commit to user
J. Metode Pengamatan
Metode yang digunakan penulis dalam pembuatan tugas akhir ini menggunakan metode pengamatan dengan mengambil beberapa langkah
dalam metode pengamatan yaitu : 1.
Lokasi Pengamatan Lokasi pengamatan dalam penulisan Tugas Akhir ini berada di
bagian Tata Usaha Perum Bulog Sub Divre III Surakarta. Adapun alasan pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut ini :
a. Pihak Perum Bulog Sub Divre Surakarta sangat mendukung
pengamatan ini, dengan memberikan ijin yang memungkinkan penulis mendapatkan data-data dan informasi yang diperlukan sesuai
dengan permasalahan yang akan diteliti. b.
Karena penulis ingin mengetahui prosedur surat menyurat karena surat sangat mendukung untuk proses kegiatan di Perum Bulog
tersebut. 2.
Jenis Pengamatan Jenis pengamatan yang digunakan adalah jenis pengamatan
deskriptif kualitatif. Pengamatan deskriptif kualitatif yaitu pengamatan yang bertujuan untuk menggambarkan, memaparkan, menuturkan, dan
menganalisis data yang ada secara mendalam. Penulis menganalisis data dengan keseluruhan data yang sedekat mungkin dengan bentuk aslinya
seperti pada saat mencatat. Untuk mendapatkan data teori dan konsep yang berhubungan dengan obyek maka penulis juga di dukung dengan
study kepustakaan atau mencari di perpustakaan. 3.
Sumber data a.
Narasumber informan Informan yang yang dipilih penulis untuk mendapatkan informasi
yang tepat dan akurat antara lain adalah :
Wakil Kepala Perum Bulog Sub Divre Surakarta
Staff Bagian Tata Usaha 25
commit to user b.
Dokumen dan arsip Semua data yang dibutuhkan sudah terkumpul tahap selanjutnya
menganalisa data tersebut untuk dipahami dan diolah dalam bentuk penjelasan-penjelasan atau keterangan-keterangan yang bukan
merupakan suatu bentuk matematis dan tidak sepenuhnya hanya berbentuk penjelasan dan uraian-uraian panjang tetapi penulis juga
menyertakan tabel, gambar dan bagan sehingga dapat memudahkan pembaca dalam memahami isi dari hasil penulisan ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengamatan ini menggunakan cara pengumpulan data antara lain : a.
Observasi langsung yaitu dilakukan secara informal. Misal secara informal dapat dilakukan selama kuliah kerja magang dengan
mengamati situasi contohnya kondisi bangunan, atau iklim organisasi.
b. Interview atau wawancara adalah proses dimana memperoleh data
atau informasi untuk pengamatan dengan cara bertatap muka secara langsung atau dapat pula dikatakan dilakukan secara informal antara
pewawancara dengan respoden. c.
Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mencari, membaca atau mempelajari dokumen-dokumen, petunjuk,
keputusan yang dijadikan sumber data mengenai perusahaan yang diperoleh dari bagian seksi Tata Usaha di lokasi pengamatan.
d. Data kepustakaan adalah data yang dikumpulkan dari buku-buku
referensi dan literature yang berhubungan dengan pengamatan yang penulis bahas pada Tugas Akhir ini.
5. Teknis Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah Analisis Model Interaktif. Di dalam model analisis ini terdapat 3 komponen analisis,
yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasinya. Kegiatan ini dilakukan secara serempak dengan proses
pengumpulan data dalam bentuk siklus interaksi. 26
commit to user Adapun 3 dari komponen yang menjadi bagian dari Analisis
Interaktif adalah sebagai berikut : a.
Reduksi data Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan
pengabstrakan data kasar yang muncul dari catatan yang tertulis di lapangan. Proses ini berlangsung secara terus menerus selama
pelaksanaan riset. b.
Penyajian data Penyajian data merupakan pengumpulan informasi tersusun yang
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan penyajian data dapat berupa kalimat, cerita
ataupun tabel. Dengan melihat suatu penyajian data, peneliti akan mengerti apa yang terjadi dan mungkin untuk mengerjakan sesuatu
pada analisa atau tindakan lain. c.
Penarikan kesimpulan Kesimpulan tidak akan terjadi sampai pengumpulan data selesai.
Kesimpulan tersebut pada awalnya kurang jelas kemudian meningkat secara eksklusif dan memiliki landasan yang kuat. Kesimpulan yang
diversifikasi dapat berupa pengulangan yang cepat sehingga pemikiran kedua yang timbul dari pemikiran pada waktu melihat
kembali catatan lapangan.
Pengumpulan data Sajian data
Penarikan kesimpulan Reduksi data
27
commit to user
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA INSTANSI
A. Sejarah Singkat
1. Sejarah Bulog Sebelum Menjadi Perum
Sejarah Bulog tidak dapat terlepas dari sejarah lembaga pangan di Indonesia sejak zaman sebelum kemerdekaan sampai pemerintahan
sekarang ini. Secara umum tugas lembaga pangan tersebut adalah untuk menyediakan pangan bagi masyarakat pada harga yang terjangkau
diseluruh daerah serta mengendalikan harga pangan di tingkat produsen dan konsumen. Instrumen untuk mencapai tujuan tersebut dapat berubah
sesuai kondisi yang berkembang. Campur tangan pemerintah dalam komoditas beras diawali sejak
Maret 1933 yaitu di zaman pemerintahan Belanda. Saat itu, untuk pertama kalinya pemerintah Belanda mengatur kebijakan perberasan, yaitu dengan
menghapus impor beras secara bebas dan membatasi impor melalui sistem lisensi.
Latar belakang ikut campurnya pemerintah Belanda dalam perberasan waktu itu adalah karena terjadinya fluktuasi harga beras yang
cukup tajam tahun 19191920 dan sempat merosot tajam pada tahun 1930, sehingga petani mengalami kesulitan untuk membayar pajak.
Menjelang pecahnya Perang Dunia II, pemerintah Belanda memandang perlu untuk secara resmi dan permanen mendirikan suatu
lembaga pangan. Tanggal 25 April 1939, lahirlah suatu lembaga pangan yang disebut Voeding Middelen Fonds VMF. Lembaga pangan ini
banyak mengalami perubahan nama maupun fungsi. Secara
ringkas, perkembangannya
sebagai berikut:
Tugas BULOG semakin bertambah. Komoditi yang dikelola bertambah menjadi gula pasir 1971, terigu 1971, daging 1974, jagung 1978,
kedelai 1977, kacang tanah 1979, kacang hijau 1979, telur dan daging
28