Motivasi Dukungan teman sejawat Sarung tangan steril DTT yang masih Pada saat menolong persalinan pada ibu

45

2. Motivasi

Variabel motivasi diukur dengan skala likert. Responden menjawab pernyataan tentang motivasi, bergerak antara 1 sampai 4. Dimana pernyataan motivasi terdiri dari 10 pernyataan, pernyataan positif nomor 1, 3, 7, 10, dan negatif nomor 2, 4, 5, 6, 8, 9 . Bila pernyataan bersifat positif maka skor yang diberikan jika jawaban Sangat Setuju 4, Setuju 3, Tidak Setuju 2, dan Sangat Tidak Setuju 1. Sedangkan apabila pernyataan bersifat negatif maka skor yang diberikan jika jawaban Sangat Setuju 1, Setuju 2, Tidak Setuju 3, dan Sangat Tidak Setuju 4, sehingga skor tertinggi adalah 40 dan skor terendah adalah 10. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal dengan kategori: a. Baik, jika skor jawaban repsonden dari ≥ 75 dari total skor yaitu jika jumlah nilai 33 - 40 b. Tidak baik, jika responden memperoleh skor 75 dari total skor yaitu jika jumlah nilai 10 – 32.

3. Dukungan teman sejawat

Terdapat 7 pernyataan untuk menilai variabel dukungan teman sejawat dalam penelitian ini. Pernyataan item kuesioner dukungan teman sejawat disusun berdasarkan skala Guttman yaitu skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas dan konsisten. Jika tindakan dilakukan diberi skor 1 dan jika tindakan tidak dilakukan diberi skor 0. Berdasarkan indikator skor 7 pernyataan pengukuran variabel dukungan teman sejawat yang diperoleh responden dikategorikan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 46 a. Baik, jika skor jawaban repsonden dari ≥ 75 dari total skor yaitu jika jumlah nilai 5 - 7 b. Tidak baik, jika responden memperoleh skor 75 dari total skor yaitu jika jumlah nilai 0 – 4

4. Pengawasan Supervisi

Terdapat 6 pernyataan untuk menilai variabel pengawasan supervisi dalam penelitian ini. Pernyataan item kuesioner variabel pengawasan disusun berdasarkan skala Guttman yaitu skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas dan konsisten. Jika tindakan dilakukan diberi skor 1 dan jika tindakan tidak dilakukan diberi skor 0. Berdasarkan indikator skor 6 pernyataan pengukuran variabel pengawasan supervisi yang diperoleh responden dikategorikan sebagai berikut : a. Baik, jika skor jawaban repsonden dari ≥ 75 dari total skor yaitu jika jumlah nilai 5 - 6 b. Tidak baik, jika responden memperoleh skor 75 dari total skor yaitu jika jumlah nilai 0 – 4

3.7 Instrumen Penelitian

Pada instrument penelitian yang menggunakan kuesioner akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas yang bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana kuesioner dapat mengukur dan menunjukkan sejauh mana kuesioner dapat dipercaya atau dpat diandalkan dalam suatu penelitian. Universitas Sumatera Utara 47

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum penyebaran kuesioner pada sampel penelitian, butir-butir pertanyaan pada kuesioner arus diuji coba untuk melihat validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar konstruk pertanyaan dalam mendefenisikan suatu variabel Nugroho, 2005. Validitas konstruk ialah ketepatan pengukuran dalam menilai ciri atau keadaan subyek yang diukur sehubungan dengan teori yang melatarbelakanginya Ahmad, P, 2010. Uji coba validitas instrument penelitian dilakukan di RSIA Badrul Aini dengan jumlah responden sebanyak 20 responden Bidan yang memiliki karakteristik sama dengan subyek penelitian namun selain responden yang akan dijadikan subyek penelitian. Uji coba dilakukan terhadap 20 bidan yang bekerja di ruang kebidanan serta menangani asuhan persalinan normal pada ibu bersalin dan telah mengikuti pelatihan APN. Kemudian mengkorelasikan pada masing – masing skor yang diperoleh pada masing- masing item pernyataan dengan skor dan teknik korelasi yang dipakai adalah korelasi product moment. Validitas butir pertanyaan dapat dilihat pada nilai Corrected Item-Total Correlation. Butir pertanyaan dinyatakan valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r-tabel 0.444 pada taraf signifikansi 95 Budiman dan Riyanto A, 2013. Pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah valid secara bersama-sama diukur reliabilitasnya. Reliabilitas dilihat dari nilai Alpha Cronbach, jika nilai Alpha Universitas Sumatera Utara 48 Cronbach 0,60 maka butir soal dinyatakan reliabel atau handal Hastono, 2007 dan Budiman, 2013. Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Variabel Tindakan Variabel Corrected item- total Correlation r- tabel Hasil Cronbach Alpha Hasil tindakan 1 0,730 0,444 Valid 0,947 Reliabel tindakan 2 0,496 Valid tindakan 3 0,508 Valid tindakan 4 0,489 Valid tindakan 5 0,886 Valid tindakan 6 0,948 Valid tindakan 7 0,481 Valid tindakan 8 0,469 Valid tindakan 9 0,590 Valid tindakan 10 0,462 Valid tindakan 11 0,464 Valid tindakan 12 0,730 Valid tindakan 13 0,572 Valid tindakan 14 0,916 Valid tindakan 15 0,730 Valid tindakan 16 0,649 Valid tindakan 17 0,648 Valid tindakan 18 0,819 Valid tindakan 19 0,508 Valid tindakan 20 0,679 Valid tindakan 21 0,643 Valid tindakan 22 0,860 Valid tindakan 23 0,449 Valid Tabel 3.1 di atas dapat menunjukkan nilai Corrected item-Total correlation lebih besar dari nilai r-tabel yang besarnya 0,444, artinya seluruh pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel tindakan semuanya valid. Memperhatikan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,947 dan lebih besar dari nilai 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa semua pernyataan tindakan terhadap pencegahan infeksi pada ibu bersalin ini ini sudah reliabel sebagai alat ukur. Universitas Sumatera Utara 49 Berdasarkan hasil diatas disimpulkan bahwa variabel tindakan bidan dalam pencegahan infeksi telah memenuhi persyaratan validitas dan reabilitas. Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Variabel Sikap Bidan Variabel Corrected item- total Correlation r- tabel Hasil Cronbach Alpha Hasil sikap 1 0,885 0,444 Valid 0,943 Reliabel sikap 2 0,827 Valid sikap 3 0,920 Valid sikap 4 0,889 Valid sikap 5 0,821 Valid sikap 6 0,696 Valid sikap 7 0,881 Valid sikap 8 0,768 Valid sikap 9 0,449 Valid sikap 10 0,667 Valid Tabel 3.2 di atas dapat menunjukkan nilai Corrected item-Total correlation lebih besar dari nilai r-tabel yang besarnya 0,444, artinya seluruh pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel sikap semuanya valid. Memperhatikan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,943 dan lebih besar dari nilai 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa semua pernyataan sikap terhadap pencegahan infeksi pada ibu bersalin ini ini sudah reliabel sebagai alat ukur. Berdasarkan hasil diatas disimpulkan bahwa variabel sikap bidan dalam pencegahan infeksi telah memenuhi persyaratan validitas dan reabilitas. Universitas Sumatera Utara 50 Tabel 3.3 Hasil UJi Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Variabel Corrected item- total Correlation r- tabel Hasil Uji Cronbach Alpha Hasil Uji motivasi1 0,486 0,444 Valid 0,752 Reliabel motivasi2 0,535 Valid motivasi3 0,478 Valid motivasi4 0,650 Valid motivasi5 0,625 Valid motivasi6 0,474 Valid motivasi7 0,517 Valid motivasi8 0,624 Valid motivasi9 0,684 Valid motivasi10 0,718 Valid Tabel 3.3 di atas dapat menunjukkan nilai Corrected item-Total correlation lebih besar dari nilai r-tabel yang besarnya 0,444, artinya seluruh pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi semuanya valid. Memperhatikan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,752 dan lebih besar dari nilai 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa semua pernyataan motivasi terhadap pencegahan infeksi pada ibu bersalin ini ini sudah reliabel sebagai alat ukur. Berdasarkan hasil diatas disimpulkan bahwa variabel motivasi bidan dalam pencegahan infeksi telah memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Dukungan Teman Sejawat Variabel Corrected item- total Correlation r- tabel Hasil Cronbach Alpha Hasil Dukungan teman1 0,620 0,444 Valid 0,837 Reliabel Dukungan teman2 0,449 Valid Dukungan teman3 0,620 Valid Dukungan teman4 0,509 Valid Dukungan teman5 0,702 Valid Dukungan teman6 0,613 Valid Dukungan teman7 0,620 Valid Universitas Sumatera Utara 51 Tabel 3.4 di atas dapat menunjukkan nilai Corrected item-Total correlation lebih besar dari nilai r-tabel yang besarnya 0,444, artinya seluruh pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel dukungan teman sejawat semuanya valid. Memperhatikan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,837 dan lebih besar dari nilai 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa semua pernyataan dukungan teman sejawat terhadap pencegahan infeksi pada ibu bersalin ini ini sudah reliabel sebagai alat ukur. Berdasarkan hasil diatas disimpulkan bahwa variabel dukungan teman sejawat bidan dalam pencegahan infeksi telah memenuhi persyaratan validitas dan reabilitas. Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel PengawasanSupervisi Variabel Corrected item- total Correlation r- tabel Hasil Cronbach Alpha Hasil pengawasan 1 0,675 0,444 Valid 0,859 Reliabel pengawasan 2 0,645 Valid pengawasan 3 0,634 Valid pengawasan 4 0,645 Valid pengawasan 5 0,751 Valid pengawasan 6 0,565 Valid Tabel 3.5 di atas dapat menunjukkan nilai Corrected item-Total correlation lebih besar dari nilai r-tabel yang besarnya 0,444, artinya seluruh pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel pengawasan supervisi semuanya valid. Memperhatikan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,859 dan lebih besar dari nilai 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa semua pernyataan pengawasan terhadap pencegahan infeksi pada ibu bersalin ini ini sudah reliabel sebagai alat Universitas Sumatera Utara 52 ukur. Berdasarkan hasil diatas disimpulkan bahwa variabel pengawasan bidan dalam pencegahan infeksi telah memenuhi persyaratan validitas dan reabilitas. 3.9 Teknik Pengolahan dan Analisis Data 3.9.1 Teknik Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan tahapan sebagai berikut : a. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan, kejelasan makna jawaban, konsistensi maupun kesalahan antar jawaban pada kuesioner. Apabila terdapat data yang kurang lengkap dapat langsung diperbaiki di tempat pengumpulan data. b. Coding, yaitu memberikan kode-kode khususnya yang berbentuk angkabilangan untuk memudahkan proses pengolahan data. c. Entry, yaitu memasukkan data untuk diolah menggunakan computer apabila data sudah benar dan telah melewati editing dan coding. d. Cleaning, yaitu membersihkan data dari kesalahan apabila ada dengan melihat missing data, variasi data dan konsistensi data.

3.9.2 Analisis Data

Hasil analisis data disajikan dalam bentuk distribusi dan persentase. Adapun analisis data yang disajikan sebagai berikut adalah : 1. Analisis univariat Untuk menggambarkan mendeskripsikan masing-masing variabel dependen dan variabel independen yang diteliti yaitu dengan melihat distribusi dan proporsinya. Universitas Sumatera Utara 53 2. Analisis bivariat Untuk melihat hubungan masing-masing variabel independen dengan variabel dependen dengan menggunakan uji kai kuadrat chi-square test yaitu dengan derajat kepercayaan kepercayaan 95 , α = 0,05. Jika Uji chi square test tidak memenuhi syarat maka dilakukan uji alternatif dengan menggunakan uji Fisher’s Exact Test dengan derajat kepercayaan 95, yaitu dengan kriteria: a. Ho ditolak jika p α 0,05 maka terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. b. Ha diterima jika p α 0,05 maka tidak terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 54

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini bahasan dimulai dengan gambaran umum tempat penelitian, hasil analisis univariat yang menggambarkan karakteristik variabel dependen dan variabel independen kemudian dilanjutkan dengan hasil analisisi bivariat. 4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia 4.1.1 Deskripsi Lokasi Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Lokasi RSU IPI berada di wilayah kota Medan. Luas area RSU IPI adalah 3244 m². Letak RSU IPI yaitu di jalan Bilal No. 24 Pulo Brayan Darat I Medan dengan batas-batas sebagai berikut: 1. Sebelah timur berbatasan dengan Jalan Krakatau kecamatan Medan Timur. 2. Sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Jemadi Medan. 3. Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Glugur Kecamatan Medan Barat. 4. Sebelah utara berbatasan dengan Gudang BULOG Jalan Mustafa Medan. 4.1.2 Visi dan Misi 4.1.2.1 Visi Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia menjadi Rumah Sakit Rujukan dan Pendidikan dengan Standar Join Committe International JCI Tahun 2020.

4.1.2.2 Misi

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang mengacu standar medik yang dikeluarkan oleh persatuan profesi masing – masing keahlian di Indonesia Universitas Sumatera Utara 55 yang terus disempurnakan oleh Rumah Sakit secara kondisi dan konsentrasi kepada pelayanan bermutu. 2. Memberikan pelayanan dengan mengutamakan kebutuhan pasien dan keluarga. 3. Memberikan pelayanan dengan mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien. 4. Mengembangkan budaya komunikasi, informasi dan edukasi serta melibatkan pasien dan keluarga dalam pelayanan. 5. Mengembangkan budaya akademik yang mengutamakan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang bekerja di Rumah Sakit. 6. Mengembangkan budaya komunikasi dan kerjasama tim yang komprehensif.

4.1.3 Tenaga Kesehatan dan Jenis Pelayanan

Dalam upaya peningkatan pelayanan di rumah sakit, unsur tenaga mempunyai peranan yang sangat penting. Sumber daya manusia SDM merupakan faktor sentral dalam pembangunan karena merupakan unsur perencana, pelaksana, maupun pengawas. Tenaga Kesehatan terdiri dari dua yaitu tenaga medis dan tenga non medis. Tenaga medis terdiri dari yaitu: Dokter umum berjumlah 18 orang, Dokter Speseialis berjumlah 40 orang, Dokter Gigi berjumlah 3 orang, Dokter Gigi spesialis berjumlah 1 orang. Tenaga Non Medis terdiri dari yaitu: D3 Keperawatan berjumlah 145 orang, S-1 Keperawatan berjumlah 10 orang, D3 Kebidanan berjumlah 85 orang, D3 Analis berjumlah 7 orang, S-1 Analis berjumlah 1 orang, D3 Radiologi berjumlah 6 orang, D3 Gizi berjumlah 2 orang, Universitas Sumatera Utara 56 D4 Gizi berjumlah 1 orang, D3 Fisioterapi berjumlah 3 orang, D3 Kesling berjumlah 2 orang, D3 Farmasi berjumlah 8 orang, dan S1 Apoteker berjumlah 2 orang. Jenis Pelayanan yang diberikan yaitu: IGD 24 Jam, Kilinik Umum Klinik Rawat Jalan, Klinik speseialis penyakit dalam, klinik spesialis anak, klinik speseialis kebidanan dan kandungan, klinik spesialis bedah, klinik spesialis mata, klinik spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan, klinik spesialis saraf, klinik spesialis paru, klinik speseialis penyakit jantung, klinik speseilais kult dan kelamin, klinik rehabilitasi medik dan klinik gigi, kamar operasi bedah, kamar bersalin, kamar perawatan intensive, cuci darah, ruang perawatan anakbayi, dan ruang kemoterapi.

4.2 Gambaran Karakteristik Responden

Gambaran karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Bidan Tentang Pencegahan Infeksi pada ibu bersalin dengan persalinan normal di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015 Variabel f Umur 21-30 tahun 32 80,0 31- 40 tahun 8 20,0 Jumlah 40 100,0 Pendidikan D – III Kebidanan 32 80,0 D – IV Kebidanan 8 20,0 Jumlah 40 100,0 Lama Kerja Pengalaman Kerja ≤ 10 tahun 10 tahun 33 7 82,5 17,5 Jumlah 40 100,0 Universitas Sumatera Utara 57 Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa dari 40 responden mayoritas berumur 21- 30 tahun yaitu sebanyak 32 orang 80, mayoritas responden pendidikan terakhir berasal dari D- III Kebidanan sebanyak 32 orang 80 , dan mayoritas responden Lama Bekerja Pengalaman Kerja yaitu ≤ 10 tahun sebanyak 33 orang 82,5 .

4.3 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel independen yaitu: sikap, motivasi, dukungan teman sejawat, pengawasan dan variabel dependen yaitu: tindakan bidan dalam pencegahan infeksi pada ibu bersalin dengan persalinan normal di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015 dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, maka variabel yang dianalisis secara univariat adalah sebagai berikut:

4.3.1 Gambaran Tindakan Responden Bidan

Tindakan responden dapat dilihat pada distribusi jawaban responden terhadap beberapa pernyataan tentang tindakan sesuai dengan tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Terhadap Pernyataan tentang Tindakan Responden Bidan di RSU Imelda Pekerja Indonesia Tahun 2015 No Pernyataan Dilakukan Tidak Dilakukan f f 1 Setelah tiba di tempat bekerja, anda mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir dengan 7 langkah hygiene cuci tangan 35 87,5 5 12,5 2 Sebelum mencuci tangan, menggunakan sabun dan air bersih dengan 7 langkah higiene cuci tangan anda terlebih dahulu melepaskan perhiasan dari tangan 39 97,5 1 2,5 3 Sebelum melakukan pertolongan persalinan normal, anda mencuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun dan air bersih dengan 7 langkah higiene cuci tangan 38 95,0 2 5,0 4 Setelah melakukan pertolongan persalinan anda mencuci tangan kembali menggunakan sabun dan air bersih dengan 7 langkah higiene cuci tangan 40 100,0 0,0 Universitas Sumatera Utara 58 Tabel Lanjutan No Pernyataan Dilakukan Tidak dilakukan f f 5 Sebelum memakai sarung tangan yang steril DTT anda mencuci tangan terlebih dahulu dengan 7 langkah higiene cuci tangan 36 90,0 4 10,0 6 Setelah melepaskan sarung tangan anda mencuci tangan kembali dengan 7 langkah higiene cuci tangan 40 100,0 0,0 7 Setelah menyentuh benda yang terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh lainnya dari ibu bersalin walaupun memakai sarung tangan yang steril DTT, anda mencuci tangan dengan 7 langkah higiene cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir 38 95,0 2 5,0 8 Anda mencuci tangan dengan menggunakan sabun antiseptik sambil menggosok kedua tangan termasuk selaselanya, selama 10-15 detik, kemudian dibilas dengan air bersih. 38 95,0 2 5,0 9 Anda menggunakan sarung tangan sekali pakai yang sterilDTT saat menolong persalinan dan episiotomi pada satu orang ibu bersalin kemudian dibuang setelah selesai tindakan 39 97,5 1 2,5 10 Anda menggunakan sarung tangan sekali pakai yang steril DTT saat melakukan periksa dalam VT, pada satu orang ibu bersalin 39 97,5 1 2,5 11 Setelah selesai tindakan menolong persalinan, anda membuka sarung tangan dengan keadaan terbalik, kemudian direndam dalam larutan klorin selama 10 menit. 20 50,0 20 50,0 12 Anda menggunakan alat pelindung diri seperti celemek di ruang bersalin saat melakukan pertolongan persalinan normal 37 92,5 3 7,5 13 Anda menggunakan alat pelindung diri seperti penutup kepala di ruang bersalin saat melakukan pertolongan persalinan normal 37 92,5 3 7,5 14 Anda membersihkan cairan ketuban, lendir dan darah. Ibu bersalin dengan menggunakan air disinfeksi tingkat tinggi. Kemudian, membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering 31 77,5 9 22,5 15 Setiap mau menggunakan cairan antiseptik, terlebih dahulu anda mengkosongkan kemudian membersihkan wadah larutan yang digunakan sehari-hari secara rutin dengan sabun dan air bersih setiap minggu 30 75,0 10 25,0 16 Saat pengisian ulang larutan antiseptik, anda tempelkan label berisi tanggal dan waktu pembuatan pada wadah. 38 95,0 2 5,0 17 Alat-alat instrumen bekas pakai direndam di larutan klorin selama 10 menit 38 95,0 2 5,0 18 Anda mengganti larutan klorin jika larutan tersebut telah berubah warna atau keruh 35 87,5 5 12,5 19 Alat instrumen bekas pakai disikat sedikitnya 3x dengan air sabun untuk menghilangkan sisa darah dari instrument dan dibersihkan setelah dipakai 34 85,0 6 15,0 Universitas Sumatera Utara 59 Tabel Lanjutan No Pernyataan Dilakukan Tidak dilakukan f f 20 Setelah anda membersihkan alat instrument bekas pakai anda melakukan sterilisasi dengan menggunakan alat panas kering dengan suhu 170 C selama 60 menit 38 95,0 2 5,0 21 Selesai melakukan tindakan pertolongan persalinan normal pada ibu bersalin, anda membersihkan celemek dengan larutan Klorin . 39 97,5 1 2,5 22 Anda membersihkan lantai, dinding, tirai menggunakan larutan klorin 0,5 setelah selesai melakukan pertolongan persalinan normal pada ibu bersalin 37 92,5 3 7,5 23 Setiap selesai menggunakan tempat tidur, meja dan troli prosedur untuk menolong persalinan normal pada ibu bersalin, segera anda seka permukaan dan bagian – bagian peralatan dengan kain yang dibasahi klorin 0,5 dan deterjen 36 90,0 4 10,0 Tabel 4.2 menunjukkan dari 23 pernyataan tindakan, mayoritas responden yang melakukan tindakan pencegahan infeksi sesuai dengan pernyataan yang paling berkaitan dengan pencegahan infeksi pada ibu bersalin dengan persalinan normal yaitu pada pernyataan setelah melakukan pertolongan persalinan anda mencuci tangan kembali menggunakan sabun dan air bersih dengan 7 langkah higiene cuci tangan dan setelah melepaskan sarung tangan anda mencuci tangan kembali dengan 7 langkah higiene cuci tangan berjumlah 40 orang 100. Minoritas yang dilakukan responden pada item pertanyaan selesai menolong persalinan normal bidan membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik kemudian direndam dalam larutan klorin selama 10 menit hanya dilakukan oleh 20 responden 50,0. Distribusi responden berdasarkan tindakan bidan dalam pencegahan infeksi pada ibu bersalin dapat dilihat pada tabel berikut ini : Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Infeksi Pada Ibu Bersalin dengan Persalinan Normal di RSU Imelda Pekerja Indonesia Tahun 2015 Tindakan Bidan f Baik 11 27,5 Tidak Baik 29 72,5 Total 40 100,0 Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa dari 40 responden minoritas memiliki tindakan bidan yang kategori baik berjumlah 11 orang 27,5 dan mayoritas memiliki tindakan yang kategori tidak baik berjumlah 29 orang 72,5.

4.3.2 Gambaran Sikap Responden

Sikap responden dapat dilihat pada distribusi jawaban responden terhadap beberapa pernyataan tentang sikap sesuai dengan tabel di bawah ini Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Terhadap Pernyataan tentang Sikap Responden Bidan di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015 No Pernyataan SS S TS STS f f f f 1. Pencegahan infeksi harus diterapkan dalam pertolongan persalinan dan setiap orang dianggap berisiko untuk terkena infeksi 22 55,0 17 42,5 0,0 1 2,5

2. Sarung tangan steril DTT yang masih

dalam kondisi baik bisa diproses ulang di dekontaminasi untuk digunakan kembali hingga 3 kali pakai, 22 55,0 13 32,5 4 10,0 1 2,5

3. Pada saat menolong persalinan pada ibu

bersalin alat pelindung diri APD yang wajib dipakai adalah sarung tangan, celemek, masker, penutup kepala, dan sepatu pelindung khusus di ruang bersalin 20 50,0 17 42,5 2 5,0 1 2,5 4. Tidak perlu dilakukan disinfeksi pada kulit ibu bersalin dengan larutan Alkohol 70 sebelum melakukan penyuntikan oksitosin pada saat kala III persalinan 3 7,5 0,0 20 50,0 17 42,5

5. Menggunakan sarung tangan bukan hanya

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada pertolongan pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe

0 48 103

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode006

0 0 3

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Infeksi Pada Ibu Bersalin Dengan Persalinan Normal Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015

0 0 18

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Infeksi Pada Ibu Bersalin Dengan Persalinan Normal Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015

0 0 2

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Infeksi Pada Ibu Bersalin Dengan Persalinan Normal Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015

0 0 9

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Infeksi Pada Ibu Bersalin Dengan Persalinan Normal Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015

0 1 31

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Infeksi Pada Ibu Bersalin Dengan Persalinan Normal Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015

1 2 4

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Infeksi Pada Ibu Bersalin Dengan Persalinan Normal Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015

0 0 48

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN BIDAN DALAM PENCEGAHAN PENULARAN HIVAIDS PADA PERTOLONGAN PERSALINAN PERVAGINAM DI KLINIK BERSALIN DI KOTA KABANJAHE

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN ATIAH

0 0 7