menolak atau menerima. Perlu dipahami bahwa pemeriksaan dengan metode sampling
pasti akan memunculkan resiko atau dengan kata lain resiko tidak akan dapat dihindarkan karena pemeriksaan yang dilakukan hanya atas sampel bukan
secara sensus. Dengan demikian selalu ada kemungkinan item cacat turut dalam lot yang dinyatakan dapat diterima.
3.5 Prosedur Sampling Penerimaan
6
1. Tentukan single, double, atau multiple sampling
Prosedur dalam melakukan sampling penerimaan adalah sebagai berikut.
2. Spesifikasi
p
1
p = Producer’s Quality Leveldengan PR = 5
2
3. Hitung operating ratio
= Customer’s Quality Level dengan CR = 10
4. Pilih rencana penggunaan acceptance number dengan nilai sama atau
mendekati dengan R operating ratio 5.
Tentukan ukuran sampel
6. Acceptance number
dan ukuran sampel telah diperoleh
6
Edward G. Schilling, Op.cit, hlm. 146
Universitas Sumatera Utara
3.6 Mutilple Sampling
7
Sampel
Multiple sampling mencakup inspeksi dari lot dengan basis dari 1 sampai
dengan k sampel yang diterima untuk membuat keputusan.Dalam MIL-STD- 105E, k adalah 7, yang berarti multiple sampling harus mencapai keputusan ketika
sampel ketujuh.Multiple sampling biasanya dipresentasikan dalam tabular form seperti pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3.Multiple Sampling Ukuran
Sampel Ukuran Sampel
Kumulatif Acceptance
Number Rejection
Number
1 n
n
1
a
1
r
1 1
2 n
n
2 1
+n a
2
r
2 2
. .
. .
. .
. .
. .
k n
n
k 1
+n
2
+..+n a
k
r
k k
Sumber: Edward G. Schilling 2008
Untuk memulai prosedur, sampel dari n1 diambil secara acak dari ukuran lot N dan jumlah kecacatan d
1
pada sampel dihitung. Jika d
1
≤ a
1
, maka lot diterima Jika d
1
≥ r
1
, maka lot ditolak Jika a
1
d
1
r
1
Jika sampel berikutnya diperlukan, maka prosedur sampel pertama diulangi kembali. Untuk setiap sampel, jumlah angka kecacatan yang ditemukan
, maka sampel lain diambil.
7
Ibid, hlm. 143-145
Universitas Sumatera Utara
pada setiap stage dibandingkan dengan acceptance number a
i
dan rejection number
r
i
pada stage tersebut hingga keputusan diambil. Karena sampel terakhir k, r
k
= a
k
Sampel n
1
Sampel n
2
Sampel n
3
Sampel n
k
Accept Reject
+ 1, maka keputusan harus diambil pada sampel ke-k. Prosedur dari multiple sampling
dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Prosedur dari Multiple Sampling
Sumber: Edward G. Schilling 2008
Universitas Sumatera Utara
3.7 Standard Operating Procedure SOP
8
3.7.1 Teknik Penyusunan Standard Operating Procedure
SOP adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional standar yang ada di dalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa
semua keputusan dan tindakan, serta penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan oleh orang-orang di dalam organisasi berjalan efektif, konsisten,
standar, dan sistematis.
9
1. Tujuan penyajian prosedur operasional standar. Ketika memutuskan
menyusun SOP, pasti ada tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Tujuanlah yang akan menentukan sebaik dan selengkap apa SOP organisasi akan disusun,
serta bagaimana agar SOP dipahami oleh semua anggota organisasi. Setiap teknik penyusunan memiliki keunggulan dan kelemahannya
masing-masing.Pemilihan pada teknik yang berbeda dapat disebabkan oleh alasan berikut.
2. Sifat prosedur operasional standar yang akan disajikan. Prosedur yang lebih
efektif apabila menggunakan teknik naratif adalah prosedur operasional standar yang tidak mencakup variasi kegiatan yang banyak. Sedangkan,
prosedur operasional standar dengan kegiatan-kegiatan berariasi-termasuk
8
Tambunan, R.M., Standard Operating Procedures Jakarta:Maiestas Publishing, 2013, hlm. 86
9
Ibid, hlm.306-338
Universitas Sumatera Utara
penggunaan dokumen dan laporan yang beragam, maka sebaiknya menggunakan teknik bagian arus atau teknik ampuran.
3. Kemampuan si pelaksana prosedur operasional standar. Apabila organisasi
membekali pelaksana dengan pelatihan dan sosialisasi yang memadai maka tidak ada kaitan erat antara kemampuan pelaksana dengan teknik penyajian
SOP. Namun pembuatan SOP yang efektif serta ditunjang dengan kemampuan si pelaksana yang memadai, maka rotasi, mutasi, dan promosi
anggota organisasi lebih mudah dilakukan. Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam penyusunan SOP adalah
sebagai berikut. 1.
Teknik Naratif Teknik naratif merupakan teknik yang menggunakan kekuatan narasi dan
penjelasan melalui kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa yang benar ditambah istilah-istilah yang lazim digunakan dalam organisasi untuk
menjelaskan langkah-langkah kegiatan dalam organisasi, baik terkait dengan kegiatan operasional maupun administrasi.
2. Teknik Bagan Arus
Teknik bagan arus flowchart menggunakan simbol-simbol khas, dimana tiap simbol akan merepresentasikan kegiatan, keputusan, dokumen, laporan,
media penyimpanan, penghubung, dan sebagainya. Simbol bagan arus yang digunakan adalah yang lazim dan diterima umum.Setiap simbol mempunyai
peran khusus. Simbol-simbol yang dimaksud adalah a.
Simbol bagan arus dasar
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4. Simbol Bagan Arus Dasar
Simbol Keterangan
Simbol Keterangan
Persiapan Dokumen
Proses Proses Pengganti
Keputusan Data
Proses Utuh Kegiatan
Manual
Masukan Manual
Card
Pemisah Prosedur
Sumber: Rudi M. Tambunan 2013
b. Simbol bagan arus penghubung kegiatan dalam prosedur.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.5. Simbol Bagan Arus Penghubung Kegiatan dalam Prosedur
Simbol Keterangan
Penghubung Prosedur dalam Satu Halaman
Penghubung Prosedur dalam Berbeda Halaman Sumber: Rudi M. Tambunan
2013
c. Simbol penyimpanan
Tabel 3.6. Simbol Penyimpanan
Simbol Keterangan
Simbol Keterangan
Pita Tertanda Penyimpanan
Intern
Data Tersimpan Penyimpanan
Akses Langsung
Disket Magnetik Penyimpanan
Akses Berurutan
Sumber: Rudi M. Tambunan 2013
d. Simbol bagan arus alur atau garis penghubung
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.7. Simbol Bagan Arus Alur
Simbol Keterangan
Alurgaris penghubung tanpa tanda panah
Alurgaris penghubung dengan tanda panah Sumber: Rudi M. Tambunan
2013
e. Simbol bagan arus kegiatan rinci dalam proses
Tabel 3.8. Simbol Bagan Arus Kegiatan Rinci dalam Proses
Simbol Keterangan
Simbol Keterangan
Tampilan Sortir
Penghubungan Tunda
Penggabungan Penguraian
Arsip Tetap Arsip Sementara
Pemaduan Pilihan Langkah
Sumber: Rudi M. Tambunan 2013
Universitas Sumatera Utara
3. Teknik Tabular
Teknik tabular digunakan untuk melakukan analisis kegiatan dalam proses penyusunan SOP.
4. Teknik Campuran
Teknik ini merupakan gabungan ariatif dari ketiga teknik di atas.Gabungan ketiga teknik ini banyak digunakan, terutama agar penyajian SOP lebih
mudah diphami oleh semua pihak.
3.7.2 Bagian-bagian Penyajian Standard Operating Procedure
10
1. Headings
Bagian-bagian penyajian prosedur operasional standar adalah sebagai berikut.
Headings adalah format tampilan standar yang ditetapkan oleh organisasi
sebagai tempat informasi yang penting bagi prosedur operasional standar. 2.
Penjelasan Terkait Isi Prosedur Bagian ini memuat berbagai hal yang terkait dengan isi prosedur secara
langsung. Yang termasuk dalam bagian ini adalah a.
Tujuan prosedur b.
Penjelasan singkat tentang prosedur c.
Peraturan dan kebijakan terkait prosedur d.
Teknik yang digunakan e.
Pihak terlibat
10
Ibid, hlm.341-348
Universitas Sumatera Utara
f. Formulir, blanko dan dookumen terlibat
g. Laporan terlibat
h. Kaitan dengan prosedur lain
i. Lampiran-lampiran
3. Peraturan dan Kebijakan Eksternal Terkait dengan Prosedur
Bagian ini mencakup peraturan dan kebijakan-kebijakan eksternal yang berkaitan dengan prosedur operasional standar.Prosedur harus disusun dan
diterapkan dengan dasar peraturan dan kebijakan ekstern. 4.
Isi Prosedur Isi prosedur merupakan wujud dari penerapan metode dan teknik penyusunan
sesuau dengan alur prosedur yang telah dijelaskan.Isi suatu prosedur oeprasional standar dapat terdiri atas satu prosedur saja, atau dapat
merupakan kumpulan dari beberapa prosedur. 5.
Lampiran-lampiran Bagian ini digunakan untuk lampiran-lampiran yang terkait dengan prosedur
operasional standar. Susunan dari bagian-bagian ini dapat dimodifikasi sesuai kondisi dan
kebutuhan organisasi; akan tetapi, arti penting dari setiap bagian tidak dapat diabaikan. Setiap bagian mempunyai peran khas, yang penting bagi prosedur
operasional standar.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dilaksanakannya penelitian dengan sampling penerimaan adalah perusahaan yang memproduksi Palm Kernel Oil, yaitu PT. Serdang Jaya Perdana
berlokasi di Jalan Teuku Amir Hamzah KM 31. Dusun V A Kadir RT 0 RW 0 Tandam Hulu II, Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang. Waktu penelitian
dilakukan dari periode bulan Mei hingga bulan Juli.
4.2 Jenis Penelitian