Pembatasan Masalah Maksud Dan Tujuan Metodologi Pembahasan

dan perancangan infrastruktur tahan gempa termasuk pengganti peta gempa yang ada di Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Indonesia SNI-03-1726-2002. Dalam tugas akhir ini juga akan dibuat contoh perhitungan untuk bangunan 10 lantai dengan ketinggian setiap lantai 3,75 meter. dengan bantuan software ETABS v.9.5 secara 3 dimensi, dan selanjutnya gayabeban gempa yang bekerja dihitung dengan metode statis ekivalen. 375 cm 375 cm 375 cm 375 cm 375 cm 375 cm 375 cm 375 cm 375 cm 425 cm 600 cm 600 cm 600 cm 600 cm 600 cm 600 cm 600 cm 600 cm 600 cm 600 cm 600 cm 600 cm Gambar 1.3 Denah dan Potongan Bangunan

I.2. Pembatasan Masalah

Secara garis besar batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah : 1. Perencanaan ini tidak meninjau analisa biaya, manajemen konstuksi, maupun segi arsitektural; 2. Balok ditahan secara lateral oleh pelat lantai sehingga pengaruh lateral torsional buckling LTB balok tidak diperhitungkan. 3. Analisa Struktur Universitas Sumatera Utara a Beban gempa dihitung dengan menggunakan analisa beban gempa statik ekuivalen SNI 03-1726-2002 . b Perhitungan mekanika struktur kecuali struktur pelat lantai untuk mendapatkan gaya-gaya dalam bidang M, D dan N menggunakan bantuan program ETABS v.9.5. c Permodelan struktur dilakukan secara 3 Dimensi analisa gempa ditinjau pada dua arah. d Model desain yang digunakan adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Khusu SRPMK e Simpangan antar tingkat inter story drift untuk keadaan layan batas servicesability limit state,

I.3. Maksud Dan Tujuan

Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah : 1. Menentukan dimensi sruktur utama gedung preliminari desain, baik penampang struktur primer maupun sekunder.. 2. Memodelkan dan menganalisa struktur dengan menggunakan program bantu ETABS v.9.5. 3. Bisa merencanakan sambungan pada balok-kolom maupun kolom-kolom yang memenuhi kriteria perancangan struktur. Manfaat dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah : 1. Mendapatkan suatu desain bangunan gedung komposit yang mampu menahan gempa dan memenui persyaratn keamanan struktur. Universitas Sumatera Utara 2. Diharapkan gedung yang direncanakan dengan metode SRPMK ini mampu menahan beban gempa yang dimungkinkan akan terjadi, dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada penghuninya.

I.4. Metodologi Pembahasan

Adapun metodologi pembahasan dilakukan dengan metode study literatur yaitu dengan mengumpulkan data-data dan keterangan dari buku-buku, perpustakaan serta masukan dari dosen pembimbing. Analisa struktur dilakukan dengan bantuan program komputer untuk mempercepat perhitungan. Dalam hal ini program yang akan digunakan adalah ETABS v.9.5. Untuk perencanaan hitungan gempa digunakan analisis beban statik ekivalen, dan sebelum perhitungan beban, ada beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu elemen-elemen pada struktur dipilih dengan cara coba-coba trial and error, dengan mempertimbangkan kekuatan elemen dan simpangan antar tingkat yang terjadi kemudian dilakukan perhitungan berat bangunan pada setiap lantainya. Untuk perencanaandesain penampang digunakan metode LRFD Load Resistance Factor Desain , dan dilakukan dalam beberapa tahap berikut ini: 1 Setelah dilakukan analisa struktur dengan menggunakan program ETABS v.9.5, maka didapat nilai momen dan gaya geser ultimit yang terjadi, dimana momen dan gaya geser ultimit tersebut diambil dari kombinasi yang paling menentukan. 2 Dengan hasil analisa ETABS, selanjutnya profil yang didesain diawal dilakukan pengecekan kembali dengan tahapan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Secara garis besar bisa diperhatiukan pada bagandiagram alir di bawah ini: Bagandiagram alir metode penulisan tugas akhir: Jika NOT OK Mulai Pemilihan Kriteria Design Pengumpulan dan pencarian data Preliminary design Beban gempa Statis Analisa Struktur dengan ETABS 3 Dimensi Output gaya dalam akibat beban gravitasi dan gempa statis Selesai Beban gravitasi Syarat-syarat OK Menganalisis dan mendesain SRPMK berdasarkan peraturan SNI 03-1729-2002 Universitas Sumatera Utara

I.5. Sistematika Pembahasan