Pajak Restoran Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak = Tarif Pajak x Jumlah Pembayaran yang
dilakukan kepada Restoran. Contoh :
Restoran Amsterdam, Medan pada tanggal 7 Mei 2011 memperoleh penghasilan bruto dari penjualan makanan dan minuman dari pengunjung
sebesar Rp. 58.000.000,00. Hitung berapa pajak restoran yang harus di bayar ?
Jawab : Pajak terutang = tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak
= tarif pajak x jumlah Pembayaran yang dilakukan kepada Restoran.
= 10 x Rp. 58.000.000,00,- = Rp. 5.800.000,00,-
E. Prosedur Pemungtan Pajak Restoran di Dinas Pendapatan Kota Medan
Pemungutan pajak Restoran merupakan suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data objek pajak restoran dan subjek pajak restoran, dengan
penentuan besarnya pajak restoran yang terutang sampai kegiatan menerima pembayaran pajak restoran tersebut dari wajib pajak. Untuk itu wajib pajak
terlebih dahulu melaporkan jenis usahanya kepada Dinas Pendapatan Daerah dengan prosedur sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Pengukuhan wajib Pajak
Wajib Pajak Restoran wajib mendaftarkan usahanya kepada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dalam jangka waktu tertentu selambat-lambatnya
30 tiga puluh hari sebelum dimulainya kegiatan usaha, untuk dikukuhkan dan diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah NPWPD.Jangka waktu ini sesuai
dengan jangka waktu yang ditentukan oleh BupatiWalikota dimana pajak restoran dipungut.
Surat keputusan pengukuhan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendapatan Daerah tidak merupakan dasar untuk menentukan mulai saat pajak terutang pajak
restoran, tetapi hanya merupakan sarana administrasi dan pengawasan bagi petugas Dinas Pendapatan Daerah. Apabila pengusaha restoran atau rumah makan
tidak mendaftarkan usahanya dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kepala Dinas Pendapatan Daerah akan menetapkan pengusaha tersebut sebagai wajib
pajak secara jabatan. Jabatan dimaksudkan untuk pemberian nomor pengukuhan dan NPWPD dan bukan merupakan penetapan besarnya pajak terutang.
2. Pendaftaran dan Pendataan
Untuk mendapatkan data wajib pajak, dilaksanakan Pendaftaran dan pendataan terhadap wajib pajak. Kegiatan pendaftaran dan pendataan diawali
dengan mempersiapkan dokumen yang diperlukan, berupa formulir pendaftaran dan pendataan, kemudian diberikan kepada wajib pajak. Setelah dokumen
disampaikan kedapad wajib pajak. Selanjutnya, petugas pajak mencatat formulir pendaftaran dan pendataan yang dikembalikan oleh wajib pajak dalam daftar
Universitas Sumatera Utara
Induk wajib Pajak berdasarkan nomor urut yang digunakan sebagai dasar untuk menerbitkan NPWPD.
3. Pelaporan Pajak dan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah STPD
Wajib Pajak Restoran wajib melaporkan kepda Bupatiwalikota, dalam praktiknya kepada Dinas Pendapatan Daerah KabupaenKota tentang perhitungan
pembayaran pajak restoran yang terutang. Wajib pajak yang telah memiliki NPWPD setiap awal masa pajak wajib mengisi SPTPD. SPPD ini diisi dengan
jelas, lengkap dan benar serta ditandatangani oleh wajib pajak atau kuasanya dan disampaikan kepada WalikotaBupati atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan
jangka waktu yang ditentukan. Umumnya SPTPD harus disampaikan selambat- lambatnya 15 lima belas hari setelah berakhirnya masa pajak. Seluruh data
Perpajakan yang diperoleh dari daftar isian tersebut dihimpun dan dicatat atau dituangkan dalam berkas atau kartu data yang merupakan hasil akhir, yang akan
dijadikan sebagai dasar dalam perhitungan dan penetapan pajak terutang. Keterangan dan dokumen yang harus dicantumkan dan atau dilampirkan pada
SPTPD ditetapkan oleh Walikota Kota Medan.
4. Penetapan Pajak Restoran
Berdasarkan SPTPD yang disampaikan oleh wajib pajak dan pendataan yang dilakukan oleh petugas Dinas Pendapatan Daerah, Walikota atau pejabat
yang ditunjuk oleh Walikota menetapkan pajak restoran yang terutang dengan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD. SKPD harus dilunasi oleh
wajib pajak paling lama 30 hari sejak diterimanya SKPD oleh wajib pajak atau jangka waktu lain yang ditetapkan oleh Walikota. Apabila setelah lewat waktu
Universitas Sumatera Utara
yang telah ditentukan wajib pajak tidak atau kurang membayar pajak terutang dalam SKPD, wajib pajak dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2
sebulan dan ditagih dengan menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah STPD.
5. Pembayaran Pajak Restoran
Pembayaran Pajak Restoran dilakukan wajib pajak dengan menyetorkan pajak ke Kas Daerah, Bank, atau tempat lain yang ditunjuk oleh Walikota dengan
menggunakan Surat Setoran Pajak Daerah SSPD. Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus atau lunas. Namun, dalam keadaan tertentu Walikota atau
pejabat yang ditunjuk dapat memberikan persetujuan kepada wajib pajak untuk mengangsur pajak restoran terutang dalam kurun waktu tertentu. Kepada wajib
pajak yang melakukan pembayaran pajak diberikan tanda bukti pembayaran dan dicatat dalam buku penerimaan.
6. Penagihan Pajak Restoran
Apabila pajak restoran yang terutang tidak dilunasi setelah jatuh tempo pembayaran, Walikota atau pejabat yang ditunjuk akan melakukan tindakan
penagihan pajak. Penagihan pajak dilakukan terhadap pajak terutang dalam SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan Putusan dan Banding yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah.
Tata Cara Penagihan Pajak Restoran
a. Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis sebagai awal
tindak pelaksanaan penagihan pajak di keluarkan 7 tujuh hari sejak saat jatuh tempo pembayaran.
Universitas Sumatera Utara
b. Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka
waktu sebagaiman telah ditentukan dalam Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenisnya, jumlah pajak yang masih harus
dibayar ditagih dengan surat paksa. c.
Pejabat menerbitkan Surat Paksa segera setelah lewat 21 dua puluh satu hari sejak tanggal Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang
sejenisnya. d.
Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalm jangka waktu 2 x 24 jam sesudah tanggal pemberitahuan Surat Paksa, pejabat segera menerbitkan
Surat Perintah Melaksanakn Penyitaan SPMP. e.
Setelah dilakukan penyitaan da wajib pajak belum juga melunasi utang pajaknya, setelah lewat 10 sepuluh hari sejak tanggal pelaksanaan Surat
Perintah Melakukan Penyitaan, pejabat mengajukan permintaan penetapan tanggal pelelangan kepada Kantor Lelang Negara.
f. Setelah Kantor Lelang Negara menetapkan hari, tanggal, jam, dan tempat
leleng, juru sita memberitahukan dengan segera secara tertulis kepada wajib pajak.
g. Bentuk, jenis dan isi formulir yang digunakan untuk pelaksanaan penagihan
pajak daerah ditetapkan oleh kepala Daerah. Dengan prosedur diatas, maka pajak restoran dapat dipungut dengan
sistem yang berlaku di Indonesia, menerut Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pemungutan pajak menggunakan 3 tiga sistem pemungutan pajak yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a.
Self Assessment System adalah sistem dimana pemungutan pajak yang
memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri pajak daerah yang terutang.
b.
Official Assessment System adalah sistem dimana pemungutan pajak daerah
berdasarkan kepada Pemerintah fiskus untuk menetapkan besarnya pajak terutang menggunakan Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD.
c.
With Holding System adalah sistem pemungutan yang memberi wewenang
kepada pihak ke tiga bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak terutang.
Namun pada Dinas Pendapatan Kota Medan, sistem pemungutan yang
digunakan adalah Self Assessment System dan Official Assessment System.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA
A. Cara Pengenaan Pajak Restoran dan Tata Cara yang dilakukan dalam Pemungutan Pajak Restoran pada Dinas Pendapatan Kota Medan
Sejak berlakunya Otonomi Daerah, sumber pendapatan bagi pemerintah daerah otonom adalah salah satunya berasal dari hasil pemungutan pajak daerah.
Sumber pajak sangat penting bagi pemerintah daerah untuk memperoleh pandapatan dari sumber tersebut. Hal itu dapat dilaksanakan dengan memungut,
mengadministrasikan, menetapkan tariff dan sebagainya. Tarif pengenaan pajak restoran pada Dinas Pendapatan Kota medan yaitu
10 sepuluh persen dan tata cara yang dilakukan dalam pemungutan pajak atas restoran pada Dinas Pendapatan Kota Medan menggunakan dua system
pemungutan yaitu Self Assessment System dan Official Assessment System. B. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Restoran di Kota Medan
1. Jumlah Wajib Pajak Restoran di Kota Medan
Pajak Restoran merupakan sumber dana permanen dari salah satu pajak daerah yang memberikankan kontribusi setiap tahun dalam penyusunan anggaran
negara. Dilihat dari data jumlah wajib pajak restoran yang terdaftar pada Dinas Pendapatan Kota Medan sampai tahun 2010 sebanyak 1.444 wajib pajak.Wajib
Pajak yang menggunakan Self Assessment sebanyak 315 dan yang menggunakan Official Assessment sebanyak 1. 129, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 4.1 Jumlah Wajib Pajak Restoran pada Dinas Pendapatan Kota Medan
Sampai dengan Desember 2010 No.
Jenis Pajak Rertoran Wajib Pajak
Jumlah Self
Assessment Official
Assessment 1.
Restoran Cepat Saji 73
- 73
2. Restoran Nasional
141 -
141 3.
Restoran Khas Daerah 67
- 67
4. Warung Nasi, Kedai
kopi, Jual Mie dll -
1.129 1.129
5. Restoran Tempat
Hiburan 34
- 34
JUMLAH 315
1.129 1.444
Sumber : Dinas Pendapatan Kota Medan 2. Data Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Restoran .
Berdasarkan tabel target dan realisasi Pendapatan daerah Kota Medan selama 5 lima Tahun. Khusus pajak restoran dapat dilihat pada tabel 4.2 di
bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Target dan Realisasi Pajak Restoran pada Dinas Pendapatan Kota Medan
Tahun Anggaran 2006 – 2010 Tahun
Target Rp
Realisasi Rp
Sisa Lebih Kurang
Persentase
2006 35.880.000.000
35.918.147.431 38.147.431
100,11 2007
36.756.400.000 37.430.647.555
674.247.555 101,83
2008 38.594.220.000
43.458.944.765 4.864.724.765
112,60 2009
45.750.127.000 48.513.407.067
2.763.280.067 106,04
2010 71.772.950.000
63.001.970.875 8.770.979.125
87,78
Sumber Data : Dinas Pendapatan Kota Medan
Dari tabel 4.2 mengenai target realisasi pajak restoran pada tahun anggaran 2006 dapat dilihat bahwa target pajak restoran untuk Tahun 2006
sebesar Rp. 35.880.000.000,- sedangkan yang terealisasi sebesar Rp. 35.918.147.431,- dengan persentase 100,11 atau dengan kata lain pada tahun ini
target yang telah ditetapkan tercapai bahkan over target sebesar Rp. 38.147.431,-
Target realisasi pajak restoran pada Tahun 2007 sebesar Rp. 36.756.400.000,- sedangkan yang terealisasi sebesar Rp. 37.430.647.555,- dengan
persentase 101,83 atau dengan kata lain pada tahun ini target yang telah ditetapkan tercapai bahkan over target sebesar Rp. 674.247.555,-
Target realisasi pajak restoran pada Tahun 2008 sebesar Rp. 38.594.220.000,- sedangkan yang terealisasi sebesar Rp. 43.458.944.765,- dengan
Universitas Sumatera Utara
persentase 112,60 atau dengan kata lain pada tahun ini target yang telah ditetapkan tercapai bahkan over target sebesar Rp. 4.864.724.765,-
Target realisasi pajak restoran pada Tahun 2009 sebesar Rp. 45.750.127.000,- sedangkan yang terealisasi sebesar Rp. 48.513.407.067,- dengan
persentase 106,04 atau dengan kata lain pada tahun ini target yang telah ditetapkan tercapai bahkan over target sebesar Rp. 2.763.280.067,-
Target realisasi pajak restoran pada Tahun 2010 sebesarRp. 71.772.950.000,- sedangkan yang terealisasi sebesar Rp. 63.001.970.875,- dengan
persentase 87,78 Tahun 2010 juga mengalami over target sebesar Rp. 8.770.979.125,-
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2006 – 2010, penerimaan melalui pajak restoran selalu dapat mencapai target. Dan bahkan
pemungutan atau penagihan pajak restoran yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Medan sangat efektif karena realisasi penerimaannya dapat melebihi
pencapaian target. Tercapainya target pada tahun anggaran 2006 – 2010 dipengaruhi oleh
penetapan target yang realitas serta adanya peningkatan kinerja Dinas pendapatan Kota Medan dalam pemungutan dan penagihan pajak restoran.
Universitas Sumatera Utara
C. Masalah – Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan Pemungutan Pajak Restoran di Kota Medan.