4. Proses pengambilan data diambil di Poliklinik RSJ Provsu Medan, dari
responden keluarga yang membawa anggota keluarganya, yang mengalami gangguan jiwa.
5. Kemudian responden keluarga diminta mengisi kuesioner selama ± 20
menit dan responden diberi kesempatan untuk bertanya pada peneliti bila ada pernyataan yang tidak di mengerti atau tidak dipahami.
6. Selanjutnya data yang diperoleh dikumpulkan untuk dianalisa.
8. Analisa Data
Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahap, dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan identitas
dan data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi, kemudian data yang sesuai diberi kode coding untuk memudahkan peneliti dalam
melakukan tabulasi dan analisa data. Selanjutnya memasukkan entry data kedalam komputer dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik
komputerisasi. Pengolahan data demografi yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, hubungan keluarga dengan pasien, dan lama menderita penyakit dilakukan dengan mendeskripsikan distribusi frekuensi dan persentase dalam
bentuk tabel. Penilaian terhadap dukungan keluarga dilakukan berdasarkan rentang total
skornya yaitu 0-36. Berdasarkan rumus statistika menurut Sudjana 2005,
Universitas Sumatera Utara
, dimana p merupakan panjang kelas, dengan rentang nilai tertinggi dikurangi nilai terendah sebesar 36 dan banyak kelas dibagi 3 kategori
kurang, cukup, baik, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 12. Dengan p=12 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas interval sebagai
berikut: 0-12
= dukungan keluarga kurang 13-25
= dukungan keluarga sedang 26-36
= dukungan keluarga baik Penilaian terhadap kepatuhan pasien minum obat dengan menggunakan
rumus statistika menurut sudjana 2005, yang sama seperti pada kuesioner dukungan keluarga dengan total skor 0-12, panjang kelas 12 dibagi 2 kategori
patuh, tidak patuh, maka diperoleh panjang kelas sebesar 6. Dengan p=6 dan nilai terendah nol sebagai batas bawah kelas pertama, maka
kepatuhan pasien minum obat disajikan berdasarkan kelas interval sebagai berikut:
0-6 = Patuh
6-12 = Tidak patuh
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien minum obat dilakukan dengan menggunakan uji statistik
korelasi Pearson Product Moment. Nilai r berkisar antara -1 sampai dengan +1 untuk menunjukkan derajat hubungan antara kedua variabel tersebut, dan untuk
menentukan apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel,
Universitas Sumatera Utara
maka dilakukan pengamatan terhadap nilai signifikansi p pada hasil analisa p 0,05.
Untuk menafsirkan hasil pengujian statistik tersebut lebih lanjut digunakan penafsiran korelasi Pearson Product Moment.
Tabel 1. Kriteria Penafsiran Korelasi Menurut Burns Grove 1993
Nilai r Penafsiran
Dibawah -0,5 Korelasi negatif tinggi
Hubungan negatif, interpretasi kuat. -0,3 sampai -0,5
Korelasi negatif sedang Hubungan negatif, interpretasi sedang.
-0,1 sampai -0,3 Korelasi negatif rendah
Hubungan negatif, interpretasi lemah. Tidak ada korelasi
0,1 sampai 0,3 Korelasi positif rendah.
Hubungan positif, interpretasi lemah. 0,3 sampai 0,5
Korelasi positif sedang. Hubungan positif, interpretasi sedang
Diatas 0,5 Korelasi positif tinggi.
Hubungan positif, interpretasi kuat.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian mengenai hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien minum obat di Poliklinik Rumah
Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan yang diperoleh melalui proses pengumpulan data yang dilakukan sejak bulan Februari 2011 sampai Maret 2011
di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara. Penyajian data hasil penelitian meliputi deskriptif karakteristik responden, dukungan keluarga dan
kepatuhan pasien minum obat. Selanjutnya dipaparkan hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien minum obat.
1. Hasil Penelitian 1.1. Deskriptif Karakteristik Responden