yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat” Ghozali,
2013:98. Cara pengujian simultan terhadap variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: a.
Jika tingkat signifikansi F yang diperoleh dari hasil pengolahan nilainya lebih kecil dari nilai signifikansi yang
digunakan yaitu sebesar 5 persen maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen. b.
Jika tingkat signifikansi F yang diperoleh dari hasil pengolahan nilainya lebih besar dari nilai signifikansi yang
digunakan yaitu sebesar 5 persen maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara simultan tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
3.6.3.3. Koefisien Determinasi
Ghozali2013:97 menyatakan bahwa Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
1. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hamper semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
3.6.3.4. Uji Hipotesis dengan menggunakan variabel pemoderasi
“Variabel moderasi adalah variabel independen yang akan menguatkan atau melemahkan hubungan antara variabel
independen lain terhadap variabel dependen” Ghozali 2008:223. Pada penelitian ini menggunakan bentuk
persamaan moderating uji residual, karena baik uji interaksi maupun uji selisih mutlak mempunyai kecenderungan akan
terjadi multikolinearitas yang tinggi antar variabel independen dan hal ini menyalahi asumsi klasik. Adapun persamaan
moderating adalah sebagai berikut:
Z= a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + e |
�| = � + ��
Analisis residual ingin menguji pegaruh deviasi penyimpangan dari suatu model. Fokusnya adalah
ketidakcocokan lack of fit yang dihasilkan dari deviasi hubungan linier antar variabel independen. Lack od fit
ditunjukkan oleh nilai residual di dalam regresi. Dalam hal ini jika terjadi kecocokan antara profitabilitas, leverage, ukuran
perusahaan, komite audit dan extraordinary item dan reputasi KAP dimana nilai residual kecil atau no yaitu dimana
profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, komite audit dan
Universitas Sumatera Utara
extraordinary item memiliki nilai yang tinggi dan reputasi KAP memiliki nilai tinggi, maka audit delay juga tinggi.
Sebaliknya jika terjadi ketidakcocokan antara profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, komite audit dan extraordinary
item dan reputasi KAP nilai residual besar yaitu profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, komite audit dan
extraordinary item memiliki nilai residual y=tinggi dan reputasi KAP nilai residualnya rendah, maka nilai audit delay
rendah. Persamaan regresi 2 menggambarkan apakah reputasi
KAP merupakan variabel moderating atau tidak. Dapat dilihat dari nilai koefisien b1 nilai perusahaan signifikan dan
bernilai negatif hasilnya artinya adanya ketidakcocokan antara profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, komite audit dan
extraordinary item dan reputasi KAP mengakibatkan nilai perusahaan turun atau berpengaruh negatif.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN