Kreditur membutuhkan informasi keuangan guna memutuskan memberi pinjaman serta kemampuan membayar angsuran pokok dan bunga pada
saat jatuh tempo. c.
Pelanggan Dalam beberapa situasi, pelanggan sering membuat kontrak jangka
panjang dengan perusahaan, sehingga perlu informasi mengenai kesehatan keuangan perusahaan.
d. Karyawan
Karyawan dan serikat buruh memerlukan informasi keuangan guna menilai kemampuan perusahaan untuk mendatangkan laba dan stabilitas
usahanya. Karyawan membutuhkan informasi untuk menilai kelangsungan hidup perusahaan sebgai tempat menggantungkan hidup.
e. Pemerintah
Informasi keuangan bagi pemerintah digunakan unutk menentukan kebijakan dalam bidang ekonomi, misalnya alokasi sumber daya, UMR,
pajak, pungutan serta bantuan. f.
Masyarakat Laporan keuangan dapat digunakan untuk pengajaran, analisis informasi
dan kemakmuran.
2.2. Teori Kepatuhan
Kepatuhan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan publik di Indonesia diatur dalam Undang-undang No. 8
Universitas Sumatera Utara
Tahun 1995 tentang Pasar Modal; dalam Peraturan Bapepam Nomor X.E.1 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Nomor: KEP-06BL2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala oleh Perusahaan Efek; dan Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 Salinan
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346BL2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala
Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan-peraturan tersebut mengisyaratkan terdapat kepatuhan setiap
individu maupun organisasi perusahaan publik yang terlibat di pasar modal Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan secara
tepat waktu kepada Bapepam. Ketepatan waktu ini berhubungan dengan audit delay. Jika audit delay yang dibutuhkan lama, penyampaian laporan keuangan
akan tidak tepat waktu. Kepatuhan terhadap masa perikatan audit audit tenure telah diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17PMK.012008 yang menjelaskan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas
dilakukan oleh KAP paling lama untuk enam tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk tiga tahun buku berturut-
turut. Teori kepatuhan dapat membuat seseorang lebih patuh pada peraturan
yang berlaku, sama seperti perusahaan yang berusaha tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya karena selain sebagai kewajiban, juga
bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan. Sama halnya dengan
Universitas Sumatera Utara
auditor yang berusaha untuk memberikan kinerja terbaiknya berupa kualitas audit. Auditor juga harus patuh dalam memenuhi tugas sesuai dengan jangka
waktu audit tenure-nya. Menurut Hendrich 2012, terdapat dua perspektif dasar mengenai
kepatuhan hukum yaitu instrumental dan normatif. Perspektif instrumental mengasumsikan individu secara utuh didorong oleh kepentingan pribadi dan
tanggapan – tanggapan terhadap perubahan insentif, dan penalti yang berhubungan dengan prilaku. Perspektif normatif berhubungan dengan apa
yang orang anggap sebagai moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi mereka. Teori kepatuhan telah diteliti dalam ilmu – ilmu sosial
khususnya di bidang psikologi dan sosiologi yang lebih menekankan pada pentingnya proses sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan
seorang individu. Seorang individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten dengan norma – norma internal mereka.
2.3. Auditing