memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan.
Menurut Friedman 1998, Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga lainnya adalah kelas sosial ekonomi orangtua. Kelas sosial ekonomi
disini meliputi tingkat pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan. Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan yang lebih
demokratis dan adil mungkin ada, sementara dalam keluarga kelas bawah, hubungan yang ada lebih otoritas atau otokrasi. Selain itu orang tua dengan kelas
sosial menengah mempunyai tingkat dukungan, afeksi dan keterlibatan yang lebih tinggi daripada orang tua dengan kelas sosial bawah.
2.2. Kepatuhan Pasien Minum Obat
Hasil penelitian menunjukan bahwa 62,5 pasien gangguan jiwa patuh meminum obat dan 37,5 diantaranya tidak patuh minum obat.
Menurut Husar 1995 penyebab ketidakpatuhan terhadap terapi obat adalah sifat penyakit yang kronis sehingga pasien merasa bosan minum obat,
berkurangnya gejala, tidak pasti tentang tujuan terapi, harga obat yang mahal, tidak mengerti tentang instruksi penggunaan obat, dosis yang tidak akurat dalam
mengkonsumsi obat dan efek samping yang tidak menyenangkan. Baker Kastermans 1994 dalam Kyngas, dkk, 2000 mengatakan bahwa
kepatuhan merupakan bagian dari perilaku self care dan ketidak patuhan termasuk dalam self care defisit.
Universitas Sumatera Utara
Menurut POM RI 2006 Secara umum, hal-hal yang perlu dipahami dalam meningkatkan tingkat kepatuhan pasien minum obat antara lain: 1 Pasien
memerlukan dukungan bukan disalahkan, 2 Konsekuensi dari ketidak patuhan terhadap terapi jangka panjang adalah tidak tercapainya tujuan terapi dan
meningkatnya biaya pelayanan kesehatan, 3 Peningkatan kepatuhan pasien dapat meningkatkan keamanan penggunaan obat, 4 Kepatuhan merupakan faktor
penentu yang cukup penting dalam mencapai efektifitas suatu sistem kesehatan, 5 Memperbaiki kepatuhan dapat merupakan intervensi terbaik dalam penanganan
secara efektif suatu penyakit kronis, 6 Sistem kesehatan harus terus berkembang agar selalu dapat menghadapi berbagai tantangan baru, 7 Diperlukan pendekatan
secara multidisiplin dalam menyelesaikan masalah ketidakpatuhan.
2.3. Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien minum obat di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan
Hasil analisa statistik dalam penelitian ini adalah bahwa dukungan keluarga berhubungan secara positif dengan kepatuhan pasien minum obat r = 0,566.
Hasil analisa hubungan kedua variabel tersebut memiliki nilai signifikan yang dapat diterima, dimana p 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa
penelitian diterima, artinya bahwa pernyataan hipotesa adanya hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien minum obat dapat diterima. Dari
nilai r = 0,566 yaitu diatas 0,5 maka ada korelasi positif tinggi, hubungan positif, dan interpretasi kuat menunjukan bahwa semakin tinggi dukungan keluarga dalam
pengawasan minum obat maka kepatuhan pasien dalam minum obat juga semakin tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien
minum obat Wardani, 2009. Sebagaimana yang dinyatakan Francis Satiadarma 2004 yang
menyatakan bahwa dukungan keluarga merupakan bantuansokongan yang diterima salah satu anggota keluarga dari anggota keluarga lainnya dalam rangka
menjalankan fungsi-fungsi yang terdapat di dalam sebuah keluarga. Nurdiana dkk 2007 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa keluarga
berperan penting dalam menentukan cara atau asuhan keperawatan yang diperlukan oleh pasien di rumah sehingga akan menurunkan angka kekambuhan.
Dukungan yang dimiliki oleh seseorang dapat mencegah berkembangnya masalah akibat tekanan yang dihadapi. Seseorang dengan dukungan yang tinggi
akan lebih berhasil menghadapi dan mengatasi masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan Taylor, 1995.
Pendapat diatas diperkuat oleh pernyataan dari Commission on the Family 1998, dalam Dolan dkk, 2006 bahwa dukungan keluarga dapat memperkuat
setiap individu, menciptakan kekuatan keluarga, memperbesar penghargaan terhadap diri sendiri, mempunyai potensi sebagai strategi pencegahan yang utama
bagi seluruh keluarga dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari serta mempunyai relevansi dalam masyarakat yang berada dalam lingkungan yang
penuh dengan tekanan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan