2.5 Proses Produksi
2.5.1 Standar Mutu BahanProduk
Standar mutu bahan baku berupa noten yang ditetapkan oleh PT Serdang Jaya Perdana adalah
1. Kadar air noten 15
2. Kadar Free fat acid FFA noten 5
3. noten cacat kadar air dan kadar FFA tinggi 8
Standar mutu produk yang dihasilkan oleh PT Serdang Jaya Perdana berupa PKO adalah
1. Kadar FFA 5
2. Kadar air 0,4
2.5.2 Bahan yang Digunakan
2.5.2.1 Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, ikut dalam proses produksi dan persentasenya terbesar dibandingkan
dengan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi PKO adalah noten yang merupakan biji dari buah kelapa sawit. Biji dari buah
kelapa sawit terdiri dari inti, cangkang, dan serat kelapa sawit.
2.5.2.2 Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk
Universitas Sumatera Utara
akhir. PT Serdang Jaya Perdana tidak menggunakan bahan tambahan dalam melakukan proses produksi karena tidak ada bahan yang ditambahkan untuk
meningkatkan mutu produk PKO.
2.5.2.2 Bahan Penolong
Bahan penolong adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan penolong yang
digunakan PT. Serdang Jaya Perdana dalam proses produksi palm kernel oil adalah sebagai berikut.
1. Campuran Garam Non Iodium, CaCO
3
Campuran ini merupakan bahan campuran yang digunakan untuk memisahkan inti dan cangkang sawit di hydro cyclone. Perbandingan massa garam non
iodium, CaCO , dan air
3
, dan air 2.
Kayu adalah sebesar 1 : 1 : 4.
Kayu digunakan pada thermoheater untuk melakukan proses pembakaran. Proses pembakaran berguna agar panas yang dihasilkan thermoheater dapat
teralirkan ke kernel oven. 3.
Minyak Thermo Minyak thermo digunakan pada kernel oven untuk memanaskan inti sawit
sehingga kadar air pada inti sawit berkurang
Universitas Sumatera Utara
2.5.3 Uraian Proses
Uraian proses produksi yang dilakukan PT. Serdang Jaya Perdana dalam mentransformasikan noten menjadi PKO adalah sebagai berikut:
1. Penimbangan
Penimbangan dilakukan untuk mengetahui berat bersih noten yang diangkut dengan menggunakan truk. Penimbangan dilakukan dua kali yaitu ketika truk
yang berisi noten ditimbang pada tempat penimbangan dan ketika truk sudah tidak berisi noten sehingga diperoleh berat bersih noten.
2. Pemeriksaan
Pemeriksaan noten dilakukan secara visual dengan melakukan pemeriksaan warna pada noten. Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel noten
sebesar 1 kg. Noten dipecahkan untuk dilihat warna inti noten. Jika inti noten banyak berwarna hitam, maka noten sawit dikategorikan buruk. Apabila
noten sawit tidak sesuai dengan standar bahan baku yang diinginkan, maka perusahaan supplier akan dikenakan penalti. Kemudian noten dibawa ke
tempat penumpukan noten. 3.
Proses Penyaringan Proses penyaringan bertujuan untuk menyaring tanah yang menempel pada
noten. Penyaringan noten dari tanah akan mengurangi kadar kotoran pada noten. Noten dipindahkan dari tempat penampungan noten ke bak penampung
noten dengan menggunakan Loader. Noten kemudian ditarik ke atas dengan conveyor
dan dijatuhkan di ayakan sehingga noten terpisah dari tanah.
Universitas Sumatera Utara
4. Proses Pemecahan
Setelah noten disaring, noten dipindahkan dari stasiun penyaringan menuju menuju stasiun pemecahan noten dengan menggunakan conveyor. Pemecahan
noten menggunakan mesin ripple mill. Noten dipecah menjadi inti, cangkang dan serat sawit dengan cara diputar oleh mesin ripple mill.
5. Proses Pembersihan Noten yang telah dipecah menjadi inti, cangkang dan serat sawit jatuh ke
conveyor kemudian dipindahkan ke depricarper. Proses pembersihan
dilakukan dengan menggunakan mesin dry kernel blower. Mesin dry kernel blower
menghisap serat sawit dan debu kotoran yang menempel pada inti kemudian dikeluarkan melalui melalui blower out dan dikumpulkan di box
fibre . Sedangkan inti dan cangkang jatuh ke conveyor dan dibawa ke hydro
cyclone . Serat sawit kemudian keluar.
6. Proses Pemisahan Inti dan cangkang sawit dibawa ke hyrdo cyclone dengan menggunakan
conveyor . Proses pemisahan yang dilakukan pada hydro cyclone bertujuan
untuk memisahkan inti dengan cangkang. Pemisahan dilakukan dengan pencampuran garam non iodium, CaCO
3
, dan air dengan perbandingan 1:1:4. Hasil pemisahan berupa cangkang sawit dibawa ke tempat penumpukan
cangkang sawit dengan menggunakan conveyor, sedangkan inti sawit juga dibawa dengan menggunakan conveyor
untuk dilakukan proses pemanggangan.
Universitas Sumatera Utara
7. Proses Pemanggangan Inti sawit dibawa dari bak pemisah menuju mesin kernel oven menggunakan
conveyor . Inti sawit dipanggang dengan menggunakan mesin kernel oven
selama 30 menit. Kapasitas mesin pemanggangan adalah sebesar 300 Kg. Cara kerja mesin pemanggangan adalah thermoheater menghasilkan panas
yang dihasilkan dari proses pembakaran kayu. Panas tersebut dialirkan ke kernel oven
untuk memanaskan minyak thermo. Minyak thermo tersebut memanaskan inti sawit.
8. Proses Pengepresan Inti yang dipanggang kemudian dibawa ke mesin kernel screwpress
menggunakan conveyor. Pengepresan dilakukan untuk mengeluarkan minyak PKO dari inti sawit. Proses pengepresan dilakukan sebanyak dua kali
karena pada proses pengepresan pertama, sisa kadar minyak pada inti yang telah di-press atau disebut dengan cake terdapat 18. Oleh karena itu cake
di-press sekali lagi. Hasil press ke-2 menghasilkan palm kernel expeller PKE. PKE masih memiliki kadar minyak sebesar 7. PKE kemudian
dibawa ke tempat penumpukan PKE dengan menggunakan conveyor. 9. Proses Filtrasi
Minyak yang keluar dari proses pengepresan ditampung di bak penampung. Kemudian minyak dibawa ke mesin filter melalui pipa dengan cara dipompa.
Media penyaringan yang digunakan pada mesin filter adalah kain.
Universitas Sumatera Utara
10. Proses Pengujian Kualitas Minyak yang diuji diambil dari mesin filter. Pengujian dilakukan untuk
mengetahui asam lemak bebas, kadar air dan konsentrat minyak dari palm kernel oil
. Selain pengujian kualitas rutin, pengujian kualitas juga dilakukan pada saat minyak yang ditimbun di tangki timbun akan diambil oleh
konsumen. Hal ini untuk memastikan kualitas produk PKO. Langkah- langkah pengujian kualitas PKO terbagi atas dua, yaitu pengujian kadar air
dan asam lemak bebas. Langkah-langkah pengujian kadar air PKO adalah sebagai berikut.
1. Sebanyak 2,5 ml PKO diambil
2. PKO dimasukkan ke dalam mesin pengukur kadar air
3. Dibaca hasil pengukuran kadar air
Langkah-langkah pengujian asam lemak bebas PKO adalah sebagai berikut. 1.
Sebanyak 2,5 ml PKO diambil 2.
PKO dicampur dengan 25ml larutan IPA isopropyl alcohol 3.
Larutan dicampurkan dengan 3 tetes indikator PP Phenolphthalein 4.
Dititrasi dengan NaOH hingga berubah warna. 5.
Dilihat angka pada tabung titrasi 6.
Angka tersebut dikali dengan ketetapan nilai 2,0545 untuk memperoleh nilai FFA Free Fat Acid.
11. Proses Penimbunan Minyak yang telah difiltrasi dipompa ke tangki timbun untuk disimpan.
Minyak ditimbun selama kurang lebih 3 hari. Jika minyak ditimbun dalam
Universitas Sumatera Utara
jangka waktu panjang, kualitas minyak akan semakin menurun. Oleh karena itu dilakukan pengujian kualitas sebelum diambil oleh konsumen untuk
memastikan kualitas produk PKO Blok Diagram proses produksi dari noten hingga menjadi produk PKO dapat
dilihat pada Gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Noten Sawit Penimbangan
Pemeriksaan
Penyaringan
Ripple Mill Noten Sawit
Depricarper Inti, Cangkang,
dan Serat Sawit
Hydro Cyclone
Inti dan Cangkang
Sawit Dry Kernel
Blower Serat Sawit
Campuran CaCo3, garam
non iodium dan air
Kernel Oven Tempat
Penumpukan Cangkang
Inti Sawit Cangkang
Sawit
Thermoheater
Kayu Kernel
Screwpress Panas 250C
Inti Sawit Kadar Air
5 Kernel
Screwpress
Filter Cake
Minyak Kotor
Minyak Tempat
Penumpukan PKE
PKE
Pengujian di Laboratorium
Sampel Minyak
Tangki Timbun
PKO Minyak
Bersih
Box Fibre
Tanah
Gambar 2.1. Blok Diagram Proses Produksi Palm Kernel Oil
Sumber: PT. Serdang Jaya Perdana
Universitas Sumatera Utara
2.6 Mesin dan Peralatan