11. Issuing bank setelah mendapatkan pembayaran akan mengirim dokumen
asli kepada pembuka kredit pembeli berdasar dokumen-dokumen mana
barang-barang dapat diminta dari pengangkut.
D. Jenis – Jenis Letter of Credit
Mengenai jenis-jenis letter of credit, terdapat beberapa jenis LC jika ditinjau dari beberapa sudut pandang berbeda. Untuk itu penulis akan mengemukakan
beberapa jenis LC berdasarkan beberapa sudut pandang yang berbeda.
44
1. Dari segi kekuatan berlaku
a. Revocable LC
Yaitu suatu LC yang dapat ditarik atau dirubah atau dibatalkan kembali setiap waktu oleh pihak-pihak yang bersangkutan sepanjang
belum terjadi pelaksanaan pembayaran. Dengan kata lain Revocable LC merupakan LC yang dapat dibatalkan setiap saat tanpa
memerlukan persetujuan pihak lainnya. Mestinya Revocable LC dapat dibatalkan kapan saja tanpa perlu pemberitahuan terlebih dahulu
kepada pihak penjual. Namun demikian, di dalam praktek pembatalan hanya boleh dilakukan apabila Revocable LC belum dinegosiasi.
Apabila pembatalan terjadi setelah LC dinegosiasi, maka LC tersebut akan dibayar oleh Bank Pembuka. Namun Revocable LC ini dalam
praktek jarang sekali dipergunakan, karena sifatnya yang dapat dicabut
44
Munir Fuady, Op.cit.,hal. 95
Universitas Sumatera Utara
sewaktu-waktu tanpa persetujuan dapat menimbulkan kerugian bagi pihak penjual.
b.
Irrevocable LC
Yaitu suatu LC yang merupakan kebalikan dari Revocable LC, dimana kredit hanya dapat ditarik atau dirubah atau dibatalkan di
dalam masa berlakunya, dengan persetujuan pihak pembeli, bank pembuka, bank penerus, dan penjual.
Irrevocable LC ini banyak dipergunakan dalam praktek karena sifatnya yang tidak dapat dicabut tanpa persetujuan para pihak tersebut
tidak akan menimbulkan kekhawatiran bahwa LC tersebut akan ditarik atau diubah atau dibatalkan.
c. Irrevocable and Confirmed LC
Yaitu suatu LC yang tidak dapat dibatalkan atau diubah kecuali ada persetujuan dari para pihak. Dalam LC jenis ini yang
bertanggungjawab adalah bank pembuka selama jangka waktu berlakunya LC, dan bank kedua juga bertanggung jawab atas
pembayaran tersebut. Untuk setiap pembukaan LC, harus disebutkan secara tegas dan jelas apakah LC tersebut Revocable LC atau
Irrevocable LC. menurut ketentuan Pasal 6 c UCP 500 1993, bahwa jika tidak terdapat petunjuk demikian, maka kredit tersebut akan
dianggap sebagai Irrevocable LC.
2. Dari segi pihak yang mengeluarkan LC
a. Banker’s LC
Universitas Sumatera Utara
Yaitu suatu LC yang pembukaannya dilakukan oleh suatu bank atas permintaan dari pembeli dan bertanggung jawab atas pembayarannya
apabila syarat yang ditentukan telah dipenuhi. LC jenis ini paling banyak
dijumpai dalam praktek, karena memberi jaminan akan dilaksanakannya suatu pembayaran.
b. Merchant’s LC
Yaitu suatu LC yang dikeluarkan oleh seorang pedagang atau suatu perusahaan, sedangkan bank hanya meneruskan pemberitahuan kepada
penjual bahwa telah dibuka suatu kredit pada bank tersebut, dan akan dibayar apabila penjual menerbitkan sepucuk wesel atas pembeli
dengan menyerahkan beberapa dokumen. LC jenis ini jarang dipergunakan karena pihak bank tidak bertanggung jawab, dan tidak
menjamin akan adanya pelaksanaan pembayaran. 3.
Dari segi persyaratan LC a.
Documentary LC Yaitu suatu LC yang syarat pembayarannya di dalam penarikan wesel
harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang disebutkan di dalam LC tersebut. Dokumen-dokumen tersebut antara lain:
1 Bill of Lading Konosemen
2 Commercial Invoice Faktur Perdagangan
3 Insurance Certificate Serifikat Asuransi
4 Packing List Daftar Pembungkus
5 Brochure Brosur
Universitas Sumatera Utara
b. Open atau Clean LC
Yaitu suatu LC yang syarat pembayarannya di dalam penarikan wesel tidak memerlukan adanya dokumen-dokumen. Bahwa untuk
pengambilan kredit hanya dengan menyerahkan kuitansi atau rekening saja.
4. Dari segi cara pembayaran
a. Sight LC
Yaitu suatu LC yang cara pembayarannya dilakukan oleh negotiating bank pada saat wesel ditunjukkan oleh eksportir, dilengkapi dengan
dokumen-dokumen yang sesuai dengan kondisi dan syarat yang disebutkan di dalam LC.
b. Usance LC
Yaitu suatu LC yang cara pembayarannya dilaksanakan pada saat jatuh tempo wesel berjangka. Hal ini dilakukan apabila penjual dan
pembeli sudah merupakan langganan dan saling percaya. Usance LC harus memenuhi syarat-syarat antara lain:
1 Wesel berjangka ditarik dan diaksep oleh bank pembuka.
2 Tanggal pembayaran wesel berjangka tersebut selambat-lambatnya
dilakukan 180 hari setelah tanggal pengapalan.
Universitas Sumatera Utara
5. Dari segi sifat
a. Transferable LC
Yaitu suatu LC yang memberikan hak kepada penjual untuk memberikan memberikan instruksi kepada bank yang diamanatkan
untuk melakukan pembayaran atau akseptasi kepada setiap bank yang berhak melakukan negosiasi untuk menyerahkan hak atas kredit itu
seluruhnya atau sebagian kepada pihak ketiga penjual kedua. Transferable LC tidak dapat dipindah-tangankan lebih dari satu kali.
Hal ini ditentukan dalam artikel 48 d UCP 600 2007, yang menyatakan:
“Kredit dapat ditransfer lebih dari satu second beneficiary sepanjang penarikan-penarikan atau pengiriman-pengiriman sebagian
diperbolehkan. Transfered credit tidak dapat ditransfer atas permohonan beneficiary kepada setiap beneficiary berikutnya. First
beneficiary tidak dianggap sebagai beneficiary berikutnya.”
Menurut Hartono Hadisoeprapto, alasan ketentuan LC transferable LC dapat dipindah-tangankan untuk sekali adalah:
45
1 Faktor politik
2 Faktor harga
3 Faktor kerugian
4 Faktor barang dan kualitas rendah
45
Hartono Hadisoeprapto, Kredit Berdokumen Cara Pembayaran Dalam Jual Beli Perniagaan, Liberty, Yogyakarta, 1984, hal. 44.
Universitas Sumatera Utara
b. Non Transferable LC
Yaitu suatu LC yang merupakan kebalikan dari transferable LC, yang mana tidak dapat dipindahtangankan, sehingga yang berhak hanya
penjual yang namanya tercantum pada LC tersebut.
6. Jenis-jenis LC khusus
Selain jenis-jenis LC yang telah dikemukakan, masih ada beberapa jenis LC lain yang merupakan jenis dari LC khusus. Ada beberapa jenis LC
khusus, yaitu: a.
Revolving LC Yaitu suatu LC yang dibuka untuk beberapa transaksi sehingga dapat
dibayar beberapa kali. Dengan demikian pembayaran kredit itu bersambung hingga mencapai jumlah maksimum yang diperjanjikan.
Revolving LC terbagi atas: 1
Revolving LC yang kumulatif Pada LC jenis ini, penjual diperbolehkan untuk menambah
kekurangan pengiriman barang dari periode yang lalu untuk dihimpun di dalam pengiriman berikutnya.
2 Revolving LC yang non kumulatif
Pada LC jenis ini, penjual tidak diperbolehkan untuk menambah kekurangan pengiriman barang periode yang lalu untuk dihimpun
di dalam pengiriman berikutnya. b.
Back to Back LC
Universitas Sumatera Utara
Yaitu suatu LC yang pembukaannya terpisah tetapi masih didasarkan atas data-data kredit yang semula. LC yang telah dibuka sebelumnya
menjadi dasar bagi dibukanya back to back LC. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa kedua LC tersebut memiliki persyaratan yang sama,
baik dalam jumlah dan jenis barang maupun jenis dokumen yang diperlukan, tetapi terdapat perbedaan harga dalam faktur dan wesel
dari LC semula dengan yang baru. c.
Red Clause LC Yaitu suatu LC yang dapat dibayar oleh bank terlebih dahulu sebelum
dokumen-dokumen yang disyaratkan diserahkan. LC ini mengandung syarat bahwa atas beban dan tanggungan pembuka LC, bank
pembayar dapat membayarkan uang muka sebagian maupun seluruh jumlah LC walaupun eksportir belum melaksanakan pengiriman
barang. Red clause LC dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 1
Secured atau Covered Red Clause LC Yaitu suatu LC yang mengandung syarat bahwa bank pembayar
dapat membayar uang muka kepada eksportir, walaupun eksportir belum melaksanakan pengiriman barang. Pembayaran hanya dapat
dilakukan apabila eksportir menyerahkan wesel atau kuitansi disertai surat jaminan serta surat-surat lainnya sesuai dengan
persyaratan LC, seperti surat gudang, polis asuransi, dan lain-lain. 2
Clean atau Unsecured Red Clause LC
Universitas Sumatera Utara
Yaitu suatu LC yang mengandung persyaratan bahwa pembayaran dapat dilakukan oleh bank kepada eksportir, walaupun eksportir
belum mengirimkan barang, yang pembayarannya dapat dilakukan berdasarkan kuitansi tanpa disertai jaminan.
d. Green Clause LC
Yaitu suatu LC yang mirip dengan Red Clause LC, hanya saja dalam red clause LC pembayaran uang mukanya merupakan perintah dari
pihak pembeli, sedangkan dalam green clause LC pembayaran uang mukanya dilakukan oleh bank atas kepercayaannya terhadap pedagang
perantara. e.
Negocierings LC Yaitu suatu LC yang mengharuskan penjual menerbitkan wesel
kepada pembeli, yang akan dinegosiasi oleh bank pembuka. Bentuk LC seperti ini membebankan tanggung jawab kepada bank pembuka,
sedangkan bank penerus tidak bertanggung jawab sedikitpun. f.
Standby LC Yaitu suatu LC yang dipergunakan sebagai alat pembayaran terhadap
pembelian barang-barang dalam perdagangan dengan mengkaitkannya dengan dokumen-dokumen perkapalan. Standby LC ini seperti Clean
LC, karena untuk terlaksananya pembayaran tidak memerlukan penyerahan dokumen-dokumen, hanya saja digunakan untuk masalah-
masalah garansi.
Universitas Sumatera Utara
E. Hubungan Hukum Para Pihak dalam Letter of Credit