIGSAW telah dikembangkan sebagai cara untuk membantu dalam membangun kelas sebagai komunitas belajar dimana semua siswa dihargai. 6. PAIKEM adalah Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan. Pembelajaran menunjuk pada proses belajar yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Proses pembelajaran lebih menekankan bahwa siswa sebagai mahluk berkesadaran memahami arti pentingnya interaksi dirinya dengan lingkungan yang menghasilkan pengalaman adalah kebutuhan. Aktif, pembelajaran harus menumbuhkan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar merupakan proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Inovatif, pembelajaran merupakan proses pemaknaan atas realitas kehidupan yang dipelajari. Makna itu hanya bisa dicapai jika pembelajaran dapat memfasilitasi kegiatan belajar yang memberi kesempatan kepada siswa menemukan sesuatu melalui aktivitas belajar yang dijalaninya. Kreatif, pembelajaran harus menumbuhkan pemikiran kritis, karena dengan pemikiran semacam itulah kreativitas bisa dikembangkan. Kreativitas merupakan kemampuan berfikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa serta menghasilkan solusi unik atas suatu problem. Efektif, merujuk pada upaya mengefektifkan pembelajaran agar seluruh komponennya berdaya dan berhasil guna secara optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran efektif mencakup keseluruhan tujuan pembelajaran baik yang berdimensi mental, fisik, maupun sosial. Menyenangkan, adalah pembelajaran dengan suasana socio emotional climate positif. Sampai siswa merasakan bahwa proses belajar yang dialaminya terasa bukan sebuah derita, namun justru panggilan yang harus ditunaikan. Dengan demikian, pembelajaran PAIKEM adalah pembelajaran bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu peserta didik membangun keterkaiatan 90 antara informasi pengetahuan baru dengan pengalaman pengetahuan lain yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik.

5. Aktivitas Siswa dalam belajar