Pelaksanaan Legal Audit oleh PT. Bank Tabungan Negara Cabang Solo Persero

commit to user 56 c Maksimal kredit 75 sd 90 dari biaya pembangunan atau harga pembelian rumah; d Jaminan adalah rumah dan tanah yang dibiayai; e Jangka waktu kredit sd 15 tahun.

2. Pelaksanaan Legal Audit oleh PT. Bank Tabungan Negara Cabang Solo Persero

Tbk Dalam Realisasi Perjanjian Kredit a. Proses Pemberian Kredit di Bank Tabungan Negara Cabang Solo Pemberian fasilitas kredit di Bank Tabungan Negara Cabang Solo tidak diberikan begitu saja, akan tetapi harus memenuhi syarat syarat yang ditentukan oleh pihak Bank Tabungan Negara dan melalui proses dan tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan tersebut yaitu Wawancara dengan Ibu Susi, Staf Bagian Analyst Bank Tabungan Negara Cabang Solo, 30 Maret 2011, Pukul 08.30 WIB : 1 Permohonan Kredit Permohonan kredit diajukan dalam bentuk surat tertulis yang ditandatangani pemohon dilampiri data pendukung lengkapMenjelaskan syarat- syarat, ketentuan kredit, data-data serta cara pengisian form aplikasi kredit kepada pemohon. Surat permohonan memuat informasi yang lengkap sesuai persyaratan dan ketentuan Bank Tabungan Negara Cabang Solo termasuk riwayat kreditnya di Bank lainMenerima form aplikasi pemohon berikut kelengkapan data. 2 Proses Analisis Kredit a Pengumpulan data Sumber dan metode pengumpulan data adalah jika dari pemohon kredit, metode pemohon datang ke BTN mengisi aplikasi, petugas BTN OTS ke tempat usaha pemohon, dilakukan LPA dan wawancara dengan pemohon kredit, menerima file calon debitur yang sudah diterima dalam CIF Customer Information File. Jika berasal dari pihak ketiga dengan metode petugas BTN menghubungimengunjungi instansi pemerintah terkait, asosiasi usaha, BIBank, LainLembaga pembiayaan, Pembeli, Pemasok, dll. commit to user 57 b Verifikasi Data 1 Verifikasi dapat dilakukan melalui penelitian langsung OTS kunjungan lokasi site visit; 2 Verifikasi pada pihak ke tiga harus diyakini akan memberikan data yang layak, wajar, benar dan akurat; 3 Setiap melakukan kunjungan ke lokasiwawancara harus dibuatkan laporannya. c Analisis Kredit 1 Analisis kuantitatif Merupakan model interaktif yang secara otomatis menghitung informasi kredit yang kritis dengan menggunakan data yang dimasukkan dan memeriksa peraturankebijakan kredit untuk dapat menghasilkan rekomendasi kredit, meliputi : a Credit scoring Penilaian terhadap kemampuan membayar, kemampuan membayar dan agunan melalui proses wawancara, meneliti slip skedul wawancara, dokumen-dokumen asli dan foto copi yang diperlukan serta bukti setor biaya penilaian agunan, melakukan wawancara terhadap calon debitur, memberikan penjelasan di akhir wawancara mengenai proses lanjutan kepada calon debitur, memberikan rekomendasi hasil wawancara berupa permohonan kredit yang disetujui, observasi usaha atau ditolak. b Collateral Valuation Form Berhubungan dengan perolehan data atas jaminan secara rinci. Harga pasar wajar harus diidentifikasi oleh petugas appraiser. Penggunaan appraiser eksternal sesuai kebutuhan Bank Pasca wawancara. c Income Verification Form Analisa secara kualitatif mengenai keseluruhan kondisi pemohon kredit, lingkungan bisnis serta faktor lain sebagai tambahan untuk hasil commit to user 58 scoring, harus dijelaskan secara rinci mengenai maksud dan kemampuan membayar, persyaratan dan batasan-batasan kredit, Ketersediaan dokumen-dokumen pendukung dan Subyektivitas analis lainnya. 3 Pelaksanaan Wawancara Setelah pihak Bank Tabungan Negara Cabang Solo melakukan proses Legal Audit pada dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pengajuan kredit dan jika dokumen-dokumennya dinyatakan lengkap maka pihak bank lalu melakukan tahap wawancara. Pihak bank mengajukan pertanyaan pertanyaan kepada calon debitur untuk lebih memastikan kebenaran dokumen-dokumen calon debitur dengan data-data yang disampaikan dan diserahkan kepada pihak bank sebagai syarat permohonan kredit. 4 Analisis dan Rekomendasi Hasil Wawancara Hasil pelaksanaan tahap wawancara dianalisis oleh Unit Retail analisis berupa analisis data calon debitur, melakukan OTS on the spot ke lokasi dan melalui telefon, melakukan analisis 3 pilar yaitu kemampuan, kemauan dan agunan. Selanjutnya rekomendasi hasil wawancara berupa permohonan diusulkan, ditolak dan OTS on the spot. Semua berkas calon debitur juga harus dipastikan lengkap pada tahap analisis dan rekomendasi hasil wawancara ini. 5 Pemberian Persetujuan Kredit Setiap pemberian kredit harus memperhatikan analisis dan rekomendasi persetujuan kredit. Keputusan yang berbeda dari rekomendasi yang diusulkan, harus dijelaskan secara tertulis oleh pemilik kewenangan memutus kredit, pemberitahuan persetujuan kredit harus secara tertulis. 6 Perjanjian kredit Perjanjian kredit harus dibuat secara tertulis dan dipastikan memenuhi aspek legalitas yang dapat melindungi Bank, format minimal yang harus tercantum dalam Perjanjian Kredit antara lain plafond kredit, peruntukan kredit, commit to user 59 jangka waktu kredit, suku bunga dan ketentuan perubahannya, biaya-biaya, cara pembayaran bunga dan pokok, denda, agunanjaminan dan syarat-syarat lainnya 7 Administrasi Kredit Administrasi kredit terdiri dari penerimaaan dokumen pokok yang mana setiap penerimaan dokumen pokok harus dibuatkan berita acara penerimaan dokumen pokok, yang memuat tanggal dan hari penerimaan, jenis dokumen, jumlah, tandatangan yang berwenang yaitu Kasi LA SH. Selanjutnya yaitu Penyerahan dokumen pokok, penyerahan dokumen pokok secara permanen hanya dapat diperkenankan apabila debitur telah melunasi seluruh kewajibannya, penyerahan dokumen agunan kepada debitur untuk tujuan penggantian agunan dapat dilakukan dengan syarat telah ada persetujuan Bank dan telah diserahkan agunan pengganti sesuai dengan ketentuan Bank. 8 Persetujuan Pencairan Kredit Persetujuan pencairan kredit harus diyakini dan dipastikan bahwa seluruh persyaratan di dalam persetujuan dan perjanjian kredit telah dipenuhi oleh pemohon, memastikan bahwa seluruh aspek yuridis sudah terpenuhi dan ada persetujuan pencairan kredit secara tertulis dari pejabat berwenang. commit to user 60 Tahap-tahap pemberian fasilitas kredit di PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk Cabang Solo bila ditampilkan dalam bentuk bagan dapat digambarkan sebagai berikut : Sumber : Bank Tabungan Negara Cabang Solo Form Aplikasi Permohonan Terima Form Aplikasi Permohonan Cek Form Aplikasi Permohonan dan Verifikasi Data Proses Wawancara Rekomendasi Hasil Wawancara; Diusulkan,OTS. Tolak Persetujuan dan perjanjian kredit Berkas Lengkap CTS Pencairan kredit Terima berkas Untuk di OTS Lakukan OTS dan buat Laporannya Berkas yang sudah Dilengkapi commit to user 61

b. Pelaksanaan Legal Audit di Bidang Kredit di Bank Tabungan Negara

PerseroTbk Kantor Cabang Solo Pelaksanaan Legal Audit di Bank Tabungan Negara Cabang Solo dilaksanakan berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan oleh Kantor Pusat Bank Tabungan Negara yang berdasarkan pada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5 21 DPNP tanggal 29 September 2003 dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 5 8 PBI 2003 Tanggal 19 Mei 2003 Tentang Penerapan Managemen Risiko Bagi Bank Umum serta Peraturan Bank Indonesia Nomor 13 1 PBI 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Hal ini sesuai dengan asas Lex Specialist Derogate Lex Generalis yang mengandung pengertian bahwa aturan khusus mengesampingkan aturan yang bersifat umum. Kebijakan Kantor Pusat Bank Tabungan Negara adalah sebagai aturan khusus yang mana dalam pelaksanaan Legal Audit di Bank Tabungan Negara mengaju pada aturan khusus tersebut dengan syarat aturan tersebut tidak bertentangan dengan aturan umummnya yaitu berupa Surat Edaran Bank Indonesaia dan Peraturan Bank Indonesia yang mengatur tentang Legal Audit. Pasal 13 dan Pasal 14 dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 5 8 PBI 2003 Tanggal 19 Mei 2003 Tentang Penerapan Managemen Risiko Bagi Bank Umum menekankan tentang pentingnya sistem pengendalian intern yang efektif terhadap pelaksanaan kegiatan usaha perbankan, maksud pengendalian intern tersebut yaitu pengendalian yang kemudian diatur lebih lanjut dan terperinci dengan kebijakan kebijakan yang dibuat oleh masing-masing bank, yang mana di Bank Tabungan Negara diatur dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Kantor Pusat mengenai pentingnya pelaksanaan Legal Audit dalam hal pemberian kredit bagi calon debitur. Peraturan Bank Indonesia Nomor 13 1 PBI 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dalam Pasal 2 ayat 1 dan ayat 2 menyatakan bahwa bank wajib menjaga tingkat kesehatannya dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan menerapkan sistem Managemen Risiko, yang mana kebijakan yang dibuat oleh Kantor Pusat Bank Tabungan Negara yang juga wajib diberlakukan di semua kantor cabang Bank Tabungan Negara adalah merupakan wujud pelaksanaan dari Peraturan Bank Indonesia tersebut. Kebijakan Bank Tabungan Negara mengenai pelaksanaan commit to user 62 Legal Audit adalah wujud pelaksanaan prinsip kehati-hatian yang mana Bank Tabungan Negara sangat berhati-hati dalam hal kelegalan dokumen-dokumen calon debitur agar dikemudian hari terjadinya kredit macet dapat dicegah dan jika terjadi sengketa pihak Bank Tabungan Negara membunyai bukti bukti tertulis yang kuat dan sah secara hukum. Pelaksanaan Legal Audit pada suatu Bank adalah merupakan hal yang wajib dilaksanakan dalam rangka penerapan Managemen Risiko bagi Bank Umum dan dalam rangka menjaga tingkat kesehatan suatu Bank. Pelaksanaan Legal Audit di Bank Tabungan Negara Cabang Solo dilakukan oleh bagian Loan Sevice yang mana staf-stafnya telah terlebih dahulu dibekali dengan pelatihan-pelatihan tentang pelaksanaan Legal Audit di bidang kredit. Pelaksanaan Legal Audit di Bank Tabungan Negara meliputi Legal Audit di beberapa aspek yang memungkinkan adanya dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai syarat permohonan kredit. Menurut keputusan Direksi Bank Tabungan Negara tahun 2010 Pelaksanaan Legal Audit di bidang kredit dilaksanakan oleh bagian Loan Service yang berada dibawah divisi Ritel Service. Analisis dan evaluasi terhadap dokumen-dokumen calon debitur sebagai pelaksanaan Legal Audit di bidang kredit dilakukan oleh bagian Loan Service, bagian Loan Service melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen calon debitur secara teliti dan terperinci sehingga akan ketahuan jika ada data-data calon debitur yang janggal atau tidak sah secara hukum. Kemudian setelah bagian Loan Sevice melakukan pemeriksaan hukum atau Legal Audit terhadap dokumen- dokumen calon debitur, bagian Loan Service menyerahkan kepada Supervisor untuk dilakukan analisis hukum kembali secara lebih teliti dan terperinci sebelum diserahkan kepada Notaris untuk lebih lanjut diperiksa keabsahan hukumnya sebagai langkah final dalam pelaksanaan pemeriksaan hukum atau Legal Audit. Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Legal Audit terhadap dokumen-dokumen calon debitur di Bank Tabungan Negara Cabang Solo yaitu : Wawancara dengan Ibu Susi, Staf Bagian Loan Service Analyst Bank Tabungan Negara Cabang Solo, 30 Maret 2011, Pukul 08.30 WIB : commit to user 63 1 Loan Service Bagian Loan Service menerima dokumen-dokumen kredit sebagai syarat dari pengajuan permohonan kredit. Bagian Loan Service kemudian melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen tersebut untuk memastikan kelengkapan dan keabsahan secara hukum. 2 Bagian Supervisor Bagian Supervisor Bank Tabungan Negara Cabang Solo bertugas menindaklanjuti dokumen-dokumen yang masuk dari calon debitur, bagian Supervisor menerima dokumen-dokumen yang merupakan syarat pengajuan suatu kredit untuk diperiksa kelengkapan dan keabsahan dokumen-dokumen tersebut. Jika ada dokumen-dokumen yang belum lengkap dan ada yang kekuatan hukumnya diragukan maka bagian Supervisor menyerahkan kembali kepada bagian Loan Service untuk kemudian dimintakan kelengkapannya kepada calon debitur. 3 Notaris Bagian Legal Bank Tabungan Negara Cabang Solo berhubungan dengan Notaris untuk bersama-sama melakukan pemeriksaan hukum terhadap surat jaminan serta melakukan pemeriksaan yang berkenaan dengan tanda tangan calon debitur. 4 Branch Risk Control Officer Branch Risk Control Officer bertugas memberikan pendapat hukum terhadap segala masalah yang mungkin akan timbul dari fasilitas kredit yang diberikan kepada calon debitur. Pelaksanaan Legal Audit di Bank Tabungan Negara Cabang Solo dilaksanakan dengan tujuan untuk mencari kemungkinan-kemungkinan terjadi penyimpangan masalah hukum dan untuk memastikan apakah syarat-syarat untuk mendapatkan fasilitas kredit sudah sesuai dengan Standard Operasioal Prosedur atau belum. Jika bagian Loan Service di Bank Tabungan Negara Cabang Solo menemukan bahwa dokumen-dokumen calon debitur belum sesuai dengan Standard Operasional Prosedur maka pihak Bank meminta kepada calon debitur untuk melengkapi dokumen-dokumen tersebut agar dokumen-dokumen tersebut sah menurut hukum commit to user 64 sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada di Standard Operasional Prosedur. Standard keabsahan dokumen-dokumen calon debitur di Bank Tabungan Negara Cabang Solo dinilai berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ada di Standard Operasional Prosedur. Dengan kata lain, Legal Audit di Bank Tabungan Negara Cabang Solo dilakukan terhadap dokumen-dokumen calon debitur yang berhubungan dengan permohonan kredit yang merupakan dokumen-dokumen hukum yang merupakan syarat dari pengajuan suatu kredit ke Bank untuk memastikan dokumen- dokumen tersebut sah menurut hukum agar di kemudian hari tidak menimbulkan masalah atau sengketa. Pelaksanaan Legal Audit di Bank Tabungan Negara Cabang Solo dilakukan secara berlapis-lapis mengenai semua dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai syarat permohonan fasilitas kredit dengan cara melakukan pencocokan antar dokumen-dokumen syarat kredit, setelah itu kemudian dilakukan pencocokan dokumen dengan hasil keterangan pada waktu proses wawancara, dan jika pihak bank masih ragu-ragu terhadap kebenaran dan kelengkapan dokumen- dokumen calon debitur dan masih terjadi kejanggalan maka dilakukan survey ke lokasi utuk memastikan keabsahan dokumen-dokumen calon debitur. Proses pelaksanaan Legal Audit di bidang kredit di Bank Tabungan Negara Cabang Solo dilakukan terhadap dokumen-dokumen syarat kredit yang meliputi dokumen- dokumen sebagai berikut Wawancara dengan Bapak Baehaqi, Staf Bagian Legal di Bank Tabungan Negara, 10 Maret 2011, Pukul 09.00 WIB : a. Calon Debitur Perorangan Hal-hal yang diperiksa oleh Bank Tabungan Negara Cabang Solo berkenaan dengan dokumen-dokumen yang berkenaan dengan identitas calon debitur yaitu : a Identitas Calon Debitur Bank Tabungan Negara Cabang Solo dalam melakukan Legal Audit di bidang kredit terhadap debitur perorangan menitik beratkan pada identitas calon debitur yang terdapat dalam Kartu Tanda Penduduk yang diserahkan kepada pihak Bank Tabungan Negara Cabang Solo sebagai salah satu syarat yang diminta oleh pihak Bank. Dalam melakukan pemeriksaan hukum atau Legal Audit terhadap keabsahan identitas calon debitur pihak Bank Tabungan commit to user 65 Negara Cabang Solo melakukan pencocokan identitas calon debitur yang ada pada Kartu Tanda Penduduk dengan Identitas calon debitur yang ada pada dokumen-dokumen calon debitur yang lain yang juga diserahkan kepada pihak bank sebagai syarat kredit, setelah itu identitas calon debitur yang tertera di Kartu Tanda Penduduk juga dicocokkan dengan keterangan calon debitur pada waktu proses wawancara, dan jika masih ditemukan kejanggalan atau pihak Bank Tabungan Negara Cabang Solo masih meragukan kebenaran identitas calon debitur maka pihak bank baru melakukan survey ke lapangan yaitu berupa pemeriksaan ke Kantor Kelurahan dan Kantor Catatan Sipil. Mengenai identitas calon debitur yang tertera dalam Kartu Tanda Penduduk Bank Tabungan Negara Cabang Solo melakukan pemeriksaan mendalam terhadap : a Alamat calon debitur yang tertera dalam Kartu Tanda Penduduk Pihak Bank harus memastikan bahwa alamat calon debitur yang tertera dalam Kartu Tanda Penduduk adalah merupakan tempat tinggal calon debitur yang sebenarnya. Hal ini untuk memudahkan pihak Bank dalam mencari keberadaan calon Debitur apabila dikemudian hari terjadi kredit macet. Apabila calon debitur tidak tinggal pada alamat yang tertera dalam Kartu Tanda Penduduk, maka calon debitur harus bisa memberikan bukti lebih lanjut kepada pihak Bank Tabungan Negara Cabang Solo. b Keaslian Kartu Tanda Penduduk Pihak Bank harus memastikan bahwa Kartu Tanda Penduduk yang diserahkan kepada Bank adalah Kartu Tanda Penduduk yang asli. Jika pada saat kredit diajukan Kartu Tanda Penduduk calon debitur sedang habis masa berlakunya dan sedang dalam proses pembaharuan, maka dapat diganti dengan Surat Keterangan Pengganti Kartu Tanda Penduduk. Jika berupa Surat Keterangan Pengganti Kartu Tanda Penduduk maka Pihak Bank Tabungan Negara Cabang Solo memastikan Surat Keterangan Pengganti Kartu Tanda Penduduk tersebut disertai dengan keterangan dari kelurahan atau desa yang bersangkutan. Surat Keterangan Pengganti Kartu commit to user 66 Tanda Penduduk ini hanya bersifat sementara, calon debitur secepatnya harus memberikan Kartu Tanda Penduduk yang asli kepada pihak Bank. b Surat Nikah dan Kartu Keluarga Pihak Bank Tabungan Negara Cabang Solo melakukan Legal Audit berkenaan dengan Surat Nikah dan Kartu Keluarga calon debitur sebagai salah satu dokumen syarat kredit. Pihak Bank memastikan bahwa Surat Nikah yang dimiliki calon debitur adalah asli. Legal Audit terhadap Surat Nikah dan Kartu Keluarga calon debitur dilakukan untuk mengetahui kebenaran status calon debitur dengan suamiistri. Hal ini sangat penting, jika kredit yang diajukan oleh debitur memerlukan persetujuan suamiistri calon debitur . Hal ini untuk mencegah kemungkinan sengketa yang akan muncul di kemudian hari jika ada pihak suamiistri dari calon debitur yang tidak terima dan melakukan gugatan ke pengadilan yang dapat menyebabkan kerugian pada pihak Bank Tabungan Negara Cabang Solo karena merasa punya hak dalam hal kredit yang diajukan oleh calon debitur sedangkan pihak suamiistri dari calon debitur tersebut tidak dimintai persetujuan atas fasilitas kredit yang diajukan oleh calon debitur. Apabila dari awal suamiistri dari debitur yang bersangkutan tidak setuju, maka Bank Tabungan Negara Cabang Solo tidak akan memberikan fasilitas kredit kepada calon debitur tersebut. Legal Audit di Bank Tabungan Negara Cabang Solo terhadap dokumen Surat Nikah dan Kartu Keluarga dilakukan dengan cara mencocokkan antara foto yang tertempel di surat nikah calon debitur dengan calon debitur yang mengajukan permohonan kredit. Legal Audit pada surat nikah tidak dilakukan sampai ke tingkat kelurahan karena memang Legal Audit terhadap surat nikah dan Kartu Keluarga hanya bersifat additional jadi pihak Bank Tabungan Negara Cabang Solo hanya mencocokkan foto calon debitur yang tertera dalam surat nikah dengan calon debitur yang mengajukan permohonan kredit dan foto-foto yang terdapat pada dokumen-dokumen syarat kredit lainnya serta pencocokan data dengan keterangan calon debitur pada waktu proses wawancara dengan calon debitur. commit to user 67 c Surat Keterangan Penghasilan Debitur 1. Penghasilan Tetap Fixed Income Bagi calon debitur yang berpenghasilan tetap, maka Bank Tabungan Negara Cabang Solo melakukan Legal Audit terhadap dokumen-dokumen yang berupa Slip gajibukti penghasilan yang dapat diperoleh dan disahkan dari instansi atau perusahaan tempat calon debitur bekerja. Bank Tabungan Negara Cabang Solo juga menentukan kesamaan data yang diserahkan kepada Bank dengan keterangan yang disampaikan langsung oleh calon debitur. Legal Audit terhadap slip gaji calon debitur dilakukan oleh Bank Tabungan Negara Cabang Solo dengan melakukan pemeriksaan dan konfirmasi ke kantor, perusahaan atau instansi lain yang tertera di slip gaji calon debitur yang diserahkan kepada pihak bank sebagai syarat kredit. Bank Tabungan Negara Cabang Solo juga memeriksa stempel yang di cap di slip gaji calon debitur untuk memastikan slip gaji tersebut asli dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. 2. Penghasilan tidak tetap Non-Fixed Income Bagi calon debitur yang mempunyai penghasilan yang tidak tetap, Legal Audit yang dilakukan adalah yang berhubungan dengan : a. Legalitas Usaha yaitu dengan memeriksa Nomor Pajak Wajib Pajak dan Surat Ijin Usaha lainnya. b. Laporan Laba-Rugi, pembukuan, pendapatan pemilik dan arus kas. Pemeriksaan terhadap laporan laba-rugi atau pendapatan pemilik dan arus kas ini bertujuan untuk menentukan maksimal kredit yang boleh diajukan oleh calon debitur dan kemampuan angsuran calon debitur. Perhitungan pendapatan per-bulan dapat dikalkulasi dari usaha yang dilakukan oleh calon debitur. Kegiatan usaha calon debitur yang tidak mempunyai catatan administrasi yang baik dan rapi sehingga pihak Bank sulit menentukan besarnya pengeluaran dapat dilakukan pengamatan di lapangan dengan memperhatikan arus penggunaan jasa dan kemungkinan tidak digunakan jasa tersebut. commit to user 68 Pembukuan yang diminta pihak Bank Tabungan Negara Cabang Solo adalah Laporan Keuangan calon debitur 3 bulan terakhir. d Surat Jaminan Legal Audit terhadap dokumen-dokumen yang berkenaan dengan jaminan benda tidak bergerak yaitu berupa Sertifikat Tanah dan Ijin Mendirikan Bangunan IMB yang diserahkan kepada Bank Tabungan Negara Cabang Solo sebagai salah satu syarat pengajuan kredit. Legal Audit terhadap dokumen jaminan dilakukan oleh Bank Tabungan Negara Cabang Solo dengan meminta bantuan Notaris untuk memeriksa status dari benda yang dijaminkan oleh calon debitur. Hal ini untuk memastikan bahwa benda yang dijaminkan tersebut tidak sedang dalam sengketa dan tidak sedang dibebankan untuk memperoleh fasilitas kredit di tempat lain. Apabila dari hasil pelaksanaan Legal Audit terhadap benda jaminan ini diketahui bahwa benda tersebut sedang dalam sengketa dan sedang dibebankan untuk memperoleh fasilitas kredit di tempat lain, maka Bank Tabungan Negara Cabang Solo dapat meminta surat jaminan lain yang bersih dari sengketa dan tidak sedang dibebankan sebagai pengganti dari jaminan yang sedang dalam sengketa atau sedang dibebankan tersebut. Apabila calon debitur tidak bisa memberikan jaminan yang lain, maka permohonan kredit calon debitur ditolak oleh Bank Tabungan Negara Cabang Solo. Dalam melaksanakan Legal Audit yang berkenaan dengan dokumen-dokumen yang berkenaan dengan jaminan, ada beberapa hal yang mendapat perhatian khusus dari Bank Tabungan Negara Cabang Solo yaitu : 1 Sertifikat Tanah yang masih berupa Letter C Bank Tabungan Negara Cabang Solo sangat teliti dalam melaksanakan Legal Audit terhadap dokumen yang berkenaan dengan jaminan yang masih berupa Letter C. Bank Tabungan Negara memastikan bahwa tanda tangan dari pihak penjual harus tanda tangan dari orang yang namanya tertera di Kadaster kelurahan dan merupakan orang yang sah sebagai pemilik dari tanah tersebut sesuai dengan register yang tercatat di desa yang bersangkutan. commit to user 69 2 Tanah warisan yang belum dibagi Bagi Jaminan yang berupa tanah warisan yang belum dibagi, Bank Tabungan Negara melakukan Legal Audit untuk memastikan bahwa semua ahli waris ikut menandatangani surat penyerahan tanah tersebut untuk dijadikan jaminan untuk memperoleh fasilitas kredit dari Bank. Bank Tabungan Negara Cabang Solo sangat teliti dalam melakukan Legal Audit terhadap dokumen-dokumen yang berhubungan dengan benda jaminan, dan melakukan pemeriksaan yang mendalam terhadap kebenaran dan keabsahan kepemilikan suatu surat jaminan karena di Bank Tabungan Negara Cabang Solo, jaminan adalah merupakan upaya terakhir dalam mengatasi terjadinya kredit macet agar pihak Bank tidak mengalami kerugian yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan Bank. Mengenai Legal Audit terhadap jaminan kredit, pihak Bank Tabungan Negara Cabang Solo meminta bantuan Notaris untuk memeriksa keabsahan dokumen-dokumen jaminan kredit, jika perjanjian kredit telah disetujui oleh pihak Bank maka Bank Tabungan Negara Cabang Solo menggunakan jasa Notaris untuk mendaftarkan Hak Tanggungan Kantor Pertanahan. Bank Tabungan Negara Cabang Solo melakukan kerja sama dengan Notaris dalam bentuk MOU Memorandum Of Understanding, jadi jika sewaktu-waktu Bank Tabungan Negara Cabang Solo memerlukan jasa Notaris, pihak Bank tinggal memanggil Notaris untuk datang ke Kantor Bank Tabungan Negara Cabang Solo. b. Calon Debitur Badan Hukum Legal Audit dokumen-dokumen calon debitur yang berupa Badan Hukum yaitu dilakukan terhadap dokumen-dokumen calon debitur yang meliputi : 1 Identitas calon debitur Bagi calon debitur yang berupa Badan Hukum, untuk memeriksa identitas Badan Hukum yang bersangkutan, Bank Tabungan Negara Cabang Solo melakukan pemeriksaan hukum Legal Audit terhadap Akta Pendirian Badan Hukum dan Nomor Pokok Wajib Pajak. commit to user 70 2 Ijin Usaha Legal Audit terhadap Ijin Usaha calon debitur yang berupa Badan Hukum dilaksanakan oleh Bank Tabungan Negara Cabang Solo dengan tujuan untuk memastikan keabsahan pelaksanaan semua kegiatan dalam perusahaan tersebut. Dokumen ini sangat penting karena merupakan bukti formal bahwa suatu Badan hukum yang bersangkutan telah secara hukum diperbolehkan untuk melakukan kegiatan usaha dalam bidang tertentu sesuai yang dimuat dalam ijin usaha tersebut. 3 Laporan Keuangan Bank Tabungan Negara Cabang Solo juga melakukan Legal Audit terhadap laporan keuangan dari calon debitur yang berbentuk badan hukum. Legal Audit terhadap laporan keuangan ini bertujuan untuk mengetahui keadaan keuangan calon debitur yang berupa badan hukum dalam jangka waktu tertentu sehingga pihak Bank dapat memperhitungkan besarnya jaminan yang harus diberikan oleh calon debitur untuk menjamin kreditnya. 4 Surat Jaminan Legal Audit di Bank Tabungan Negara Cabang Solo tidak hanya dilakukan terhadap dokumen-dokumen yang berkenaan dengan jaminan dari calon debitur perorangan saja, akan tetapi Legal Audit juga dilaksanakan pada dokumen-dokumen jaminan dari calon debitur yang berupa Badan Hukum. Dalam memeriksa status dan keabsahan jaminan pihak Bank meminta bantuan dari pihak Notaris untuk memastikan bahwa jaminan yang diserahkan ke Bank tidak dalam sengketa dan tidak sedang dibebankan untuk memperoleh fasilitas kredit di tempat lain. Legal Audit oleh Bank Tabungan Negara Cabang Solo pada dokumen-dokumen yang berhubungan dengan jaminan yaitu berupa dokumen IMB Ijin Mendirikan Bangunan dan Sertifikat Tanah jika jaminannya adalah bangunan tempat usaha calon debitur. Dalam pelaksanaan Legal Audit terhadap jaminan calon debitur yang berupa badan hukum, pihak Bank Tabungan Negara Cabang Solo memastikan nama yang tertera dalam sertifikat yang diserahkan calon debitur badan hukum sebagai jaminan adalah bukan nama perorangan tetapi harus nama badan hukum yang bersangkutan, commit to user 71 karena perkreditan yang diperuntukkan bagi badan hukum di Bank Tabungan Negara Cabang Solo tidak memperbolehkan jika sertifikat yang dijadikan sebagai jaminan adalah atas nama perorangan atau direksi dari badan hukum yang bersangkurtan.

3. Hambatan Hambatan dalam Pelaksanaan Legal Audit dalam Realisasi Perjanjian