Standar Profesional dan Kode Etik Internal Auditor

E. Standar Profesional dan Kode Etik Internal Auditor

Standar Profesional Institute of Internal Auditors IIA awalnya secara resmi memperkenalkan seperangkat standar untuk auditor internal keseluruh dunia pada bulan juni 1978 pada Konferensi Internasional di San Fransisco. Lima standar umum yang merupakan kerangka dasar adalah : 1. Independensi Konsep independensi menyatakan bahwa para auditor internal adalah karyawan perusahaan yang mereka audit, mereka harus independen dari aktivitas – aktivitas yang mereka audit. Independensi dapat dicapai melalui status orgasasional dan obyektivitas. 2. Keahlian Profesional Kategori standar praktik ini mengakui perlunya keahlian, kompetensi, dan kemahiran dalam melaksanakan audit internal. Standar spesifik ditetapkan untuk departemen auditing internal dan untuk auditor internal. Standar – standar ini mengakui bahwa baik departemen maupun auditor perorangan harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan disiplin untuk melaksanakan tanggung jawab audit. Standar untuk auditor internal meliputi : a. Ketaatan pada standar perilaku. b. Kecakapan dalam hubungan manusia dan komunikasi. c. Pendidikan professional yang berkelanjutan. Universitas Sumatera Utara 3. Lingkup Pekerjaan Standar ini mengakui bahwa pekerjaan auditor internal mungkin meluas melampaui pertimbangan pengendalian internal dalam audit keuangan, ruang lingkup standar pekerjaan memberikan pedoman dalam melaksanakan setiap jenis audit. 4. Pelaksanaan Pekerjaan Audit Standar pelaksanaan mengakui setiap bagian yang sangat penting dalam semua audit : perencanaan, pemeriksaan dan evaluasi bukti serta pengkomunikasian hasil. Standar ini mengharuskan internal auditor untuk terlibat dalam menilai tindakan yang diambil berdasarkan temuan audit yang dilaporkan dan setiap rekomendasi yang tercantum dalam laporan itu. 5. Pengelolaan Departemen Audit Internal. Standar ini memberikan petunjuk bagi manajer departemen auditing internal. Petunjuk tersebut berkisar dari mengeluarkan pernyataan yang berisi tujuan, wewenang, dan tanggung jawab departemen, hingga menetapkan serta mempertahankan program pengendalian mutu untuk departemen tersebut. Aktivitas audit internal dilakukan dalam kondisi hukum dan budaya yang beragam, dalam organisasi – organisasi yang bervariasi baik dalam tujuan, ukuran maupun struktur, dan oleh orang yang didalam atau diluar organisasi. Perbedaan – perbedaan ini bisa jadi mempengaruhi praktik audit internal di setiap kondisi. Namun, kepatuhan terhadap Standards for the professional Practice of Internal Universitas Sumatera Utara Auditing Standar merupakan hal penting untuk mencapai tanggung jawab auditor internal. Tujuan standar tersebut adalah untuk : 1. Menjelaskan prinsip – prinsip dasar yang mencerminkan praktik audit internal yang seharusnya dilakukan. 2. Memberikan kerangka kerja untuk melaksanakan dan meningkatkan lingkup aktivitas audit internal yang bernilai tambah. 3. Menetapkan dasar pengukuran kinerja audit internal. 4. Membantu perkembangan proses organisasional dan operasi. Standar Praktik Profesional Audit Internal terdiri dari : 1. Standar Atribut Standar Atribut memaparkan karakteristik – karakteristik organisasi dan individu – individu yang melakukan aktivitas audit internal. 2. Standar Kerja Standar Kerja menjelaskan sifat aktivitas audit internal dan kriteria kualitas untuk menilai jasa yang telah dilaksanakan. Standar Atribut dan standar Kerja berlaku untuk jasa audit internal secara umum. 3. Standar Implementasi Standar Implementasi merupakan penerapan Standar Atribut dan Standar Kerja untuk penugasan khusus misalnya, audit ketaatan, invetigasi kecurangan, atau proyek penilaian sendiri atas kontrol. Universitas Sumatera Utara Kode Etik Internal Auditor Kode etik professional disusun sebagai hasil dari hubungan yang khusus antara anggota profesi dan klien mereka. Kode etik pertama yang diterapkan pada tanggal 13 Desember 1968 mempengaruhi semua anggota IIA. Ketika program CIA Certified Internal Auditor diterapkan, kode etik sendiri untuk CIA dirancang. Namun, CIA yang bukan anggota IIA tidak dapat dipaksa untuk mematuhi kode etik tersebut sehingga kode etik CIA memiliki keterbatasan. Juga, pendahuluan dan kata pengantar kode etik CIA berbeda dengan kode etik IIA, satu perbedaan utama adalah bahwa pelanggaran atas kode etik CIA bisa mengakibatkan pencabutan gelar CIA. Perbedaan antara kedua kode etik ini kemudian dihapuskan pada tahun 1988, ketika kode etik yang baru disusun. Kode etik yang baru berlaku baik untuk CIA maupun non-CIA. Komite Etik Internasional International Committee – IEC mengeluarkan seperangkat rencana pernyataan baru tentang etika pada 1 oktober 1999. Versi akhir disetujui oleh Dewan direksi pada tanggal 17 juni 2000. Terdapat dua perubahan besar kode etik yang baru : 1. Kode etik berlaku bagi semua auditor internal, tidak hanya anggota IIA dan CIA. Hal ini dilakukan untuk menerapkan kode etik kesemua individu dan semua organisasi yang melakukan audit internal, tanpa memerhatikan lokasi atau kedekatan hubungannya dengan organisasi. Universitas Sumatera Utara 2. Kode etik tersebut dibagi dalam tiga bagian utama, yaitu : a. Pendahuluan b. Prinsip – prinsip Dasar c. Aturan Etika Pada bagian terakhir, kode etik dibagi dalam lima bagian, yaitu: a. Integritas b. Objektivitas c. Kerahasiaan d. Profesionalisme e. Kompetensi Semua auditor internal dibatasi oleh kode etik, dan pelangaran atasnya akan dikenakan sanksi pencabutan keanggotaan dan gelar CIA. Kode etik berperan penting auditor internal karena merupakan pernyataan alasan utama adanya profesi auditor internal. Manajemen harus yakin bisa mempercayai auditor internal secara implisit. Manajemen mesti merasa aman bahwa jika auditor internal melaporkan sesuatu, maka pastilah sesuatu yang benar, absah dan objektif benar – benar dilakukan tanpa bias.

F. Laporan Internal Auditor