antara pasangan yang dikukuhkan dengan pernikahan, yang bermaksud untuk saling menyempurnakan diri Soelaeman, 1994 dalam Shochib, 1994.
Duval 1972 dalam Setiadi, 2008 membuat defenisi keluarga yaitu sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran
yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota
keluarga. Menurut WHO 1969, keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
1.2 Struktur Keluarga
Menurut Friedman 1998 dalam Setyowati dan Murwani, 2008 struktur keluarga terdiri atas:
1.2.1. Pola dan proses komunikasi
Pola interaksi keluarga berfungsi untuk, membuat anggota keluarga bersifat terbuka dan jujur, selalu menyelesaikan konflik keluarga, berfikiran positif dan
tidak mengulang – ulang isu dan pendapat sendiri. Komunikasi dalam keluarga berfungsi agar anggota keluarga yakin dalam
mengemukakan sesuatu atau pendapat, apa yang disampaikan jelas dan berkualitas, selalu meminta dan menerima umpan balik sehingga anggota keluarga
lain yang menerima pendapat tersebut dapat mendengarkan dengan baik, memberikan umpan balik, dan melakukan validasi.
Universitas Sumatera Utara
1.2.2. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksudkan dengan posisi atau status adalah posisi
individu dalam masyarakat sebagai suami, istri, anak, orang tua, dan sebagainya. Tetapi kadang peran ini tidak dapat dijalankan oleh masing – masing individu
dengan baik. Misalnya sebagai oarng tua ketika salah seorang anggota keluarganya mengalami gangguan jiwa maka sebaiknya orang tua harus
memberikan dukungan dan perhatiannya bukan mengucilkannya. 1.2.3.
Struktur kekuatan Kekuatan merupakan kemampuan individu untuk mengendalikan atau
mempengaruhi sehingga mengubah perilaku anggota keluarga yang lain ke arah positif. Misalnya ketika salah seorang anggota keluarga mengalami gangguan jiwa
maka orang tua mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku dan sikap anggota keluarga yang lain ke arah yang positif. Ada beberapa macam tipe
struktur kekuatan yaitu, legitimat power hak untuk mengontrol, referent power seseorang yang ditiru atau sebagai role model, reward power kekuasaan
penghargaan, coercive power kekuasaan paksaan atau dominasi, dan affective power kekuasaan afektif.
1.2.4. Nilai – nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga
merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma
Universitas Sumatera Utara
adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga.
1.3 Fungsi Pokok Keluarga