Sektor Unggulan dan Kriteria Sektor Unggulan

26

2.4.3 Sektor Tersier

Sektor tersier adalah dikenal juga sebagai sektor jasa dan industri yang merupakan sektor ekonomi yang berkaitan dengan pada nilai tambah yang diperoleh dari proses pengolahan informasi, daya cipta, organisasi dan koordinasi antar manusia sehingga tidak memproduksi dalam bentuk fisik melainkan dalam bentuk jasa. Sektor ini meliputi lapangan usaha perdagangan, restoran, hotel, angkutan keuangan, kominikasi, dan jasa-jasa. Dari ketiga sektor ini sangat menentukan berkembangnya ekonomi di suatu wilayah atau daerah bahkan dalam suatu Negara. Karena ketiga sektor ini akan tidak bisa dihindari dari kegiatan sosial atau masyarakat itu sendiri.

2.5 Sektor Unggulan dan Kriteria Sektor Unggulan

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa sektor ekonomi tidak lepas dari ketiga sektor yang telah disebutkan diatas. Akan tetapi dalam tiap daerah atau wilayah ada sektor tertentu yang dominan dari daerah tersebut yang dapat meningkatkan ekonomi suatu daerah, hal ini biasa disebut sektor unggulan. Sambodo dalam Ghufron, 2008 menyebutkan : Sektor unggulan adalah sektor yang keberadaannya pada saat ini telah berperan besar kepada perkembangan perkonomian suatu wilayah, karena mempunyai keunggulan-keunggulankriteria. Selanjutnya sektor ini berkembang lebih lanjut melalui kegiatan investasi dan menjadi tumpuan kegiatan ekonomi. Hal ini didasarkan atas seberapa besar peranan sektor tersebut dalam perekonomian daerah . Johnson dan Bulyo Budi 2002 menyebutkan : kriteria daerah lebih ditekankan pada komoditas unggulan yang bisa menjadi motor penggerak pembangunan suatu daerah, diantaranya: Universitas Sumatera Utara 27 1. Komoditas unggulan harus mampu menjadi penggerak utama pembangunan perekonomian. Artinya komoditas unggulan dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada peningkatan produksi, pendapatan, maupun pengeluaran. 2. Komoditas unggulan mempunyai keterkaitan ke depan dan ke belakang yang kuat, baik sesama komoditas unggulan maupun komoditas lainnya. 3. Komoditas unggulan mampu bersaing dengan produk sejenis dari wilayah lain di pasar nasional dan pasar internasional, baik dalam harga produk, biaya produksi, kualitas pelayanan, maupun aspek-aspek lainnya. 4. Komoditas unggulan daerah memiliki keterkaitan dengan daerah lain, baik dalam hal pasar konsumen maupun pemasokan bahan 12 baku jika bahan baku di daerah sendiri tidak mencukupi atau tidak tersedia sama sekali. 5. Komoditas unggulan memiliki status teknologi yang terus meningkat, terutama melalui inovasi teknologi. 6. Komoditas unggulan mampu menyerap tenaga kerja berkualitas secara optimal sesuai dengan skala produksinya. 7. Komoditas unggulan bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu, mulai dari fase kelahiran, pertumbuhan, puncak hingga penurunan. Begitu komoditas unggulan yang satu memasuki tahap penurunan, maka komoditas unggulan lainnya harus memapu menggantikannya. 8. Komoditas unggulan tidak rentan terhadap gejolak eksternal dan internal. 9. Pengembangan komoditas unggulan harus mendapatkan berbagai bentuk dukungan, misalkan, dukungan keamanan, sosial, budaya, informasi dan peluang pasar, kelembagaan, fasilitas insentifdisentif lainnya. 10. Pengembangan komoditas unggulan berorientasi pada kelestarian sumber daya dan lingkungan Jelaslah bahwa komoditas unggulan yang dimiliki setiap daerah merupakan kriteria daerah itu sendiri dan komoditi unggulan ini lebih ditekankan menjadi motor penggerak pembangunan daerah itu sendiri.

2.6 Penelitian Terdahulu