Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

27 1. Komoditas unggulan harus mampu menjadi penggerak utama pembangunan perekonomian. Artinya komoditas unggulan dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada peningkatan produksi, pendapatan, maupun pengeluaran. 2. Komoditas unggulan mempunyai keterkaitan ke depan dan ke belakang yang kuat, baik sesama komoditas unggulan maupun komoditas lainnya. 3. Komoditas unggulan mampu bersaing dengan produk sejenis dari wilayah lain di pasar nasional dan pasar internasional, baik dalam harga produk, biaya produksi, kualitas pelayanan, maupun aspek-aspek lainnya. 4. Komoditas unggulan daerah memiliki keterkaitan dengan daerah lain, baik dalam hal pasar konsumen maupun pemasokan bahan 12 baku jika bahan baku di daerah sendiri tidak mencukupi atau tidak tersedia sama sekali. 5. Komoditas unggulan memiliki status teknologi yang terus meningkat, terutama melalui inovasi teknologi. 6. Komoditas unggulan mampu menyerap tenaga kerja berkualitas secara optimal sesuai dengan skala produksinya. 7. Komoditas unggulan bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu, mulai dari fase kelahiran, pertumbuhan, puncak hingga penurunan. Begitu komoditas unggulan yang satu memasuki tahap penurunan, maka komoditas unggulan lainnya harus memapu menggantikannya. 8. Komoditas unggulan tidak rentan terhadap gejolak eksternal dan internal. 9. Pengembangan komoditas unggulan harus mendapatkan berbagai bentuk dukungan, misalkan, dukungan keamanan, sosial, budaya, informasi dan peluang pasar, kelembagaan, fasilitas insentifdisentif lainnya. 10. Pengembangan komoditas unggulan berorientasi pada kelestarian sumber daya dan lingkungan Jelaslah bahwa komoditas unggulan yang dimiliki setiap daerah merupakan kriteria daerah itu sendiri dan komoditi unggulan ini lebih ditekankan menjadi motor penggerak pembangunan daerah itu sendiri.

2.6 Penelitian Terdahulu

Berikut ini dikemukakan beberapa penelitian terdahulu sebagai penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Adapun penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara 28 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 Sri Endang Kornita 2010 Analisis Peran Perbankan dalam Perekonomian di Kabubaten Riau Peran Perbankan dalam memacu perekonomian dan Pendapatan Asli daerah di Kabupatn Siak yang bersifat langsung belum terlihat. Hal itu karena perbankan di kabupaten siak belum melakukan pembiayaan kepada BUMD atau perusahaan daerah yang secara langsung memberi kontribusi terhadap peningkatan PAD. Tetapi berdasarkan regresi diketahui bahwa untuk menigkatkan peran perbankan dalam memacu perekonomian di Kabupaten Siak, maka penyaluran kredit UMKM yang dilakukan lebih terkonsentrasi pada kredir modal kerja, sedangkan untuk kredit investasi dan kredit konsumsi kurang memberikan kontribusi terhadap pertumuhan ekonomi. 2 Gusrani D Putri 2010 Analisis Peran Institusi Perbankan Terhadap Ketahanan Pangan di Indonesia Jenis-jenis pembiayaan formal cukup banyak tersedia bagi petani, namun yang hanya beberapa yang dapat di akses, dimana akses petani untuk kredit tersebut relatif sulit karena bank memiliki peraturan yang ketat dimana jaminan yang diminta oleh bank berupa sertifikat juga sulit dipenuhi oleh petani. Faktor penghambat produktivitas pangan di Indonesia selain berasal dari iklim yang berubah setiap tahunnya, juga berasal dari kurangnya perhatian pemerintah dalam sektor ini. Ketersediaan sarana produksi yang masih minim, ketersedian alat dan mesin Universitas Sumatera Utara 29 pertanian, serta kelembagaan yang belum mampu menjadi wadah yang mempermudah petani. Faktor penghambat bagi petani dalam mengakses kredit mengalami beberapa hambatan, seperti pendidikan petani yang rendah membuat petani sulit mengikuti prosedur yang ditetapkan bank. Petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani juga tidak bisa memperoleh kedit. Selain itu, kurangnya sosialisasi dari pihak perbankan.dan peraturan perbankan yang rumit dipahami oleh petani Sumber : Penelitian terdahulu

2.7 Kerangka Konseptual