Jenis dan Sifat Penelitian Sumber Data

1. Memiliki saham bank sebesar 25 dua puluh lima perseratus atau lebih dari jumlah saham yang dikeluarkan bank dan mempunyai hak suara. 2. Memiliki saham bank kurang dari 25 dua puluh lima perseratus dari jumlah saham yang dikeluarkan bank dan mempunyai hak suara namun dapat dibuktikan telah melakukan pengendalian bank baik secara langsung maupun tidak langsung. g. Pengendalian adalah kemampuan untuk menentukan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan cara apapun, pengelolaan dan atau kebijaksanaan bank. 60 h. Saham Bank adalah bukti penyetoran modal atas naam pemegangnya bagi bank yang berbentuk Perseroan Terbatas atau bentuk lain yang disamakan dengan saham bagi bank yang berbentuk badan hukum lainnya. 61

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian ini mempergunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan bersifat deskriptif analitis. Metode yuridis normatif dilakukan dengan melakukan analisis terhadap permasalahan dan penelitian melalui pendekatan 59 Ibid, Pasal 1 ayat 3 60 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 1999 Tentang Merger, Konsolidasi, Dan Akuisisi Bank, Pasal 1 ayat 5 61 Ibid, Pasal 1 ayat 6 Universitas Sumatera Utara terhadap asas-asas hukum serta mengacu pada norma-norma hukum yang ada dan ini menggunakan data sekunder yang berasal dari penelitian kepustakaan library research. Metode yuridis normatif tersebut didukung dengan pendekatan yang bersifat deskriptif analitis yaitu penelitian yang menggambarkan tentang situasi atau keadaan yang terjadi terhadap permasalahan yang telah dikemukakan, dengan tujuan untuk membatasi kerangka studi kepada suatu analisis atau suatu klasifikasi tanpa secara langsung bertujuan untuk menguji hipotesa-hipotesa atau teori-teori. 62

2. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data yang berasal dari: 1 Bahan hukum primer yakni bahan hukum yang terdiri dari aturan hukum yang terdapat pada berbagai perangkat hukum atau peraturan perundang-undangan, antara lain: 1 Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang- undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan; 2 Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan; 3 Undang-undang No. 3 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang- undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia; 4 Undang-undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia; 62 Alvi Syahrin, Pengantar Hukum dan Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Pemukiman Berkelanjutan, Medan: Pustaka Bangsa Press, 2003 hal. 17. Universitas Sumatera Utara 5 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 6 Peraturan Bank Indonesia No. 816PBI2006 tentang Kepemilikan Tunggal Pada Perbankan Indonesia; 7 Peraturan Bank Indonesia No. 916PBI2007 tentang Perubahan Atas PBI No. 715PBI2005 tentang Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum; 8 Peraturan Bank Indonesia No. 715PBI2005 tentang Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum; 9 Peraturan Bank Indonesia No. 525PBI2003 tentang Perubahan Atas PBI No. 223PBI2000 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test; 10 Peraturan Bank Indonesia No. 223PBI2000 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test. 2 Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari buku teks, jurnal-jurnal, pendapat para sarjana dan hasil-hasil penelitian. 3 Bahan hukum tersier adalah bahan hukum penunjang yang mencakup bahan yang memberi petunjuk-petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer, sekunder, seperti kamus umum, kamus hukum, majalah dan jurnal ilmiah, serta bahan-bahan di luar bidang hukum yang relevan dan dapat dipergunakan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian. 63 63 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998 hal. 195. Universitas Sumatera Utara

3. Teknik Pengumpulan Data