Kesimpulan Ekosistem Sungai Keanekaragaman Ikan di Bagian Hulu Sungai Horas Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: a. Ikan yang diperoleh pada ketiga stasiun diidentifikasikan sebanyak 1 kelas, 3 ordo, 5 famili dan 6 spesies, kepadatan tertinggi ditemukan pada stasiun 2 dengan nilai 0,043 indm 2 , indeks keanekaragaman ikan berkisar antara 1,15- 1,77, indeks keseragaman berkisar antara 0,71-0,98. b. Suhu, penetrasi cahaya dan pH mempunyai nilai korelasi sangat kuat, sedangkan BOD5 mempunyai korelasi yang kuat terhadap keanekaragaman ikan di bagian hulu Sungai Horas.

5.2 Saran

Saran untuk penelitian ini adalah perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kepadatan ikan Tor douronensis dan Puntius binotatus pada beberapa sungai di Sumatera Utara. Ikan ini merupakan ikan yang mendominasi di bagian hulu sungai Horas. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekosistem Sungai

Sungai merupakan perairan mengalir yang dicirikan oleh arus yang searah dan relatif kencang, dengan kecepatan berkisar 0,1 –1,0 mdetik, serta sangat dipengaruhi oleh waktu, iklim, bentang alam topografi dan kemiringan, jenis batuan dasar dan curah hujan. Semakin tinggi tingkat kemiringan, semakin besar ukuran batuan dasar dan semakin banyak curah hujan, pergerakan air semakin kuat dan kecepatan arus semakin cepat. Sungai bagian hulu dicirikan dengan badan sungai yang dangkal dan sempit, tebing curam dan tinggi, berair jernih dan mengalir cepat. Badan sungai bagian hilir umumnya lebih lebar, tebingnya curam atau landai badan air dalam, keruh dan aliran air lambat Mulyanto, 2007. Sungai secara spesifik terbagi dalam dua ekosistem yaitu perairan yang berarus cepat dan perairan yang berarus lambat. Sungai yang mengalir cepat dikarakteristikkan oleh tipe substrat berbatu dan berkerikil, sedangkan sungai yang mengalir lambat dikarakteristikkan dengan tipe substrat berpasir dan berlumpur. Faktor pengontrol utama produktivitas pada ekosistem tersebut adalah arus yang merupakan pembatas bagi jumlah dan tipe organisme ototrof Clapham, 1983, dalam Wijaya, 2009. Ekosistem sungai dibagi menjadi beberapa zona dimulai dengan zona mata air krenal yang umunya terdapat di daerah hulu. Zona krenal dibagi menjadi rheokrenal, yaitu mata air yang berbentuk air terjun biasanya terdapat pada tebing- tebing yang curam, limnokrenal, yaitu mata air yang membentuk genangan air yang selanjutnya membentuk aliran sungai yang kecil dan helokrenal, yaitu mata air yang membentuk rawa-rawa. Berdasarkan keberadaan air, sungai dapat disebut sebagai sungai permanen yaitu sungai yang berair sepanjang tahun, sungai intermiten, yaitu sunagai yang berair di musim hujan dan kering di musim kemarau serta sungai episodik yaitu sungai yang hanya berair pada saat terjadi hujan saja Barus, 2004. Universitas Sumatera Utara

2.2 Daerah Aliran Sungai DAS