BAB VI PEMBAHASAN
6.1. Pembahasan Rencana Sampling Penerimaan
Inti kelapa sawit diperoleh dari perusahaan yang hanya menghasilkan crude palm oil.
Rata-rata jenis bahan baku yang digunakan pada perusahaan adalah inti kelapa sawit yang berasal dari kelapa sawit jenis tenera. Kelapa sawit
jenis tenera merupakan bibit unggul hasil persilangan dari jenis dura dan pisifera. Penentuan rencana sampling penerimaan dilakukan untuk memperoleh rencana
sampling penerimaan yang dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Rencana Sampling Penerimaan Rencana
Jumlah Sampel Acceptance Numbers
1M 12
Ac = 0 0 1 1 2 Re = 2 2 2 3 3 3 3
Rencana sampling penerimaan yang digunakan adalah multiple sampling. Penggunaan multiple sampling dapat mengurangi kemungkinan diterimanya lot
yang baik atau ditolaknya lot yang buruk. Hal ini dikarenakan apabila pengujian sampel pertama belum memberikan hasil yang tepat untuk menerima atau
menolak lot, maka dapat dilakukan pengujian sampel berikutnya. Dalam hal acceptance number
dan rejection number dapat dilihat bahwa tidak ada penerimaan bahan baku pada sampel ke-1 dan sampel ke-2. Hal ini disebabkan
Universitas Sumatera Utara
karena sampel yang diperiksa belum cukup untuk menerima lot dari bahan baku tersebut.
Ukuran sampel yang digunakan pada setiap pengambilan sampel adalah 1kg. Ukuran sampel 1kg digunakan karena 1kg noten sawit sudah dapat
digunakan untuk melakukan pengujian.
6.2. Pembahasan Implementasi Sampling Penerimaan
Implementasi sampling penerimaan dilakukan berdasarkan rencana sampling
penerimaan yang telah ditentukan. Hasil rekapitulasi implementasi sampling
penerimaan dapat dilihat pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2. Rekapitulasi Implementasi Sampling Penerimaan
Run Sampling
Jumlah Sampel
Jumlah Sampel yang
Diterima Jumlah
Sampel yang Ditolak
Jumlah Sampel Kumulatif yang
Ditolak
1 1
12 12
2 12
12 3
12 12
d
1
+d
2
+d
3
= 0, maka Kesimpulan Lot Diterima
2 1
12 11
1 1
2 12
12 1
3 12
10 2
3
d
1
+d
2
+d
3
= 3, maka Kesimpulan Lot Ditolak
3 1
12 12
2 12
12 3
12 11
1 1
4 12
9 3
4
d
1
+d
2
+d
3
+d
4
= 4, maka Kesimpulan Lot Ditolak
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.2. Rekapitulasi Implementasi Sampling Penerimaan Lanjutan
Run Sampling
Jumlah Sampel
Jumlah Sampel yang
Diterima Jumlah
Sampel yang Ditolak
Jumlah Sampel Kumulatif yang
Ditolak
4 1
12 11
1 1
2 12
12 1
3 12
12 1
4 12
12 1
5 12
12 1
d
1
+d
2
+d
3
+d
4
+d
5
= 1, maka Kesimpulan Lot Diterima
5 1
12 12
2 12
12 3
12 12
d
1
+d
2
+d
3
= 0, maka Kesimpulan Lot Diterima
Dalam implementasi sampling penerimaan selama 5 hari, dapat dilihat bahwa penentuan lot bahan baku untuk diterima atau ditolak berada pada
kisaran sampling ke-3 hingga sampling ke-5. Penentuan lot bahan baku yang bervariatif menunjukkan bahwa kualitas bahan baku yang dikirim supplier ke
perusahaan bervariatif. Oleh karena itu penggunaan multiple sampling dalam rencana sampling penerimaan sudah tepat. Penggunaan multiple sampling
bermanfaat untuk membuat producer’s risk dan consumer’s risk semakin kecil. Hal ini dikarenakan pengambilan sampel yang berulang-ulang untuk memastikan
bahwa bahan baku yang dikirim dari supplier memiliki kualitas yang baik. Dalam implementasi sampling penerimaan, rata-rata waktu yang
diperlukan untuk penentuan sampel adalah 3 jam. Waktu 3 jam tidak berpengaruh secara signifikan pada kualitas bahan baku. Oleh karena itu implementasi
sampling penerimaan dapat dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
6.3. Pembahasan SOP Sampling Penerimaan