Implementasi ANALISA DATA Rumusan Masalah RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

14 relaksasi tarik nafas dalam. 9. Instruksikan pasien dan keluarga tentang potensial efek samping analgesik dan pencegahan serta penatalaksananya. 7. Mendorong penggunaan strategi peredaan nyeri yang familiar dan dapat diterima oleh pasien. 8. Menggunakan strategi ini sejalan dengan analgesik dapat menghasilkan peredaan yang lebih efekif. 9. Mengantisipasi dan mencegah efek samping memampukan pasien untuk melanjutkan penggunaan analgesik tanpa gangguan karena efek samping.

2.7 Implementasi

Dalam bebarapa kasus nyeri yang sifatnya ringan, tindakan non-farmakologis adalah intervensi yang paling utama. Sedangkan, tindakan farmakologis disiapkan untuk mengantisipasi perkembangan nyeri. Terdapat tiga tindakan yang digunakan untuk mengontrol nyeri, yaitu: tindakan farmakologis, non-invasif, dan tindakan invasif. Ketiganya sering digunakan bersamaan didalam upaya mengontrol nyeri Prasetyo, 2010.

2.8 Evaluasi

Evaluasi perawat terhadap pasien dengan masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam merespon rangsangan nyeri, diantaranya: klien melaporkan adanya penurunan rasa nyeri, mampu mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yang dimiliki, mampu menggunakan terapi yang diberikan untuk mengurangi rasa nyeri Prasetyo, 2010. Universitas Sumatera Utara 15 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT 1. Pengkajian

I. Identitas Klien

Nama : Ny.T.H Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 58 Thn Status Perkawinan : Menikah Agama : Kristen Pendidikan : SD Pekerjaan : Ibu rumah tangga Alamat : Dolok sanggul Tanggal Masuk RS : 26-05-2016 RuangKamar : Tanjung 1 Golongan Darah : O+ Tanggal Pengkajian : 30-05-2016 Tanggal Operasi : 27-05-2016 Diagnosa Medis : Post operasi ooforektomi dengan tumor ovarium di hari ke 2.

II. Keluhan Utama : Klien mengatakan adanya nyeri pada bagian luka insisi post

operasi. Universitas Sumatera Utara 16

III. Riwayat Kesehatan Sekarang

1. ProvacativePaliative P a. Apa penyebabnya : Klien mengatakan nyeri dibagian abdomen inguinal kanan disebabkan luka post operasi. b. Hal-hal yang memperbaiki keadaan : Klien mengatakan nyeri berkurang ketika mengkonsumsi obat analgesik ketorolakIV. 2. QuantityQuality Q a. Bagaimana dirasakan : Klien mengatakan nyeri yang sangat sakit dan panas pada bagian punggung bawah. b. Bagaimana dilihat : Wajah klien meringis menahan sakit. 3. RegionWilayah R a. Dimana lokasinya : Area vertikal abdomen di inguinal kanan. b. Apa menyebar : Klien mengatakan tidak menyebar. 4.Severity S : Klien mengatakan terganggu melakukan aktivitas seperti miring kanan dan kiri. 5. Time T : Klien mengatakan nyeri timbul ketika pasien bergerak. Universitas Sumatera Utara 17

IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

1. Penyakit yang pernah dialami : Pasien mengatakan mengalami penyakit tumor ovarium sehingga harus segera dioperasi. 2.Pengobatantindakan yang pernah dilakukan : Pengobatan tradisional. 3. Pernah dirawatoperasi : Klien mengatakan tidak pernah di operasi. 4. Lama dirawat : Klien mengatakan tidak pernah dirawat. 5. Alergi : Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi.

V. Riwayat Kesehatan Keluarga

1. Orang tua : Klien mengatakan tidak ada penyakit serius yang dialami orang tua pasien. 2. Saudara kandung : Klien mengatakan tidak ada penyakit serius yang dialami. 3. Penyakit keturunan yang ada : Klien mengatakan tidak ada penyakit keturunan yang dialami.

VI. Riwayat Keadaan Psikososial

1. Persepsi pasien tentang penyakitnya : Pasien mengatakan cemas dan takut mengenai penyakitnya sebelum di operasi. Universitas Sumatera Utara 18 2. Konsep Diri a. Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya. b. Harga diri : Klien tidak menunjukkan harga diri rendah terhadap penyakitnya. c. Peran diri : Klien mengalami gangguan peran diri selama sakit karena tidak bisa menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga. d. Identitas : Klien mengatakan dirinya sebagai seorang ibu dan istri. 3. Keadaan emosi : Klien merasakan cemas dan sedih. 4. Hubungan sosial a. Orang yang berarti : Semua anggota keluarganya. b. Hubungan dengan keluarga : Hubungan dengan keluarga baik dan harmonis. c. Hubungan dengan orang lain : Hubungan dengan tetangga dan orang lain juga baik. d. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Tidak ada hambatan berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain. 5. Spritual a. Nilai dan keyakinan : Kristen dan ibadah ke gereja. b. Kegiatan ibadah : Ibadah.

VII. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Compos mentis, GCS15. Universitas Sumatera Utara 19 TB : 148 cm. BB : 38 kg. 2. Tanda-tanda vital a. Suhu tubuh : 37ºC. b. Tekanan darah : 12080 mmHg. c. Nadi : 90 xmnt. d. Pernafasan : 24xmnt. e. Skala nyeri : 8 dari skala NRS 0-10.

VIII. Pemeriksaan Head to toe

1. Kepala dan rambut a. Bentuk : Bentuk kepala simetris dan tidak ada benjolan. b. Ubun-ubun : Tidak ada lesi. c. Kulit kepala : Bersih. 2. Rambut a. Penyebaran dan keadaan rambut : Rambut menyebar rata diseluruh kepala. b. Bau : Tidak ada bau. c. Warna rambut : Hitam dan sudah beruban. 3. Wajah a. Warna kulit : Sawo matang. b. Struktur wajah : Oval. Universitas Sumatera Utara 20 4. Mata a. Kelengkapan dan kesimetrisan : Kedua bola mata simetris dan lengkap. b. Konjungtiva dan sklera : Normal. c. Pupil : Isokor. d. Cornea dan iris : Normal. e. Visus : Normal. 5. Hidung a. Tulang hidung dan posisi septum nasi : Bentuk simetris tidak ada sekret yang keluar dari hidung dan posisi septum nasi berada ditengah tidak ada kelainan. b. Lubang hidung : Lengkap dan ada dua lobang hidung. c. Cuping hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidungnormal. 6. Telinga a. Bentuk telinga : Kedua telinga berbentuk simetris. b. Ukuran telinga : Kedua telinga berukuran sama. c. Lubang telinga : Lengkap dan tidak ada sumbatan. d. Ketajaman pendengaran : Pasien masih mendengar dengan baik, bisa diajak bicara dengan baik. 7. Mulut dan faring a. Keadaan bibir : Tidak dilakukan pemeriksaan. Universitas Sumatera Utara 21 b. Keadaan gusi dan gigi : Tidak dilakukan pemeriksaan. c. Keadaan lidah : Tidak dilakukan pemeriksaan. 8. Leher a. Thyroid : Tidak ada pembesaran thyroid. b. Suara : Cukup jelas. c. Denyut nadi karotis : Nadi karotis berdenyut. 9. Pemeriksaan integument a. Kebersihan : Cukup bersih. b. Warna : Sawo matang. c. Turgor : Normal. d. Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan pada kulit. 10. Pemeriksaan thoraksdada a. Inspeksi thoraks : Normal ditunjukkan dengan dada mengembang dengan normal. b. Pernafasan : 24 xmenit. c. Tanda kesulitan bernafas : Tidak ada tanda-tanda kesulitan bernafas. 11. Pemeriksaan abdomen a. Inspeksi : Bentuk simetris, terdapat luka post operasi ditutupi dengan kassa sepanjang ±12cm. b. Auskultasi : Tidak dilakukan pemeriksaan. Universitas Sumatera Utara 22 c. Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan dikarenakan klien masih mengalami nyeri. d. Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan dikarenakan klien masih mengalami nyeri. 12. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya a. Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan. b. Anus dan perineum : Tidak dilakukan pemeriksaan. 13. Pemeriksaan musculoskeletal ekstremitas kesimetrisan, kekuatan otot, edema a. Pemeriksaan ekstremitas atas : Tangan terpasang infus dengan cairan ringer laktat RL 20 tetesmenit. b. Pemeriksaan ekstremitas bawah : Normal. c. Pemeriksaan neorologi : Tidak dilakukan pemeriksaan. d. Fungsi motorik : Klien dapat merubah posisi miring kanan dan miring kiri. e. Fungsi sensorik a. Tes tajam tumpul : Klien dapat membedakan benda tajam dan tumpul. Universitas Sumatera Utara 23

IX. Pola Kebiasaan Sehari-hari

1. Pola makan dan minum a. Frekuensi makanhari : 3 kalihari. b. Nafsuselera makan : Selera makan. c. Alergi : Tidak ada riwayat alergi. d. Mual dan muntah : Tidak ada mual dan muntah. e. Waktu pemberian makan : Pagi, siang, malam teratur. f. Jumlah dan jenis makan : 1 porsi setiap makan dengan jenis makanan yaitu nasi, sayur, buah-buahan, ikan, telur. g. Waktu pemberian cairanminum : Klien mengatakan minum pada saat setelah makan dan ketika haus. Klien minum sekitar 1,5-2 Lhari. i. Masalah makan dan minum : Klien tidak ada masalah kesulitan dalam menelan. 2. Perawatan diripersonal hygiene a. Kebersihan tubuh : Klien mandi 2 kalihari dibantu oleh anggota keluarganya. b. Kebersihan gigi dan mulut : Selama di RS klien kurang memerhatikan kebersihan gigi. 3. Pola kegiatanaktivitas a. Uraikan aktivitas pasien untuk mandi makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri : Segala aktivitaskegiatan klien dibantu Universitas Sumatera Utara 24 oleh keluarganya pasca operasi tetapi sebelum klien sakit klien melakukan segala aktivitas sehari-hari secara mandiri. b. Aktivitas ibadah pasien selama dirawatsakit : Klien melakukan berdoa selama dirumah sakit dan tidak pergi ke gereja dikarenakan masih sakit.

X. Pola eliminasi a.BAB

1.Pola BAB : 1 kalihari setelah operasi. 2.Karakter feses : Kuning.

b.BAK

1.Pola BAK : Klien tepasang selang kateter. 2.Karakter urine : Kuning kemerahan. 3.Nyeri rasa terbakar kesulitan BAK : Tidak ada rasa nyeri. 4. Riwayat penyakit ginjal kandung kemih : Tidak ada riwayat penyakit ginjal.

XI. Terapi Obat

a.Keterolac 1 amp8jam analgesik : Guna untuk mengurangi nyeri sedang hingga berat. b.Ceftriaxone 1000 mg12 jam : Guna antibiotik untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Universitas Sumatera Utara 25

2.6 ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah Keperawatan 1 Ds : -Klien mengatakan sakit pada area post operasi ooforektomi. -Nyeri terasa ketika bergerak. -Wajah meringistampak gelisah. -Aktivitas klien sangat menganggu. -Skala nyeri 8. Do : -Tangan memegang bagian area yang di post operasi ooforektomi. -Terdapat luka post operasi ooforektomi di bagian abdomen inguinal kanan ditutupi dengan perban ±12 cm. -RR :24 xmnt. -HR :90 xmnt. -TD : 12080 mmhg. Insisi bedahpost operasi ooforektomi ↓ Trauma Mekanik Jaringan rusak ↓ Sensasi yang tidak menyenangkan ↓ Persepsi nyeri dihitung dengan NRS : skala 8 dari 0-10 Subyektif : Obyektif : -Intensitas skala -respon perilaku nyeri -respon fisiologis -Karakteristik nyeri -respon afektif -Persepsi klien tentang nyeri -Koping klien Faktor yang mempengaruhi : - Usia - Pengalaman Nyeri - Kognitif tentang nyeri - Ansietas - Tingkat keparahan nyeri - Lokasi nyeri Nyeri Akut Universitas Sumatera Utara 26 -Suhu : 37 ºC.

2.7 Rumusan Masalah

a. Masalah Keperawatan - Nyeri Akut b. Diagnosa Keperawatan prioritas 1. Gangguan rasa nyaman: nyeri akut berhubungan dengan luka insisi post operasi ooforektomi pada tumor ovarium ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada luka, nyeri seperti tertusuk-tusuk, punggung bawah terasa panas, gelisah, wajah meringis kesakitan, nyeri bertambah saat merubah posisi dan skala nyeri 8 dari 0-10.

2.8 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Intervensi keperawatan dengan diagnosa nyeri: Tujuan : Klien secara aktif akan berpartisipasi dalam rencana pelaksanaan nyeri. Kriteria Hasil : Klien akan : - Melaporkan peredaan nyeri yang diterima secara nyata bahwa pasien akan mendapat bantuan dalam meredakan nyeri. - Melaporkan intensitas nyeri dan ketidak nyamanan nyeri menurun setelah intervensi digunakan. Universitas Sumatera Utara 27 - Melaporkan lebih sedikit gangguan dalam ketidak nyamanan akibat nyeri setelah penggunaan intervensi. - Menerima medikasi nyeri sesuai yang diresepkan. - Menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri akut tidak merengut, waspada terhadap lingkungan sekitar, ikut serta dalam peristiwa dan aktivitas. - Mengidentifikasi keefektifan strategi peredaan nyeri. - Memperagakan penggunaan strategi baru untuk meredakan nyeri dan melaporkan keefektifannya. - Mengalami efek samping minimal dari analgesik tanpa gangguan untuk mengatasi efek samping. Rencana Tindakan Rasional 1.Yakinkan pasien bahwa anda mengetahui nyeri yang dialami pasien nyata dan akan membantunya dalam menghadapi nyeri tersebut. 2.Gunakan skala pengkajian nyeri untuk mengidentifikasi intesitas nyeri dan ketidaknyamanan. 3.Kaji dan catat nyeri, karakteristiknya : lokasi, kualitas, frekuensi, dan durasi. 4.Berikan analgesik sesuai yang diresepkan untuk meningkatkan peredaan nyeri yang optimal. 5.Berikan kembali skala pengkajian nyeri. 6.Catat keparahan nyeri pasien. 7.Identifikasi dan dorong pasien untuk menggunakan strategi yang menunjukkan 1.Ketakutan bahwa nyeri akan tidak dapat diterima seperti peningkatan ketegangan dan ansietas yang nyata dan menurunkan toleransi nyeri. 2.Berikan nilai dasar untuk mengkaji perubahan dalam tingkat nyeri dan mengevaluasi intervensi. 3.Data mebantu mengevaluasi nyeri dan peredaan nyeri serta mengidentifikasi sumber-sumber multiple dan jenis nyeri. 4.Analgesik lebih efektif bila diberikan pada awal siklus nyeri. 5.Memungkinkan pengkajian terhadap keefektifan analgesik dan mengidentifikasi kebutuhan terhadap tindak lanjut bila tidak efektif. 6.Membantu dalam menunjukkan Universitas Sumatera Utara 28 keberhasilan pada nyeri sebelumnya. 8.Ajarkan pasien tambahan meredakan nyeri dan ketidaknyamanan : teknik relaksasi tarik nafas dalam. 9.Instruksikan pasien dan keluarga tentang potensial efek samping analgesik dan pencegahan serta penatalaksananya. kebutuhan analgesik tambahan atau pendekatan alternatif terhadap penatalaksanaan nyeri. 7.Mendorong penggunaan strategi peredaan nyeri yang familiar dan dapat diterima oleh pasien. 8.Menggunakan strategi ini sejalan dengan analgesik dapat menghasilkan peredaan yang lebih efekif. 9.Mengantisipasi dan mencegah efek samping memampukan pasien untuk melanjutkan penggunaan analgesik tanpa gangguan karena efek samping. Universitas Sumatera Utara 29

2.9 PELAKSANAAN KEPERAWATANCATATAN PERKEMBANGAN

Dokumen yang terkait

Hubungan Obesitas dengan Harga Diri Pada Remaja di SMA Dharma Pancasila Kelurahan Selayang Medan Tahun 2014

4 59 75

Hubungan Kondisi Kandang Ternak dengan Kejadia Malaria pada Masyarakat di Desa lauri Kecamatan Gido Kabupaten Nias 2013

2 49 137

Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas Pada Pasien Stroke Di RSUD DR. Pirngadi Kota medan

25 463 89

Asuhan Keperawatan Pada Tn. E Dengan Kebutuhan Dasar Rasa Aman dan Nyaman ; Nyeri Akut pada Post Operasi colostomy di RSUD.dr. Pirngadi Medan

0 24 46

Program Discharge Planning Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

16 140 136

Asuhan Keperawatan pada Ny.T dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Rasa Nyaman: Nyeri Akut Pada Pasien Pasca Operasi Tumor Di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 6

Asuhan Keperawatan pada Ny.T dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Rasa Nyaman: Nyeri Akut Pada Pasien Pasca Operasi Tumor Di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 1

Asuhan Keperawatan pada Ny.T dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Rasa Nyaman: Nyeri Akut Pada Pasien Pasca Operasi Tumor Di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 3

Asuhan Keperawatan pada Ny.T dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Rasa Nyaman: Nyeri Akut Pada Pasien Pasca Operasi Tumor Di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 30

Asuhan Keperawatan pada Ny.T dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Rasa Nyaman: Nyeri Akut Pada Pasien Pasca Operasi Tumor Di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 1