1. Manajemen dan dewan komisaris harus memberikan dukungan yang kuat
kepada internal auditor. 2.
Kepala bagian internal auditing harus bertanggung jawab kepada pejabat yang lebih tinggi dan wewenangnya untuk memastikan luas pemeriksaan
yang dicakup untuk mengambil tindakan segera sesuai dengan laporan hasil pemeriksaan.
3. Fungsi dan tanggung jawab internal auditing harus jelas dituangkan dalam
bentuk tertulis dan dalam dokumen yang resmi yang telah disetujui oleh dewan komisaris.
4. Kepala bagian internal auditing harus berhubungan langsung dengan
komisaris atau dewan komisi khusus yang independen dan direktur. Ia harus menyerahkan laporan secara periodic kepada dewan komisaris untuk
temuan – temuan yang dianggap penting dalam pemeriksaannya. Menurut Sukrisno Agoes 2004:243-246, ada empat alternatif kedudukan
internal auditor dalam struktur organisasi yaitu :
1. Bagian internal audit berada dibawah Direktur Keuangan sejajar
dengan bagian akuntansi dan keuangan.
Pada posisi ini keuntungannya adalah laporan yang diberikan internal auditor dapat segera di pelajari dan ditanggapi.
Kelemahannya dalam posisi ini, fungsi internal auditor hanya ditekankan pada pengendalian atas ruang lingkup bagian keuangan
saja jika dikaitkan dengan independensi, maka tingkat kebebasan internal auditor kecil dan sempit.
2. Bagian internal audit merupakan Staff Direktur Utama bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Utama.
Pada posisi ini keuntungannya adalah internal auditor memiki tingkat independensi yang tinggi, karena internal auditor dapat melakukan
pemeriksaan keseluruh bagian, kecuali pimpinan perusahaan atau direktur utama. Kelemahannya pada posisi ini, Direktur Utama
mempunyai tugas yang banyak, sehingga dirut tidak dapat
Universitas Sumatera Utara
mempelajari hasil internal audit secara mendalam, sehingga tindakan perbaikan yang di peroleh tidak dapat diambil dengan segera.
3. Bagian internal audit merupakan Staff dari dewan komisaris.
Pada posisi ini memberikan keuntungan tingkat independensi yang tinggi sekali, karena internal auditor dapat memeriksa seluruh aspek
organisasi. Kelemahannya adalah para dewan komisaris tidak setiap saat dapat ditemui dan mereka juga kurang menguasai masalah
operasi sehari – hari sehingga tidak cepat mengambil tindakan atau saran – saran yang diragukan oleh internal auditor untuk pencegahan
perbaikan.
4. Bagian internal audit dipimpin oleh seorang Direktur Internal Audit.
Pada posisi ini keuntungannya adalah Direktur Audit Intern mempunyai akses yang bebas terhadap ketua dewan komisaris.
Tanggung jawab direktur audit intern yaitu menyiapkan rencana tahunan untuk memeriksa semua unit perusahaan dan menyajikan
program tersebut untuk persetujuan. Kelemahannya adalah ketika direktur internal audit tidak dapat mengelola departemen audit
intern dengan baik, sehingga pekerjaan audit tidak dapat memenuhi tujuan umum dan tanggung jawab yang telah departemen audit
intern tidak digunakan secara efisien dan efektif.
Dari keempat alternatif akan menimbulkan suatu pertanyaan yaitu manakah alternatif kedudukan internal auditor yang baik. Hal ini tergantung pada
tujuan yang hendak dicapai. Jika perusahaan menekankan pada pentingnya peranan bagian pemeriksaan intern sebagai alat untuk memonitor performance
manajemen dalam mengelola kegiata serta sumber – sumber secara efektif dan efisien, maka alternative penempatan bagian pemeriksaan intern sebagai staff
komisaris yang paling tepat. Jadi yang paling ideal bagian pemeriksa intern menerima perintah penugasan dari pimpinan tertinggi, yaitu Direktur Utama dan
hasil laporan periksaan diserahkan untuk dianalisa Direktur Keuangan, dan hasil pengamatannya di serahkan kepada Direktur Utama untuk diambil langkah –
langkah selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
E. Standar Profesional dan Kode Etik Internal Auditor