kehidupan perusahaan termasuk para pemegang saham, dewan pengurus, para manajer, dan semua anggota stakeholder non
pemegang saham.
Dari beberapa defenisi yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Good Corporate Governance merupakan suatu sistem
yang berfungsi untuk mengawasi dan mengendalikan perusahaan dalam mewujudkan tujuan untuk meningkatkan laba antara shareholder dan
stakeholder dan menjaga hubungan baik diantara pemegang saham serta dapat menjalankan perusahaan sesuai dengan prosedur perusahaan dan
etika perusahaan.
2.1.2 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
Good Corporate Governance memiliki tujuan untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam mencapai keseimbangan antara
kekuatan serta kewenangan dalam memberikan tanggung jawab kepada shareholder dan stakeholder. Untuk mencapai tujuan tersebut
Good Corporate Governance memiliki beberapa prinsip yang harus dilaksanakan menurut Zarkasyi 2008 : 36 :
1. Negara dan perangkatnya menciptakan peraturan perundang-
undangan yang menunjang iklim usaha yang sehat, efisien, dan penegakkan hukum secara konsisten consistent
law enforcement.
2. Dunia usaha sebagai pelaku pasar menerapkan GCG sebagai
pedoman pasar pelaksanaan usaha. 3.
Masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha serta pihak yang terkena dampak dari keberadaan perusahaan,
menunjukkan kepedulian dan melakukan control social secara obyektif dan bertanggung jawab.
Universitas Sumatera Utara
Dalam undang-undang No 40 Tahun 2007 prinsip-prinsip good corporate governance harus mencerminkan pada hal-hal sebagai
berikut: 1.
Transparency keterbukaan informasi Keterbukaan yang diwajibkan oleh undang-undang seperti
misalnya mengemukakan pendirian PT dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia ataupun surat kabar. Serta
keterbukaan yang dilakukan oleh perusahaan menyangkut masalah keterbukaan informasi ataupun dalam hal penerapan
manajemen keterbukaan, informasi kepemilikan perseroan yang akurat, jelas dan tepat waktu baik kepada shareholders
maupun stakeholder.
2. Accountability dapat dipertanggungjawabkan
Akuntabilitas menekankan pada pentingnya penciptaan sistem pengawasan yang efektif berdasarkan pembagian kekuasaan
antara komisaris, direksi, dan pemegang saham yang meliputi monitoring, evaluasi, dan pengendalian terhadap manajemen
untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham dan pihak-pihak berkepentingan
lainnya.
3. Responsibility pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban perusahaan adalah kesesuaian didalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat
serta peraturan perundangan yang berlaku. Peraturan yang berlaku disini berkaitan dengan masalah pajak, hubungan
industrial, perlindungan lingkungan hidup, kesehatankeselamatan kerja, standar penggajian, dan
persaingan yang sehat.
4. Fairness kewajaran
Kewajaran bisa di defenisikan sebagai perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul
berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku. Fairness diharapkan membuat seluruh asset
perusahaan dikelola secara baik dan prudent hati-hati, sehingga muncul perlindungan kepentingan pemegang saham
secara fair jujur dan adil.
Berdasarkan dari prinsip-prinsip yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Good Corporate Governance adalah sistem
yang dijalankan sesuai pada prinsip-prinsipnya, untuk memaksimalkan
Universitas Sumatera Utara
kinerja perusahaan dan untuk menjalankan prinsip-prinsip tersebut dibutuhkan kerja sama yang baik antara shareholder dan stakeholder.
2.1.3 Tujuan dan Manfaat Diterapkannya