Persero resmi menjadi BUMN ke-141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu sistematika penyusunan kedudukan dalam perusahaan. Struktur organisasi terdiri dari pembagian tugas serta
tanggung jawab dari masing-masing bagian karyawan yang disesuaikan dengan keahliannya.
Struktur organisasi bertujuan untuk mendapatkan suatu sistem kerja sama antar karyawan dengan baik dan berguna bagi perusahaan. Agar mempermudah
pengawasan, atasan memberikan pekerjaan yang layak kepada seluruh karyawan sesuai dengan keahlian karyawan.
Adapun struktur organisasi yang terdapat pada PT. Inalum Persero Power Plant Paritohan adalah terdiri dari : Dilampirkan
C. Job Description
Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka job description setiap seksi yang ada pada PT. InalumPersero Power Plant Paritohan adalah :
Dilampirkan
D. Jaringan Usaha
PT Inalum terletak di 4 lokasi yang berbeda, yaitu : a. Kantor Pusat Head Office yang bertempat di Jakarta.
b. Kantor Penghubung Liaison Office yang bertempat di Medan.
c. Kantor Peleburan Smelting Plant yang bertempat di Kuala Tanjung, Kec. Sei Suka, Kab. Batu Bara.
d. Kantor Pembangkit Listrik Power Plant yang bertempat di Paritohan, Kec. Pintupohan Meranti, Kab. Toba Samosir.
1. Pabrik peleburan
Pabrik Peleburan Aluminium merupakan bagian utama dari PT Inalum, dibangun di atas areal selua 200 Ha. Peleburan Aluminium PT
Inalum di Kuala Tanjung memproses alumina menjadi logam aluminium batangan dengan memakai alumina dan karbon sebagai
bahan baku utamanya, dan meleburnya dengan memakai tenaga listrik. Pada Pabrik Peleburan ini, terdapat 3 bagian utama untuk proses
produksi, yaitu : a.
Bagian Tungku Reduksi Bagian Tungku Reduksi terdiri dari 3 unit gedung reduksi yang
masing-masing berukuran panjang 648 m, lebar 52 m dan tinggi 29 m. Tungku reduksi atau pot pada ketiga gedung reduksi ini
berjumlah 510 buah. Tungku reduksi tipe anoda panggang 175 KA ini beropersi pada suhu 960 C. Setiap tungku reduksi atau pot dapat
menghasilkan 1,3 ton metal per hari. b.
Bagian Karbon Bagian Karbon memproduksi blok anoda karbon yang akan
digunakan pada tungku-tungku reduksi dan terdiri dari 3 bagian, yaitu : Bagian Karbon Mentah, Bagian Pemanggang Anoda dan
Bagian Penangkaian. Blok anoda berfungsi sebagai elektroda pada tungku reduksi.
c. Bagian Penuangan Pada bagian ini, aluminium cair dari tungku reduksi ke Bagian Penuangan dan setelah dimurnikan lebih lanjut
dalam tungku-tungku penampung, lalu dibentuk menjadi aluminium batangan ingot yang beratnya masing-masing 50 pon
± 22,7 kg dan merupakan poduk akhir PT Inalum yang dipasarkan di dalam dank e luar negeri. Di sini terdapat 10 buah
tungku penampung yang masing-masing berkapasitas 30 ton dan 7 unit mesin pencetak ingot.
d. Fasilitas Penunjang Untuk kelancaran operasi, perusahaan juga membangun bengkel di Pabrik Peleburan guna memperbaiki
peralatan, mesin-mesin, kendaraan yang rusak dan lain-lain di pabrik peleburan. Pabrik peleburan juga memiliki bangunan kantor
seluas 3.300 m2, kantin, rumah ibadah dan lain-lain.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA
PT Inalum membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air, yang terdiri dari Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura dan
Tangga yang juga dikenal dengan PLTA Asahan II. Kedua stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memakai air Sungai Asahan yang
mengalir dari Danau Toba ke Selat Malaka. Oleh karena itu, tenaga listrik yang dihasilkan sangat tergantung pada tinggi permukaan Air
Danau Toba. PLTA di Siguragura dan Tangga masing-masing digerakkan oleh potensi air terjun ini, dengan kapasitas total :
Kapasitas terpasang : 603 MW Output tetap : 426 MW
Output puncak : 513 MW PLTA ini terdiri dari :
a. Bendungan Pengatur Regulating Dam Terletak di Siruar ± 14.5 km dari Danau Toba yang berfungsi mengatur kestabilan air keluar dari
Danau Toba ke sungai Asahan untuk mensuplai air ke stasiun Pembangkit Listrik secara konstan
b. Bendungan Penadah Air Siguragura Siguragura Dam Terletak di Simorea dan berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun
Pembangkit Listrik Siguragura. c. Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura Siguragura Power Station
Berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit generator masingmasing berkapasitas 71,5 MW dan merupakan PLTA bawah
tanah pertama di Indonesia. d. Bendungan Penadah Air Tangga Tangga Dam Berfungsi untuk
membendung air yang telah dipakai PLTA Siguragura untuk dimanfaatkan kembali pada PLTA Tangga. Bendungan ini
merupakan bendungan busur pertama di Indonesia. e. Stasiun Pembangkit Listrik Tangga Tangga Power Station Air
disalurkan melalui sebuah terowongan bawah tanah yang panjangnya
3.150 m. Bendungan ini memiliki 4 unit generator masingmasing berkapasitas 79,2 MW dan berada di atas permukaan tanah.
f. Jaringan Transmisi Transmission Line Tenaga Listrik yan dihasilkan stasiun Pembangkit Listrik Siguragura dan Tangga
disalurkan melalui Jaringan Transmisi sepanjang 120 km dengan jumlah menara 271 buah dan tegangan 275 kV ke Kuala Tanjung.
Melalui Gardu Induk Kuala Tanjung tegangannya diturunkan menjadi 33 kV untuk didistribusikan ke tiga gedng tungku reduksi
mempunyai 2 unit penyearah silicon dengan DC 37 KA dan 800 V. Sesuai dengan Perjanjian Induk kelebihan tenaga listrik dengan
batasan maksimal 50 MW diserahkan kepada pemerintah melalui PLN. Kelebihan tenaga listrik 275 kV ini disalurkan melalui gardu
induk.
E. Kinerja Usaha Terkini
Ruang lingkup perusahaan PT. Inalum Persero terdiri dari : 1. Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Power Plant, Paritohan
2. Pabrik Peleburan Aluminium Smelting Plant, Kuala Tanjung Kinerja Usaha terkini dari PT. Inalum Persero Power Plant
Paritohan adalah menghasilkan listrik dengan total kapasitas 426 MW dan Output 513 MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk pabrik
peleburan aluminium di Smelting Plant, Kuala Tanjung. Inalum membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari
Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura dan Tangga yang terkenal dengan
nama Asahan 2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan
memanfaatkan air sungai asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka. Tenaga Listrik yang dihasilkan sangat tergantung pada
kondisi permukaan air Danau Toba.
F. Rencana Usaha
Tenaga Listrik yang dihasilkan oleh PLTA sangat tergantung pada kondisi permukaan air Danau Toba. Oleh karena itu, perlu upaya untuk
menjaga dan menstabilkan debit air Danau Toba. Upaya tersebut direncanakan dengan pembuatan Teknologi Modifikasi Cuaca TMC.
TMC merupakan usaha manusia untuk meningkatkan curah hujan yang turun secara alami dengan mengubah proses fisika yang terjadi di dalam
awan. Proses fisika yang diubah diberi perlakuan di dalam awan dapat berupa proses tumbukan dan penggabungan atau proses pembentukan es.
TMC yang akan dilakukan oleh PT. Inalum Persero Power Plant Paritohan bertujuan untuk menambah debit air Danau Toba yang akan
dilaksanakan di sekitar Kecamatan Muara, Kota Parapat dan sekitar kawasan Danau Toba lainnya yang termasuk dalam Water Level PLTA
PT. Inalum Persero Power Plant Paritohan.
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Masalah