Analisis Data Secara Statistika Validasi Metode

40 nutrisi dan vitamin oleh tubuh lewat aliran darah. Berdasarkan sifat air yang reaktif mengikat mineral, air dengan kadar mineral yang rendah dapat menarik mineral dari makanan yang masuk ke dalam tubuh maupun mineral yang terdapat dalam tubuh sebagai cadangan seperti usus. Air rendah mineral juga dapat mempengaruhi mekanisme homeostatis yang menyangkut metabolisme mineral dan air di dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan terjadinya diuresis sehingga menambah ekskresi dari ion-ion intraselular dan ekstraselluler sehingga mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh. Jadi air rendah mineral dapat mengakibatkan tubuh kekurangan mineral. Kandungan mineral yang tinggi dalam air minum sangat mempengaruhi penyerapan zat esensial dan zat non esensial. Jika kandungan zat esensial misalnya kalsium dan magnesium yang diperlukan tinggi, maka penyerapan non esensial seperti timbal dan kadmium akan sedikit atau bahkan tidak ada, sehingga akan diekskresi dari tubuh. Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan juga menyatakan bahwa air minum rendah mineral dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan kanker Fox, 1998; Kozisek, 2005.

4.2.3 Analisis Data Secara Statistika

Kadar kalsium dalam air minum sebelum dan sesudah dididihkan berbeda secara signifikan. Hal ini ditunjukkan oleh perbedaan kadar rata-rata yang dapat dilihat pada Lampiran 21 halaman 80-82. Kadar magnesium dalam air minum sebelum dan sesudah dididihkan juga berbeda secara signifikan. Perbedaan dibuktikan dengan pengujian beda nilai rata- rata kadar pada Lampiran 22 halaman 83-84. 41

4.2.4 Validasi Metode

Validasi metode dilakukan untuk menilai parameter tertentu yang dilakukan di laboratorium, apakah sudah sesuai dengan persyaratan yang digunakan. Beberapa parameter analisis yang harus dipertimbangkan dalam validasi metode yaitu kecermatan yang dinyatakan dalam persen perolehan kembali, keseksamaan, batas deteksi dan batas kuantitasi Harmita, 2004. Hasil uji akurasi kadar kalsium dan magnesium dalam sampel dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 16-18 halaman 75-77 dan Tabel 4.4 berikut ini : Tabel 4.4 Hasil Uji Akurasi dalam Air Minum Sebelum Dididihkan No Mineral Konsentrasi dalam sampel sebelum penambahan larutan baku mgl Konsentrasi larutan baku yang ditambahkan mgl Konsentrasi dalam sampel sesudah penambahan larutan baku mgl Persen recovery rata-rata 1 Kalsium 62,8692 30 94,7873 106,39 2 Magnesium 14,8746 7 22,1482 103,91 Keterangan : Kadar rata-rata dari 6 kali pengulangan sampel Dari Tabel 4.4 di atas persen perolehan kembali rata-rata kalsium dan magnesium yaitu 106,39 dan 103,91 . Persen perolehan kembali tersebut menunjukkan kecermatan yang tinggi pada saat penetapan kadar kalsium dan magnesium. Persen perolehan kembali dinyatakan sebagai perbandingan antara hasil yang diperoleh setelah penambahan larutan baku dengan hasil yang sebenarnya. Rentang persen perolehan kembali 80 - 120 Harmita, 2004. 42 Hasil uji keseksamaan kadar kalsium dan magnesium dalam sampel dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 20-21 halaman 78-79 dan Tabel 4.5 Tabel 4.5 Hasil Uji Keseksamaan dalam Air Minum Sebelum Dididihkan No Mineral Simpangan Baku SD mgl Simpangan Baku Relatif RSD 1 Kalsium 0,5038 0,53 2 Magnesium 0,0786 0,35 Dari Tabel 4.5 di atas, dapat dilihat nilai simpangan baku SD untuk kalsium magnesium yaitu 0,5038 mgl dan 0,0786 mgl sedangkan nilai simpangan baku relatif RSD kalsium dan magnesium yang diperoleh yaitu sebesar 0,53 dan 0,35 . Nilai ini menunjukkan metode yang digunakan memiliki keseksamaan yang baik. Kriteria seksama diberikan jika metode memberikan simpangan baku relatif tidak lebih dari 16 Harmita, 2004. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi kalsium dan magnesium dapat di lihat pada Lampiran 14-15 halaman 73-74. Data hasil batas deteksi dan batas kuantitasi dapat di lihat pada Tabel 4.6 Tabel 4.6 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi No Mineral Batas Deteksi µgml Batas Kuantitasi µgml 1 Kalsium 0,0602 0,2008 2 Magnesium 0,0309 0,1030 Tabel 4.6 di atas menunjukkan batas deteksi dan batas kuantitasi kalsium dan magnesium. Semua hasil yang diperoleh pada pengukuran sampel berada di atas batas deteksi dan batas kuantitasi. 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN