Perkembangan Masa Kanak-kanak LANDASAN TEORI

4. Kriteria Diagnostik Thalassaemia Mayor

Diagnosa dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Gejala yang khas adalah anak-anak yang terlihat sehat ketika lahir. Walaupun demikian selama setahun hingga dua tahun pertama kehidupan, mereka terlihat pucat, sering pusing dan kurang nafsu makan. Pertumbuhan menjadi lambat dan sering terdapat warna kuning pada mata dan kulit disebut dengan Jaundice Cooley s Anemia Foundation, 2006.

5. Dampak Thalassaemia Mayor bagi Perkembangan Anak

Eleftheriou 2003 menjelaskan bahwa beberapa penderita Thalassaemia mengalami beberapa masalah baik secara psikis maupun fisik. Dampak psikis yang dialami bisa berupa depresi, kegelisahan, kecemasan, ketakutan baik ketakutan akan kematian, ketakutan akan rasa sakit, merasa terisolasi, mistrust, helplessness, grief, dan sebagainya. Sedangkan dampak fisik yang dapat dirasakan bisa berupa lemas, lesu, mudah lelah, memiliki pantangan makanan-makanan yang berlemak, sesak, dan sebagainya. Dampak Psikososial yang diderita anak adalah kemungkinan untuk putus sekolah lebih besar, karena kesulitan untuk berada di lingkungan yang aktifitas fisiknya lebih besar, tidak memiliki teman akrab, merasa terisolasi, dan sebagainya.

D. Perkembangan Masa Kanak-kanak

Secara umum diketahui bahwa dalam perkembangan anak perlu dipenuhi berbagai kebutuhan, yaitu kebutuhan primer, pangan, sandang dan perumahan serta kasih sayang, perhatian penghargaan terhadap dirinya dan peluang mengaktualisasikan dirinya. Semiawan 2002 mengungkapkan bahwa kebutuhan anak secara universal pada umumnya dilukiskan seperti berikut ini: 1. Kebutuhan Jasmaniah-Biologis, Universitas Sumatera Utara Organisme memerlukan makanan, minuman dan pakaian yang cukup. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka akan terjadi rasa frustasi. 2. Rasa aman terjamin security and safety, Manusia hidup dengan berusaha. Usaha merupakan sebuah bentuk dari eksplorasi dunia sekitarnya. Hal ini membuktikan bahwa ia ingin memberikan arti yang mengundangnya untuk bergerak. Ia menyelidiki, memilih, mencipta, mengubah, dan menemukan. Dunia yang terkesan terbuka untuk dirinya dan diperlukan menjelajahi daerah yang tidak dikenal, sehingga ia harus merasa dirinya aman dan terjamin dalam melakukan eksplorasi tersebut. 3. Rasa kasih sayang dan dihargai love and esteem, Kasih sayang merupakan komunikasi seseorang yang ditandai oleh adanya suasana, sehinga antara orang tua dan anak terjadi pertemua batin. Demikian juga dengan kasih sayang akan menunjukkan penghargaan-penghargaan terhadap prestasi yang telah dicapai, sehingga dapat membentuk dan membentuk harga diri anak tersebut. 4. Penjelmaan diri self actualization, Seorang anak akan memilih pengaruh yang sesuai dengan kebutuhannya, menolak yang tidak dikehendaki, dan hasilnya adalah anak tersebut akan berkembang memenuhi kemampuan, sifat dan sikap sendiri. Tumbuh kembang seorang anak harus selalu diamati berdasarkan dimensi perkembangannya, dapat juga diteropong melalui fase-fase tertentu Semiawan, 2002. Tiga fase dalam kehidupan yaitu masa progresif usia 0 20 tahun, masa stabil usia 21 70 tahun dan masa regresif usia 70 tahun. Anak-anak yang memiliki kedua orangtua yang carier Thalassaemia akan besar kemungkinannya terinfeksi penyakit Thalassaemia mayor. Thalassaemia Universitas Sumatera Utara mayor selanjutnya juga dapat diturunkan kepada keturunan selanjutnya pada salah seorang anaknya meskipun pasangannya tidak atau bukan carier pembawa sifat penyakit tersebut. Gandhi dalam Aceh Forum, 2009 menyebutkan bahwa seorang anak yang Thalassaemia biasanya memiliki tubuh yang lemah, mudah lelah, pucat, tidak bersemangat, dan bisa diketahui sejak usia yang sangat muda biasanya masa tumbuh usia 2 tahun atau kurang. Selain itu konsumsinya terhadap makanan-makanan tertentu juga harus dibatasi, tidak dapat beraktivitas seperti anak-anak lainnya, dan sebagainya.

E. Gambaran Kecemasan Ayah dalam Menghadapi Anak Penderita Thalassaemia