Sikap Attitude Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Pencegahan

35

2.6.1 Sikap Attitude

Sikap adalah proses pengorganisasian motivasi, emosi, persepsi, dan kognitif yang bersifat jangka panjang dan berkaitan dengan aspek lingkungan di sekitarnya. Demikian dapat dikatakan bahwa sikap bersifat menetap karena sikap memiliki kecenderungan berproses dalam kurun waktu panjang hasil dari pembelajaran. Sikap juga merupakan respon yang konsisten baik itu respon positif maupun negatif terhadap suatu objek sebagai hasil dari proses. Dalam ungkapan yang sederhana, sikap adalah bagaimana kita berpikir, merasa dan bertindak terhadap objek tertentu dalam lingkungan Ema Ferrinadewi, 2008. Menurut Secord dan Ba ckman “sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan afeksi, pemikiran kognisi, dan predisposisi tindakan konasi seseroang terhadap sutatu aspek di lingkungan sekitarnya” Saifuddin, 2012. Menurut Notoatmojo 2010, sikap mempunyai tingkat-tingkat berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut: a. Menerima receiving diartikan bahwa orang atau subjek mau menerima stimulus yang diberikan objek. Misalnya sikap seseorang terhadap periksa hamil antenatal care, dapat diketahui atau diukur dari kehadiran ibu untuk mendengarkan penyuluhan tentang antenatal care di lingkungannya. b. Menanggapi responding diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaaan atau objek yng dihadapi. Contohnya: seseorang ibu yang mengikuti penyuluhan antenatal tersebut ditanya atau diminta menanggapi oleh penyuluh, kemudian ia menjawab atau menanggapinya. Universitas Sumatera Utara 36 c. Menghargai valuing diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai positif terhadap objek tulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain, bahkan mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespons. d. Bertanggung Jawab responsible. Sikap yang paling tinggi tingkatnya adalah bertanggung jawab terhadap apa yang telah diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu berdasarkan keyakinannya, dia harus berani mengambil risiko bila ada orang lain yang mencemoohkan atau adanya risiko lain Notoatmodjo, 2010. Menurut Lina Ambarwati 2014, Sikap bidan memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan pelaksanaan tindakan pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan. Adanya hubungan antara sikap dengan perilaku pencegahan infeksi di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur, dimana bidan tenaga kesehatan yang memilki sikap positif berpeluang lebih dari tiga kali untuk berperilaku baik dalam pencegahan infeksi daripada yang memiliki sikap negatif Fitria, W, 2012.

2.6.2 Motivasi

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada pertolongan pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe

0 48 103

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode006

0 0 3

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Infeksi Pada Ibu Bersalin Dengan Persalinan Normal Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015

0 0 18

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Infeksi Pada Ibu Bersalin Dengan Persalinan Normal Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015

0 0 2

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Infeksi Pada Ibu Bersalin Dengan Persalinan Normal Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015

0 0 9

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Infeksi Pada Ibu Bersalin Dengan Persalinan Normal Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015

0 1 31

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Infeksi Pada Ibu Bersalin Dengan Persalinan Normal Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015

1 2 4

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Infeksi Pada Ibu Bersalin Dengan Persalinan Normal Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015

0 0 48

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN BIDAN DALAM PENCEGAHAN PENULARAN HIVAIDS PADA PERTOLONGAN PERSALINAN PERVAGINAM DI KLINIK BERSALIN DI KOTA KABANJAHE

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN ATIAH

0 0 7