79
Motivasi adalah suatu kebutuhan yang mendorong seseorang untuk berbuat “sesuatu”. Adanya kebutuhan ini menyebabkan orang bertingkah laku
tertentu dalam usahanya mencapai suatu tujuan. Kebutuhan berarti suatu keadaan internal yang menyebabkan hasil-hasil tertentu tampak menarik. Suatu kebutuhan
yang tak terpenuhi menciptakan tegangan yang merangsang dorongan-dorongan di dalam diri individu itu. Bidan akan memiliki semangat tinggi dalam
melaksanakan pelayanan kebidanan. Tanpa adanya motivasi, seorang bidan tidak dapat mematuhi standar dalam praktik kebidanan atau bahkan dibawah standar
praktik. Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa semakin baik
motivasi yang dimiliki bidan maka akan semakin baik pula perilaku pencegahan infeksi oleh bidan. Begitu juga sebaliknya, semakin tidak baik motivasi bidan
maka semakin tidak baik perilaku pencegahan infeksi oleh bidan.
5.3 Hubungan Dukungan Teman Sejawat dengan Tindakan Bidan Dalam
Pencegahan Infeksi Pada Ibu Bersalin dengan Persalinan Normal di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015
Hasil analisis bivariat menunjukkan menunjukan 8 responden 57,1 bidan yang memiliki dukungan teman sejawat yang baik dengan tindakan bidan
yang baik, sedangkan diantara bidan yang memiliki dukungan teman sejawat tidak baik lebih besar persentasenya yaitu 23 responden 88,5 dengan tindakan bidan
yang tidak baik. Dukungan teman sejawat responden terhadap pelaksanaan pencegahan
infeksi yang sesuai SOP mempunyai peranan penting dalam terlaksananya tindakan bidan dalam pencegahan infeksi pada ibu bersalin. Hasil uji statistik
Universitas Sumatera Utara
80
dengan menggunakan uji Chi-Square dengan alternatif uji Fisher Exact Test menunjukkan p=0,007, bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan
teman sejawat responden dengan tindakan bidan dalam pencegahan infeksi pada ibu bersalin.
Hal ini sejalan dengan penelitian Rahmadona, dkk 2014 yang menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan teman sejawat
dengan perilaku bidan dalam pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan normal. Berbeda dengan penelitian Eka Yanuari 2012 dan Sri Handayani 2014
menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan teman sejawat dengan tindakan bidan dalam pencegahan infeksi penerapan
kewaspadaaan universal pada ibu bersalin dengan persalinan normal. Menurut Damayanti 2011 bahwa perilaku kesehatan merupakan fungsi
dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya yang dalam hal ini atasan dan teman sejawat. Usaha untuk mewujudkan perilaku yang diinginkan dalam hal ini
perilaku penerapan pencegahan infeksi nampaknya akan lebih berhasil apabila suatu instansi memberikan pengaruh atau dukungan karena dukungan dari teman
sejawat saja tidak cukup untuk penerapan praktik pencegahan infeksi khususnya pada ibu bersalin.
Dukungan teman sejawat dalam hal ini merupakan adanya dorongan teman untuk mengingatkan, membantu dan berpartisipasi terhadap pencegahan
penularan infeksi seperti infeksi mikroorganisme pada saat menolong persalinan. Secara umum dukungan teman merupakan salah satu hal yang penting agar para
bidan selalu waspada dan menerapkan prinsip pencegahan infeksi yang sesuai
Universitas Sumatera Utara
81
SOP pada saat melakukan pertolongan persalinan khususnya pada ibu bersalin. Dalam Penelitian ini juga masih kurangnya dukungan dari teman sejawat
kemungkinan dikarenakan para teman rekan kerja kurang saling mengingatkan terutama bagi bidan yang sudah memiliki pengalaman kerja lebih lama dan
pendidikan yang lebih tinggi kurang memberikan contoh langsung kepada rekannya untuk selalu menerapkan prinsip pencegahan infeksi sesuai SOP agar
kejadian infeksi dapat diminimalisir bahkan ditiadakan pada ibu bersalin khususnya dan bagi bidan si pelaksana tersebut juga.
5.4 Hubungan Pengawasan dengan Tindakan Bidan Dalam Pencegahan